Babysitter【Jaeyong】

Por sxexen

2M 237K 114K

[Completed] Mark adalah anak yang nakal sehingga disewakan Babysitter oleh Daddynya. Siapa mengira kalau Baby... Más

1. Cast
2. Pekerjaan Baru
3. Mommy?
4. Kesempatan Kedua
5. Kasih Sayang
6. Timezone
7. Ciuman
8. Calon Mommy?
9. Penolakan
10. Happiness
11. Pergi Keluar
13. Hati Kecil
14. Air Mata
15. Mohon
16. Mark
17. Si Jenius
18. Really?
19. Bobok
20. Adik (?)
21. Resmi
22. End

12. Sakit

85.4K 10.3K 5K
Por sxexen

Aksimu yang begitu menggemaskan membuatku sedikit menyukaimu

—oOo—

Minggu ini adalah musim hujan di Korea sehingga banyak terlihat payung yang mengiasi jalanan yang becek.

Taeyong mengeratkan syal di lehernya karena melonggar.

Meskipun seisi kediaman Jung ini sudah tertutup agar air hujan dan juga angin tidak masuk, tapi tetap saja Taeyong merasa kedinginan.

Mata Taeyong kemudian teralihkan ketika melihat Jaehyun yang turun dari lantai 2 dengan membenarkan posisi dasinya.

"Tuan akan kemana?"

Jaehyun berhenti kemudian menatap Taeyong "Ada masalah kecil di kantor, sebentar lagi aku akan pulang. Jaga rumah ya Taeyong"

Jaehyun berlalu dari Taeyong.

Anehnya ada yang janggal bagi Taeyong. Mata bulatnya kemudian menatap payung yang masih tetap di tempatnya.

"Eh payung nya" Taeyong kemudian mengambil payung itu dan berlari cepat ke arah Jaehyun, tapi sayangnya Jaehyun terlebih dahulu pergi dengan mobilnya.

"Yahh Tuan pergi... Ah palingan disana ada payung. Kau terlalu perhatian dengannya Yongie"

Entah kenapa Taeyong mengkhawatirkan Jaehyun yang jelas jelas biasa saja, Taeyong kemudian tertawa kecil dan kembali masuk ke dalam.

Taeyong kemudian duduk di sofa. Tangannya menyalakan TV layar lebar itu. Mungkin Taeyong akan menonton Drakor yang di rekomendasikan oleh Ten.

Mengingat Ten, kemarin saat Mark menghubungi Handphone milik Ten membuatnya terkejut karena Mark yang menghubunginya.

Mark sangat senang ketika ajaran Yeonjun berhasil. Dan jadilah mereka melakukan Video Call hingga malam jam 11.

Taeyong jadi mengingat masa masa kecilnya yang sangat kesepian karena dia adalah anak tunggal di keluarganya.

Taeyong tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumahnya walau bersama teman. Kalian tau kan kenapa orang tua Taeyong sangat protective dengannya?

Setiap ada temannya berkunjung ke rumahnya dan mengajak untuk bermain di taman dekat rumahnya, kedua orang tua Taeyong melarangnya yang membuat Taeyong mengurung dirinya di kamar selama beberapa hari.

Lama kelamaan Taeyong sedikit di berikan celah oleh kedua orang tuanya dengan memperbolehkan Taeyong bermain dengan teman temannya, tapi harus di area rumahnya.

Taeyong yang saat itu sangat senang, keesokannya mengajak teman temannya untuk bermain di lapangan depan rumahnya.

Tapi sayang, saat itu hujan yang membuat rencana mereka batal untuk bermain bersama.

Taeyong akhirnya bermain hujan sendiri mengingat Taeyong sangat menyukai hujan ketika dia masih kecil.

Taeyong yang gembira tak lamanya merasakan sakit karena bermain hujan kelamaan.

Akhirnya Taeyong memutuskan untuk tidak menyukai hujan, karena membuatnya sakit dan membuat kedua orang tuanya kembali protective dengannya.

