Strawberry Cupcake || Pacadon...

By avtvmnxangel

2.7K 232 93

Strawberry Serial Bonus Kupikir semua orang perlu sesuatu yang manis? Bagaimana kalau cupcake? . . . #au #pac... More

Reaksi Obat
Halo!
(K)Im...?
Makan Siang
Bwa
Just a Sweet Dessert
Another Sweet Dessert
Penghuni Rumah Sewa
Library
Merangkak
Don't Go
Kedai Ramen Lee
Tumbuh Gigi
Daycare
the Day After (1)
the Day After (2)
Jeon
Yoon Bersaudara
Sweet Spring
6 Month After
Fitting
Sebelum Keberangkatan
Hari Keberangkatan

Pasangan Yoon

79 9 1
By avtvmnxangel

Berkat tekadnya untuk menerobos hujan, Youngmin malah pilek dan terus menerus bersin di pagi harinya. Hidungnya merah, dengan tatapan sayu.

Donghyun harus menjauhkan Hyunmi dari Youngmin, sebab anak itu sedikit rentan. "Makan dulu,"

Semangkuk sup ayam hangat di sodorkan Donghyun. Pemuda itu tampak lelah, sebab Hyunmi kembali rewel---tak bisa bersentuhan dengan tubuh Youngmin yang terlalu panas untuknya. "Jangan lupa minum obatnya,"

"Mana Hyunmi?" tanya Youngmin dengan suara serak. Menerima mangkuk sup ayam itu dari Donghyun,

"Jisung hyung dan Bomi noona." Jawab Donghyun, "Barusan saja."

Youngmin menghela nafas, "Padahal aku ingin main."

"Sedang sakit," Donghyun menepuk bahu Youngmin, "jangan macam-macam, nanti Hyunmi ikut sakit."


~Strawberry Cupcake~


"Halo, bayi~"

Hyunmi tengah menunggu suapan kue dari Bomi saat ada yang memanggilnya. Wanita paruh baya itu tersenyum. Kecantikannya masih tampak meski ia sudah memasuki usia tua.

"Dojoon-ah," panggil Bomi, "hei, itu ada Paman Dojoon."

Yoon Dojoon adalah kakak kedua Jisung---terkadang mampir untuk mengantar pesanan istrinya. "Bomi-ya, ini... ada beberapa macaroon."

"Woah~ terima kasih banyak, oppa."

Hyunmi mendongak, mengerjap pelan. Tampak kebingungan dengan Dojoon. "Pa?"

"Itu Paman Dojoon," Bomi menata macaroon di piring, "ayo, sapa dulu."

Hyunmi beringsut mundur. Maniknya berubah, tampak sedikit awas. "Mimimi~" ia mencoba memanggil Bomi---yang untungnya langsung di sadari si wanita. "Mi! Mamaaa~"

Bomi berbalik. Memeluk Hyunmi, mengusap punggungnya. Sementara si kecil spontan menangis, mencengkram kuat sweater hitam Bomi. "Duh, dia sedikit takut dengan orang baru. Maaf ya, oppa." Wanita itu tampak tak enak pada iparnya.

Dojoon tersenyum. "Tak masalah," ia mengibaskan tangan. "beberapa bayi melakukannya."

Bomi menggendong Hyunmi, mengusap punggungnya. "Duh... sayang... takut sekali ya? Hm?" Ia beralih pada bokong Hyunmi, menepuknya pelan.

"Eh? Kenapa dia?" Jisung tahu-tahu berada di dapur, meletakkan belanjaan di atas meja. "Kumat lagi?"

"Hanya terlalu takut, aku akan membawanya ke kamar." Bomi menunduk sopan, "Ayo, sayang, kita tidur siang."


~Strawberry Cupcake~


"Boleh menginap?!" Bomi tampak tak mempercayai pendengarannya. Tak menyadari bahwa Hyunmi sudah menekan kue ulang tahun putra kedua Yoon karena terkejut dengan suaranya. Bayi itu sudah cemberut, hampir menangis. Kalau saja putra ketiga Yoon tak buru-buru mengalihkan perhatiannya---sembari meratapi kue ulang tahun kakaknya yang sudah membentuk tangan bayi di tepi kue.

Tak masalah. Hyunmi tak sengaja.

Jisung tertegun saat melihat tepi kue yang sudah penyet berbentuk tangan mungil---langsung menyadari bahwa Hyunmi memang terlanjur penasaran. Sebab sejak sore, bayi itu terus memainkan krim kue dan hampir memakan lilin warna-warni yang sudah tertancap rapi di atasnya. "Lapar sekali ya?" Pria itu meletakkan sepiring macaroon di atas meja.

Hari itu memang ulang tahun Taeil, putra kedua Yoon. Dan seharusnya dia datang sebentar lagi.

