20:00 [✔]

By Lee_Wookyung

6.5K 1.2K 180

[SEDANG DALAM TAHAP REVISI] ❝ Jam delapan lo deketin peti kemas di pinggir taman itu, lo bakal ngalamin ya... More

[ a/n 0.1 ]
01 | m a l a m
02 | p e n g e n a l a n
03 | p e s a n
04 | l i h a t
05 | f a k t a
06 | d i m u l a i
07 | b e r h e n t i
08 | b e r s a t u
09 | t u n t a s
10 | g e n g
SECTION 2
11 | awal yang baru
12 | siswa baru
13 | rasa curiga
14 | diari
15 | pengantar
16 | bagian taehyun
17 | antara mereka
18 | pangeran
19 | pertemuan orang tua
20 | saksi
21 | sekian lama
22 | kunci
23 | peri imajinatif
24 | dongeng peri
26 | pertengahan
27 | keputusan
28 | manajer
29 | ketahuan
30 | bintang lapangan
31 | voli
32 | instagram
33 | hari terakhir kedua
34 | makhluk lain
35 | mengambil buku
36 | perlihatkan
37 | kita bertemu
38 | ibu peri
39 | ibu peri (2)
40 | cermin mama
41 | datang lagi
42 | hilang
43 | labirin
44 | mama dan peri
45 | detik-detik
46 | selamat tinggal
47 | acara realita
48 | peraturan
49 | kompetisi
50 | pulang
51 | kenyataan
52 | bintang
53 | kisikan
54 | terakhir dari akhir
55 | abadi [end]
[ a/n 0.2 ]
[ ayo buka ]

25 | hari terakhir pertama

48 16 0
By Lee_Wookyung

| 20:00 |

Malam ini harusnya menjadi malam spesial untuk si lima sekawan. Keempat cowok yang setia dengan seragam sekolah itu sudah terlelap di tempat masing-masing. Kecuali Yeonjun yang matanya masih membulat sempurna meski yang lain sudah memergokinya masih terduduk di engawa* sambil menunggu hujan turun.

Mungkin malam ini harusnya hujan tak turun. Tapi Yeonjun tetap bersikeras menatap langit dan berharap hujan turun. Duduk di engawa sambil menatap taman benar-benar membuatnya merasa berada di rumah tradisonal Jepang. Hanya kurang rintik hujan saja.

Jangan lupakan pula dengan pikiran Yeonjun yang mendadak melayang bebas. Sudah lama sekali ia tak duduk-duduk dan bersantai seperti ini. Ingatannya terpatut pada sosok ayah yang menjadi panutannya selama ini menjadi panutan hidup.

Sebut saja sosok pahlawan itu sebagai Tuan Choi. Ya, beliau adalah sosok paling kuat yang pernah dikenal Yeonjun. Tuan Choi, yang bilang ia sangat suka kalau anak lelakinya mewarnai rambut menjadi warna kuning terang.

"Kamu kayak bebek kecil, Papa jadi pengen cubit." Itu kalimat yang paling diingat Yeonjun. Tapi juga kalimat yang paling dibencinya dahulu. Ia benar-benar tak suka dianggap kecil oleh Tuan Choi.

Lihatlah sekarang. Siapa yang bersikeras untuk merealisasikan permintaan Tuan Choi? Tentu saja, Choi Yeonjun. Sepertinya cowok itu benar-benar harus menarik kata-katanya yang dulu.

"Eh, apaan itu?" Yeonjun buru-buru menghentikan pikiran suramnya, kala samar-samar melihat cahaya kecil di pojokan taman.

Di kegelapan sana, ia bisa lihat sepasang mata yang mengawasi. Mirip seperti bentuk mata kucing ... ia sebenarnya tak yakin. Mungkin kalau kalian sering menonton film seram, kalian akan tahu bagaimana bentuk rupanya.

Perlahan Yeonjun turun dari tempatnya duduk, menimbulkan suara derit ngilu. Beomgyu terbangun karenanya. Langsung menoleh dan mengubah posisi tidurnya.

"Anjir, ngapain lagi sih dia? Gue ga boleh lewatin momen ini." Begitu monolog Beomgyu.

Ia dengan perlahan melangkahi tubuh teman-temannya yang lebih terlihat seperti ikan yang terdampar. Lalu mengambil kamera di atas meja—sampai melupakan fakta bahwa benda itu sedang tak bisa dipakai untuk sementara.

