𝐒𝐚𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [✓]

Von Jaehyunmantapeuuu_

33.9K 3.5K 1.9K

He's just tired of giving fake happiness. ⚠️ ғɪᴋsɪ ⚠️ʙᴀʜᴀsᴀ ʙᴀᴋᴜ Mehr

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23

20

878 79 50
Von Jaehyunmantapeuuu_


Sudah hampir 5 bulan, Renjun belum sadar dari komanya. Chanyeol setiap hari juga terus mengunjungi Renjun. Pekerjaannya juga di handel oleh sekertaris nya. Dia benar benar menepati janjinya.

"Paman. Apa sebaiknya kita laporkan Lucas saja? Ini benar benar keterlaluan."

"Kita harus menunggu Renjun. Lagi pula aku sudah menyiapkan sesuatu untuk keluarganya." Balas Chanyeol.

"Maksud paman?"

Chanyeol menggeleng lalu melirik jam tangannya, "paman ada meeting yang harus di hadiri. Tolong jaga Renjun baik baik, paman mungkin akan pulang malam." Jaemin mengangguk.

"Paman pergi dulu."

Setelah itu tersisa Jaemin dan Renjun yang berada di kamar Renjun. Jaemin terus menatap mata Renjun yang tertutup. Jaemin duduk di ranjang yang Renjun tiduri.

"Renjun kau tau? Ryu sebentar lagi akan melahirkan. Eummm, dalam hitungan Minggu dia akan melahirkan bayi kentang ku." Jaemin memainkan jarinya sambil mengayun ngayunkan kakinya.

"Aku mau bayi kentang ku melihat pamannya yang tampan ini. Aku ingin membuat bayi kentang ku menjadi laki laki yang kuat sepertimu."

"Kemarin saat Ryu tes USG ternyata bayi ku kembar laki-laki. Aku ingin bayi perempuan taukk. Ah tapi tidak apa, setelah bayiku berumur 1 tahun, aku akan membuat lagi. Aku yakin akan menghasilkan bayi perempuan."

Jaemin tertawa miris. Entah apa yang di pikirkan. Jaemin tau kalau Renjun tidak akan membalas ucapannya. Jaemin sebenarnya juga sedikit muak. Dia terus mendengar suara monitor detak jantung milik Renjun, dia ingin mendengar suara Renjun lagi.

"Cepatlah sadar Renjun. Agar Lucas cepat cepat di tangkap. Kata pengacara paman Huang kita butuh kau. Bukti dari Mark dan Jeno saja tidak cukup."

"Ayolah bangun–!"

Titttttt!

Mata Jaemin membola, "tidak tidak Renjun! Bertahan sebentar!"

Jaemin mengguncang tubuh Renjun sambil memencet tombol di samping ranjang Renjun.

"Dokter sialan cepat datang brengsek!!"

Air mata sudah menggenang di mata Jaemin.

"Maaf tuan, anda harus menunggu di luar." Perlahan Jaemin melangkah mundur.

Tangannya merogoh sakunya mengambil handphone,

"P-paman."

"Ya kenapa Jaemin?"

"R-renjun, d-dia–hiks!"

"Ada apa dengan Renjun? Katakan dengan jelas Jaemin!!"

"H-hilang, hiks! Detak jantungnya-"

"Aku akan ke sana sekarang!"
















Chanyeol sudah sampai di sebuah perusahaan,

Wong company

"Selamat datang, tuan Huang." Sambut tuan Wong.

Chanyeol berjabat tangan dengan,

Wong Jakson

Lalu Chanyeol duduk di hadapan Jakson.

"Jadi, ada apa tuan Huang sampai datang ke perusahaan ku? Apa tuan ingin bekerja sama dengan perusahaan ini?"

Chanyeol tersenyum sambil mengangguk, "jika kita berkerja sama, ini akan saling menguntungkan. Dan ku dengar, perusahaan mu ini ada dimana dimana ya?"

"Ahh, iya." Jackson tertawa canggung.

