Still Unfair

Od keyralvia_

253K 23.5K 2.4K

[Part Lengkap] [demi kenyamanan di harapkan untuk Follow sebelum membaca] [Axender series] [Unfair Book II] ... Více

kata sambutan
Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 [Menuju Ending]
36 [Ini Endingnya?]
Exrta part|My Family My Team
Ekstra Part 2| Ini Tentang Libra
jadi ini ceritanya

10

6K 586 52
Od keyralvia_


"Lama banget lo katanya sepulu—

Ucapan Libra menggantung tatkala netranya menangkap sosok wanita yang berada di samping Nathan, wanita itu sepertinya tidak asing di mata Libra. Ia mirip seseorang, tapi siapa? Libra terus bertikai dengan pikiran nya sambil memandangi wajah wanita yang berdiri tepat di samping Nathan.

Nathan memukul pundak Libra lumayan keras, guna menyadarkan pria yang sedari tadi menatap Kirana dengan tatapan aneh.

"Naksir lo?" Tanya Nathan pada Libra.

Libra tersentak lalu menggeleng dengan keras. "Enggak, nat. Tapi—"

"Banyak omong banget lo" potong Nathan.

Nathan lalu membuka pintu belakang mobil Libra dan masuk ke dalamnya.

Sedangkan Kirana masih setia berdiri di tempatnya semula.

"Kenapa diem aja? Sini masuk" ucap Nathan pada Kirana.

Kirana mengangguk kaku lalu masuk dan duduk di samping Nathan.

Libra mendengus sebal, lalu menatap Nathan dengan kesal. Apa-apaan ini? Libra berasa jadi supir. Padahal kan dia pemilik mobil ini. Mobil Audi keluaran terbaru yang di beli langsung dari luar negri dan di kirim dengan pengiriman terbaik yang pernah ada. Libra cuma mau pamer aja. Maklum semenjak jadi pemilik dari salah satu agensi musik terkenal Libra jadi suka membeli mobil atau barang-barang mewah lainya. Bukan nya menghamburkan uang tapi Libra menginvestasikan uang nya dengan cara mengoleksi beberapa mobil mewah.

Kalau Nathan sih masih setia dengan mobil sedan hitam dengan lambang putih biru bertuliskan BMW. Mobil yang sudah dua tahun terakhir menemaninya dan menjadi saksi bisu perjalanan hidup Nathan yang hambar tanpa Kanaya.

Tidak perduli dengan umpatan yang keluar dari mulut sahabatnya, Nathan memiliki Acuh tak acuh dan dengan tenang menutup matanya, ia tidak tertidur hanya saja matanya terasa berat dan meminta untuk di tutup.

Sedangkan Kirana duduk dengan gusar di sebelah Nathan, ada rada tak enak hati pada sosok di depan nya yang diketahui sebagai sahabat dari atasannya itu, tapi mau bagaimana lagi? Atasanya yang memerintahkan ia langsung untuk duduk di kursi penumpang bagian belakang. Jadi mau tidak mau ya Kirana harus mau.

"Pak, maaf ya" ucap Kirana pada Libra.

Libra sekilas menatap wajah Kirana dari kaca lalu ia tersenyum sambil mengangguk. "Gapapa, gak perlu minta maaf. Yang harusnya minta maaf itu si Setan Kampret yang sekarang malah tidur, temen gak tau diri emang" sindir Libra.

"Gue denger ya Lib" sahut Nathan dengan mata yang masih tertutup.

"Gue gak peduli ya Nat" balas Libra.

Kirana hanya menghela nafasnya kala menyaksikan dua pria yang sudah tidak muda lagi itu berdebat dengan mempermasalahkan masalah yang sepele.

"Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya Libra.

"Ki—"

"Kepo banget sih nanya-nanya nama orang" ucap Nathan memotong ucapan Kirana.

Libra mendengus. "Nat mulut lo gue sogok pake stir ya?" Ancam Libra.

Nathan hanya mengangkat bahunya acuh tidak mengindahkan ancaman dari Libra, karna Nathan tau Libra tidak mungkin serius dengan ucapan nya. Halah Libra tukang bercanda dan punya humor super receh, mana bisa sih pria itu serius? Kalau Libra bisa serius dari dulu, mungkin ia sudah punya pasangan dan memiliki sebuah komitmen dalam hubungan yang serius pula.

Halah ribet.

Balik lagi Ke Kirana yang sekarang malah memerhatikan lalu lalang kendaraan lewat kaca jendela mobil. Keadaan mobil begitu hening setelah ancaman main-main Libra yang menjadi topik pembicaraan terakhir di antara ketika manusia yang bertolak belakang itu.

"Jadi nama kamu siapa?" Tanya Libra lagi mengulang pertanyaan yang tidak terjawab tadi.

"Kirana" jawab Kirana.

Crittt......

"LIBRA/PAK!"

Kirana dan Nathan secara bersamaan berseru ketika Libra dengan kurang ajarnya berhenti menginjak rem mendadak.

"Sorry-sorry, kaget gue" ucap Libra.

Nathan hanya berdecak sedangkan Kirana memilih untuk membuang nafasnya.

"Pantes gak asing"

•°•°•°•

Kring....

Ah suara itu!

