I Lost Everything [Completed]

By yekyutae

14.4K 982 305

Aku kehilangan segalanya... More

Prolog
1~ His Life
2~ Bad Day
3~ Incident
4~ Attention From A Friend
5~ Like My Brother
6~ Change Slowly
7~ You Shine My Day
8~Evanescent
9~ The Fact
10~ The Second Fact
11~ Time With You
12~Why?
13~ One Step Closer
14~ Comeback Together
15~ Anger-Unexpected
16~ The Last Story

17~ The Last Story-Ver.2

799 49 15
By yekyutae

"Kyuhyun~ah..."












***

Suasana di depan ruang UGD rumah sakit Seoul ini begitu menegangkan. Bagaimana tidak, kini mereka sedang menunggu korban yang tak lain adalah Kyuhyun. Ialah yang menyelamatkan Donghae. Sangat tidak disangka jika ia akan menyelamatkan sang kakak, mengingat Hyukjae tidak melihat kapan Kyuhyun keluar dari minimarket itu.



Bukan hanya Hyukjae yang terkejut, Kibum yang notabenenya adalah si penabrak juga sangat tidak menyangka jika yang tertabrak olehnya adalah Kyuhyun. Orang yang ia ingin ambil kembali dari keluarganya. Menyesal dan bersalah tentulah sangat dialami oleh Kibum. Kini ia hanya bisa duduk di depan ruang UGD dengan kepala tertunduk. Sungguh rasanya sangat malu karena disitu ada keluarganya Kyuhyun.



"Selamat Kim Kibum, kau berhasil membuat adikku terbaring disana. Apa kau puas?" tanya Hyukjae dengan begitu sarkastis.



Kibum semakin tertunduk akibat perkataan Hyukjae.



Tak lama berselang, Leeteuk yang tadinya duduk di seberang Kibum pun menghampiri dan mendudukan diri tepat di sampingnya.



"Aku tahu bahwa target aslimu bukan Kyuhyun. Tapi harusnya kau juga berpikir bagaimana jika Kyuhyun yang tertabrak? Apa kau sadar setelah ini semua terjadi? Niat burukmu untuk memisahkan keluarga ini malah Kyuhyun yang jadi korbannya. Aku harap kau sadar setelah ini," ujar Leeteuk halus tapi sangat menusuk.



"Maafkan aku hyung... Ini semua diluar dugaanku, kalau aku tahu akan begini aku tak akan melakukan ini hyung. Aku minta maaf hikkss..." ujar Kibum tertunduk dengan tangisan yang deras.



"Perkataan itu adalah perkataan yang selalu diucapkan oleh si pengecut!" Hyukjae menyindir Kibum.



Keempat pemuda itu kembali terdiam. Kibum yang semakin tertunduk dan Donghae yang memang sejak tadi belum bicara sepatah kata pun.



"Kenapa dokternya belum keluar juga sih," ujar Leeteuk tidak sabaran.




Ia memang sering menangani pasien di ruang UGD dengan waktu yang lama tapi baru kali ini ia menunggu seseorang yang tengah ditangani di ruang UGD. Rasanya terasa begitu lama sampai-sampai ia sesekali mengintip ke ruangan dimana Kyuhyun sedang ditangani. Ingin rasanya Leeteuk ikut menangani Kyuhyun, tapi dirinya yang gusar rasanya tidak memungkinkan untuk bekerja saat ini.




Kibum perlahan mengangkat wajahnya. Ia melihat Donghae yang tatapan matanya tampak kosong membuat dirinya merasa begitu bersalah. Ia tahu bahwa Kyuhyun adalah segalanya bagi Donghae, tapi saat ini Kyuhyun sedang berada di ambang kematian. Entahlah.




Kibum berdiri dan ia menghampiri Donghae. Ia bersimpuh di hadapan pemuda itu.




"Hae... Maafkan aku, kau bisa memukulku atau membenciku. Tolong maafkan aku Hae, hikks..." ujarnya begitu lirih.




Air mata Donghae yang tadinya telah berhenti menetes itupun kini kembali membasahi pipinya. Perlahan ia memfokuskan pandangannya menatap Kibum yang tengah bersimpuh di hadapannya.




"Awalnya aku mengira kau orang baik, tapi ternyata kau begitu jahat. Kau telah berupaya memisahkanku dengan Kyuhyun, dan sekarang kau membuat adik yang begitu aku sayangi terbaring disana. Harus kusebut apa dirimu ini Kim Kibum?" ujarnya pelan namun matanya menyiratkan begitu banyak kemarahan.




