Vacation (SELESAI)

Bởi chocopie_kr12

214K 18.6K 836

Jenlisa Semuanya berawal saat aku berlibur di negara gajah putih, Thailand Comedy, romance GXG Xem Thêm

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 (fix ini beneran)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

13

8.2K 784 38
Bởi chocopie_kr12

Selamat membaca ❤❤❤
.

.

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
.

Sebelum atau sesudah membaca silakan klik tombol vote
.

.

Sejak tadi Jennie tidak berhenti untuk mondar-mandir didalam apartemennya sambil menempelkan ponsel milik Lisa ditelinganya, menghubungi si penculik gila itu yang entah apa yang akan dilakukannya pada Lisa.

"sialan, kenapa dia tidak mengangkat teleponku?" Jennie mendudukkan dirinya di sofa lalu memijat kepalanya yang terasa berat.

"tenangkan dirimu, ini minumlah teh yang kubuat agar kau tidak stres" kata sang manager dengan membawa secangkir teh untuk Jennie.

"oppa, Lisa sedang diculik, bagaimana bisa kau malah menawariku teh untuk sekarang?"

"lalu kita harus bagaimana? Kau sendiri yang memintaku untuk tidak menghubungi polisi, aku cukup penasaran siapa yang sudah membawa kabur Lisa?"

"dia mantan Lisa dari Thailand, dia sedikit gila" Jennie mengambil cangkir teh lalu menyesapnya "aku harus segera menemukan kemana dia membawa Lisa pergi, oppa, apa temanmu sudah selesai melacak nomor yang aku berikan padamu?"

"oh tunggu sebentar aku akan menghubunginya lagi" sang manager merogoh ponselnya disaku celananya.

Sementara itu Jennie mengalihkan pandangannya ke arah ponsel Lisa yang tergeletak di atas sofa, pikirannya terus tertuju pada keberadaan Lisa sekarang dan Jennie harap Vivian tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak pada Lisa "semoga saja semangka Thailand itu tidak memperkosanya atau malah sebaliknya" gumam Jennie.

Tak lama kemudian sebuah notif muncul di ponsel milik Lisa, segera Jennie membuka pesan masuk dan melihat isinya, matanya membulat sempurna saat melihat sebuah file foto yang baru saja dikirim oleh Vivian.

Foto itu memperlihatkan dua bibir yang saling menempel, Jennie dapat memastikan jika salah satu bibir itu adalah milik Manoban dan hal yang semakin membuat Jennie naik pitam adalah bibir bawah Lisa digigit oleh bibir gadis lain yang pastinya itu adalah Vivian.

Jennie berdiri dari duduknya dengan aura hitam yang mengelilingi dirinya.

"a-da apa Jen?"

***

"ya, lepaskan aku! Kau gila Vivian!" Lisa terus berteriak dan mencoba melepaskan dirinya, kedua tangannya terikat dibelakang tubuhnya sementara Vivian tepat berada diatas Lisa menduduki perut gadis itu dengan keadaan hanya mengenakan bikini.

"kau terus menolakku seperti seorang munafik Lisa, aku tahu kau masih menginginkanku, diamlah dan jadi anak yang penurut untukku" kata Vivian lalu mencium bibir Lisa dengan paksa.

Lisa melebarkan matanya, Lisa mencoba memalingkan wajahnya ke kanan dan kekiri agar ciuman Vivian terlepas dari bibirnya, bibir bawah Lisa terluka karena tergores gigi Vivian.

"oh, lihatlah bibirmu jadi terluka karena ulahmu sendiri" komentar Vivian sembari mengelus pipi Lisa dengan lembut.

"jangan menyentuhku dan menyingkirlah dari sana" Lisa melototkan matanya.

Vivian justru terkikik saat melihat Lisa marah padanya, menurutnya Lisa jadi semakin menggemaskan jika marah "kau sama sekali tidak menakutiku sayang, justru itu membuatku semakin ingin menginginkanmu, ayolah aku merindukanmu Lisa"

Kali ini Vivian benar-benar memperkosa Lisa, ia menciumi leher Lisa sambil menahan tubuh Lisa agar tidak memberontak.

"ya, Vivian hentikan! Kau wanita gila" mulutnya terus memaki Vivian namun tubuhnya bereaksi lain, Lisa merasakan suhu tubuhnya naik saat Vivian menggigit lehernya dan meninggalkan tanda disana.

Brak!!

"menjauh dari Lisa, dasar jalang sialan!"

Dengan langkah bak kesatria yang siap perang melawan musuhnya, Jennie segera menghampiri Vivian lalu menjambak rambut Vivian dengan keras, ia menyeret gadis itu dari tempat tidur dan melemparnya dilantai begitu saja, entah dari mana kekuatan yang Jennie miliki sekarang, ia bak super hero yang tengah menyelamatkan seseorang dari monster jahat.

