Kamis
Pagi ini, Boboiboy sedang menata bukunya seperti biasa. Lalu menatanya menatap jendela, ia melihat seorang pria yang sedang berjalan menuju rumah Yaya. Ia menghela nafas dengan kasar.
Seseorang diseberang sana langsung menatap jendela kamar Boboiboy dan tersenyum kemenangan lalu melanjutkan langkahnya.
Sedangkan Ochobot yang ada dibelakang Boboiboy, tau semua. Boboiboy tidak menyadari ada Ochobot dibelakangnya.
"Boboiboy, nah Hot Chocolate." Ochobot menyodorkan secangkir coklat panas. Boboiboy menerimanya dan meminum sedikit kemudian memberikannya pada Ochobot lagi.
"Eh? Tak sedap ke?" Tanya Ochobot sambil menatap Boboiboy yang sedang membuka pintu. "Taklah, aku tengah tak nafsu." Ucap Boboiboy dengan datar.
Ochobot menatap Boboiboy dengan kasihan.
.
.
.
Boboiboy menutup pintu rumahnya dan melihat Fang dan Yaya didepan rumah Yaya.
"Hai Boboiboy!" Sapa Yaya dan Fang.
"Hm, Hai Yaya, Hai Fang." Balas Biboiboy langsung pergi begitu saja.
"Kau tengok muka dia Yaya, aku tak guraulah." Ucap Fang setelah Boboiboy sudah jauh.
Yaya : "Yelah - yelah, kita kena cepat. Nanti lambat."
Fang : "Apalah, baru pukul lima setengah (05.30)"
Fang menatap Yaya dengan tatapan malas sambil menunjukkan jam tangannya.
.
.
.
"Tok Aba! Special Ice Chocolate satu!" Seru Gopal dengan semangat dan langsung duduk.
"Mana ada Ice Chocolate pagi - pagi!" Seru Tok Aba sambil berdecak pinggang.
"Alah- Eh, mana Boboiboy dengan Ochobot?" Tanya Gopal.
"Ochobot tengah beres - beres kat rumah, Boboiboy... Em, dah pergi kot." Jawab Tok Aba sambil membuatkan Special Hot Chocolate untuk Gopal.
"Apasal tak tunggu aku?" Gumam Gopal dengan kesal.
"Nah Special Hot Chocolate." Tok Aba memberikkan Hot Chocolat untuk Gopal, Gopal langsung meminumnya.
"Gopal, kau rasa ada yang pelik tak kat Boboiboy?" Tanya Tok Aba. Gopal menghentikan aktivitasnya lalu berpikir.
"Semalam Ochobot cakap, Boboiboy macam tengah ada masalah." Sambung Tok Aba.
"Oh, baru saya ingat." Seru Gopal.
"Ha? Ingat apa? Cakaplah." Sahut Tok Aba dengan semangat. Gopal mendekat pada Tok Aba dan membisikkan sesuatu.
"Boboiboy tu tengah Jeolus."
"Jeolus apa?"
.
.
.
Skip, pulang sekolah saat ekstakurikuler
Ekstrakurikuler hari ini adakah Basket. Boboiboy sudah siap dengan baju basketnya dan sedang menunggu yang lain. Dia bersiap terlalu cepat, bahkan tadi dia langsung keluar kelas setelah kelas selesai. Padahal biasnaya istirahat 15 menit sebelum ekstrakurikuler dimulai.
Banyak siswi - siswi yang menatapnya dari kejauhan, menatap Boboiboy yang sedang mendrible bola basketnya. Sebenarnya dia lebih suka sepak bola, tapi apa salahnya bergabung dengan tim basket sekolah yang terisi oleh anak - anak populer.
"Eh, kau dah kat sini?" Tanya Fang yang tiba - tiba datang. Fang adalah Kapten tim basket sedangkan Boboiboy adalah Kapten tim sepak bola.
Boboiboy tidak menjawab dan terus memainkan bola basketnya. Fang menoleh pada Yaya yang ada dikerumunan siswi - siswi.
Fang langsung merebut bola yang ada ditangan Boboiboy dan memasukkannya kedalam keranjang.
"Oh, nak lawan ye?!" Kesal Boboiboy.
"Ha, marilah." Fang tersenyum miring.
Permainan antara mereka berdua dimulai. Boboiboy tak hentinya menatap Fang dengan wajah sengitnya sedangkan Fang menatapnya dengan seringai, itu terlihat terbalik. Biasanya Boboiboy yang menyeringai dan Fang yang menatapnya sengit.
.
.
.
Skip pulang sekolah
"Fang, aku tengok tadi Boboiboy macam benci sangat pada kau. Apa kita tamatkan je semua ni?" Tanya Yaya yang sedang berdiri ditempat kran air.