Kibum membeku. Ia sadar apa yang ia lakukan ini tidak bisa dimaafkan. Saat ini ia hanya bisa berdoa jika Kyuhyun akan selamat, kembali pulih, dan ia bisa berdamai pada Kyuhyun juga keluarganya.




Tak berapa lama seorang dokter akhirnya keluar ruangan dengan wajah yang sulit di artikan.




"Dokter Choi, bagaimana keadaan adikku?" tanya Leeteuk pada rekannya.




"Keadaan adikmu masih lemah dokter Lee. Ia kritis bahkan tadi kami sempat kehilangan detak jantungnya, tapi syukurlah kami berhasil mengembalikannya hanya saja adikmu belum mampu melewati masa kritisnya," ujar dokter Choi kepada rekannya.




"Syukurlah.. Aku yakin Kyu bisa melewatinya, dia anak yang kuat." Leeteuk berujar seolah meyakinkan dirinya sendiri.


"Ya semoga saja. Adikmu akan dipindahkan ke ruang ICU. Kalau begitu aku tinggal dulu, yang kuat ya dokter Lee." Dokter Choi akhirnya berpamitan dan menepuk bahu rekannya.




Tak berselang lama akhirnya brankar yang berisikan tubuh lemah Kyuhyun itu keluar dengan beberapa perawat yang mendorongnya. Keadaan Kyuhyun begitu memprihatinkan dengan luka dimana-mana dengan peralatan rumah sakit yang berfungsi untuk menunjang kehidupannya.


Leeteuk ikut mendorong brankar rawat tersebut diikuti kedua adiknya serta Kibum yang mengekor di belakang mereka.




"Kau harus kuat Kyu, kau harus bisa melewati masa kritismu," ujar Leeteuk di tengah perjalanan.



Karena tak dapat menemani adiknya di ruang ICU, akhirnya mereka pun memilih untuk duduk di depan ruangan tersebut dengan hati yang terus melantunkan bait demi bait doa dan harapan untuk kelangsungan hidup sang adik yang tengah kritis ini.



"Permisi..." suara seseorang yang menghampiri membuat atensi mereka teralihkan pada orang tersebut. Ternyata ia adalah Kangin, ia datang karena sang keponakan lah yang menghubunginya.




"Untuk apa anda kemari?" tanya Leeteuk dengan nada yang kurang bersahabat.



"Bagaimana keadaan Kyuhyun, Leeteuk~ah?" tanya Kangin



"Dia kritis karena perbuatan keponakanmu paman." Hyukjae lah yang menjawab demikian, matanya memicing tajam ke arah Kibum yang tengah tertunduk.



"Nak, atas nama Kibum paman minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami siap untuk menanggung semua biaya pengobatan Kyuhyun. Paman juga minta maaf karena tidak baik dalam mengawasi Kibum hingga akhirnya ia melangkah sejauh ini. Kalaupun kalian ingin menempuh jalur hukum atas kasus ini, Kibum siap."



Ekspresi wajah Kibum sama sekali tidak berubah dengan segala ujaran Kangin. Memang benar, ia siap jika harus dilaporkan ke polisi oleh pihak keluarga Lee. Ia sangat sadar dengan perbuatan kejinya ini.



Tidak ada yang menyahut perkataan dari Kangin. Ketiga pemuda Lee ini seolah tidak peduli dengan semuanya.



Kangin menatap Kibum sebentar yang masih setia menundukkan kepalanya sebelum ia kembali menatap ketiga pemuda itu bergantian.



"Bagaimana nak, apakah kalian akan berdamai atau membawa kasus ini ke jalur hukum? Kami siap dengan semuanya," ujar Kangin.



"Aku memutuskan untuk menunggu Kyuhyun sadar terlebih dulu. Jika ia akan damai, maka kami bersedia untuk damai bersama keponakan anda paman. Tapi jika ia meminta untuk dibawa ke jalur hukum, kami juga akan menurutinya. Karena Kyuhyun lah yang menjadi korban atas semua ini. Kurasa Kibum sudah bisa mengira apa yang akan terjadi jika Kyuhyun telah sadar," jawab Leeteuk panjang lebar.