"yaisshh.... Kurang ajar" Vivian bangkit lalu mencoba membalas Jennie.

Aksi baku hantam pun terjadi antara Jennie dan Vivian, saling jambak dan mencakar menjadi aksi pertarungan kedua gadis itu, sementara Lisa masih mencoba melepaskan ikatan ditangannya.

Mendengar keributan dari dalam manager oppa segera datang dan terkejut melihat pertengkaran Jennie dan Vivian.

"oppa, tolong lepaskan ikatanku" seru Lisa meminta tolong, segera manager oppa mengangguk dan membantu Lisa.

Setelah ikatannya terlepas, Lisa segera menarik tubuh Jennie agar menjauh dari Vivian ya, "lepaskan aku, biarkan aku menghajar jalang itu!" teriak Jennie, ia berusaha lepas dari Lisa.

Lisa terus memeluk Jennie agar kekasihnya itu merasa tenang dan tidak meledak seperti tengah kesurupan, setelah merasa sedikit tenang Lisa melepas pelukannya namun Jennie mencoba menyerang Vivian kembali, dengan cepat Lisa mencegah hal itu agar tidak semakin menimbulkan hal yang lebih parah.

"Jennie, sudah jangan teruskan" pinta Lisa menenangkan.

Jennie mengatur nafasnya lalu menatap Lisa, perlahan pandangannya melembut saat melihat wajah Lisa "kau tidak apa-apa? Dia menyakitimu?" Jennie menyetuh luka dibibir Lisa dan itu membuat Lisa sedikit meringis.

"aku tidak apa-apa, terima kasih sudah datang dan menyelamatkanku" ucap Lisa tulus, ia kini menatap Vivian yang tengah merasakan sakit disekujur tubuhnya karena pukulan Jennie yang ia rasakan tadi "aku akan menganggap ini tidak pernah terjadi, dan ingat dengan caramu seperti ini jangan harap bahwa aku akan kembali padamu, apa kau lupa jika kau sendiri yang mengakhiri hubungan kita dulu? Aku sudah menemukan gadis yang jauh lebih baik darimu jadi jangan mencoba membujukku dengan cara semacam ini, kau tahu itu sangat menggelikan" kata Lisa, ia meraih tangan Jennie dan mengajaknya untuk pergi dari tempat Vivian.

Tanpa terasa sudut bibir Jennie tertarik, ia merasa sangat puas saat melihat Lisa membelanya dan mengatakan bahwa dirinya lebih baik dari Vivian, hah Vivian rasakan itu batin Jennie berteriak.

***

"kau baik-baik saja? Apa rambutmu ada yang rontok? Aku melihat Vivian menjambakmu cukup kuat" Lisa memeriksa keadaan Jennie, ia mengkhawatirkan gadisnya.

"aku rasa memang ada beberapa rambut yang rontok, tapi itu tidak masalah, kau tahu aku sangat marah saat Vivian dengan sengaja mengirim foto itu, itulah kenapa aku menghajarnya agar dia tidak berulah macam-macam lagi padamu, terlebih melihatnya berada diatasmu dengan menggunakan bikini tadi, darahku terasa terbakar" Jennie mencurahkan segala yang ia rasakan tadi pada Lisa, ia memeluk tubuh Lisa dengan posesif dan menyandarkan kepalanya didada Lisa tempat favoritnya, tanpa sengaja ia melihat tanda kemerahan di leher Lisa dan itu mengganggu Jennie "apa Vivian tadi membuat tanda ini disini?"

"eoh? Apa membekas? Iya karena dia mencoba menggodaku tadi, bahkan dia mencium bibirku tadi" balas Lisa dengan kejujuran disetiap kalimatnya.

Jennie mendongakkan kepalanya menatap Lisa "aku tidak akan membiarkan bekas ciumannya menempel terlalu lama jika begitu" Jennie menangkup wajah Lisa lalu mencium bibir tebal favoritnya, awalnya Lisa terkejut namun ia akhirnya membalas ciuman Jennie dan melingkarkan tangannya dipinggang ramping Jennie.

Lisa merebahkan tubuhnya dan membiarkan Jennie berada diatasnya tanpa melepas ciuman mereka, mereka bergumul diatas tempat tidur milik Jennie untuk menghapus jejak yang sudah Vivian buat, Jennie tidak ingin jejak Vivian berada ditubuh Lisa lebih dari 24 jam, dengan tangan yang cukup lehai dan tangkas Lisa berhasil melucuti dress yang digunakan Jennie dan hanya menyisakan bra serta celana dalam, sementara itu Jennie pun telah berhasil membuka beberapa kancing kemeja Lisa dan membuat tubuh Lisa terekspos.

Jennie berpindah mencium leher Lisa dan menyesap tepat pada tanda yang sudah Vivian buat sebelumnya, berbeda dari sebelumnya jika Vivian yang melakukannya maka Lisa akan meronta namun jika Jennie yang melakukannya sebuah lengkuhan nikmatlah yang keluar dari mulut Manoban.

