Chaos

By LeanAviliansa

252 36 15

Dua pemuda yang berhasil menyebabkan kekacauan di tempat umum. #MonthlyFFA #AgustusKemalingan More

Asal mula

252 36 15
By LeanAviliansa

Chaos


Warning : bxb. 

Disclaimer : Haikyuu milik Furudate Haruichi 

Dibuat untuk merayakan event bulanan FFA dengan tema Thief. #MonthlyFFA #AgustusKemalingan

------------


Ribut. 


Kacau. 


Tidak mudah dikendalikan. 


Chaos. 


Keributan terjadi di tempat yang bisa dibilang cukup ramai, di tengah-tengah kota Tokyo. Dikala orang orang berlalu lalang mengunjungi maupun meninggalkan stasiun kereta bawah tanah, melangkah cepat berkejar dengan waktu, berjalan pelan seperti enggan menutup hari hanya dengan berdiam diri di rumah, bahkan ada beberapa orang yang berhenti untuk sekedar melihat kekacauan yang terjadi di depan loket kereta. 


Keributan yang tidak terlalu besar, yang disebabkan oleh dua orang laki-laki yang sama-sama meninggikan suara, namun berbeda gestur. 


Satu orang menahan tangan orang satunya sambil mencegahnya pergi. 


Satu lagi seperti sedang berinteraksi dengan kotornya sampah yang penuh kuman, lihatlah bagaimana satu tangannya yang bebas menyemprotkan hand sanitizer spray ke arah laki-laki pirang lawan ributnya. 


"Lepaskan aku! Tanganmu penuh kuman!" ucap laki-laki bermasker dengan hand sanitizer yang masih saja disemprotkan. 


"Enak saja mengataiku penuh kuman. Lagipula kau harus tanggung jawab. Kau sudah menabrakku dan membuat semua dokumenku berantakan. 


"Aku kan sudah membantumu mengumpulkan semua dokumenmu, bahkan aku sudah meminta maaf padamu. Dan lepaskan tanganku." Ingin rasanya Sakusa menendang pria keras kepala di hadapannya, tapi dia tidak mau memperpanjang masalah. 


"Pokoknya kau harus ikut aku ke kantor polisi, ah- kejauhan tapi, pokoknya ikut dulu ke kantor stasiun." Laki-laki pirang dengan poni menyamping itu memasukan dokumen yang di bawa ke dalam tas punggungnya, meskipun dengan susah payah karena hanya satu tangan yang bebas. 


"Ha? Untuk apa? Aku tidak ingin memperpanjang masalah. Kau menginginkan uang? Baiklah kalau itu yang kau inginkan akan ku beri asal kau tidak memperpanjang masalah sepele ini." Suara nya sedikit teredam masker yang dia pakai, namun masih bisa ditangkap oleh lawan bicaranya. 


"Pokoknya ikut aku!" 


Kedua laki-laki itu berjalan tergesa, karena memang sang penarik ingin segera sampai di kantor petugas stasiun sebelum laki-laki rambut ikal itu berhasil meloloskan diri. Meskipun si pirang lebih pendek dari si ikal, tapi tenaganya tidak main-main. 


Sesampainya di kantor stasiun, si pirang langsung menjelaskan kejadian perkara yang baru saja dia alami. Sebelum menjelaskan dia menyebutkan namanya, Miya Atsumu, kepada salah satu petugas yang ada di sana. Sedangkan laki-laki satunya, Sakusa Kiyoomi, merasa terpaksa menyebutkan data dirinya. 


"Jadi, tadi kalian bertabrakan dan menyebabkan dokumen milik Tuan Atsumu berantakan. Tapi Tuan Sakusa sudah bertanggung jawab membantu mengumpulkan kembali, dan juga sudah meminta maaf?" tanya petugas itu. 


"Iya, Pak."


"Lalu, apa ada masalah lagi hingga anda berdua sampai ke sini?" karena bagi petugas itu masalah antara dua orang dihadapannya sudah selesai dengan permintaan maaf dari pihak Sakusa. 


"Ada, Pak?" jawab Atsumu mantap. 