Kibum semakin merasakan gemuruh di hatinya. Masih lekat dalam ingatan bagaimana Kyuhyun berkata membencinya karena telah bersikap buruk ke Donghae. Sekarang, ia berniat untuk menabrak Donghae meski akhirnya Kyuhyun lah yang menjadi korban. Bisa Kibum pastikan jika setelah ini ia akan mendekam di penjara.



Ia tak akan berharap banyak untuk tidak dibawa ke jalur hukum oleh keluarga Lee karena ia sadar dengan tindakan salahnya ini.












...


Waktu terasa berputar begitu lambat. Menunggu dengan perasaan khawatir dan takut, tentu saja membuat waktu terasa begitu lama. Dua hari sudah ketiga pemuda Lee ini menunggu dengan cemas soal kepastian si bungsu. Adiknya ini masih kritis, tentulah sangat membuat ketiga kakaknya dilanda kecemasan.



Tapi kehidupan juga harus tetap berjalan. Tidak mungkin kita hanya duduk diam menunggui orang sakit. Banyak hal yang harus kita selesaikan, bekerja dan menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan meski hati sedang lara.



Hal itu pula dilakukan oleh Leeteuk dan Hyukjae yang kembali ke rutinitasnya masing-masing. Meski awalnya terasa berat, tapi mereka harus membiasakan diri. Hyukjae kembali ke sekolahnya dan Leeteuk yang kembali ke pekerjaannya sebagai seorang dokter untuk menangani pasien-pasiennya.



Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Donghae. Pemuda itu memilih untuk tetap di rumah sakit menemani sang adik. Soal sekolah, ia akan bergantian dengan Hyukjae. Sehari sekolah, sekali tidak. Itulah keputusannya.



"Kyu... Ini sudah dua hari, kapan kau akan bangun eohh?" tanya nya seraya mengusap tangan sang adik yang berada dalam genggamannya.











Cklekk...




Pintu ruangan itu dibuka dari luar. Kyuhyun memang telah dipindahkan ke ruang rawat biasa karena ia berhasil melewati masa kritisnya hanya saja ia belum sadarkan diri.



"Hae..." panggil orang itu yang ternyata adalah Kibum.




Donghae menoleh pada Kibum dengan senyum tipis yang tersirat di wajahnya, sangat tipis.



"Maafkan aku. Maafkan aku karena telah berniat mencelakaimu, dan karenaku Kyuhyun lah yang menjadi korbannya. Hae, aku tak memintamu untuk memaafkanku dan aku juga tak akan menolak jika kau membenciku," ujar Kibum tulus dari hatinya.




"Kau memang telah melakukan kesalahan, Bum. Tapi jika dipikir ulang, aku tidak berhak membencimu. Kau telah merawat Kyuhyun selama ia terpisah dengan keluarganya, dan kaulah yang menjadi temanku disaat orang-orang membullyku. Jadi bisa kau simpulkan apa keputusanku ini kan?" ujar Donghae menatap Kibum lekat. Ia bicara dari hati ke hati.



"Kau memaafkanku?" ujar Kibum penuh harap.



"Eungghhh..." suara lenguhan pelan terdengar dan langsung mengalihkan atensi kedua pemuda tersebut. Mereka langsung memandang Kyuhyun, dan benar saja anak itu telah terbangun dari tidur panjangnya.



"Kyu... Akhirnya kau bangun saeng," ujar Donghae lega.



Dengan pelan, Kyuhyun sedikit menggerakan lehernya untuk menatap sang kakak.



"Hyung.."



"Aku kenapa?" tanya nya lemah.



"Dua hari lalu kau kecelakaan Kyu. Kau ingat?" ujar Donghae perlahan.



"Ahh iya hyung, aku ingat..."



Kyuhyun beralih menatap sosok yang berdiri di sebelah kakaknya.



"Kau," ujarnya dan bersamaan dengan itu pula seorang dokter masuk untuk memeriksanya.













...


"Adikmu ini menunjukkan progress yang sangat baik dokter Lee. Seluruh organ tubuhnya sudah kembali berfungsi normal lagi, kita hanya menunggu lukanya mengering saja dan setelah itu ia bisa pulang." Dokter Choi menjelaskan perihal keadaan Kyuhyun yang membuat senyum terpatri di wajah kedua kakak bocah itu.




"Terima kasih dokter Choi. Aku senang mendengarnya," ujar Leeteuk pada rekannya.



