asam manis || hwangmini

By KimNara6194

1.3K 211 278

"𝗃𝖺𝖽𝗂 π–»π—Žπ–½π–Ίπ—„ π—€π—Žπ–Ύ π—Œπ–Ύπ—…π–Ίπ—†π–Ί 1 π–»π—Žπ—…π–Ίπ—‡. 𝗀𝗂𝗆𝖺𝗇𝖺?" 𝖺𝗇𝖾𝗁𝗇𝗒𝖺, 𝗆𝗂𝗇𝗁𝖾𝖾 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁... More

π˜‚π—»π—Ό
π—±π˜‚π—²

π˜π—Ώπ—²

361 62 113
By KimNara6194

Setelah menangisi keadaannya sampai tengah malam, minhee terbangun pagi-pagi buta dengan mata yang begitu sembab. Wajahnya pucat disertai dengan rambutnya yang acak-acakan —sungguh penampilan minhee saat ini terlihat seperti mayat hidup yang ada di film-film.

Minhee melirik jam dinding yang terpampang apik di kamarnya, ah rupanya masih pukul 05.00 pagi. Minhee kemudian bangkit dari tidurnya dengan sedikit sempoyongan, rasanya kepala si manis begitu pening —mungkin efek terlalu lama menangis kemarin malam.

Kaki jenjang itu melangkah ke kamar mandi yang terletak tak jauh dari kamarnya. Minhee segera mencuci mukanya yang terlihat berantakan, tak lupa juga menggosok giginya agar terlihat lebih fresh dari sebelumnya.

Setelah selesai, minhee keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju kamar yujin, sang adik perempuan. Tanpa mengetuk, minhee memasuki kamar tersebut yang kebetulan pintunya tidak terkunci.

"dek? udah bangun?"

Minhee duduk di samping yujin yang rupanya masih tertidur dengan selimut tebal yang membungkus tubuh rampingnya.

Merasa tidurnya terganggu, yujin menggeliat kecil. Dengan mata yang masih tertutup ia meraih sebuah guling yang tak jauh dari tempatnya berbaring kemudian memeluk benda empuk tersebut dengan erat.

"yaampun lucu banget adik gue."

Minhee mengulurkan tangannya untuk menarik selimut yujin yang tersingkap kebawah agar menutupi tubuh adiknya sampai ke atas dada supaya yujin tidak merasa kedinginan mengingat cuaca di pagi ini yang terasa lebih dingin dari biasanya.

Dirasa cukup untuk menengok sang adik, minhee kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar yujin dan menuju ke dapur untuk mengambil air putih karena tenggorokannya terasa kering saat ini.

"huft, rupanya kak jaemin gak pulang lagi."

Wajah minhee nampak murung begitu melihat pintu kamar kakaknya yang terbuka lebar, menandakan bahwa jaemin tidak pulang hari ini —karena setiap jaemin pulang ke rumah, ia selalu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat agar tidak ada yang bisa mengganggunya meskipun itu adalah kedua adiknya sendiri.

ting!

Lamunannya buyar begitu merasakan handphone yang ada di saku piyamanya bergetar. Dengan segera ia mengambil benda canggih tersebut dan membukanya.

Jeno
|kakak lu biasanya berangkat jam berapa?
05.14

Minhee mengerutkan keningnya bingung, kenapa teman sekelasnya sekaligus sahabat renjun itu tiba-tiba menanyakan perihal kakaknya? Tak mau berpikir panjang, ia langsung mengirimkan pesan balasan kepada jeno.

kenapa lu nanya tentang kakak gue?|
lu ada hubungan apa sama dia?|
05.14

Jeno mengetik...

"anjir, fast respon juga nih anak." Gumam minhee entah pada siapa.

Jeno
|kakak lu gak bilang kalau dia sekarang udah jadi pacar gue?
|eh mungkin dianya malu kali ya
05.15

Minhee membulatkan matanya, apa-apaan ini?! Bagaimana bisa kedua orang itu menjadi sepasang kekasih, sementara kakaknya adalah straight? Dan juga, bagaimana perasaan renjun jika tau tentang hal ini?! huft, kepala minhee terasa dua kali lipat lebih pening dari yang tadi.

maksud lu apaan tolol?|
lu ngigo apa gimana sih?|
05.15

Jeno
|kemarin habis pulang sekolah, gue ngajakin kakak lu ketemu. dan ya, gue nembak dia
|gue gak nyangka bakal diterima secepat ini haha
05.16

