FOR MY HEART : BOYA [Revisi]

By Im_Jeoah

112K 6.9K 933

BOBOIBOY X YAYA FANFICTION "I'll get you, whatever it's" Misi utama Boboiboy dan teman-temannya sebagai anggo... More

Prolog
For My Heart : Chapter 1
For My Heart : Chapter 2
For My Heart : Chapter 3
For My Heart : Chapter 5
For My Heart : Chapter 6
For My Heart : Chapter 7
For My Heart : Chapter 8
For My Heart : Chapter 9
For My Heart : Chapter 11
For My Heart : Chapter 12
For My Heart : Chapter 13
For My Heart : Chapter 14
For My Heart : Chapter 15
For My Heart : Chapter 16
For My Heart : Chapter 17
For My Heart : Chapter 18
For My Heart : Chapter 19
For My Heart : Chapter 20
For My Heart : Chapter 21
For My Heart : Chapter 22
For My Heart : Chapter 23
For My Heart : Chapter 24
For My Heart : Chapter 25
For My Heart : Chapter 26
For My Heart : Chapter 27
For My Heart : Chapter 28
For My Heart : Chapter 29
For My Heart : Chapter 30
For My Heart : Chapter 31
For My Heart : Chapter 32
For My Heart : Chapter 33
For My Heart : Chapter 34
For My Heart : Chapter 35
For My Heart : Epiolog
Hai!
PROMOSI

For My Heart : Chapter 10

3K 203 16
By Im_Jeoah

Sore ini, Boboiboy dan Gopal sedang pulang sekolah bersama. Mereka melewati jalan seperti biasa untuk ke kedai Tok Aba.

"Dey, Boboiboy! Kau jangan dekat dengan si Hana tu." Ujar Gopal dengan wajah tidak sukanya.

"Ai? Kenapa pula?"

Gopal menghela nafas malas, "Kata nak dekat dengan Yaya, kau kan tahu Yaya tak suka pada Hana."

"Lah? Itu je?"

"Iyelah apa lagi?"

"Ingat kan apa tadi." Boboiboy kembali berjalan, Gopal menatapnya malas dan langsung menyamakan langkahnya dengan Boboiboy.

"Kau kena dapatkan Yaya dari budak Ali tulah." Ucap Boboiboy, Boboiboy langsung melirik Gopal. "Jangan paksa aku, mereka kan pacaran. Aku tak nak jadi pemutus hubungan orang."

"Tapi kau jangan dekat dengan Hana tu, nanti Yaya pun tak suka pada kau." Ucap Gopal, Boboiboy terdiam.

"Biarlah, a- aku tak kisah." Lagi - lagi Boboiboy berjalan lebih awal yang membuat Gopal menghela nafas.

"Ck! Susahlah kalau macam ni."

.
.
.

"Assalamu'alaikum! Yaya dah balik!" Seru Yaya setelah membuka pintu rumahnya. Terlihat Ali yang sedang duduk disofa sambil memainkan ponselnya.

"Wa'alaikumsslam. Ha, dah balik pun."

Ali langsung menyimpan ponselnya dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil menatap Yaya.

"Mak dengan Totoitoy mana?" Tanya Yaya, ia langsung duduk didepan Ali. "Pergi kat pasar, kata kejap je."

"Kalau macam tu, Yaya masuk bilik dulu."

Yaya hendak melangkahkan kakinya, Ali langsung menyahut. "Jom kita pergi ke pantai, dah lama tak ke pantai ni."

"Em... Bolehlah, aku ganti baju dulu ye"

Yaya langsung naik ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan kaos pink muda, krudung pink dan celana pink tua serta separu putih.

"Jom kita ke pantai."

.
.
.

Malamnya, Boboiboy sedang menatap bintang - bintang yang bertaburan di langit. Jendelanya terbuka dengan lebar hingga angin malam hampir memenuhi kamarnya.

"Dah - dah, tak habis - habis termenung macam tu. Tutup tingkap cepat, masuk angin baru tau." Sahut Ochobot yang membuyarkan lamunan Boboiboy.

Boboiboy langsung menoleh kebelakang dan tersenyum pada Ochobot, "Yelah - yelah."

Boboiboy baru saja menutup satu sisi jendela, ada call masuk dijam kuasanya. Call itu dari Fang.