Lantas kenapa ia tak menangani Kyuhyun dengan tangannya sendiri? Itu karena Kyuhyun sudah menjadi tanggung jawab dokter Choi, peran Leeteuk sebagai seorang dokter tidak berlaku disini untuk menangani sang adik.



Selang beberapa saat kemudian akhirnya Leeteuk dan Donghae kembali memasuki kamar rawat sang adik, meninggalkan Kibum yang mengaku enggan masuk lantaran malu dengan Kyuhyun.




"Kyu... Akhirnya kau bangun juga, hyung sudah takut jika terjadi sesuatu padamu eohh..." ujar Leeteuk seraya menggenggam lembut tangan halus sang adik.




"Hyung takut aku mati eohh? Tenang saja... Aku tak akan meninggal, kan aku masih muda. Yang sudah tua itu kau hyung," ujar Kyuhyun santai.



Lihatlah. Meski keadaannya terbaring lemah, ajak itu masih sempat-sempatnya berkata nyinyir pada sang kakak. Jika Kyuhyun sudah nyinyir begini, tandanya anak itu sudah baik-baik saja.



"Aisshh ujungnya begitu, itu sama saja kau menyumpahiku mati Kyuhyun~ah!" ujar Leeteuk sebal.



Kyuhyun hanya tersenyum miring karena berhasil menjahili kakak sulungnya.



"Kau ini ada-ada saja Kyu. Oh iya, apa yang kau rasakan sekarang?" tanya Donghae.




"Hanya lemas dan sedikit pusing. Bukankah saat aku bangun itu ada Kibum, kemana orang itu?" Kyuhyun heran dengan ketidak hadiran Kibum saat ini padahal tadi saat ia bangun orang itu ada.



"Dia ada di luar Kyu. Apa mau hyung panggilkan?" tawar Donghae.



Kyuhyun memilih untuk diam tak menjawab sedikitpun perkataan sang kakak.















...


Ketika sedang memasukkan buku-buku pelajarannya ke tas, tiba-tiba saja Hyukjae menerima telepon dari Leeteuk yang mengabarkan jika Kyuhyun telah siuman. Tanpa basa-basi lagi anak itu dengan cepat langsung meluncur dari sekolah menuju rumah sakit dengan mengendarai motor kesayangannya.




Dengan sesekali menyeka keringat yang meluncur dari dahinya, Hyukjae terus berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan sang adik. Langkahnya terlihat begitu bersemangat sebelum akhirnya ia berhenti melangkah di depan ruangan yang dituju, dimana di kursi tunggu ada sesosok pemuda yang begitu dikenalnya.



"Sedang apa kau disini?" tanya nya dingin.





"Hyuk~ah.. Tadi aku kesini untuk menemui Kyu dan Hae. Saat aku bicara dengan Hae, Kyu bangun dari tidurnya." Kibum menjelaskan maksud kenapa dirinya bisa berada disitu.



"Terus sekarang kenapa kau malah duduk disini?" tanya Hyukjae lagi.



"Aku terlalu malu untuk menemui Kyuhyun, Hyuk." Kibum menatap Hyukjae.



Hyukjae hanya mengendikkan bahunya tidak peduli sebelum akhirnya ia memasuki ruang rawat sang adik.











...


"Haiii Kyuhyunie... Akhirnya aku bisa melihatmu tersenyum lagi Kyu... Kau tahu, aku sangat sangat merindukanmu!" ujar Hyukjae yang baru menginjakkan kaki di ruangan sang adik.




"Aishh kau ini berlebihan sekali sih Hyuk!" ujar Donghae jengah dengan tingkah kembarannya ini.



"Ishh ya suka-suka aku lahh.. Dasar sirik!" protes Hyukjae dengan mata memicing.


"Sudahlah.. Kalian ini selalu bertengkar eohh... Hae hyung, kenapa tadi Kibum ada disini?" Kyuhyun kembali menanyakan perihal Kibum.



"Ohh itu.. Dia menjengukmu dan meminta maaf ke hyung, Kyu." jawab Donghae jujur sementara kedua kakaknya hanya menjadi pendengar setia.



"Lalu kau memaafkannya begitu saja, iya?" ujar Kyuhyun dengan sedikit emosinya.