Sumpah, minhee mau ngumpatin jeno sekarang juga saking kesalnya. Bagaimana bisa ia tidak menyadari bahwa renjun memiliki perasaan lebih kepadanya? minhee terus saja memikirkan perasaan renjun, ia jadi merasa sangat bersalah kepada sahabatnya itu. Argh, minhee mau resign saja dari dunia sekarang juga.

gak usah jemput kakak gue|
kayaknya dia udah di jemput sama malaikat izrail|
05.16

Setelah pesan itu terkirim kepada jeno, ia berjalan menuju kamarnya untuk mengganti piyama yang dikenakannya dengan kaos polos berwarna merah serta celana training, tak lupa juga memakai jaket bomber hitam untuk mengurangi dinginnya udara pagi.

Ya, minhee akan pergi untuk menemui kakak bangsatnya itu.

Namun sebelum minhee benar-benar pergi, ia sempat mengirimkan pesan kepada seseorang yang mungkin nantinya akan menjadi orang yang paling penting dalam hidupnya.

---

Yunseong terbangun kala handphonenya yang ada di atas nakas berbunyi —tanda bahwa lelaki tampan itu baru saja mendapatkan sebuah notifikasi.

Minhee jalang
|maaf kayaknya gue gak bisa berangkat bareng sama lu
|hari ini gue gak masuk sekolah
05.25

"rupanya si jalang ini gak ada takut-takutnya sama gue." Yunseong menampilkan sebuah smirk yang memiliki arti tersendiri bagi orang yang melihatnya.

oke. |
tapi sebagai gantinya lu harus nginep di apartemen gue malem ini|
gue gak nerima penolakan|
[share location]|
05.27

Sepertinya yunseong harus menghukum minhee karena telah meremehkan peraturan yang dibuat olehnya itu.

---

Minhee telah sampai di depan gedung tua yang di klaim sebagai markas tempat kakaknya berteduh selain rumahnya sendiri.

Dengan sedikit gugup, ia melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut. Berbekal sebuah doa dan keberanian, minhee berhasil memasuki ruangan yang cukup gelap dengan bau alkohol yang menusuk indra penciumannya. Minhee yakin sekali jika kakaknya ada di dalam sana.

"kak jaemin?"

Tubuh minhee menegang hebat begitu seseorang merangkul pundaknya dari belakang. Perasaan takut serta merinding menjadi satu, bagaimana jika yang ada di belakangnya ini setan atau sejenisnya. Huh, minhee semakin merinding ketika memikirkan hal negatif tersebut.

"hai manis, ngapain disini?" Seru orang yang tidak minhee kenal itu.

"lepasin, dia adek gue bangsat!"

Minhee sangat kenal suara itu, suara jaemin —kakaknya. Jaemin menarik kasar lengan kekar milik guanlin yang bertengger apik di bahu adiknya, seolah-olah itu adalah tempat ternyaman bagi guanlin.

"santai bro, lagian gue kan gak tau kalau lu punya adek semanis ini."

Tawa remeh terdengar dari ujung sana, "body adek lu boleh juga ya, jaem." Ujar salah satu orang yang minhee yakini sebagai teman dari kakaknya itu.

"mending lu diem sebelum muka jelek lu itu gue tonjok, bae jinyoung!"

Yang namanya disebut hanya tertawa sambil melirik minhee dari atas ke bawah, rasanya sesuatu di bawah sana sedikit menegang hanya karena melihat tubuh bagian bawah minhee —ugh dua bongkahan kenyal itu nampak sangat menggiurkan, batin jinyoung dalam hati.

"ikut gue."

Jaemin mencengkeram tangan minhee dan membawanya ke salah satu kamar kosong yang ada disana, tubuhnya dihempas kuat hingga si manis meringis kesakitan.

"lu gila? ngapain kesini hah? cari mati?"

Minhee menarik nafasnya kuat-kuat lalu menghembuskannya sebelum akhirnya dia menatap sang kakak tajam dan mulai mengutarakan apa yang ada di pikirannya saat ini.

"kakak yang gila! kakak ngapain pacaran sama jeno?"

"oh, temen sekelas lu yang bodoh itu ya? sebenernya gue risih banget sama dia. lu tau sendiri kan kalau gue itu masih normal? tapi karena dia duitnya banyak, yaudah gue terima aja cintanya haha."

Tangan minhee mengepal kuat, jadi ini semua karena uang? Hanya karena uang sialan itu jaemin tega menyakiti hati renjun, sahabatnya sendiri.