"Boboiboy! Aku nampak Yaya dengan Ali tengah main air kat pantai petang tadi masa aku dengan Ying tengah main bola voli."

Boboiboy menghela nafas, Ia pikir Fang mengabari sesuatu yang sangat penting. Ternyata hanya soal Yaya dan Ali, hal itu hanya akan membuatnya terngiang - ngiang saja. Biasanya Fang hanya akan menelfonnya jika hal itu sangat penting. Ingat, mereka adalah rival.

"Ingatkan apa tadi." Gumam Boboiboy.

"Eh? Kau tak cemburu ke?"

"Dahlah. Apa cemburu - cemburu? Buang masa. Biarlah, aku nak lupakan je." Ucap Boboiboy sambil menutup satu sisi jendela dengan tangan kirinya.

Ochobot yang sedang dalam mode isi daya menatap Boboiboy dengan tatapan malas.

"Eleh, aku tak-"

Pip

Boboiboy langsung mematikan sambungan, dia berjalan dengan malas menuju kasurnya dan membaringkan tubuhnya. Hari ini benar - benar melelahkan. Semua orang membicarakan Yaya padanya, apa tidak ada seseorang yang memahami bahwa Boboiboy ingin melupakan perasaannya pada Yaya?

.
.
.

Rabu

Pagi ini, Yaya menuruni tangga sambil menggendong tasnya. Ia melihat Ali yang sedang menyenderkan badannya disamping jendela dengan raut wajah marah. Tangan kanannya memegangi ponselnya yang ditempelkan ditelinga kanan.

"Dahlah! Aku malas cakap dengan kau!" Seru Ali tepat didepan ponselnya dan mengakhiri sambungannya dengan seseorang diseberang sana.

"Apa marah - marah? Masih pagi ni." Sahut Yaya, Ali langsung menoleh dan terkekeh kecil.

"Tak de apalah, Yaya."

Ddrrtt

Ali langsung mengangkat telfonnya dengan wajah marah dan meletakkannya tepat didepan mulutnya, "Aku kan dah kata! Jawaban nomor 9, C-"

"Eh, Ali! Ini Moon lah!"

"Moon? Oh ye, Sorry - sorry."

Ali langsung menjauh dari Yaya, Yaya hanya menatap punggung Ali dengan malas. Bahkan sekarang dia bingung entah siapa yang salah, Ali atau Alicia.

.
.
.

Yaya menutup pintu rumahnya, ia melihat Boboiboy baru saja tiba didepan rumahnya.

"Hai Boboiboy!" Sapa Yaya, Boboiboy langsung menoleh, "Oh? Hai Yaya!"

"Jom pergi sekolah sama - sama." Ajak Yaya, Boboiboy mengangguk. Kenapa malah seperti ini, ia pikir dijam seperti ini Yaya sudah berangkat ke sekolah. Ternyata mereka malah berpapasan, mau tidak mau Boboiboy haruh mengangguk demi kenyamanan bersama.

Sesampainya didepan gerbang, ada seorang siswi yang berdiri didepan gerbang.

"Abang Boboiboy!" Serunya sambil melambaikan tangannya pada Boboiboy, Boboiboy juga membalasnya dengan lambaian tangan. "Hai Hana!"

"Yaya, aku jalan dulu ye." Boboiboy langsung meninggalkan Yaya dan berlari kearah Hana. Mereka memasuki lingkungan sekolah bersama sambil mengobrol.

Yaya menatap keduanya dengan wajah garangnya sambil mengepalkan kedua tangannya.

.
.
.

Saat waktu istirahat di kantin seperti biasa, Fang, Ying, Yaya dan Gopal satu meja kecuali Boboiboy yang memilih duduk dengan Hana dkk.

Gopal : "Apa ni?! Boboiboy macam berbeza."

Gopal menompang wajahnya dengan tangannya sambil menatap malas Boboiboy yang asik mengobrol dengan Hana dkk.

Fang : "Entah si Boboiboy tu."

Ying : "Gopal, lu kan kawan baik dia, kenapa tak cuba cakap je?"

Gopal : "Cakap apa?"

Ying : "Haiya, lu tengok saja sendiri."

Ying menunjuk Yaya yang sedang menatap Hana dengan tatapan tajam.