"Sialan, Kai! Bukti-bukti kecil kayak gini bakal hangus gitu aja kalo ga ada ni kamera!"

Dengan amat terpaksa dan kesal, Beomgyu jadi harus membenarkan kamera di tengah malam. Ia juga menyesal, mengapa tidak membenarkannya saja sejak siang tadi. Terlalu teledor.

Sementara itu, ayo kita beralih pada Yeonjun yang sedang mengendap dengan penuh penasaran. Cowok itu heran dengan sinar mata yang mendadak hilang, tergantikan oleh sosok makhluk kecil yang muncul dari semak-semak.

"Huaa!" Makhluk itu menjerit.

Yeonjun yang terperangah, terjungkal ke belakang dengan tumpuan kedua tangan. "L-lo ini peri peliharaan Taehyun, ya?!" serunya tak kalah keras.

Benar, makhluk kecil itu adalah Peri Sampo—teman kecil Taehyun. Peri kecil yang keberadaannya seharusnya tak diketahui siapa pun selain oleh tuan-nya. Jadi, peri itu—dengan refleksnya langsung terbang cepat untuk kabur dari Yeonjun.

Disadari atau tidak, Peri Sampo tahu kalau Yeonjun adalah sosok yang wajib dihindarinya.









TUK!

"Lho, Peri Sampo? Kenapa lo ada di sini?!" Soobin terheran. Matanya jadi membulat sempurna ketika merasa dan melihat Peri Sampo menabrak bahunya.

Peri Sampo yang sempat oleng cepat-cepat menegakkan tubuh. "E-eh? Soobin kenapa di sini juga?!" Sekarang, keadaannya benar-benar terpojok sekarang.

"Ini kan rumah temen gue, Tae—"

"WOI PERI JADI-JADIAN! JANGAN KABUR LO!" Itu panggilan Yeonjun, yang beberapa detik lagi akan sampai di belokan di mana Soobin dan si peri berada.

Soobin dan Peri Sampo sama-sama bingung. Tapi dengan refleks, cowok tinggi itu menarik Peri Sampo ke belakang tubuhnya. Tepat saat itulah Yeonjun datang dan berhenti berlari-lari.

Yeonjun bertanya tentang keberadaan Peri Sampo, tapi Soobin menjawabnya dengan berdusta. Membuat Yeonjun akhirnya berlari lagi untuk mencari si peri. Masalah mereka pun tak hanya sampai sana.

Lihatlah, Beomgyu yang penasaran kini mengintip dari celah dinding. Terpana melihat makhluk kecil yang biasa berada di dunia fantasi anak-anak. "Soobin temenan sama peri?!"

***

Kalau kalian saja pernah merasa overthinking, begitu pun Beomgyu. Cowok itu tak hentinya mendengkus jika tangannya kembali meleset untuk memperbaiki kamera. Itu karena pikirannya masih dipenuhi misteri pasal hubungan si peri dengan Soobin.

"Up, up, Soobin! Oper ke gue!"

Suara Taehyun mengalihkan pikiran Beomgyu. Ia jadi sadar, kehadirannya di rumah Taehyun untuk berlatih, bukannya mencari kesalahan Yeonjun. Dan satu lagi yang patut dia sadari ... ia sekarang telah diasingkan.

Matanya tak sengaja melihat Yeonjun, si pemain unggul. Kelihatannya teman-temannya yang lain juga sudah mulai terbuka oleh cowok itu. Jadi, siapa yang kini terbuang?

***

"Tiga menit dari sekarang, say bye."

Napas Yeonjun tersendat. Kepalanya yang pusing dipaksa untuk kembali bekerja. Ia baru saja bangun, setelah mendengar peringatan dari Namjoon.

Cowok itu tahu betul apa yang dimaksud Namjoon di mimpi tadi. Waktu mereka untuk bertemu Kang Taehyun tinggal tiga menit ... bahkan mungkin sudah berkurang banyak. Yang pasti, Yeonjun dan yang lain harus menemui Taehyun di rumahnya.

Karena terdesak waktu, Yeonjun makin panik. "Kenapa mendadak banget?!" desisnya.

"Kalau protes lagi, waktunya dikurangi. Dua menit, tiga puluh lima detik."

"Anjir jahat banget!"

Yeonjun mulai mempercepat langkahnya menuju ranjang teman-temannya, membangunkan mereka satu persatu. Tak dipedulikannya soal pertanyaan-pertanyaan dan ujaran kesal dari mereka, yang penting Yeonjun harus membawa ketiganya ke rumah Kang Taehyun. Tak lupa ia membawa buku pemberian Namjoon untuk berjaga-jaga.

