LAURA

Od dinworks

102K 5.3K 250

"Kenapa lo ga suka sama gue?" tanya Rayhan dengan pede nya. Laura menyergit, "Kenapa gue harus suka sama lo... Více

1. SMA Starlight
2. Ditolak
- C A S T -
3. Nyebelin
4. Ketahuan
5. PMS
6. Malming
7. Friend
8. Rencana
9. Game
10. Main
11. Nginep
12. Telat
13. Berontak
14. Aneh
15. Maaf
16. Kesal
17. Kakak Kelas
18. Beda
19. Ragu
20. Malu
21. Kaget
22. Dadakan
23. Liburan
24. Agatha
25. Bandung
26. Permainan
27. Night
28. Barbeque Party
29. Olahraga
30. Sial
31. Today
32. Akhir?
33. Selamat
34. Terlambat-kah?
35. Sakit
36. Revan
37. Revan 2
38. Hari jadi
39. Sunday
40. Kado
41. Birthday Rafael
42. Rafael Day
43. Luka
44. Perih
45. Masih
46. Kenapa?
47. Tahap
48. Canggung
49. Surprise
50. Kembali
51. Pernikahan
52. Mendekati
53. Lagi
54. Selesai?
56. Misi
57. Misi 2
58. Keputusan
59. Lulus
60. Lulus 2
61. Tangisan
62. Mungkin
63. Instagram
64. Jadi
65. Epilog
66. Ekstra joz
67. Thanks to
Info

55. Pisah

1K 53 1
Od dinworks

Setelah kejadian itu, ketiga teman nya jadi menjauhkan Rayhan. Rayhan tak mengerti apa salahnya. Karena telah mengacuhkan Laura? Bro, ini hubungan mereka berdua tapi kenapa jadi nyamber ke hubungan pertemanannya?

Bahkan paitnya, kini Daren tukar tempat ke salah satu teman sekelasnya. Kini Rayhan duduk dengan Gavin, temen sekelasnya.

Gavin adalah salah satu cowok badboy juga yang sering menggoda perempuan manapun. Mau kelas 10, 11, ataupun 12. Naasnya, ia sering sekali main malam, ke club. Dibandingkan dengan Rayhan, tentu Gavin jauh lebih bandel. Bahkan, Gavin hampir masuk ke jeruji penjara jika saja tidak diselamatkan oleh keluarganya. Ya, orang berada.

Gavin memang sudah menantikan hal ini terjadi. Kehancuran Geng Rayhan. Ia merasa tak bebas jika sang jagoan masih berkumpul disekolah ini. Dan sekarang, bagaikan semesta mendukungnya, sang jagoan telah berpisah dengan ajudan ajudannya.

Gavin jadi semakin bebas menguasai sekolah seperti ini. Yap, itulah tujuan awalnya.

Gavin dan Rayhan memang tak pernah beradu tangan ataupun apapun. Gavin memilih tidak melawan Rayhan karena ia tau ketiga teman nya juga sangat kuat tenaganya.

Satu lawan empat? Yang benar saja.

Gavin memang tak punya teman dekat seperti Rayhan. Karena ia hanya ingin berteman dengan Rayhan, tanpa ketiga temannya. Ia ingin, Rayhan menjadi peliharaannya. Apa itu terdengar kasar?

Lebih baik ia menunggu seperti ini. Dan akhirnya, penantiannya berakhir sampai sini. Dan, this is the time.

Dengan kebanggaannya, ia mulai duduk disamping Rayhan dan menepuk pundak Rayhan pelan, "Hai bro, apa kabar?"

Rayhan yang sedang belajar pun menoleh, "Fine. Lo siapa?"

Gavin terlihat tertawa remeh, "Tiga tahun sekelas, lo gak kenal gue?HAHA"

Rayhan terlihat canggung dengannya, "Sorry, gue emang kurang beradaptasi sama kelas"

Gavin terkekeh, "Iya gue ngerti. Lo kan sering gak ada dikelas juga, haha" Rayhan hanya mengangguk setuju dan melanjutkan pelajarannya lagi.

Smirk Gavin terlihat, jadi ini alasan teman teman lo ninggalin lo

"Lo gak mau kenal nama gue? Selama beberapa minggu ini, gue bakal jadi temen sebangku lo, loh" ucapnya dan melihat pergerakan Rayhan.

