Happy reading
Fajar menyinsing, buwung puyuh bacot-bacotan😂..
nggak-nggak,,
Unggas berbulu nan imut bernyanyi saut-sautan, bercak-bercak putih bak kapas, melayang lamban di kanvas biru.
Sorotan cahaya kuning menusukkan kilauan terang, menerangi sekitar, para-para manusia tampan tersadar dari alam bawah sadar, hari ini mereka bakal berangkat sekolah lebih awal, seperti rencana.
Para tamu langsung pulang sebelum ke sekolah, dan tuan rumah berangkat lebih awal, setelah sampai, mereka langsung menuju ke kantor guru,
Benar saja, ada tiga orang dewasa sedang menunggu sambil ngopi.
"Waah datang juga kalian akhirnya" ucap pak changwook a.k.a pak bk.
Mereka pun duduk satu persatu.
"Baiklah,, Kita akan membahas tentang selebaran kalian ini" pak changwook menunjukkan dua lembar selebaran yang kemarin jungkook pasang.
"Eeh, pak maaf, itu kenapa di copot?" Tanya hoseok menampilkan mimik terkejut, seakan tidak terima.
"kan saya akan membantu kalian, untuk apa selebaran ini masih terpasang?, kan kalian sudah menemukan apa yang kalian cari" ucap pak changwook dengan tersenyum manis.
Namjoon dan teman-temannya menampilkan ekspresi curiga.
"Memangnya bapak yakin, kalau bapak mempunyai informasi yang benar-benar kami butuhkan?" Tanya namjoon.
Guru itu sedikit tersentak,
"ahh,, tentu saja, sekarang tanyakan semua yang kalian ingin tahu" ucap pak changwook memberikan smrik.
Entah apa gunanya dua guru lelaki lainnya, dua orang itu hanya diam duduk di kedua sisi pak changwook, seperti pengawal saja.
Seperti yg mereka tau, yang satu guru olahraga, dan yang satunya guru bahasa.
"Apa bapak tau, kim-sejeong pindah ke sekolah mana?" Tanya seokjin mengawali.
Dengan ekspresi santai pak changwook menjawab.
"Dia pindah ke SMA negri 03"
Semua terkejut.
"Dia tidak sanggup lagi sekolah di sini, karna sekolah ini swasta, lalu ia pindah ke sekolah negri" sambung pak changwook.
Para pemuda yang awalnya semangat itu, membeku seketika tidak tau harus berkata apa.
"Ada lagi pertanyaannya?"
"Apa,,, apa bapak ada buktinya?" Tanya yoongi ragu.
Guru bahasa yang di samping kiri pak changwook itu memberikan sebuah map, jimin yang paling dekat mengambil dan membukanya.
Ya, tentu saja isinya surat pindah.
"Tapi,, tapi pak, sejeong menghilang kira-kira dua tahun yang lalu, dia tak pernah terlihat bahkan di rumahnya sendiri!" Serang taehyung tidak terima.
"Benarkah?, apa kalian yakin ia tidak pindah kerumah neneknya?" Jawab pak changwook terkekeh.
"Pak.. kami ser-"
"Baiklah pak terimakasih waktunya, kami pamit dulu" ucap jimin memotong kalimat jungkook, ia berdiri dan membungkuk.
Entah apa yang terjadi, bahkan namjoon agak terkejut dengan reaksi jimin setelah itu mereka keluar.
"Chim, lu gimana sih?, kita kan belom dap-"
"Kita gak bisa nerusin hyung, kita bakal di jebak!" Ucap jimin menatap hoseok dalam, berusaha meyakinkan hoseok.
"Iya juga, kita bisa dituduh yang nggak-nggak nanti" ucap namjoon mengiyakan.
"Tapi apa benar yang dibilang pak changwook?" Gumam jungkook.
"Pasti guru-guru tu bohong!" Ucap taehyung.
"pasti mereka dah nyiapain ini semua" ucap yoongi menerka-nerka.