Hyunmi mendongak lagi, mulutnya menganga dengan manik berkedip cepat.

Jisung tersenyum, mengecup cepat hidung si kecil---sempat membuatnya terkejut. "Sini, dengan Paman Jisung ya?"

Hyunmi merangkak di atas meja bundar bercorak marble itu. "Syu!" Ia menjejakkan kaki ketika Jisung mengangkatnya ke gendongan.



"Kau datang!" Bomi memeluk Donghyun, "Hyunmi ada di dalam, dia harus di cegah agar tidak memakan kue tanpa sendok."

Donghyun menggelengkan kepala. "Maaf merepotkan."

"Ah, tidak masalah." Bomi mengibaskan tangan, "Ngomong-ngomong, Jisoo mana?"

"Dia bilang akan sedikit telat." Donghyun menyerahkan kado untuk Taeil. Dalam hati ingin melihat ulang-tahun Hyunmi seramai ini.

Tapi pasti putrinya malah histeris. Lagipula... anak itu selalu menempel padanya. Ada kemungkinan dia pun tak peduli pada usianya sendiri.

"Auunnn~" Donghyun menoleh, lalu melihat putrinya tengah duduk bersama Hwanwoong---putra ketiga Yoon. Putrinya masih mengenakan pakaian---eh?

Donghyun tidak ingat Hyunmi punya piyama coklat?

"Oh, itu milik Hwanwoong dulu." Bomi tersenyum di sisinya, "Aku tak menyangka kau akan mengiyakan. Jadi, kami memberinya pakaian bayi Hwanwoong untuk sementara."

Donghyun tertawa kecil. "Tak masalah," pemuda itu menatap Bomi, "dan terima kasih... seisi rumah rupanya flu semua."



"Hyun...,"

"Yuuu~" bibir Hyunmi maju beberapa senti, keningnya mengeryit, berusaha mengikuti ekspresi Hwanwoong. "Aang?"

"Lapar?" tanya Hwanwoong. "Hm? Bayi imutnya lapar?"

Hyunmi tahu-tahu meringkuk. Menutup kedua telinganya. Dan Hwanwoong bisa melihat ibunya memberi isyarat untuk mengungsi sementara. Sebelum Hyunmi menangis seperti tadi siang.

"Halo,"

Hwanwoong berbalik, "O-oh? Eum... kau ya... Donghyun-ssi?"

Donghyun tersenyum lebar ketika melihat Hyunmi mengintip dari balik lengannya. Tampak maniknya berbinar, ia bahkan bertepuk tangan dan minta di gendong.

Manja sekali... Im Hyunmi.

"Terima kasih sudah menjaganya, Hwanwoongie." Ucap Donghyun tulus. "Bagaimana dia? Menangis?"

"Sempat sih... tadi siang, gara-gara kaget dengan Paman Dojoon." Hwanwoong menggelengkan kepala, "Hyunmi sungguhan boleh menginap?"

Donghyun sebenarnya sedikit tidak rela. Tapi kondisi orang rumah juga tidak memungkinkan. Bahkan Sejeong yang jarang keluar akhir-akhir ini pun tampak sayu tadi pagi. Dan ada seribu cara lain untuk mendekap Hyunmi. Namun... sesekali, mungkin Hyunmi akan keluar dari zona nyamannya.

Lagipula, dia kenal baik dengan Jisung dan Bomi.

"Boleh, kalau dia mau, dan tidak merepotkan."

Hyunmi menganga, "Mama," bayi buntal itu nyengir. Menampakkan 4 giginya yang baru tumbuh. "Maa!"

"Mau menginap juga?" Donghyun pura-pura terkejut, dan Hyunmi tertawa riang---menggemaskan sekali! "Yah~ Mama sendirian dong?"

"Yoh?" Hyunmi seketika menjadi cerewet. Dan Hwanwoong yakin bentuk wajahnya sudah tak karuan, mengingat bayi itu bicaranya singkat sejak ibunya datang. "Pa? Bwabwa?"

Donghyun tersenyum. Mengecup bibir Hyunmi. "Pulang dulu ya? Besok akan di antar kakaknya," Donghyun melirik jam. Dia berjanji akan pulang lebih cepat, atau Youngmin akan ngambek.

Hhh~



"Kiss bye~"

"Muah!" Hyunmi membuka dan menutup jemarinya, "Mah mah! Baaaiiiii~"

Continue Reading

You'll Also Like

500K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
66.8K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
NEARBY | YEONBIN [END] By ELI

Mystery / Thriller

2K 176 14
Yeonjun dan Soobin terpaksa pindah ke kota yang baru untuk mencari hidup yang damai. Mereka akhirnya memutuskan untuk pindah ke rumah baru di kota ya...