Rayhan terlihat terdiam sejenak dan akhirnya mulai menutup bukunya dan menatap teman barunya.

Rayhan memberikan tangannya untuk perkenalan, "Rayhan, kenal kan?"

Gavin terkekeh, "Siapa yang gak kenal sama lo, si jagoan sekolah" candanya.

Rayhan terkekeh mendengarnya, "Gausah lebay"

"Gue Gavin" balas Gavin dengan menyambut tangan Rayhan. Mereka bersalaman dan bertos an ala cowok.

"Gue harus dilantik dulu gak nih supaya jadi temen lo" candanya dengan tawanya.

Rayhan ikut tertawa, "Lebay lo" ucapnya sembari menepuk pundak Gavin. Sekilas, Rayhan melirik Daren dan yang lainnya. Ternyata mereka tengah melihatnya dengan tatapan kesal.

Haha, kali ini gue bakal menang.

Rayhan kembali merangkul Gavin, memanaskan mereka.


Istirahat ini, Laura dkk kembali berkumpul dengan yang lainnya, tentunya tanpa Rayhan. Tapi mereka tidak memperlakukan Laura bagaikan nyamuk disini. Laura bahkan merasa bahwa mereka sebatas teman tanpa ada yang berpacaran. Ah, Laura bersyukur sekali.

Mereka mencoba menghibur Laura karena sudah mengetahui bahwa hubungannya telah berakhir. Banyak sekali umpatan atau sumpah serapah yang keluar dari mulut temannya. Bahkan mereka melarang keras Laura untuk balik kepadanya.

Seolah pucuk dicinta ulam pun tiba, yang diomongin datang. Memasuki kantin bersama seorang cowo tinggi kekar yang merangkulnya. Parasnya lumayan, tapi terlihat seram.

Sekilas mereka semua menatap apa yang Laura tatap, setelah itu Bianca mencoba mengalihkan pandangan Laura padanya.

"Udahlah, ra. Gak usah diliat lagi" ucap Bianca yang disampingnya.

Laura mencoba untuk tak melihatnya. Tapi, tak bisa. Pandangan Laura terus jatuh kepada Rayhan yang dikerubuni banyak cewek, dan salah satunya adalah Anatasya. Bahkan ia melihat, Anatasya duduk dipangkuan Rayhan, memang menjijikan.

Secepat itukah?

Teman disebelahnya pun tak kalah dengan Rayhan. Ia malah menyambut cewek cewek degan senang hati. Ah, polusi mata.

"Ih, apaan sih. Centil centil banget. Udah gitu tuh cowok kaya om senang om bayar. Rayhan aneh banget sekarang" umpat Calissta tanpa embel embel ka pada Rayhan.

Daren dan yang lainnya pun menatapnya juga dengan penuh curiga, "Lo tau dia siapa?" tanya Daren kepada kedua temannya.

Kedua temannya menggeleng, "Itu dia yang tukeran tempat sama lo kan? Tapi kayaknya gue jarang liat dia dikelas" balas Rafael.

"Apa karena kita sering bolos jadi gak ngenalin dia?" sambung Ricchard.

"Mungkin juga sih, keliatannya dia jarang banget jadi sorotan gitu."

"Ditambah dia keliatan bandel. Gue rasa dia sering bolos makanya kita jarang liat" lanjut Rafael

"Tapi kok— tingkahnya kaya berandalan?" lanjut Agatha dengan tatapan terus menatap Rayhan dan temannyaa yang membelakanginya.

Mereka mengangguk setuju, "Iya, gue setuju. Mukanya serem banget" sambung Calissta.

"Lo semua gak tau dia siapa?" tanya Laura kepada ketiga cowok itu, dan mereka menggeleng.

"Gue curiga, muka mukanya kaya muka buronan bukan sih?" ujar Bianca. Mereka semua mengangguk setuju.

Pasalnya, tadi mereka lihat ada bekas luka jaitan di pipi kiri nya.

Laura menjadi takut Rayhan akan terjerumus ke hal yang tidak ia inginkan. Untuk memastikan sesuatu, harus ada yang ia cari.