"Ha?" Sakusa menatap Atsumu dengan tatapan jengkel. Ah bahkan dia sudah sangat ingin menjejali Atsumu dengan sapu tangan yang selalu dia bawa. 


"Dia telah mencuri, Pak."


"Ha?! Jangan fitnah donk! Gue nggak pernah ambil barang lo ya, mana mau gue nyentuh benda penuh kuman." Oh, Sakusa sudah tidak bisa menahan emosinya, sampai dia melepas bahasa formalnya. 


"Apakah benar anda mengambil sesuatu milik Tuan Atsumu?" tanya petugas kepada Sakusa. 


"Tidak, Pak. Saya tidak mengambil apa-apa. Kalau bapak tidak percaya silahkan geledah tas dan kantong saya, tapi cuci tangan dulu ya pak, saya ga mau barang saya kotor." Sakusa mengambil hand-wash dari dalam tasnya, hendak diberikan kepada petugas. 


"Err...T-tuan Atsumu, memangnya apa yang telah dicuri dari anda?" kini giliran Atsumu yang ditanya. 


"Dia, Sakusa Kiyoomi, laki-laki di sebelah saya ini sudah dengan lancang mengambil hati saya, Pak."


"...."


"...Lo gila ya?!" hanya itu yang keluar dari mulut Sakusa.


"Iya, aku tergila-gila semenjak pertama kali aku liat mata kamu. Setelah aku denger suaramu, aku rasa aku jatuh cinta."


Petugas stasiun masih mencerna apa yang sedang terjadi. Sedangkan Miya Atsumu kini sudah memegang kedua tangan Sakusa yang akhirnya membuat mereka saling berhadapan. 


"Sakusa Kiyoomi, kamu mau gak jadi pacarku?" Atsumu memanglah Atsumu, berpegang teguh pada mottonya, Petrus Jakandor. 


"Gila aja lo! Emangnya lo pikir gue mau sama lo, kita berdua bahkan baru ketemu hari ini."


"Kalau gitu, ayo kita pelan-pelan saling mengenal masing-masing."


"Kalau gue nolak?"


"Berarti aku tinggal ajak kamu lagi sampai akhirnya kamu mau, karena aku nggak bakal lepasin kamu, Sakusa Kiyoomi."


Gila. Miya Atsumu sudah gila. Tapi lebih gila lagi Sakusa Kiyoomi yang akhirnya jatuh ke dalam bujukan Atsumu. 


"Terserah lo deh. Tapi gue minta lo ga usah pake aku-kamu, geli gue dengernya."


"Oke oke. Tapi, ada bagusnya lo biasain pake aku-kamu deh, Omiomi."


"Emangnya kenapa? Dan apaan itu Omiomi?"


"Omiomi itu nama panggilan sayang, karena sebentar lagi Tsumu dan Omiomi bakal menjadi satu" jawab Atsumu sambil mengangkat tangan Sakusa dan menautkan jemari mereka. 


Sakusa tidak bisa berkata-kata, dia terlalu bingung untuk mencerna semua hal ini. Mereka masih bertatapan, sambil mendeskripsikan bahasa mata masing-masing, hingga akhirnya dehaman petugas stasiun mengembalikan mereka ke dunia nyata. 


"Jadi... Apakah masalah ini sudah selesai?" tanya petugas dengan mimik muka menahan amarah. 


"Sudah, Pak. Terima kasih karena sudah mempertemukan cinta kami." Atsumu menjawab dengan seenak jidat. Sakusa terdiam menahan malu. 


"Kalau begitu... Silahkan tinggalkan tempat ini!" 


Sakusa segera menarik Atsumu keluar dari tempat itu sebelum mereka terkena amarah si petugas stasiun. Sedangkan Atsumu, senang-senang saja tangannya digenggam oleh orang yang sebentar lagi akan menjadi kekasihnya. 


"Hahaha... Sudah ku duga, aku benar-benar jatuh cinta padamu, Sakusa."

Continue Reading

You'll Also Like

806K 57.8K 47
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
37.4K 3.6K 40
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
72.9K 14.9K 166
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
141K 14.2K 37
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...