Oh iya ngomong ngomong soal hujan, Taeyong kembali kepikiran dengan Jaehyun.

Apakah Tuan tidak kenapa napa?

Itulah yang ada di pikiran Taeyong saat ini. Jaehyun keluar bekerja ketika musim hujan seperti ini, ditambah dia kesana sendiri tanpa ada supir yang menemani.

Kita rasa Taeyong terlalu berlebihan dengan urusan menghawatirkan Jaehyun.

Ya namanya juga khawatir sama Tuan sendiri, kalau dia kenapa napa siapa yang menggaji Yongie? Kalian mau?-Taeyong.

Taeyong menggelengkan kepalanya kencang "Yakali aku perduli dengannya, kemarin aja dia ga perduli dengan Mark. Minta maaf aja kaga"

Taeyong bangun dari duduknya dan beranjak dari sofa "Ah mending bobo ganteng daripada mikirin dia"

——Babysitter——

Taeyong berguling guling di kasurnya mencoba untuk tidur. Sudah 3 jam lebih Taeyong mencoba untuk tidur, tapi tetap saja tidak bisa.

Jaehyun terus saja menghantui fikiran Taeyong.

Taeyong kemudian bangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam "Udah 3 jam dia belum juga pulang"

Taeyong meremat tangannya, Taeyong sangat khawatir dengan Jaehyun. Bukan karena apa apa tapi karena dia adalah majikannya.

Suara bel pintu menggema di kediaman Jung "Ah itu pasti Tuan"

Dengan cepat Taeyong berlari ke arah pintu hingga hampir saja terjatuh dari tangga. Yaa namanya juga Taeyong khawatir dengan Jaehyun.

Ketika pintu terbuka Taeyong langsung menyambut Jaehyun dengan banyak pertanyaaan.

"Kenapa lama? Kok pulang ga ngabarin? Terus ngapain aja tadi?"

Taeyong bertanya seperti itu layaknya seorang istri yang tengah memarahi suaminya yang pulang terlambat.

Melihat itu Jaehyun tersenyum karena merasa gemas dengan Babysitter di depannya "Kau mengkhawatirkanku?"

Taeyong memutarkan bola matanya malas "YA IYA LAH! PAKE NANYA LAGI!"

Beberapa detik kemudian Taeyong sadar apa yang dikatakan oleh mulutnya.

"Eh anu maksudku tuh ga gitu" Bukannya malah memarahi Taeyong, Jaehyun malah memasang smirknya.

"Terus apa hm?"

Ahh Jaehyun bisa banget bikin Taeyong malu kek gini "I-itu maksudku kalau kamu kenapa napa siapa yang ngegaji aku?"

Taeyong menundukkan kepalanya. Asli, Taeyong malu banget tuh.

Takut banget kalau Jaehyun salah sangka, dikira Taeyong suka sama dia padahal mah iya.

Heh Ka jangan bikin para readers nyangka kalau Yongie tuh suka sama Jaehyun -_- -Taeyong.

Nah liat kan, Taeyong katanya ga suka sama Jaehyun. Tapi kita tidak tau untuk kedepannya kan?

"Yaudah, ayo masuk disini dingin"

Jaehyun masuk terlebih dahulu. Ketika melewati Taeyong, dia baru sadar kalau pakaian yang dipakai Jaehyun basah  semua.

"Kok bajunya bisa basah tuan?"

"Tadi aku menerobos hujan, mobilku mogok"

Jaehyun menyesal karena tidak mengajak supir. Saat di Perusahaan, semua bawahannya sudah pulang terlebih dahulu karena dia sendiri yang memintanya.

Dan pada saat Jaehyun ingin pulang, sialnya mobilnya itu mogok.

Jaehyun langsung membuka bagasi mobil berharap akan ada payung, tapi ternyata tidak ada.

Dengan terpaksa Jaehyun pulang dengan menerobos hujan.

"Yakkk!" Jaehyun langsung menutup telinganya.

"Kenapa teriak? Kau ingin telingaku tuli?"

