Ganteng Tapi Belok | Nomin GS...

By Nanagoodvirus

145K 17.5K 1.3K

Tentang si belok dan si wibu; kehidupan kuliah, karir, percintaan juga kekeluargaan yang dicampur aduk menjad... More

Casts
1. Belok
2. Pentol
3. Sendal
4. McD
5. Boncengan
6. Cosplay
7. Kasihan
8. Ngelawak
9. Traktir
10. Pinjam
11. Ke Rumah Jerry
12. Couple?
13. Curhat Dong, Na!
14. Gagal 'Me Time'
15. Ulang Tahun
16. Upacara
17. Jadi Sebenarnya...
18. Seriusan?
19. Nggak Kerasa, Ya?
20. Perkara Datang Bulan
22. Ngelayat
23. Santai di Pantai
24. Cembokir
25. Feeling Good :))
26. Cembokir Jilid II
27. Ngambek
28. Sakit
29. Takut
30. Jonas
Bonus

21. Keseharian Pengantin Baru

4.3K 524 56
By Nanagoodvirus

Kepala Jerry menyembul di pintu, ia mengernyit saat melihat Nana berdiri menghadap mesin cuci yang sedang mengeringkan pakaian. Mata Nana begitu fokus menatap mesin cuci meski mulutnya tak berhenti bergerak mengunyah cokelat yang dibelikan mama Tifa.

"Mesin cucinya kenapa?

Nana menengok, "emang kenapa?"

Jerry mengangkat bahunya, "gatau, kenapa diliatin?"

"Lucu aja."

Cape ya ngomong sama Nana kalau nggak sabar.

"Selang air dimana, Na. Mau nyuci motor."

Nana mengetuk-ngetuk dagunya, pertanda kalau dia lagi mengingat sesuatu. Sedangkan Jerry rada nyesal tanya ke Nana, bisa-bisa nunggu dia nginget durasinya sama kayak sarapan. Eh, tapi sarapan aja mereka belum bikin. Nggak kenapa, sih. Masih jam 7 juga.

"Di lemari dapur, deh. Coba cari."

"Oke."

***

Jerry sudah ngabisin serealnya, tapi Nana yang katanya mau beli ati ampela di tukang sayur nggak datang juga. Padahal sebelumnya, Jerry udah bersusah keras buat motongin kentang sama ngupas kulit bawang sesuai perintah Nana yang dia harap nggak sia-sia.

"Tadi ketemu mama Leon di tukang sayur. Jadi ngerumpi dulu."

Nana datang sambil ngos-ngosan, di tangannya udah ada plastik berisi ati ampela tadi dan entah apa lagi. Katanya Nana mau buat sambal goreng ati ampela pakai kentang.

Enak sih kalau nggak gagal.

"Blender-in bawang-bawangan sama tomatnya, ya."

Jerry berdiri dengan malas, mengambil blender yang udah bersih dan menarik kepala Nana, coba masukin kepala Nana ke dalam blender.

"Apaan sih~"

"Lo kan wibu."

"Jerry mulutnya mau Nana potong pake pisau blender, nggak?"

Jerry tersenyum singkat ke arah Nana dan memilih buat nyuci blender nya lagi dan mulai ngeblender bahan-bahan yang udah dia siapin tadi.

"Jerry mau sosis juga?" Tanya Nana sedikit teriak soalnya blender kan ada bunyinya kenceng.

"Boleh."

"Tapi sosisnya udah abis, blee~"

Tatapan sinis Jerry kasih ke Nana yang senyum, nggak terlalu lebar, tapi Jerry bisa lihat dua gigi depan Nana yang lucu kayak kelinci.

Tuh, kan. Nana itu siluman kelinci tapi kadang juga kayak kucing.

"Adanya nugget, Jer. Mau?"

"Serah!"

"Hm, ngambek nih si homo. Hihihi."

"Xixixi, cot!"

Nana cemberut, dia ngedumel dalam hati. Kan harusnya yang ngambekkan itu Nana, soalnya dia yang lagi berhalangan. 

Tapi.. otak Nana mikir sebuah konspirasi.

Gimana kalau sebenernya Jerry itu emang cewek yang bisa datang bulan, makanya dia sensian. Nah, makanya juga dia bisa suka cowok. Gitu kali, ya?

Mata memicing Nana mengarah kepada Jerry, entah karena firasat atau apa, si rambut pirang menoleh.

Dia hafal sih kalau Nana punya pikiran sama kelakuan ajaib, "mikir apa sih, Na?"

"Nggak, hehe."

Jerry bersyukur soalnya masakan Nana juga bisa disandingkan dengan punya mamanya. Sama-sama enak, udah cocok sih jadi ibu-ibu.

Eh nggak deh, orang Nana wujudnya masih kayak bocil.

Katanya sih Nana emang belajarnya sama ibu-ibu alias mama Chandra yang namanya Ayu nggak tingting. Bisa dimaklumi Nana jadi nggak buruk-buruk soal masak ginian, habisnya mama Chandra yang ngajarin Nana bergelut di dapur kan masak aja dijadiin kerjaan alias tukang masak, lebih tepatnya jasa catering.