Chanyeol menyeringai, "pantas saja, mantan istrimu ingin kembali kepadamu. Ternyata kau sangat kaya setelah di tinggal olehnya."

Senyuman Jackson luntur, "apa maksudmu?"

"Kau tidak mengingatku?" Chanyeol melepas kacamatanya. Mata bulatnya itu menatap tajam mata Jackson.

"Tuan Wong, kau mengingatku?" Tanyanya lagi.

"K-kau-" Jackson menggeram marah.

"Pergi dari perusahaan ku sekarang." Ucap Jakson datar.

"Hey, Calm down dude. Kau tidak perlu semarah ini kepadaku." Chanyeol terkekeh.

"Apa maksudmu? Cepat keluar dari sini brengsek!!"

"Kau marah kepadaku karena aku merebut istrimu heh?" Chanyeol tetap duduk di hadapan Jakson.

"Sialan!"

Bugh!

Pukulan dari Jakson membuat Chanyeol jatuh dari duduknya. Dan bukannya merasa sakit, Chanyeol malah senang saat melihat Jakson marah.

"Oh ayolah, kau pikir kau saja yang merasa sakit hati? Aku juga merasakannya, kita sama sama di tipu oleh jalang itu." Chanyeol berdiri dari duduknya.

"Apa maksudmu?"

"Dulu, aku tidak tau jika Wendy sudah menikah dan memiliki anak. Dia hanya mengatakan kalau dia sudah pernah menikah, tapi belum memiliki anak. Dan tentu aku tidak keberatan, siapa yang mau menolak wanita secantik dia?"

"Lalu, bagaimana bisa kau tau kalau dia memiliki anak?"

"Anakmu itu. Lucas, dia mendatangiku kemarin dan menyerahkan sebuah foto–"

Chanyeol menyerahkan foto yang sudah kusut dan hampir robek.

"–dan saat ku tanya kepada Wendy, ternyata dia berbohong, dia memiliki anak denganmu."

"Dan bodohnya, dulu aku menelantarkan anakku dan memberikan satu perusahaan ku kepadanya. Mempercayakan semuanya kepadanya."

"Ah tapi tenang saja. Sebentar lagi kami akan bercerai, aku tinggal menunggu panggilan saja."

Jakson masih diam, dia masih terkejut dengan tuturan Chanyeol.

"K-kau- keluar dari sini."

"Baiklah."

Chanyeol berjalan keluar ruangan Jakson, tapi beberapa detik kemudian dia berbalik lagi, "ah tapi ada lagi yang harus ku katakan. Anakmu itu, hampir membunuh anakku."

Jakson membelalakkan terkejut, tapi tiba tiba dia tertawa, "anakku tidak akan sekejam itu tuan Huang. Meskipun dia tau kalau kau yang merebut ibunya, dia tidak akan melakukan hal segila itu."

"Kalau kau tidak percaya tidak apa. Oh, atau kau perlu bukti?"

"Kau pikir selama 3 bulan ini Lucas pergi kemana selain kampus dan pengadilan?"

Jakson berpikir sejenak. Beberapa Minggu ini Lucas sering kali meninggalkan rumahnya. Atau kadang saat Jakson pergi ke apartemen Lucas, pria bertubuh tinggi itu juga tidak ada.

"Dasar bodoh." Chanyeol langsung pergi begitu saja meninggalkan Jakson yang terdiam.

Drrt! Drrtt! Drrt-

"P-paman."

"Ya kenapa Jaemin?"

"R-renjun, d-dia–hiks!"

"Ada apa dengan Renjun? Katakan dengan jelas Jaemin!!"

"H-hilang, hiks! Detak jantungnya-"

"Aku akan ke sana sekarang!"

Dengan terburu buru Chanyeol mengendarai mobilnya dengan perasaan cemas.



















"Bagaimana keadaan Renjun?!" Tanya Chanyeol.

Jaemin hanya menggeleng ribut, di sampingnya juga ada Ryu yang terus menenangkan Jaemin.

Brak!

Chanyeol membanting pintu, melihat suster yang melepas semua alat yang menempel di tubuh Renjun.