Donghae tersenyum sebelum menjawab,




"Kyu, hyung tak punya alasan untuk tidak memaafkan apalagi membencinya. Karena hyung pikir ia sudah merawatmu selama kita terpisah, meski ia telah melakukan kesalahan, tapi kebaikannya di masa lalu lebih besar dari kesalahannya. Bahkan dia adalah teman pertama hyung disaat yang lain membully hyung,"



Hyukjae yang mendengar penuturan Donghae, hatinya sedikit berdesir. Masih lekat dalam ingatan bagaimana ia tega membully saudara kandungnya sendiri terlebih kembarannya.



"Maafkan aku Hae,"



"Kyu.. Aku, Hyukie, dan Teukie hyung memutuskan untuk memaafkannya. Tadinya kami ingin menunggu keputusanmu, tapi setelah dipikir ulang lebih baik kita memaafkannya dan tidak memperpanjang kasus ini. Kau setuju kan Kyu?" ujar Donghae tampak begitu serius.



Kyuhyun terdiam selang beberapa detik, terlihat jika ia tengah mencerna ucapan sang kakak.




"Jika itu keinginanmu, maka akan aku iyakan selagi kau bahagia. Aku sangat tahu hyung adalah orang baik. Jika bukan karenamu, pasti aku akan menjebloskannya ke penjara," ujar Kyuhyun yang akhirnya menyetujui perkataan sang kakak.



"Terima kasih karena telah menuruti permintaan hyung. Kau memang adik hyung yang sangat baik."



Donghae memeluk Kyuhyun yang tengah terbaring dengan erat nan lembut. Ia bersyukur karena akhirnya sang adik mau menuruti perkataannya.



Leeteuk dan Hyukjae yang sejak tadi menyaksikan mereka di sofa pun ikut terbawa suasana hingga keduanya terharu. Tak hanya mereka, si celah pintu yang terdapat kaca kecil itu ada sosok Kibum yang menyaksikan semuanya.



"Hae~ya.. Hatimu benar-benar bersih. Terima kasih banyak."




















...


Keesokan harinya keadaan Kyuhyun semakin membaik. Kini ia tengah duduk dengan bantal yang menjadi sandaran dan mulut yang mengunyah buah-buahan dari suapan kakaknya.



Tak hanya mereka berdua, Hyukjae juga tampak tengah santai di sofa seraya memainkan gadgetnya karena hari ini sedang libur.



"Hyung... Aku mau apelnya, sejak tadi kau terus menyuapiku melon eohh!" ujar Kyuhyun protes dengan sedikit manja.




"Aishh iya-iya maaf Kyu..."






Cklekk...




"Permisi..."



Pintu ruangannya terbuka dan menampilan sosok Kibum yang datang bersama Kangin. Melihat kedatangan Kibum, ekspresi wajah Kyuhyun langsung datar.



"Siang semuanya.. Kyu, kau sudah lebih baik?" tanya pria itu dengan ramah.



"Seperti yang kau lihat paman, aku baik-baik saja." jawab Kyuhyun seadanya.




"Aku senang melihatmu sudah baik-baik saja Kyu," ujar Kibum sedikit canggung yang diabaikan oleh Kyuhyun.



"Eumm Kyu.. Aku minta maaf atas kejadian itu, aku benar-benar khilaf. Apa kau mau membawa kasus ini ke jalur hukum?" tanya Kibum takut-takut.


Kyuhyun menatapnya sebentar sebelum akhirnya ia menjawab.


"Awalnya iya. Tapi karena Hae hyung, aku mengurungkan niat itu. Aku memutuskan untuk memaafkanmu dan melupakan permasalahan ini. Jadi jika kau ingin berterima kasih, berterima kasihlah pada Hae hyung karena dialah yang begitu baik." Kyuhyun berkata datar tapi itu semua tulus dari hatinya.

"Kyuhyun~ah terima kasih... Hae terima kasih banyak, kau memang sangat baik Hae. Sungguh aku malu padamu, pada keluargamu," ujar Kibum.


"Sudahlah, aku begini juga kan sudah kubilang bahwa kebaikanmu di masa lalu itu lebih besar daripada kesalahanmu. Sudah ya Bum, lupakan semua ini. Karena mulai sekarang kita adalah keluarga," tutur Donghae seraya menepuk bahu Kibum.


Mereka semua yang berada di ruangan sedikit terharu dan sangat kagum dengan sosok Donghae yang begitu pemaaf.














...

Beberapa hari setelah mendapat perawatan intensif, akhirnya hari ini Kyuhyun diperbolehkan untuk pulang. Rasa senang hinggap pada dirinya yang sedari tadi terus mengembangkan senyum di wajah tampannya.