Suara yang Thalassa tunggu sedari tadi, suara dari surga yang membuat siapa saja bangkit ketika mendengar suara itu, bukan! Itu bukan tiupan sangkakala dari malaikat, tapi itu adalah sebuah alunan dari sumber suara yang mengatakan bahwa waktu belajar kini tergantikan dengan waktu istirahat, waktu di mana setiap murid bisa bersantai, bergibah, makan, minum, bahkan tak jarang ada yang pacaran pada jam istirahat.

Thalassa melirik Arkan yang sedang membuka kotak bekal yang Thalassa tau itu milik Sherina, si anak kelas sebelah yang caper abis sama Arkan nya. Iya Arkan-nya. Arkan itu sudah menjadi 'teman' Thalassa jadi Thalassa bilang Arkan nya.

"Bekel dari siapa tuh? Perasaan tadi lo gak bawa bekel" Seru Thalassa sambil melirik isi bekal yang tengah berada di hadapan Arkan.

Halah! Cuma karna makanan murah gitu doang Arkan dari tadi senyum-senyum, padahal Thalassa bisa beli makanan yang mahal buat Arkan.

"Kepo lo" jawab Arkan cuek.

Lalu pemuda itu menyendokan satu suapan ke mulutnya. Dan suapan pertama berhasil meluncur indah di mulut milik Denarkan Samudra, pemuda itu menarik bibirnya hingga senyum kecil terbit di bibirnya.

Thalassa mendengus sebal. "Apaan sih makanan murah kayak gitu aja makan nya pake senyum-senyum segala" sindir Thalassa.

Arkan menaruh sendoknya cukup kasar di atas bekalnya. Lalu ia menatap Thalassa dengan tajam.

"Lo kenapa ga seneng banget sih Sa? Makanan ini emang murah, gak sebanding sama apa yang lo makan tiap hari. Tapi makanan murah gini bisa jadi mahal kalau makanan itu berasal dari orang yang spesial" jawab Arkan sinis, lalu pemuda itu kemudian berbalik dan melanjutkan makan nya.

Thalassa temenung.

Spesial?

Ah apa-apaan sih ini! Kenapa hati Thalassa rasanya sakit mendengar ucapan Arkan tadi.

"Spesial ya?" Tanya Thalassa sambil tersenyum miring.

Arkan tak mengindahkan pertanyaan Thalassa tadi. Ia hanya fokus pada makanan nya.

Thalassa berdecih.

Brak!

Thalassa mendang meja milik Arkan dengan kasar sehingga meja Arkan terjatuh ke lantai di sertai dengan suara dentuman yang cukup keras, dan tak lupa bekal yang tadi Arkan makan juga sekarang sudah jatuh berserakan di lantai akibat ulah Thalassa.

Arkan berdiri dengan kasar sampai bangku yang semula di dudukinya jatuh dengan suara yang cukup keras. Pemuda itu marah.

"MAU LO APA SIH SA?!" pekik Arkan.

Pekikan Arkan mengundang beberapa pasang mata yang masih ada di dalam kelas, hingga semua pasang mata menatap mereka berdua dengan tatapan bertanya-tanya. Bahkan murid-murid yang tadinya berlalu lalang di depan kelas Arkan-Thalassa pun mendadak berhenti, hanya untuk melihat apa yang terjadi anatara Thalassa dan Arkan.

"MAU GUE ITU LO JANGAN MAKAN BEKEL ITU!" pekik Thalassa.

Arkan tertawa mendengar balasan dari Thalassa. "Kenapa? Kasih tau kenapa gue gak boleh makan bekel dari Sherina?!" Tanya Arkan dengan nada yang cukup tinggi dan menantang.

Thalassa hanya diam.

Entah, Thalassa juga tidak tau kenapa hati ya begitu marah ketika Arkan dengan senang hati menerima bekal dari Sherina dan memakan bekal dari Sherina dengan bibir yang tersungging menampakan senyum yang tipis tapi sangat tulus.

Thalassa tidak tau kenapa.

Thalassa hanya tidak ingin teman nya dekat dengan orang lain, karna apa? Karna Thalassa tidak punya teman selain Arkan. Thalassa takut Arkan jadi lebih sering dengan Sherina dan melupakan Thalassa.

Thalassa hanya...

Takut...

"Diem? Kenapa gak jawab?" Tanya Arkan.

Thalassa berdecak sebal.

"Lo gak akan ngerti apa yang gue rasain Arkan" bisik Thalassa lalu gadis itu berlalu meninggalkan kekacauan yang telah ia perbuat serta meninggalkan Arkan yang masih mematung akan ucapan Thalassa barusan.



"Lo gak pernah buka mulut dan bicara soal masalah lo ke gue Sa, gimana gue bisa ngerti sama apa yang lo mau?" Gumam Arkan sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.








Tbc.

A.n

Kacau banget cerita ini tuh huhuhu..

Gak ngerti lagiii tulunggg....

Makin hari makin gak jelas:(
Maapin key yaa, key jarang update because tugas sekolah tuh numpuk kesel dirikuu hikss.

Yang mau gabung Grup chat bisa cek papan percakapan key, link nya ada di sana

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
575K 37K 99
Orang yang dekat kadang terlupakan 🍂 Ya, ungkapan itu memang benar adanya. Seringkali kita melupakan seseorang yang ada di dekat kita dan justru ber...
7M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
97.4K 8.4K 59
Tentang Aksa Gibran Pratama yang dipertemukan dengan orang yang selalu mengejar cintanya, tak lain adalah Sherina Aliesa Alexandra. Namun, hatinya ju...