"Bener kalo iya sejeong pindah, trus di bunuh di sekolah itu, kenapa arwahnya di sini, bukan di sana?" Ucap seokjin.
"Mungkin kita harus cari cara lain" ucap namjoon.
Jam istirahat, 10.02
"haai gimana?" wooshik menghampiri bersama sungjae di belakangnya.
"Tidak sesuai ekspentasi sunbae" jawab namjoon.
"Kita kalah telak" sambung seokjin.
Wooshik yang awalnya tersenyum cerah tersentak.
"Mwo!?, maksud kalian apa?" sungjae maju berapa langkah.
"Mereka punya surat pindah nya sejeong, juga mereka punya alasan yang logis" jelas jimin.
Kedua pendatang itu bergabung duduk lemas.
"Tapi, tapi waktu itu-"
"Iya sunbae, sekarang mereka punya" ucap hoseok meyakinkan wooshik.
"Sejeong pindah kemana?" Tanya sungjae.
"SMA negri 03" jawab yoongi.
"Kita, kita harus kesana" ucap sungjae nekat.
"Iya,, kita harus kesana" wooshik ikutan.
"Sunbae,, bukannya sebaiknya kita tanya aja ke ortu sejeong noona?" Usul jungkook.
"Orang tuanya selalu tutup mulut," ucap wooshik.
"Apa kita harus pake cara kasar" gumam taehyung.
"Lu gila ya, kita gk boleh kasar ke orang tua!" Ucap hoseok mencegah ide gila taehyung.
"Eeh santai lo hyung,, ke guru-guru maksudnya"
"Tapi gimana?, guru di sini bukan sepuluh orang doang" ucap jimin.
"Iya, belom satpam, belom karyawan TU, belom tukang masak kantin" ucap seokjin mengabsen satu persatu pekerja sekolah.
"Hmmm iya iya" ucap taehyung jengah.
"Tapi kita gk boleh nyerah!" Gertak wooshik.
KRING! KRING! KRING!.
Bel bunyi, mereka pun bubar dan berlalu, tanpa mereka sadari ada seseorang yang baru keluar dari balik pohon-pohon tempat persembunyiannya.
Di kelas seokjin.
Seokjin sedang membolak balik lembaran buku pelajaran, ya, guru sedang memberikan tugas. Sekarang seokjin sedang berada dalam kelas kimia,
Ia sedang membalik-balik buku catatannya mencari tabel SPU, Seokjin lupa, fosfor itu golongan berapa, padahal sudah kelas 12 harusnya sudah hafal.
Tapi itulah seokjin, tak sengaja ia menemukan kertas di lipat, terselip di buku catatannya,
Di bagian luar, tertulis sepertu itu, seokjin yakin itu bukan miliknya, dengan penasara ia membuka kertas itu, dan seokjin pun membaca isi surat dalam hati.
(Maaf sebelumnya, kalo tulisan nya salah ato apa, itu aku dapet dari google translet 😅😅),
Sepertinya itu baru dibuat, karna lipatannya masih baru, juga kertasnya agak basah, tidak tau kenak apa, ketika seokjin tau siapa yang mengirim surat ini,
Ia langsung berbalik badan dan memandang seorang gadis yang sedang duduk membelakanginya, karna sibuk mengobrol dengan gadis lain.
Singkat cerita, waktu pulang pun tiba, seokjin berjalan menggendong tas di punggungnya, sesekali ia membenarkan posisi tas yang ia bawa.
Seokjin menghampiri teman-temannya di bawah pohon, ternyata ada wooshik dan sungjae juga di sana.
"Guuys, exschool nya libur lagi kuy" ajak seokjin.
"Kuy kuy" seru jungkook antusias.
"Libur mulu dah" keluh hoseok.
"kalo lo gk mau ikut ya udah sana" ucap yoongi.
"Iya iya, gw libur"
"Emang napa hyung?" Tanya namjoon.
"Tadi gw dapet ini" seokjin memberikan kertas yang tadi ia terima.
"Surat?, dari siapa?" Tanya wooshik.