Lisa merubah posisinya dan  kini ia bergantian berada diatas Jennie, nafasnya terengah dan senyuman menghiasi bibirnya "I love you" gumamnya lalu ciuman mendarat di belakang telinga Jennie, membuat gadis itu memejamkan matanya menahan rasa geli dan nikmat yang ia rasakan secara bersamaan.

"I love you more baby" balas Jennie, tangannya mencengkram punggung Lisa menandakan bahwa dirinya menginginkan hal lebih dari ini.

Lisa tidak pernah salah memilih Jennie sebagai kekasihnya, pasalnya ia benar-benar merasakan sebuah letupan kebahagiaan setiap kali Jennie berada bersamanya, tak peduli diluar sana masih banyak orang yang mungkin akan menghakimi jika mengetahui seorang aktris Kim Jennie menjalin hubungan dengan seorang gadis, bernama Lalisa Manoban, si tour guide sialan yang tanpa sengaja meniduri si aktris saat dirinya mabuk dulu, namun untungnya hal itu berlanjut menjadi baik karena Jennie akhirnya menerima Lisa dengan sepenuh hati tanpa memandang apapun, hanya Lisa yang saat ini ada dihatinya dan mungkin akan selamanya begitupun sebaliknya

"ahh Lisa ahhh" desahan kembali terdengar saat Lisa telah bermain dibawah sana.

Lisa menciumi perut datar Jennie dan sesekali menjilati disekitar pusar, Jennie dibuat melayang dengan ulah Lisa, tubuhnya mendesak meminta hal yang lebih, mengerti dengan hal itu, Lisa mulai menurunkan ciumannya dan kini ia berhadapan langsung dengan pusat tubuh Jennie, itu adalah bagian favoritnya terlebih jika Jennie akan menyebut namanya dalam setiap lengkuhan yang akan keluar dari bibir manis Jennie.

Jennie seketika mengapit kepala Lisa saat dirasakannya lidah Lisa mulai menyapu miliknya dengan gerakan menggoda, desahan nikmat terus Jennie keluarkan, tangannya mencengkram bantal dan sprei untuk menyalurkan nikmat yang Lisa berikan padanya, dan Lisa harus mengucapkan terima kasih pada Vivian karena ulah gila gadis itu kini Jennie bersedia ia sentuh, tanpa sadar Lisa tertawa dalam hati.

Dibawah sana Jennie semakin basah, ia meminta Lisa untuk melakukan hal lebih untuk menyalurkan hasratnya yang telah menumpuk dititik pusatnya "more baby"desah Jennie.

"yes, baby, kau akan mendapatnya" balas Lisa, ia pun mulai memasukkan jari tengahnya dan memainkannya didalam liang Jennie, sementara tangannya berkerja dibawah sana, Lisa kembali menyamakan posisi tubuhnya dengan Jennie dan melumat bibir Jennie, tangan Jennie menangkup pipi Lisa dan membalas ciuman Lisa.

Lisa semakin mempercepat gerakan tangannya yang membuat Jennie tak sanggup lagi membalas ciumannya karena rasa nikmat dibawah sana telah menguasai tubuhnya, Lisa kembali memasukkan satu jarinya lagi dan itu semakin membuat nafas Jennie terengah seakan oksigen di sekelilingnya tidak cukup untuk dirinya.

"aahhhhh.."

Jennie telah mencapai puncak nafsunya dan itu membuat cairan cintanya keluar merembes, Lisa dengan cepat membersihkannya dengan mulutnya, dia sangat menyukai rasa manis yang berasal dari milik Jennie hanya itu yang paling Lisa sukai.

"thanks baby kau sangat manis" ucap Lisa berbisik ditelinga Jennie lalu mencium pipi mandu kekasihnya.

Jennie hanya bergumam lalu menyusupkan wajahnya di ceruk leher Lisa karena tubuhnya terasa cukup lelah untuk sekarang, ia hanya ingin tidur dalam pelukan Lisa, gadis Thailand yang ia cintai.

Enak ya lis habis diperkosa semangka eh lanjut sama melon 🤣🤣🤣

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

386K 39.7K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
48.1K 3.8K 21
Lisa adalah seorang polisi, Jennie adalah seorang dokter. Dua wanita, daya tarik yang tak tertahankan dan banyak rintangan. Akankah mereka membuatnya...
54.5K 6.1K 32
Aku hanya mencoba untuk tidak ingin peduli, jika aku peduli, semuanya akan bertambah buruk, pasti ada hal lain dan seseorang yang harus kukhawatirkan...
452K 26.4K 41
(GXG) Mengandung unsur +18) Aku pergi..jagalah dia untukku sayangi dia sepenuh hatimu, beri dia kenyamanan hidup. Terima dia dengan rela!!!