Gopal : "Oooh, aku dah cakap petang kemarin. Dah sampai penat aku cakap."

Fang : "Si Hana tu macam suka pada Boboiboy lah."

Ying : "Haiya, bukan macam lagi mah. Dia memang suka lah, apalah lu ni."

.
.
.

Boboiboy melirik pada meja teman - temannya, Fang dkk. Dia jadi tidak enak karena memisah sendiri disini. Sebenarnya ia juga tidak mau seperti ini, tapi namanya juga mau move on dari Yaya.

"Hana, aku ke kawan - kawan aku kejap ye." Ucap Boboiboy lalu berdiri dan menuju meja Fang, Ying, Yaya dan Gopal.

"Eh, Bang! Makanan tak habis lagilah!" Seru Hana, tapi Boboiboy tidak menggubrisnya.

Boboiboy : "Hai semua!"

Gopal : "Ha, panas telinga rupanya."

Boboiboy : "Apa kau cakap ni, Gopal?"

Fang : "Kitaorang fikir kau dah tak ingat pada kita dah."

Boboiboy : "Eh? Taklah, aku selalu ingat korang."

Ying : "Jangan termakan rayuan dia, geli sangat."

Gopal : "Dahlah, dah tak nafsu makan."

Gopal langsung berdiri dan meninggalkan yang lainnya, ia berjalan menuju kelas.

Fang : "Kawan baik kau pun dah tak nak dengan kau."

Fang langsung berlari ngikuti Gopal, ia menoleh belakang hanya untuk memanggil Ying dan Yaya.

Fang : "Apasal korang berdua masih kat situ?"

Ying memutarkan bola matanya dengan malas sambil berdecak pinggang, "Yelah - yelah."

Yaya berdiri dari duduknya, ia ikut pergi sebelum menatap Boboiboy dengan tatapan dingin.

.
.
.

Seperti biasa, Boboiboy selalu menatap langit yang penuh dengan bintang, tapi malam ini tidak ada satupun bintang dilangit.

"Haih, dah penat aku ingatkan kau suoaya tutup tingkap bilik. Dah nak hujan pun masih tak perasan ke?" Ucap Ochobot, tapi Boboiboy tak berkutik.

Ochobot terpaksa bangun dari pengisian dayanya dan terbang kesamping Boboiboy. Ia menatap Boboiboy yang sedang menatap langit dengan mata yang berkaca - kaca. Sepertinya langit murung karena Boboiboy juga sedang murung. Bersamaan dengan jatuhnya titik - titik hujan, Boboiboy meluapkan air matanya.

"Eh? Kau ni kenapa?" Tanya Ochobot khawatir.

"Ceritalah Boboiboy, ceritalah." Paksa Ochobot sambil mengguncangkan bahu kanan Boboiboy.

"Kat sekolah tadi, Fang, Ying, Yaya dan Gopal macam dah tak nak kawan dengan aku." Ucap Boboiboy sambil mengusap air matanya dengan kasar.

"Lah, bukan ke dah selalunya macam ni?"

"Memanglah, tapi baru kali ini aku tengok Gopal tak nafsu makan sebab marah padaku." Sambung Boboiboy.

"Si Gopal tu tak nafsu makan? Peliknya, macam bukan Gopal." Ucap Ochobot lalu terkekeh.

"Kau kena tebus kesalahan kau, macam Cikgu Papa ajar kau masa dulu." Jawab Ochobot, ia kembali duduk diatas alat pengisi dayanya.

"Macam mana?"

"Alah, kau penuhi semua permintaan diorang, bahagiakan dioranglah."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Ejen Ali hanya milik Wau Animasi. Author hanya meminjam karakternya saja.

Continue Reading

You'll Also Like

"BOYA" By Rahma Ez

General Fiction

6.3K 396 18
Setelah aku mendapatkan kebahagiaan dengan dirinya kenapa aku harus ditinggalkan oleh dirinya? dia meninggalkan diriku hanya karena diriku ini yang m...
3K 186 12
Halooo Disini saya sebagai author ingin memebuat cerita yg berjudul room chat shinbi house Maaf kalau ada kesamaan alur cerita Terinspirasi dr sem...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1.8K 114 19
setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya anggota best friend forever kembali berkumpul, dengan anak mereka yakni Hikari, Gie, dan Sion saat pertama...