"Hmm—

Mereka mulai menyimak Laura yang berdehem seperti itu. Laura kini menatap ketiga cowok dihadapannya.

"Kalian, bisa cari tau dia? Gue— takut aja Rayhan dimanfaatin atau apa" ucapnya.

Calissta menghembuskan nafasnya kesal, "Yaelah ra. Masih aja mikirin dia. Lo gak liat sekarang dia udah move on dari lo? Dengan tanpa dosanya dia kaya gitu tapi lo masih aja—

"Bukan soal gue sama dia Call. Soal diri dia sendiri. Gue gak mau Rayhan terjerumus ke hal yang gak baik. Seperti kalian bilang bukan? Itu cowok kaya muka muka buronan atau berandalan? Kalian gak takut? Setidaknya, dia masih bisa kita anggep sebagai teman" potong Laura.

"Tapi apa itu penting? Rayhan aja udah gak mikirin lo atau—

"Mikirin gue atau enggaknya belakangan Call. Yang penting keselamatan Rayhan. Gue takut dia kenapa napa. Apa salah nya sih emang? Biar gimanapun juga, dia masih temen pacar pacar lo"

Laura kini menatap ketiga cowok itu, meminta persetujuan. Tapi Laura melihat, mereka ragu. "Kalo kalian gak mau, biar gue aja"

Saat Laura hendak bangun dari tempatnya, tapi ditahan oleh Daren, "Biar gimanapun juga, dia tetep teman kita" ucap Daren membuat Laura tersenyum.

Laura menatap Rafael dan Ricchard, mereka akhirnya mengangguk setuju. Kini ia menatap ketiga temannya, mereka pun mengangguk. Tentunya Calissta juga.

"Thanks ya"


Malam ini ketiga cowok itu berada di sebuah kantor polisi. Mencoba mencari info lewat situ. Mereka sudah mendapatkan nama lelaki itu.

Gavin Arkana Axton. Laki laki blasteran Indonesia - Amerika. Sudah tinggal selama 4 tahun disini. Dengan kedua orang tua yang masih utuh dan ia seorang anak tunggal.

Memiliki kekayaan yang lumayan banyak karena ibunya memiliki butik serta ayahnya memiliki perusahaan. Ya, pasti dikerubuni dengan banyak uang. Ditambah, ia seorang anak tunggal. Sudah pasti kedua orang tuanya melakukan apapun untuknya.

Daren dan kedua teman nya sedang menunggu di tempat yang sudah disediakan. Sudah lima menit mereka menunggu hingga akhrinya salah satu polisi datang kepadanya.

"Tidak ada nama yang anda sebut di daftar buronan" ucapnya dengan tegas.

Daren dan yang lainnya pun berdiri, "Bapak sudah cek semuanya?" tanya Rafael.

"Sudah, dan tidak ada"

"Baik pak terima kasih atas kerja samanya" ucap Daren dan mereka langsung pergi setelsh bersalaman.

"Kok bisa gak ada ya?" tanya Daren kebingungan.

"Emang gak ada kali. Jangan negatif thinking" balas Ricchard.

"Tapi gue yakin dia pasti pernah masuk jeruji" sambung Rafael.

Mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing masing dan mencar karena mereka membawa kendaraan sendiri sendiri.

Daren dengan ninja nya jalan membelah ramainya kota ini. Dia berniat kerumah Bianca dulu karena Bianca memesan martabak dan Daren pun berhenti di sebuah toko martabak.

Setelah turun dari motor, is pun mulai memesan dan duduk di tempat tunggu. Kebetulan, ada sebuah club yang terlihat ramai disebrang. Daren melihatnya terlihat risih karena begitu berisik.

Hingga sebuah mobil yang ia kenal membuatnya fokus dan semakin memicingkan tatapannya. Bahkan ia sampai berdiri untuk memastikan bahwa itu adalah mobil yang ia kenal. Saat seseorang keluar dari mobil tersebut, tepat sasaran.

Mobil Rayhan.

Dan sesuai dugaan, Rayhan datang bersama Gavin. Secepat mungkin ia langsung mempotretnya untuk bukti kepada teman temannya.

Daren terkekeh sinis, mengingat ucapan Rayhan dulu. Senakal nakal nya gue, gue gak pernah sentuh cewek di club.