"Tau ah! Harusnya hubungi aku di rumah, kan bisa nyuruh paman menjemputmu" Taeyong melipat kedua tangannya di depan dadanya dengan wajah yang dipalingkan.

Jaehyun menghela napasnya kemudian mengambil benda persegi empat itu untuk di perlihatkan pada Taeyong.

"Lihat? HP ku mati" Taeyong tetap saja tidak menatap Jaehyun.

Pokoknya Taeyong ngambek sama Jaehyun gara gara ga ngabarin.

"Tapi lihat..."

Taeyong kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Jaehyun. Yaa walau setengah setengah.

"HP siapa?" Jaehyun tersenyum.

"Mark, aku tadi membelinya ketika ingin ke Perusahaan"

Taeyong menganggukkan kepalanya. Tapi... Tunggu sebentar...

"Kenapa kau tidak menghubungi melalui HP ini?"

Jaehyun menggaruk tengkuknya "Aku lupa nomor telepon rumah kita"

Bisa bisanya di keadaan seperti ini, Taeyong baper sama perkataan Jaehyun.

Apa katanya tadi? Rumah kita?

Keadaan hati Taeyong sekarang tidak bisa dijelaskan dengan kata kata. Pokoknya Taeyong baper cuma dengan kata seperti itu.

Tapi disisi lain, ternyata Jaehyun perduli dengan anaknya. Taeyong menarik kembali ucapannya tentang Jaehyun yang tidak memperdulikan perasaan Mark.

"Dimana Mark?" Taeyong tersadar dari lamunannya.

"Mark masih tidur, oh iya kau mandi saja dulu. Nanti Mark bangun aku akan memanggilnya untukmu"

Jaehyun mendekati Taeyong. Perlahan tangannya mengelus pipi Taeyong "Makasi ya udah bikin Mark bahagia selama ini"

Rasanya Taeyong ingin teriak saat ini juga. Ya mana ada orang ga baper kalau diperlakuin seperti ini.

Mimpi apa Taeyong semalem hingga bisa membuat Jaehyun seperti ini.

Dengan kegugupan yang hampir memenuhi pikirannya, Taeyong menjawab dengan kikuk "I-iya tuan"

"Bisakah kalau kita berdua kau memanggilku Jaehyun?"

Nafas Taeyong tersendat. Yakkkk kenapa majikannya pinter banget ngebuat hatinya berdetak dengan kencang!

"I-iya Jaehyun" meskipun gugup, Taeyong dapat mengatakan itu.

"Anak pintar" Jaehyun mengusak kepala Taeyong.

"Aku mandi dulu"

Selepasnya Jaehyun pergi, barulau Taeyong mengambil oksigen sebanyak mungkin untuk paru parunya.

"Yongie bodo! Kenapa ga napas?"

Taeyong berusaha mengontrol nafasnya yang terhenti selama beberapa detik tadi karena perlakuan bapak Jung.

"Aku harus kuat ngadepin ini, yakali suka sama Tuan sendiri. Kan gak elit kelihatannya" Taeyong terus saja menyangkal perasaannya terhadap Jaehyun.

Ayo kita doakan agar Taeyong mengakhiri sifat tsunderenya.

——Babysitter——

Sudah jam makan malam.

Taeyong dan Mark sudah berada di meja makan dengan Mark yang sudah siap menyantap makanan yang dimasak oleh Taeyong.

"Makanan sudah siap" Mark bersorak ria ketika Taeyong datang dengan makan malam yang menurut Mark enak.

"Eh tuan dimana?" senyuman Mark luntur ketika Taeyong menanyakan Jaehyun.

"Gak tau" Selera makan Mark seakan turun. Mark kemudian menaruh kembali sumpit yang ia pegang.

Taeyong tersenyum. Ternyata Mark masih marah dengan Jaehyun.

"Mark masih marah sama Tuan?"

"Masih"

Taeyong tertawa kemudian mengusap pucuk rambut Mark "Heyy anak siapa sih? Kok bandel gini"

"Markeu gak bandel"

"Kalau gak bandel kok masih marah sama Tuan?"

