RISET Harukaze no Sekai - The...

By Ragen_Zhang

967 97 418

Makoto merasa dirinya mungkin dikutuk. Siapa pun lelaki yang ia cintai, semuanya akan mati. Lelaki pertamanya... More

Yosh! Kono Tabi wo Isshouni Hajimemashou!
BTS #1: Pointing The Dots
BTS #2: Great Hanshin Earthquake!
BTS # 3: Salah Kaprah dalam Memahami Cinta
BTS #4: "Cinta" Para Automaton
BTS #5: Gaya Hidup Minimalis Demi Kebahagiaan yang Lebih Maksimal
BTS #6: Kisetsu (Musim) - Fitur Unik yang Hanya Ada Dalam Karya Sastra Jepang #1
BTS #7: Yuugen - Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #2
BTS #8: Mono no Aware (1) Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #3
BTS #10: Okashi - Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #4
BTS #11: Wabi-Sabi Bukan Wasabi [Fitur Unik dalam Karya Sastra Jepang #5]
BTS #12: Kotoba no Ura, Jaim Ala Jepang? [Fitur Unik Sastra Jepang #6]
Okinawa ni Mensooree #1: Hara Hachi Bu, Diet Panjang Umur Ala Okinawa
Okinawa ni Mensooree #2: Beni Imo - Cita Rasa Ubi Ungu Dari Okinawa

BTS #9: Mono no Aware (2) Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #3

36 1 29
By Ragen_Zhang

Behind The Scene #9: Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #2: Mono no Aware dalam Genji no Monogatari (Hikayat Genji)

Seperti yang sudah kutulis pada bab sebelumnya, di Jepang, keindahan yang fana atau ephemeral beauty dalam mono no aware ini disimbolkan dengan bunga sakura. Sakura hanya berbunga satu kali dalam setahun. Setelah berbunga, mekarnya hanya bertahan selama satu atau dua minggu sebelum jatuh ke tanah atau terbawa angin dan membuat fenomena "hujan sakura". Kefanaan, keindahan, dan ketidakstabilan sakura sering dikaitkan dengan kematian dan kebesaran hati siap menerima takdir dan karma. Kegiatan orang Jepang melakukan hanami di bawah pohon sakura, bermakna menikmati dan mengapresiasi keindahan yang hanya sementara. Hanami juga sebenarnya bertujuan sebagai pengingat bahwa hal-hal yang terlihat indah tidak memiliki jangka waktu yang lama.

Yang pertama kali menghubungkan bunga sakura dengan mono no aware adalah seorang cendekiawan yang bernama Motoori Norinaga. Siapakah dia?

Motoori Norinaga (1730-1801) adalah cendekiawan paling termuka dalam bidang agama Shinto dan Sastra Jepang klasik. Ibunyalah yang mendorong Norinaga untuk belajar ilmu pengobatan di Kyoto dan menjadi tabib. Belakangan, ia mengikuti pengaruh pergerakan di bidang pendidikan, Kokugaku (National Study), yang menekankan pentingnya sastra Jepang itu sendiri. Kokugaku adalah aliran filologi dan filosofi Jepang yang eksis selama era Tokugawa. Para cendikiawan Kokugaku berusaha memfokuskan ulang pembelajaran di Jepang yang selama ini lebih dominan mempelajari dan meneliti naskah-naskah dari Cina, Konfusius, dan Buddha jadi lebih berorientasi pada sastra-sastra klasik Jepang awal.

Motori menerapkan metode filologi yang cermat untuk penelitian Kojiki (naskah literatur Shinto yang dianggap suci), Hikayat Genji, dan naskah sastra klasik Jepang lainnya. Dialah yang menekankan mono no aware (kepekaan terhadap keindahan) sebagai konsep pokok dari sastra Jepang. Penerapan mono no aware dalam penulisan meliputi kesadaran dan apresiasi untuk berbagai pemandangan, suara, dan perasaan,terutama yang berhubungan dengan suasana taman atau perkebunan dan juga musim. Konsep estetika mono no aware berhubungan dengan meningkatnya kepekaan seorang penyair terhadap dunia di sekitarnya, dan sebagai akibatnya, muncullah sedikit kesedihan. 