Tapi lihatlah sekarang, Rayhan sudah merangkul dua cewek untuk masuk ke sebuah club tersebut. Dan lebih parahnya, Rayhan dengan sadar menyentuh mereka. Ah, polusi mata.

Misi

Daren
Send a pict.

Calissta
Gila ini gak bener

Rafael
Fix Gavin emang gak baik.

Laura
Lo tadi udah ke kantor polisi?

Ricchard
Udah dan hasilnya nihil.
Gak ada catatan apapun tentang Gavin.
Dia juga bukan salah satu daftar buronan.

Daren
Tapi gue masih gak yakin

Agatha
Sama
Ka Rayhan kan gak pernah kaya gitu dulu tapi kenapa sekarang terpengaruh?

Bianca
Udah gak baik
Harus secepatnya kita bertindak sebelum dia ngehamilin anak orang

Calissta
Bianca!

Bianca
Sorry, emosi

Mereka memang membuat grup tanpa Rayhan untuk menyelesaikan misi tentang Gavin. Daren yang geram langsung lari ke sebrang sebelum Rayhan masuk ke club tersebut.

Setelah dekat dengan Rayhan, Daren langsung mendorong Rayhan hingga membuat keseimbangan Rayhan goyah. Semua orang terkejut. Begitu juga dua perempuan yang dirangkul Rayhan tadi.

"Ngapain lo disini?" tanya Rayhan dengan ketus.

"Gue yang seharusnya nanya kaya gitu ke lo. Ngapain lo disini?" balas Daren tak kalah ketus.

Gavin yang melihatnya terkekeh dibalik rangkulan sang dua cewek dengan pakaian mini.

"Lo ngikutin gue?" tanya Rayhan

Daren mendecih, "Cih, gak sudi" saat Daren ingin meninggalkan tempat itu, pukulan dari Rayhan secara mendadak menghantam pipinya.

"Itu balasan buat lo yang mukul gue disekolah" ucap Rayhan dengan penuh amarah.

Daren mengelap sisi bibirnya yang sedikit berdarah dan tertawa sinis. Sebelum Daren membalas ucapannya, Rayhan lebih memilih meninggalkan Daren dan pergi bersama Gavin dan kedua wanita nya.

"Waktu itu gue pernah denger, senakal nakalnya gue, gue gak pernah sentuh cewek di club. But, now? HAHA, pengecut" sindiran Daren menghentikan Rayhan.

Rayhan berbalik dan otomatis kedua cewek tersebut mengikuti pergerakan Rayhan. "Ya, gue pernah bilang gitu. Tapi gue rasa gue salah. Hidup lo gak akan berwarna sebelum lo main ke sini sama mereka" ucap Rayhan sembari membelai belahan kedua wanita tersebut.

Daren menatapnya dengan jijik.

"Lo mau coba sekali?nih gue kasih"

"Tenang, gue gak akan bocor ke Bianca" bisik Rayhan ditempat dengan tawanya.

Mereka langsung meninggalkan Daren yang masih jijik menatapnya. Sebelum benar benar masuk ke dalam club, Gavin menengok ke arahnya dengan senyuman penuh kemenangan.

Daren meludah dan langsung pergi. Kali ini memang ia kalah. Tapi secepat mungkin, ia akan membuka kedok Gavin didepan Rayhan.

Hellow ini Gavin Arkana Axton - Blake Gray

Aku nexttt karenaa ada yang komen + vote. Semangatttt banget ini zuzur

Jangan lupa vote and comment, looff

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

1M 84K 56
Seumur hidupnya, Adrian hanya menjadi bayangan di keluarganya sendiri. Hingga suatu malam, satu kalimat menghancurkan segalanya. Ia pergi tanpa menol...
773K 52.5K 45
Geenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Ind...
1.3M 103K 59
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Agrio, keturunan ke empat Surendra yang memiliki sifat yang berbeda dengan Papi, Opa, maupun pendahulu Surendra sebelum...
474K 3.8K 2
⚠Terdapat kata-kata kasar⚠ Agraris Braptadikara ketua geng Zevarius. Geng yang paling kuat dan di segani. Agra sangat di segani di kalangannya, jika...