Fang yang sedang mencuci mukanya langsung menoleh, "Baru dua hari, dah selesai? Mana boleh."
"Dah tu? Kalau persahabatan kita hancur macam mana? Dua hari je dah macam ni." Gumam Yaya.
"Yelah - yelah, macam mana kalau ahad kita ke pantai? Saja je nak main air." Saran Fang, Yaya tersenyum.
"Aide kau bagus juga, bolehlah kalau macam tu. Kita guna alasan ni supaya diorang tak curiga."
.
.
.
Skip malam minggu
Empat hari berlalu, Boboiboy semakin lesu. Ying juga jarang sekali ikut berkupul dan memberi alasan bahwa ia ingin ke perpustakaan saat istirahat. Gopal juga sering marah - marah karena keempat sahabatnya yang bertingkah tidak jelas.
Malam ini, Yaya sudah berdiri didepan rumah Boboiboy. Sebenarnya tadi dia sudah ke kedai Tok Aba, tapi Boboiboy tidak ada disana. Kata Tok Aba, Boboiboy sedang dirumah.
Tok tok tok
"Assalamualaikum!"
"Boboiboy! Oh Boboiboy!"
.
.
.
Boboiboy sedang tiduran dikasurnya sambil menatap kosong langit - langit kamarnya yang dihiasi bintang - bintang kecil.
Tok tok tok
"Assalamualaikum!"
"Boboiboy! Oh Boboiboy!" Panggil seseorang dari luar, Boboiboy sangat mengenal suara itu. Ia langsung bergegas turun ke bawah dan membuka pintu utama.
Ceklek
"Ye, ada apa? " Tanya Boboiboy dengan ekspresi mengantuk yang dibuat - buat.
"Eh? Kau tengah tidur ke? Sorry aku kacau kau tidur." Ucap Yaya.
"Tak pe, apa kau nak?" Tanya Boboiboy.
"Hm, jumpa esok kat pantai ye. Ada susuatu yang nak aku dan Fang cakap." Ucap Yaya yang membuat Boboiboy menatapnya malas.
Disatu sisi...
"Apa kau nak?" Tanya Ying ketika melihat bahwa Fang yang mengetuk pintu rumahnya. Ekspreai Ying tak jauh berbeda dengan Boboiboy.
"Jumpa esok kat pantai, Ying. Ada susuatu yang nak aku dan Yaya cakap." Ucap Fang langsung berlari karena gugup.
"Haiya, bikin sakit hati saja mah." Gumam Ying lalu menutup pintu rumahnya.
.
.
.
Setelah Yaya pergi, Boboiboy kembali ke kamarnya. Ia membaringkan badannya dikasur dan kembali menatap langit - langit kamarnya.
"Datang ke tak?" Gumamnya.
"Kalau aku tak datang, aku tak tahu apa yang nak diorang cakap nanti."
.
.
.
Minggu
Pukul 07.30, Yaya dan Fang sudah menyiapkan semuanya dipantai. Mulai dari karpet yang sudah digelar di bawah pohon kelapa dan beberapa makanan diatasnya.
Lapangan voli yang sudah siap dengan netnya sekaligus. Yaya dan Fang sedang bermain bola voli disana sampai akhirnya Ying dan Gopal datang pada pukul 08.00.
Fang : "Sampaipun korang, ingatkan tak datang."
Yaya : "Gopal, mana Boboiboy?"
"Tu." Gopal menunjuk Boboiboy jauh dibelakang yang menggunakan celana sekutut berwarna hitam, kaos hitam dibalut dengan kemeja pantai berwarna merah dengan perpaduan orange dan topi orange kesayangannya.
Fang : "Hish, kau ni belum sarapan ke apa?"
Boboiboy : "Mengantuklah. Ha, apa yang nak korang cakap ni?" Boboiboy to the point.
Gopal : "Eit, jom makan dulu. Dah lapar ni." Gopal langsung berlari ke tikar yang sudah digelar oleh Yaya dan Fang tadi.
Sambil memakan makanan pantai, Boboiboy langsung bertanya to the point lagi.
Boboiboy : "Apa yang nak korang cakap ni? Aku dah nak pulang dah."
Ying : "Iya loh, dah penat saya tunggu." Ying menyambung dengan nada bicara kesal.
Gopal : "Relax - relax. Kita makan je dulu."
Yaya dan Fang saling menatap lalu Yaya mengisyaratkan pada Fang untuk berbicara.
Fang mengambil sebuah bunga mawar merah yang ada ditasnya dan menyodorkan pada Ying, sedangkan gadis itu hanya mengerutkan dahinya dengan gugup.
Ying : "Apa ni?"
Gopal : "Dey, itu pun tak tahu kah? Fang suka kau lah."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.