Sejak tahun 1200, istilah mono no aware sering dipakai untuk diskusi-diskusi tentang Hikayat Genji dan karya-karya sastra lain yang muncul di era Heian. Konsep mono no aware menjadi elemen atau aspek estetika yang paling dominan dan paling sering dipuji dalam suatu karya. Hal ini bisa merujuk pada bagian karya yang tidak hanya indah isi naratifnya, tapi juga indah dalam hal bahasa, struktur atau dalam adegan yang dideskripsikan.

***

Hikayat Genji (Genji no Monogatari) adalah karya sastra klasik Jepang berbentuk novel yang ditulis seorang dayang istana dengan nama pena Murasaki Shikibu di pertengahan zaman Heian atau sekitar awal abad 11 (kira-kira ditulis pada tahun 1000-1010 SM). Hikayat ini umumnya dianggap sebagai novel pertama di dunia. Hikayat Genji bercerita tentang pangeran kekaisaran fiksi bernama Hikaru Genji (nama ini bisa secara harafiah bisa berarti Pangeran yang Bersinar dari Klan Minamoto). Hikayat Genji memberikan banyak informasi pada para pembaca di masa kini tentang Istana Kekaisaran di zaman Heian, kehidupan para punggawa istana, juga selera estetika para punggawa di masa itu. Murasaki Shikibu dikatakan memakai Minamoto Tooru sebagai model untuk tokoh Hikaru Genji. Karya sastra ini dianggap sebagai novel terbesar dalam sejarah kesusastraan Jepang.

Simbol keluarga (kamon) klan Minamoto yang disebut SasarindOu

Karena bahasa Cina saat itu adalah bahasa ilmiah kekaisaran, karya-karya yang ditulis dalam bahasa Jepang (bahasa sastra yang digunakan oleh perempuan, seringkali berhubungan dengan kehidupan pribadi di kalangan kekaisaran), tidak dianggap terlalu serius. Selain itu, prosa tidak dianggap sederajat dengan puisi. Namun, Hikayat Genji berbeda dalam hal keluasan pengetahuan yang terkandung di dalamnya soal puisi bahasa Jepang dan Cina, serta dalam hal keanggunannya sebagai karya fiksi imajinatif. Karya ini ditulis dalam campuran aksara Cina dan aksara Jepang seperti dalam Putri Kaguya atau Hikayat Ise. Karya sebanyak 1.100 halaman ini menggabungkan 800 waka yang konon dimaksudkan sebagai tulisan dari karakter utamanya. Keluwesan narasinya menopang kisah sepanjang 54 bab tentang sang karakter berikut warisannya. Waka adalah puisi klasik Jepang dengan bahasa yang sangat sopan.

Hikayat Genji memberikan banyak informasi pada para pembaca di masa kini tentang Istana Kekaisaran di zaman Heian, kehidupan para punggawa istana, juga selera estetika para punggawa di masa itu. Pada dasarnya, Hikayat Genji adalah pengenalan yang sangat memikat tentang budaya para aristokrat di awal zaman Heian yang meliputi ragam hiburan, cara berpakaian, kehidupan sehari-hari, serta kode etik di masa itu. Era Heian dengan sangat cantik dilukiskan ulang melalui kisah Hikaru Genji, seorang punggawa yang tampan, peka, berbakat, sekaligus seorang kekasih yang hebat dan teman yang berharga. Sebagian besar isi kisahnya berkaitan dengan kehidupan cinta Hikaru Genji, serta penggambaran yang sangat gamblang tentang setiap wanita dalam hidupnya. Karya sastra ini menunjukkan sensitivitas tingkat tinggi terhadap emosi manusia dan keindahan alam. Namun, semakin jauh kisah berjalan, suasananya terasa semakin menggelap dan merefleksikan keyakinan agama Buddha tentang betapa fananya dunia ini.

Linimasa dalam plot ceritanya mencapai 75 tahun. Secara garis besar, ceritanya terdiri dari tiga bagian:

Bagian I: kelahiran tokoh utama sebagai seorang pangeran (putra kaisar) yang menjadi warga biasa dan diberi nama kehormatan Genji, dan dikenal dengan nama Hikaru Genji. Setelah dewasa, Hikaru Genji dikelilingi banyak wanita.