Berhubung rumah Taehyun satu komplek dengan sekolah, mereka hanya harus berlari ke sana. Tapi tentu saja itu membutuhkan waktu lebih banyak. Tepatnya, menghabiskan satu menit tiga detik.

Mereka telah sampai—setelah memanjat pagar setinggi dua meter—tapi pintu depan rumah itu terkunci.

"Kang Taehyun!" Tak ada panggilan dari dalam rumah. Yang ada, suara balasan dari Namjoon di benak Yeonjun.

"Satu menit tiga puluh detik."

Si pemimpin, Choi Yeonjun berlari ke arah jendela kamar Taehyun. Hanya itu satu-satunya jalan menuju kamar Taehyun selain melalui pintu depan. Dengan barbarnya, mereka membuka jendela secara paksa dan masuk kamar Taehyun lewat sana.

Alangkah terkejutnya mereka, menemukan Taehyun berdiri kaku di tengah-tengah kamar. Menatap dengan kosong sesuatu di hadapannya—Kim Namjoon. Sosok di hadapan Taehyun menoleh, tersenyum penuh makna.

"Lama sekali. Satu menit lima belas detik."

Kai yang masih bingung dengan situasi saat ini, mengguncangkan tubuh Taehyun. "Bangun lo! Tae? Kenapa gak bangun?!" Tapi, cowok berambut merah itu hanya bergeming sambil menatap Namjoon.

Barulah, setelah Namjoon menjentikkan jari, Taehyun sadar dan menoleh ke arah teman-temannya. "Kalian kenapa takut ngeliat gue?"

Yeonjun mengepalkan tangan. Berusaha untuk tidak bersikap cengeng. "Lo bakal balik ke dunia yang seharusnya. Selamat."

Soobin menoleh ke arah Yeonjun. Tatapannya bercampur antara marah dan bingung. "Maksud lo? Kenapa ngomongin kayak gituan, anjir?!"

"Gue kayaknya udah pernah bilang, kalo kalian cuma harus ikutin alur. Lagian emang normalnya kita harusnya balik ke tempat seharusnya, kan?" Begitulah penjelasan dari Yeonjun.

Secara serempak, kelimanya berubah wujud menjadi makhluk tak kasat mata.

Mendengar penjelasan Yeonjun, Taehyun ikut tersadar. Namun, bukannya takut atau pun sedih, ia malah senang. "Itu berarti gue udah bisa pisah dari orang tua gue?!"

Namjoon mengangguk. "Kalian pintar." Sosoknya lalu menjentikkan jari kembali. Taehyun kembali terpatung. Bersamaan dengan munculnya angka yang menghitung mundur. "Kalian terlalu lama mengucapkan perpisahan."

Waktu berjalan begitu cepat. Taehyun dan Namjoon menghilang di hadapan keempatnya. Melebur begitu saja bak zat cair. Dengan inilah, Kang Taehyun resmi menghilang dari dunia.






























































KANG TAEHYUN

Dia berubah, karena muak berkamuflase menjadi orang lain

Dia berkata, "Hal paling horror yang pernah aku rasakan hanyalah mendengar suara orang tuaku."

Tidak peduli siapa dia, nyatanya seorang pangeran bahkan bisa merasakan pedihnya perlakuan toxic parent

Peri kecil, peri baik

Sepertinya mengetahui kebenaran setelah pergi memang sudah takdirnya

Katakan dengan jujur
Dia itu perimu atau monster peliharaanmu?

Selamat tinggal, Kang Taehyun

Kini kamu bisa istirahat dengan tenang di tempat

Continue Reading

You'll Also Like

SAMUEL By Itakrn

Teen Fiction

20.2M 2.4M 38
[Sudah Terbit + Part Masih Lengkap] Baby El, panggilan kesayangan dari Azura untuk Samuel. Namanya Samuel Erlangga. Laki-laki tampan dengan segala ke...
2.1K 228 29
Di malam kelam itu, dunia Kenan seakan runtuh. Kebahagiaannya direnggut seketika dengan cara paksa. Tidak ada lagi senyuman, apalagi kehangatan. Hin...
2.8M 34.5K 11
-Karena setiap langkahmu adalah rinduku- Ini adalah kisah tentang Laskar dan Jingga. Bertemu dengan Jingga adalah salah satu momen paling manis yang...
1.7M 65.5K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...