Di Persimpangan Revolusi

By odemarjinal

9.9K 559 4

Antologi kedua dari Ode Marjinal. More

Mosi Milik Rakyat
Kabar Duka dari Jalan
Sebuket Revolusi Untuk Tirani
Kubur Kami Tanda Tanya
Pandemi
Bertanah Air Tanpa Mengusir
Iya, Iya, Demokrasi. Terus Kapan Berhenti Membungkam Suara Kami?
Sudah Krisis Saatnya Kritis
Apa Kabar Pak Menteri?
Kami Muak
Musim Semi Perlawanan
Infernorium
Jeruji
Komedian
Sabda Orang-Orang Gila
Subur Derita di Tanah Kita
Montase
Apa Kabar Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia?
Racun Untuk Munir
Perburuan
Bunda Restui Revolusi
Suyat Belum Pulang
Merawat Api Revolusi
Anak Tiri Bertandang
Tanah Badan Diwakafkan
Sepotong Senja di Tapal Batas Gerilya
Palagan Merdeka
Di Langit Tak Ada Bendera
Bertamu ke Istana
Tentang Tangan Kiri Mengepal
Di Mana Nurani Dewan Kita?
Cheerleaders Istana
Wayang Oligarki
Menambang Air Mata Rakyat
Senayan Mencari Cuan
Catatan Perlawanan
Negara Lupa Merawat Fakir
Merdeka-Merdeka Bacot!
Kursus Bahasa Peluru
Suatu Hari Penjara Penuh
Kata-Kata Dipaksa Binasa
Iya, Iya, Merdeka Terus Sejahteranya Kapan?
Tidak Ada Merdeka Hari Ini
Republik Oligarki
Mengindera Merdeka
Membunuh Buruh
Membajak Keadilan
Mogok Kerja
Dipenjara Karena Bersuara
Berahi Pilkada
Bernegara dengan Air Mata
Kidung Yatim dari Suriah
Membeli Ketuk Palu Hakim
Darah Buruh
Reformasi Tinggal Janji
Bungkami Terus Sampai Mampus
Ziarah ke Kubur Marsinah
Jangan Mendera Bunda Yang Sedang Bekerja
Tuhan Terimalah Juang Kami
Penjara Bukan Kubur Bagi Suaramu
Jangan Menangis Lagi Palestina
Memori Semanggi
Tembok Harus Hancur
Kami Menolak Padam
Ziarah ke Kubur Tanpa Nama
Malam Bunga Gugur
Sajak Untuk Yuyun
Apa yang Kau Harap dari Buruh Asing?
Negara Bukan Neraka
Pilkada Untuk Putra Mahkota
Mikrofon Mati
Hobi Kami Korupsi
Hamba Borjuis
Genosida untuk Rohingya
Kami Singkirkan Gula dari Seduh
Almamater Meminang Revolusi
Azan Terakhir dari Uighur
Sebelum Tim Mawar Menjemput
Raja Lalim
Papua Menangis Lagi
Subur Korupsi di Tanah Kami
Gerilyamu Untuk Siapa?
Jatuh Tempo
Obituari Marhaen
Dikit-Dikit Penjara
Menziarahi Senayan
Doa-Doa Tak Sampai
Mata yang Penat Menangis
Papua Anak Kandung Pertiwi
Selamat Menunaikan Ibadah Korupsi
Oleh-Oleh Revolusi
Marx Telah Mati Kita Membunuhnya
Menjadi Raja Seperti Bapak
Sedekah Ceban untuk Orang Pucuk
Turunkan Pistolmu Jenderal
Borgol Untuk Rakyat
Kabar Kubur
Di Tanganmu Ada Darah Kami
Tadarus Revolusi Palestina

Air Mata Merdeka

59 3 0
By odemarjinal

Harga dari sepotong merdeka adalah berjuta dera terhadap romusha. Darah mereka kekal pada kibar merah bendera.
      
Di lubang ini romusha tiada sempat cicipi merdeka, keburu mati anak negeri disembelih Rahwana.
      
Mahar meminang merdeka adalah tiada terbilang anak bangsa diperbudak dan tumbang.
       
Putih tulang belulangnya kawin dengan darah lahirkan kibar bendera yang tinggi. Di bunker ini anak negeri tiada sempat hormati panji, keburu mati dalam rodi yang abadi.
        
Dari bunker ini romusha menderma buket air mata untuk manis merdeka dan hari tanpa dera.
    
    
    
    
   
    
    
IX/IX/MMXX

Continue Reading

You'll Also Like

58.3K 5K 15
Transmigration || BL AREA!! Alfonso Daraya Rozentine, seorang CEO yang mati saat menyelamatkan anak kembarnya yang di culik oleh musuh bisnisnya. Ia...
433K 22K 51
"ပရော်ပရည်စကားတွေပြောမယ်ဆို တို့လက်ခံစကားမပြောဘူးနော်" "အစ်မကလည်း ကိုယ့်ရဲ့ဇနီးလောင်းကိုတောင်ပြောလို့မရဘူးလား"? "အိုး တော်ပြီ မင်းပြန်လိုက်တော့"!!
15.2K 2K 11
⏹⏹⏹ HEY! Series 3 ⏹⏹⏹ With. Lee Eunsang Orang yang suka game suka gak peduli sama sekitar. Itu kamu. Started at June 28, 2019 Ended at July 13, 2019
2.4K 638 22
Yeonjun yang sedang dipenjara, berharap bisa berpetualang untuk mencari jantung Davy Jones demi Luna yang butuh donor jantung. cover cr: CAN'T YOU SE...