Bagian II: kerumitan kisah cinta Hikaru Genji.

Bagian II: kisah anak cucu Hikaru Genji setelah ia tutup usia.

Jadi pada intinya ini adalah novel tentang harem. Novel pertama di dunia sekaligus novel terbesar dalam sejarah kesusastraan Jepang ternyata bergenre harem, Saudara! Sepertinya panjang kisahnya pun mengalahkan panjang durasi tayang sinetron Tersanjung. Jadi, rupanya anime dan manga bergenre harem (cerita tentang seorang lelaki yang dikelilingi atau diperebutkan oleh banyak wanita sekaligus), sejatinya tak hanya berfungsi sebagai pemuas fantasi audiens lelaki, melainkan juga melestarikan elemen warisan kesustraan klasik Jepang! Uwaw! Emejing!

Fanart Sword Art Online oleh Syurara Gundan

Sebentar... kesimpulan macam apa ini?

Poster film tahun 2001, adaptasi Hikayat Genji yang berjudul Sennen no Koi - Hikaru Genji Monogatari

***

Dalam buku The Pleasures of Japanese Literature, Donald Keene mengklaim bahwa Murasaki menulis "adikarya fiksi Jepang" dengan mengambil unsur-unsur tradisi buku harian istana, dan monogatari (dongeng) asal zaman sebelumnya. Murasaki Shikibu mengambil unsur-unsur dan menggabungkan gaya penulisan sejarah Cina dengan puisi naratif dan prosa Jepang kontemporer. Mikael Adolphson menulis bahwa penempatan subjek yang biasa-biasa saja, ketika berdampingan dengan gaya sastra Cina, menghasilkan kesan parodi atau satir. Pengungkapan cerita yang unik. Hikayat Genji mengikuti format tradisional monogatari yang mengisahkan sebuah cerita dengan menggunakan narator. Donald Keene berpendapat bahwa Murasaki Shikibu mengembangkan genre monogatari dengan melampaui batas-batas yang ada, dan karenanya berinovasi dengan bentuk yang sama sekali modern. Cerita Hikayat Genji berlatar pada akhir abad ke-9 hingga awal abad ke-10. Murasaki menghilangkan unsur-unsur dongeng dan fantasi seperti yang sering ditemukan pada karya genre monogatari pada masa itu.

Tema-tema Hikayat Genji umum ditemukan pada periode Heian. Donald Howard Shively mendefinisikan tema Hikayat Genji sebagai "mengemas tirani waktu dan kesedihan cinta romantis yang tak bisa dihindari". Tema utama karya ini adalah kerapuhan hidup, kesedihan eksistensi manusia atau mono no aware. Istilah ini dipakai lebih dari seribu kali dalam Hikayat Genji. Donald Keene berspekulasi bahwa dengan menulis kisah "pangeran bersinar" atau Hikaru Genji, Murasaki Shikibu mungkin telah menciptakan sebuah pelarian ideal bagi dirinya sendiri dari kehidupan istana yang baginya kurang menyenangkan. Tokoh Pangeran Genji ia bentuk sebagai protagonist yang tampan, berbakat, halus budinya, manusiawi dan simpatik. Hikayat ini memberikan gambaran tentang periode Heian misalnya tentang maraknya hubungan cinta meskipun perempuan biasanya tetap tak terlihat di belakang layar. 

Menurut Helen McCullough, karya Murasaki memiliki daya tarik universal yang melampaui batasan genre maupun zaman. Dalam menciptakan Hikayat Genji, Murasaki Shikibu menunjukkan kegeniusannya dengan menuliskan tema-tema tentang kuatnya hubungan antarmanusia sekaligus mustahilnya kebahagiaan abadi dalam cinta. Ia juga menulis tentang dunia yang penuh kesengsaraan dan kepekaan para karakternya terhadap perasaan orang lain. Dalam kisah ini, Pangeran Genji mengakui bahwa ada kecantikan dan kerapuhan hidup dalam diri setiap kekasihnya. Inilah yang membuatnya tampak heroik. Hikayat Genji ini sangat populer di semua kalangan. Kaisar Ichijou meminta agar cerita ini dibacakan untuknya meskipun ditulis dalam bahasa Jepang.