"Weh kek tulisan cewek hyung" ucap jungkook.
"Surat cinta?" Tanya jimin.
"Kek nya Bukan deh" ucap sungjae.
"Udah baca dulu aja sana" suruh seokjin.
"Gw yg baca!!" taehyung merebut surat dari jungkook, jungkook cemberut.
"Baca yg keras" suruh yoongi.
"Tapi jangan kek baca pidato lu ya tet" ucap namjoon memperingatkan.
Tae cuman cengar cengir.
"Iih cepetan!!" hoseok tidak sabar.
"Tolong di baca" tae membaca tulisan yang berada di luar lipatan, lalu tae membuka lipatan tersebut.
"Seokjin-shi, aku mohon temui aku saat pulang sekolah, ini tentang kim se jeong, ku tunggu di depan gerbang. Choo-soohyang" taehyung membaca dengan intonasi yang sedikit lucu, di kecil-kecilin suara nya kek suara cewek.
"Eeh itu beneran cewek" ucap hoseok.
"Gw kenal!" Seru wooshik antusias.
"Bukannya sekelas ama lu ya jin" tanya sungjae.
"Iya"
"Bukannya itu kakel yg nyebelin ya" tebak jungkook.
"Ooh iya, yang dulu geng nya suka godain lu ya kook" ucap jimin ngakak.
"Di depan pager?, yg itu?" Tanya namjoon menunjuk gadis yang sedang berdiri sendirian memainkan ponselnya.
"Panggil apa samperin?" Tawar wooshik.
"Cowok itu ya nyamperin lah" ucap seokjin.
"Ya udah sana samperin" ucap sungjae tersenyum geli sambil sedikit mendorong bahu jin.
"Lah kok gw?" Seokjin tidak terima.
"Eeh begimana?, kan jin hyung yang dapet suratnya" ucap jimin.
"Ya udah ah kelamaan" jungkook berjalan maju.
Namun ia berhenti dan menengok kebelakang.
"Iih,, ayok hyung"
"Laah gw kira lu mau nyamperin sendiri" jimin berkacak pinggang.
"Eeh lebih banyak lebih baik hyung!" Jungkook menghentakkan kakinya kesal.
"Ya ya,," ucap wooshik mendorong semua teman-temannya maju.
"Soohyang, lu mo ngomong apa?" Ucap sungjae tiba-tiba berbicara tanpa basa basi.
Soohyang terkejut, tentu saja, karna ada sembilan orang tampan menghampirinya, keroyokan 🌚🌚.
"Gw, gw mau ngomong masalah sejeong" soohyang agak gugup.
Semua hanya menatap curiga soohyang, tentu saja, karna soohyang adalah murid satu angkatan jin, wooshik, dan sungjae, juga soohyang terkenal adalah gadis kaya, dan cukup nakal.
"tapi apapun yang kalian denger dari gw, kalian gak boleh marah, dan ga boleh macem-macem ke gw, kalo nggak, gw bakalan tereak, dan ini ada nomer polisi gw tinggal pencet ini, dan gw bakalan lapor kalian" soohyang mengancam sambil menunjukkan ponselnya dengan tampilan kontak nomer polisi.
Yang diancam cuman memutar bola mata mereka malas, bahkan ada yg terkekeh.
"Iya-iya kita ngarti, udah cepetan aja ngomong" ucap wooshik.
Tipe cewek pengancam seperti ini memang pantas dicurigai.
"Eeh,, tapi kalo lu ketauan boong, kita gk segen-segen buat ngancem balik lo" ucap namjoon dengan tatapan killernya.
Soohyang menunduk sebentar, ia kelihatan ragu, bahkan ia sempat menghela nafas gugup.
"Gw,,, gw salah satu orang yang terlibat atas kematian sejeong" air mata mulai membasahi wajah gadis itu.
TBC.
Haaii readers2 kuuuu ..... eheq 😅😅.
Makasih buat 100 vote nya yaaaa
Ku harap kalian suka sama cerita ini sampai tamat.
~misochan
Revisi 27.3.21