Mark mengulum bibirnya "Iya iya, Markeu salah gara gara marah sama Daddy"

"Jadi Markeu harus?" Mark tengah berfikir.

"Minta..." pancing Taeyong.

"MAAF!"

"Nah pinter, ayo kita bangunkan Daddy—eh maksudnya Tuan" Mark mengangguk kemudian menggenggam tangan Taeyong dan menuju lantai 2.

Tok tok tok

"Daddy!" setelah mengetuk selama 3 kali, Mark langsung saja memasuki kamar Jaehyun.

Mark kemudian melihat sesuatu besar yang terlapisi oleh selimut.

Mark langsung menerjang Daddynya itu "Daddy bangun!"

Sesuatu yang bergelung di balik selimut itu kaget melihat anaknya kini ada di atasnya.

Jaehyun mengusap matanya kemudian bangun perlahan dan menyenderkan punggungnya itu di kepala kasur.

"Ayo katakan" ucap Taeyong yang diangguki oleh Mark.

Mark berdiri dari tubuh Jaehyun dan membungkukkan badannya 45°

"Maafin Markeu Dad" Mark tetap pada posisinya saat itu.

Jaehyun kaget melihat Mark yang membungkuk sopan ke arahnya. Sedangkan Taeyong, dia tak jauh sama dengan Jaehyun yang kaget melihat Mark.

"Daddy memaafkan Markeu tidak? Punggung Markeu sakit"

"Eh Mark tidak harus meminta maaf sama Daddy" mendengar itu, Mark menegakkan kembali badannya.

"Markeu yang salah. Markeu udah marah sama Daddy" Jaehyun mengalihkan pandangannya dari Mark.

"Taeyong, tolong ambilkan itu" tunjuk Jaehyun pada kotak persegi panjang itu.

"Ini"

"Terima kasih Taeyong" ucap Jaehyun.

"Sebelumnya Daddy gak tanya soal kenapa Mark ingin memiliki Handphone. Tapi sekarang Daddy tau kalau Mark ingin menghubungi Haechan kan?"

Mata Mark membola. Bagaimana Daddynya bisa tau?

"Jadi Handphone ini untuk Mark" lanjutnya.

"B-bener Dad?" Jaehyun mengangguk.

Mark langsung mendekap Daddynya dan tak lupa untuk mencium kedua pipi Jaehyun.

"Daddy panas" Mark menjauhkan dirinya dari Jaehyun.

"Ahh ini mungkin karna Daddy kehujanan"

Jaehyun hendak berdiri dari tidurnya tapi Taeyong menunjukkan telapak tangannya di wajah Jaehyun.

"Stop"

"Kenapa?"

Taeyong mengecek suhu Jaehyun "Kau demam Tuan"

Taeyong kemudian bergegas mengambil kompres dan mulai mengompres Jaehyun.

"Kau mau apa?" tangan Taeyong ditahan oleh Jaehyun ketika ingin meletakkan kompres itu di dahinya.

"Kau ingin sembuh apa tidak?" Jaehyun kemudian melirik Mark.

"Gak papa Daddy, percaya sama Mommy"

Jujur selama ini Jaehyun tidak pernah di kompres ketika dia sakit. Paling kalau Jaehyun sakit, dia akan langsung di larikan ke Rumah Sakit.

Dengan ragu, Jaehyun melepas tangannya dari tangan Taeyong.

Jaehyun melihat Taeyong yang dengan telaten mengganti kompresnya ketika kompres di dahinya kering.

Jaehyun juga di suapi bubur oleh Taeyong. Mark yang melihat itu juga ingin di suapi oleh Taeyong. Jadinya Taeyong menyupai kedua bapak dan anak ini.

Setelah memakan bubur itu, Taeyong pergi ke dapur. Saat kembali, tengah mendapatkan keduanya sudah tertidur lelap.