"Tidak tidak! Jangan di lepas!" Suster itu menghentikan kegiatannya.

"Tapi tuan-"

"Renjun, berjanjilah pada papa untuk tidak meninggalkan papa. Papa hanya punya Renjun dan nenek. Papa tidak punya siapa siapa lagi selain Renjun."

"Apa Renjun tidak ingin melihat bayi Ryu? Bukan kah kata Renjun, Renjun ingin memiliki adik? Jaemin bisa memberikannya kepadamu, Renjun akan punya adik dari Jaemin."

"Renjun," Chanyeol mulai menangis, tangannya terus mengguncang tubuh Renjun, tubuhnya memeluk tubuh Renjun erat.

"Renjun tidak ingin melihat papa menangis."

Chanyeol mendongak menatap wajah Renjun. Chanyeol terkejut saat melihat Renjun membuka matanya. 

"R-renjun- kau-"

Chanyeol semakin erat memeluk tubuh Renjun, "akh- papa sesak!"

Chanyeol terkekeh sambil mengusap air matanya, "p-papa pikir Renjun-"

"Renjun pikir tadi Renjun berada di surga. Renjun bertemu dengan seorang wanita, dia bilang kalau dia ibu kandung Renjun." Suara Renjun terdengar sendu.

"Nanti papa jelaskan kepadamu ya." Ucap Chanyeol sedikit menahan gejolak di hatinya.

"Ternyata akting ku cukup baik ya paman." Jaemin dan Ryu tiba tiba masuk ke dalam ruangan.

"Sialan kau Jaemin!"

"Jangan mengumpat di depan istriku! Nanti bayiku mendengar nya!" Jaemin menutup perut Ryu.

"Dasar." Ryu terkekeh geli.

Chanyeol membiarkan suster melepas semua alat dan  membiarkan dokter memeriksa Renjun.

"Keadaannya semakin membaik, mungkin tinggal tunggu beberapa Minggu lagi, Renjun sudah di perbolehkan pulang."

Setelah itu dokter pergi dengan suster setalah berpamitan.

"Aku haus." Ucap Renjun.

Dengan segera Chanyeol memberikan air putih.

"Makan yang banyak, kau semakin kurus saja."

"Memang berapa alam aku tidur?"

"5 bulan."

"Apa?! Lalu, bagaimana dengan Carla? Apa dia baik baik saja? Kenapa dia tidak ada disini?"

Semua mendadak terdiam.

"Ah Renjun, kau tidak ingin menyapa bayi ku? Bayiku sudah lama tidak mendengar suara pamannya. Pasti mereka merindukan mu." Alih Ryu.

"Wahh sudah besar. Kapan kau melahirkan?"  Tanya Renjun sambil mengusap usap perut Ryu.

"Sebentar lagi."

"Terus alihkan pembicaraan saat Renjun menanyakan wanita itu. Jangan sampai anakku kembali jatuh sakit karna wanita itu." Jaemin mengangguk pasrah.















Tbc

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

3.7K 273 44
hanya berisi tentang kegabutan remaja kelahiran 00 line di PGSA SQ atau lebih di kenal sebagai PEMUDA GANTENG SE ANTARIKSA SQUAD " dua tiga Jihoon j...
61.7K 5.3K 33
"Jisung sayang bunda, gimana caranya biar Jisung disayang juga sama bunda?" Isak Jisung setelah dia mendapatkan luka lebam di tangannya. Yoona berdec...
70.5K 7.7K 24
ꦼ˚᳝᳝𖥻 𝒍𝒂𝒑𝒔𝒆 𝒕𝒓𝒂𝒗𝒆𝒍 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔; 𝒗𝒐𝒍' 1 Ketika rumah tak lagi terasa sama Renjun sadar ia telah berada dititik terbawah dalam hidupnya...
517 66 6
menceritakan tentang seorang pemuda dan 6 orang sahabatnya yang sedang mencari jati diri mereka yang sebenarnya. dan takdir yang menimpa mereka yang...