Trus nugget yang Nana goreng juga warnanya masih keemasan, bukan kebatu-baraan kayak yang Jerry pernah ciptain dulu pas awal coba ngegoreng.

Hm, ada lagunya nih. Kelakuan si kucing goreng -maap salah-

"Nana bilasin sabunnya aja, Jerry nyabunin."

"Bosen nyabun gue, Na."

"Apa sih."

"Hm, sok polos."

Nana nyengir kuda, "udah sini sabunin."

Jerry lagi-lagi pasrah dan beranjak buat nyabunin cucian piring yang sebelumnya udah Nana angkatin di wastafel.

"Kapan-kapan kalau nyuci gue yang bilas."

"Nggak, Nana mau bilas terus."

"Paan sih sok cantik."

"Hehe, kapan-kapan kukunya Jerry didandanin lagi, ya."

"Gamau! Geli banget sumpah."

***

Jam 11 siang sehabis kerjaan rumah selesai paling enak kalau tiduran. Yang kerja atau sekolah, sih, pasti ngiri, kan? Untungnya Nana sama Jerry masih libur dari sekolah maupun kerja. Walau Nana masih terima endorse-an, sih.

Tapi nggak masalah, toh kerjanya di rumah juga.

Pintu balkon menuju kamar mereka buka biar anginnya bisa lewat. Sedangkan kedua orang yang punya kamar tiduran di lantai marmer kamar biar adem. Nggak lupa bantal empuk biar kepalanya nggak sakit.

Nana tiduran telentang sambil ngangkat kakinya ke atas kasur. Rasanya tuh enak, nggak pegel.

"Ini kalau Nana balik badan ke kiri bisa berhadapan sama 'anak' gue nih mukanya, bahaya."

Jerry kemudian ngikutin posisi Nana biar setara. Hp ditangannya dia mainin, ada banyak pesan, terlebih dari teman-temannya seperti Felix trus Chandra yang nanyain tentang bikin anak.

Padahal mereka sendiri udah tau kalau Jerry masih belok. Dan untungnya orang-orang itu ngerespon dengan selaw aja dan masih mau temenan sama dia.

Jerry matiin hp lagi setelah ngejawab pertanyaan mereka dengan bacotannya. Nana disampingnya udah tidur aja kayaknya.

Lelaki rupawan yang walau cuma pakai kaos oblong itu sebelumnya mikirin tempat dia sama Nana mau jalan-jalan, tapi dia keinget sesuatu tentang tempat yang rasanya udah lama nggak dia kunjungi. Sebelum dia pergi sama Nana nanti, Jerry mau ke sana dulu, deh.

Saat Nana melenguh dan berbalik ke samping menghadap Jerry, cowok itu juga menghadap Nana yang kembali tidur. Kayaknya si Nana juga sering di endorse skincare apa, ya? Habisnya kulitnya bagus, pori-porinya aja susah di liat.

Apa pori-pori wajah Nana tergolong makhluk halus?

Nggak lah, Jerry nggak sepolos Nana yang mikir gitu--walau sebenarnya kalian juga tau kalau Nana nggak polos--.

Rambut Nana yang menutupi rambut dia selipkan ke belakang, trus karena gemas, pipi Nana dia tarik trus di unyel-unyel sampai yang punya wajah menggeliat tak nyaman.

"Lepasin pipinya~"

Jerry ketawa lepas, pipi Nana jadi merah, tapi habis ngomong si Nana malah tidur lagi. Jerry yang belum puas milih buat ngelakuin hal yang sama kayak tadi.

Plak!

Nana reflek mukul wajah Jerry ngebikin cowok itu sok ngambek dan berbalik kebelakang. Nana yang nggak bego-bego banget tau kok kalau itu cuman gimik. Jadi dia cuma ketawa tapi tangannya bergerak buat peluk Jerry. Biasanya sih dia meluk Mark. Duh, jadi kangen kakaknya.

Nggak lama kemudian Nana tidur lagi. Emang kebo, sih. Bentar-bentar tidur.

Jerry yang masih membelakangi Nana sekarang bergerak menghadap cewek itu yang masih memeluknya.

Kalau Jerry masih tiduran dengan posisi ngebelakangin Nana nanti jadinya malah kayak film yang pernah booming itu, loh.

Tetanus,

hehe.

***

Kalau ada typo maafkan auto-correct hpnyah, wkwk.

Btw yang suka Hyunjin x Jaemin boleh mampir ke work rim di book lain. Tapi masih 1 chapter, sih.

Makasih buat dukungan kalian uyeee




Continue Reading

You'll Also Like

788K 33.8K 19
"Well... uh... I'm Gay." -Keith *Lance goes Ballistic* Keith and Lance are left alone in Allura's Castle. Doctors Orders. Well actually Shiro an...
183K 5.3K 68
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
1M 62K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
11.8K 536 22
Wanda has built a perfectly perfect life for her wife, perfect town, perfect clothes and perfect smiles. She won't let anyone get in her way of her h...