Taeyong berjalan ke arah Mark yang tertidur di samping Jaehyun. Taeyong kemudian memindahkan Mark ke kamarnya karena Mark akhir akhir ini tidur dengannya dan juga Taeyong tidak ingin demam Jaehyun menular pada Mark.

Taeyong kembali ke kamar Jaehyun. Niatnya ingin mematikan lampu Jaehyun, tapi Taeyong malah mengusap pelan kepala Jaehyun.

"Makasi ya, udah bikin Mark sebahagia tadi. Aku semakin yakin kau adalah Daddy yang baik"

Entah keberanian dari mana, Taeyong malah mencium kening Jaehyun.

Kata Mama Taeyong, seseorang akan mendapatkan mimpi indah ketika dicium di kening ketika ingin tidur.

"Mimpi indah"

Taeyong berbalik, tapi tangannya terasa seperti ada yang menahannya. Dengan ragu Taeyong melirik ke arah Jaehyun.

Ternyata Jaehyun yang menahan tangan Taeyong.

J-jadi Jaehyun belum tidur? J-jadi dia mendengar dan juga tau kalau aku...

"K-kau belum tidur?" Jaehyun membuka matanya.

"Aku sudah tidur tapi kau membangunkanku"

"E-eh maaf"

Sunyi diantara mereka, sampai Jaehyun menarik tangan Taeyong agar mendekat.

"Kemarilah, aku ingin mengatakan sesuatu"

Dengan polosnya Taeyong pun menuruti Jaehyun dengan mendekat ke arahnya.

"Lebih dekat lagi, aku tidak bisa mengatakannya kalau sejauh ini" Taeyong kemudian membungkukkan badannya di depan Jaehyun.

Cup

"Terima kasih Yongie, karena telah merawatku" Jaehyun mengusap pipi Taeyong yang baru saja ia cium.

"Yaudah sana tidur, aku sekarang mau tidur. Mimpi indah ya" Jaehyun menarik selimutnya dan langsung memejamkan matanya.

Kenapa? Kenapa Jaehyun selalu membuat benteng yang di buat oleh Taeyong runtuh hum?

Taeyong diam di tempatnya sembari membayangkan kembali apa saja yang dilakukan oleh oknum yang bernama Jung Jaehyun itu padanya.

A-apa yang tadi nyata?

Taeyong lansung mencubit lengannya yang membuat teriak karena sakit. Ternyata bukan mimpi.

Jadi Taeyong benar di cium Jaehyun?

"Kau masih disini?" Taeyong langsung tersadar ketika dirinya masih di kamar Jaehyun.

"E-eh anu"

"Mau tidur bersama hm?" mata Taeyong langsung membola.

"Yakkkk Jaehyun mesum!" Taeyong langsung pergi meninggalkan Jaehyun yang tertawa ketika melihat tingkah lucu Taeyong.

Hati Jaehyun menghangat ketika mendengar namanya di teriakkan oleh Taeyong. Jaehyun yakin, malam ini dia akan tertidur dengan lelap.

Tbc

Yeayy akhirnya update
Maaf lama updatenya
Hmm gimana sama chap ini?><
Oh iya, Jangan lupa Voment ya?
See you next chapter

Seguir leyendo

También te gustarán

733K 26.9K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
1.3M 211K 34
[SUDAH DIBUKUKAN] *cerita belum direvisi, jadi mohon maklum jika tanda baca maupun PUEBI-nya berantakan 𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙢𝙪𝙙𝙖 𝙙𝙚𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢�...
1.6M 195K 30
❝ katanya jeno nyeremin, ih tapi kok gemesin gini? ❞ 𝙧𝙚𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙬𝙝𝙚𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙧𝙚𝙖𝙢𝙞𝙚𝙨 𝙨𝙖𝙞𝙙: iya lah, sama pawang sendiri...
25.2K 1K 21
[FOLLOW DULU AUTHOR NYA YA] Hanya mengisahkan seorang ketua mafia yang kejam yang tidak sengaja jatuh cinta kepada seorang namja cantik dan imut dima...