Menurut Donald Keene, Hikayat Genji bisa begitu memikat karena karakter dan keprihatinan mereka di sepanjang kisah ini bersifat universal. Ada yang berpendapat bahwa Murasaki Shikibu ini setara dengan Shakespeare. Jika Shakespeare bisa merepresentasikan Inggris pada zaman Ratu Elizabeth dalam karya-karyanya, Murasaki Shikibu berhasil menangkap esensei kehidupan di balik istana kekaisaran era Heian. Seperti Shakespeare juga, karya-karya Murasaki Shikibu hingga kini terus dijadikan subjek pembahasan diskusi dan kritik sastra.

 Satu abad setelah Murasaki Shikibu wafat, Hikayat Genji terus disalin dan digambar dalam berbagai bentuk. Genji Monogatari Emaki adalah lukisan gulung asal akhir zaman Heian. Terdiri dari empat gulung, 19 lukisan, dan 20 lembar kaligrafi. Ilustrasi yang berasal dari antara tahun 1110 dan 1120 ini untuk sementara disepakati sebagai karya dari Fujiwara no Takachika, sedangkan kaligrafinya adalah karya dari berbagai ahli kaligrafi kontemporer ternama. Gulungan ini tersimpan di Museum Gotoh dan Museum Seni Tokugawa. 

Pada abad ke-17, standar bagi keluhuran budi seorang wanita Jepang adalah memiliki pengetahuan sastra yang luas. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan yang tajam terhadap genji-e atau barang-barang yang berkaitan dengan Murasaki Shikibu dan karya-karya yang terinspirasi dari Hikayat Genji. Di kalangan para wanita bangsawan, perangkat maskawin berhias adegan dari Hikayat Genji atau lukisan Murasaki Shikibu sangatlah populer. Pada abad ke-17 juga, genji-e secara simbolis mengangkat status budaya mempelai wanita. Pada abad ke-18, genji-e merupakan simbol dari keberhasilan perkawinan.

Ya Rabb, kapan ya karya gue bisa jadi booming kayak gini? Keren juga kalau di masa depan novel Harukaze no Sekai dijadikan sebagai mahar wajib yang nge-hit untuk menaikkan status intelektual para pengantin wanita secara simbolis. Aamiin. Wahahaha.


Lukisan tinda di atas kipas kertas emas pada abad ke-17, yang memperlihatkan Murasaki Shikibu sedang menulis.

***

Hikaru Genji adalah tokoh utama hikayat pada bagian pertama dan kedua. Diceritakan bahwa Hikaru Genji tidak berhak atas tahta karena lahir sebagai pangeran kedua dari pasangan Kaisar Kiritsubo dan Kiritsubo no Koi. Setelah sang pangeran menjadi warga biasa, kaisar memberinya nama keluarga "Genji". Hikaru Genji sempat mengurung diri di Suma setelah kejadian itu. Setelah kondisinya pulih, Hikaru Genji diangkat sebagai Kaisar Jundaijou yang kedudukannya seperti kaisar yang sudah pensiun, meskipun ia tak pernah naik tahta sebagai kaisar. Kedudukannya ini membuat sang pangeran mendapat sebutan Rokujou-in. Dalam naskah aslinya, Hikaru Genji hanya dipanggil dengan nama gelarnya saja, yaitu Kimi atau In. 

Lukisan Hikaru Genji oleh Utagawa Kunisada di abad 19

Istri Hikaru Genji bernama Aoi no Ue (Putri Aoi) dan Onna Sannomiya (Putri ketiga Kaisar Suzaku). Namun, yang berperan sebagai istri sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari Hikaru adalah Murasaki no Ue (Putri Murasaki).