"kak! kakak nyakitin hati sahabat aku!"

"lu pikir gue peduli gitu? tapi tenang aja, setelah gue puas sama duitnya jeno —gue bakal putusin dia kok. secepatnya malah."

Setelah mengucapkan kata itu, jaemin hendak pergi untuk menyusul teman-temannya ke tempat yang tadi namun langkahnya terhenti sejenak.

"nih, ada tagihan spp dari sekolah. bayarin ya!"

Setelah manik matanya memastikan bahwa minhee telah menerima amplop berwarna coklat yang berstempel logo bertuliskan SMK Pancasila, jaemin segera pergi meninggalkan minhee yang sedang menghela napasnya kasar sembari menatap nanar kertas yang ada ditangannya.

---

Minhee terduduk lemas di depan supermarket setelah menyusuri kota kelahirannya selama lebih dari setengah hari. Bisa dibilang kegiatan minhee sama sekali tidak berfaedah, namun apa boleh buat jika hal itu bisa mengurangi beban pikirannya. Entah mengapa rasanya kedua kaki jenjang minhee sangat malas untuk kembali ke rumah.

Setelah meminum soda yang baru saja dibelinya, minhee meletakkan kaleng kosong tersebut diatas meja lalu mulai merogoh saku celananya untuk mengambil benda canggih yang sedari tadi terus saja bergetar dibawah sana.

Adek cantik(7)
kakak kemana?
15.32

Felix polos (5)
lu bolos apa gimana min?
15.20

Renjun cerewet (24)
heh bangsat, lu kemana aja sih?
15.18

Daddy tampanku (2)
nanti jam 7 malem daddy jemput di taman biasanya ya
10.52

Yunseong bangsat (4)
[share location]
05.27

Minhee memincingkan matanya kala melihat nama yunseong yang tertera di chat paling bawah. Alih-alih membuka pesan dari daddy-nya yang biasanya menjadi prioritas utama setelah kakak dan adik kandungnya, jemari minhee malah bergerak untuk membuka pesan dari yunseong yang notabennya adalah orang baru di hidup si manis.

Yunseong bangsat
|oke
|tapi sebagai gantinya lu harus nginep di apartemen gue malem ini
|gue gak nerima penolakan
|[share location]
05.27

Wait? Bagaimana ini? Nanti malam minhee ada jadwal tidur dengan daddy-nya, menolaknya pun minhee tidak mau. Tapi ketika memikirkan rahasia besarnya yang telah diketahui oleh yunseong, membuat si manis terpaksa harus beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju ke apartemen yunseong.

---

ning nong

Tanpa menunggu lama, pintu apartemen itu terbuka lebar. Minhee terlonjak kaget begitu tubuhnya ditarik paksa untuk masuk kedalam tempat berlindung milik ketua OSIS disekolahnya itu.

bruk

Yunseong mendorong kasar tubuh minhee hingga si manis terlentang di atas ranjang mewahnya. Kedua tangan kekar milik yunseong mengunci pergerakan minhee, bahkan jarak antar kedua insan itu semakin menipis ketika minhee hendak memberontak. Si manis nampak sangat ketakutan dibawah kukungan sang dominan.

"s-seong, lu mau ngapain?"

Minhee dengan susah payah menahan tangan yunseong yang hendak membuka paksa jaket bomber yang dikenakannya.

"nurut atau gue bakal main kasar sama lu."

Dilanda rasa takut yang berlebihan, minhee akhirnya pasrah saat yunseong mulai membuka jaket bombernya dan melemparkan benda itu ke sembarang tempat.

Kaos merah yang menjadi satu-satunya pelindung tubuh bagian atas minhee juga berhasil terbuka, menampilkan bagian perut minhee yang begitu putih dan mulus —membuat milik yunseong yang masih terbungkus apik dibawah sana menggembung tanpa disuruh. Dengan nafsu yang sudah memuncak hebat, yunseong mencium sekaligus menghisap area perut rata si manis hingga menimbulkan sedikit ruam kemerahan disana.

"a-akh hwang yunseong, cukup!" Pekik minhee.

"no, gak ada kata cukup di kamus gue sayang. gue yang memulai, gue juga yang harus mengakhiri."

---

tbc.

pakai nc gak? wkwk

kalau di part ini nembus 30-40 komentar, aku usahain bakal bikin nc hehe

Continue Reading

You'll Also Like

429K 10.2K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
1.4M 85.2K 37
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
2.6M 11.5K 30
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
247K 18.6K 43
Nara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dun...