Aoi no Ue yang menjadi istri pertama Hikaru Genji ini adalah anak dari saudara kandung Kaisar Kiritsubo. Sehingga sebenarnya ia masih terhitung sepupunya Hikaru Genji. Putri Aoi berusia lebih tua dari Hikaru Genji. Sayangnya, kehidupan rumah tangganya dengan Hikaru tak harmonis. Aoi no Ue meninggal saat melahirkan anak Hikaru yang bernama Yugiri. Putri Aoi bertengkar soal tempat untuk menonton matsuri dengan kekasih Hikaru Genji yang bernama Rokujou no Miyasudokoro. Kekasih suaminya itu mengutuk Putri Aoi hingga sang putri akhirnya meninggal. 

Ya ampun, rakyat jelata macam aku mah mana paham konflik kelas bangsawan kayak gitu. Perkara tempat nonton festival aja sampai bertengkar dan main kutuk. 


Ilustrasi Lady Rokujou

Rokujou no Miyasudokoro atau Lady Rokujou ini sebenarnya adalah istri mantan putra mahkota dari Kaisar Kiritsubo (kakak lelaki tertua Kaisar Kiritsubo). Ia sangat mencintai Genji dan berusaha menjadi kekasihnya. Sayang, cintanya tak terbalas.

Murasaki no Ue atau Putri Murasaki masih kecil saat Genji pertama kali bertemu dengannya. Ia lalu dibesarkan sang pangeran sebagai anak angkat. Setelah Putri Aoi, istri pertama Genji, meninggal, ia diperistri oleh ayah angkatnya sendiri (uwaw). Pernikahan mereka tidak dikaruniai anak sehingga mereka berdua mengangkat Akashi no Chuuguu sebagai anak angkat. Di masa tua Genji, kedudukan Putri Murasaki tergeser oleh Onna Sannomiya.

Ceritanya sudah lumayan nyesek nggak menurutmu? Biyuuung. Nggak rakyat jelata, nggak bangsawan, kacau-balau-wadaunya kalau sudah dihadapkan dengan perkara cinta pun sama aja, ya.

Menurut Norinaga Motoori, ideologi Hikayat Genji adalah mono no aware (rasa empati). Dalam arti yang luas, hal ini berarti terdapat unsur empati yang kuat terhadap gambaran kesedihan para tokoh yang ada dalam cerita. Lebih jauh lagi mono no aware dapat diartikan sebagai gambaran suasana kebimbangan yang tersisip melayang-layang. Contohnya adalah gambaran kesedihan teramat sangat yang dirasakan kaisar ketika istrinya, Lady Kiritsubo, meninggal dunia usai melahirkan Genji. Meskipun Genji tak bisa menggantikan posisi ayahnya sebagai kaisar (karena status ibunya), ia selalu menjadi anak kesayangan kaisar. Arti kata aware itu sendiri bisa berarti sesuatu yang mengandung unsur kejiwaan yang menyelinap di lubuk hati sanubari yang dalam.

Salah satu contoh isi puisi dalam Hikayat Genji:

"Not speaking is the wiser part,

And words are sometimes vain,

But to completely close the heart

In silence, gives me pain."

Ketika Genji merenung sambil menatap badai, ia berpuisi:

"Now like a traveler who has tried two ways in vain

I stand perplexed where these sad season meet."

Daleeem....

REFERENSI:

Continue Reading

You'll Also Like

117K 3.1K 13
NEW VERSION OF HENDRIYAN "Aku ni tak nampak apa-apa. Yang aku nampak cuma kegelapan..." - HENDRIYAN "Sebab tulah saya ada dekat sini. Saya ni lah ma...
1.5M 78.3K 21
Bagi Mia Elysha, cukuplah 3 tahun dia dibuli oleh Adrian Harris di bangku sekolah. Selepas sahaja Mia Elysha tamat sekolah, dia dipaksa pula berkahwi...
1.6M 120K 101
ALPHABET SERIES: S for SCHOOL 1# Apa pendapat kau tentang kahwin ketika masih bersekolah? Disclaimer: CERITA HANYA FANTASI. FEMALE CHARACTER SEDANG B...
8.7K 2K 25
Spin-off | ADORE (ft. FUTURE) Loving you is healing me 9 Mac 2024