"Nahh sudah sampai... Ayo Kyu, kita turun" ujar Leeteuk setelah menghentikan laju mobilnya di pekarangan rumah.


"Woaaahhh senangnyaaa aku bisa kembali ke rumah.. Yuhuuuu!" seru Kyuhyun yang telah berlari menuju pintu rumahnya.


Srekkk


Seseorang menarik kerah baju belakang yang otomatis membuat larinya berhenti, dan ternyata pelakunya adalah Hyukjae.

"Yakk hyung! Apa-apaan kau menarik bajuku begitu eohh!" protes Kyuhyun tidak terima.

"Kau yang apa-apaan. Baru keluar rumah sakit sudah lari-larian begitu, dasar! Lihatlah perban yang melilit tanganmu itu." Hyukjae mengomeli adiknya yang tengah menatapnya sengit.

"Tak usah berlebihan, aku itu kuat tidak sepertimu!"


"Lihatlah!"

Kyuhyun mengangkat tangannya yang masih terlilit perban itu untuk menunjukkan bahwa dia sudah baik-baik saja. Namun,

"Akh..." pada akhirnya ia meringis sakit karena tangannya yang dipaksa untuk terangkat juga gerakannya yang tiba-tiba.


"Ck kubilang juga apa. Rasakan. Makanya jangan banyak gaya!" ujar Hyukjae puas, ia pun berjalan ke arah pintu untuk membukakan kuncinya.


Di belakang, ada Leeteuk yang membawa tas bekas di rumah sakit dan Donghae yang berjalan di sampingnya dibuat terkekeh dengan perdebatan antara Hyukjae dan Kyuhyun yang sangat konyol ini.


"Ayo masuk Kyu aku sudah membuka pintunya," ujar Hyukjae yang berdiri di ambang pintu.


"Tanpa kau suruh aku akan masuk. Menyebalkan!" sahut Kyuhyun menatap kakaknya kesal sementara Hyukjae hanya tertawa dibuatnya ketika melihat wajah Kyuhyun yang cukup menggemaskan.


"Kyu lebih baik kau istirahat lagi saja, tubuhmu masih butuh istirahat," ujar Leeteuk.

"Iya hyung. Hae hyung ayo temani aku!"

Tanpa menunggu persetujuan dari mulut sang kakak, Kyuhyun langsung menarik tangan Donghae menuju kamarnya.

Evil satu ini benar-benar!












...

Malam menjelang ketika mereka sedang makan malam bersama. Terlihat Kyuhyun yang sibuk menyingkirkan sayuran hijau di piringnya.

"Yak Kyu makanlah sayuran itu, kau ini anti sekali sih" ujar Hyukjae mengingatkan.

"Ishh hyuuung aku kan makan sayuran yang lain, cuma sayuran hijau saja yang tak kumakan," ujar Kyuhyun memprotes sang kakak.

"Sudah jangan bertengkar, sini biar aku ambil sayurannya ya Kyu," ujar Donghae seraya memindahkan sayuran hijau di piring Kyuhyun ke piringnya.

"Yeaayy Hae hyung memang terbaik. Tidak nyinyir seperti Hyukie hyung," ujar Kyuhyun yang memancing kemarahan Hyukjae.

"Yak kau da-"

Perkataan Hyukjae terhenti karena si sulung menginterupsinya.


"Hyuk kau adalah kakak, jadi kau harus mengalah. Ingat itu!" ujar Leeteuk dingin. Jika seperti ini, Hyukjae sudah tidak ada pilihan lain kecuali diam.

Donghae dan Kyuhyun terkekeh pelan melihat Hyukjae yang sedang menahan kesalnya. Hingga tak sengaja Hyukjae melihat Kyuhyun dan anak jahil itu langsung menjulurkan lidahnya meledek sang kakak, sontak saja Hyukjae semakin kesal tapi ia tidak bisa mengeluarkan kekesalannya kecuali jika ia siap dipotong uang jajannya oleh Leeteuk.

Tak hanya duo HaeKyu yang menertawakan Hyukjae, tapi Leeteuk juga demikian. Ia merasa senang karena berhasil membuat adik cerewetnya itu mati kutu.

Sikap mereka semua ajaib bukan....











...

Donghae menatap langit malam bertaburkan bintang dan bulan purnama yang bersinar begitu terang. Tiba-tiba saja rasa rindu terhadap orang tua terutama sang ibu, membuncah di hatinya.

"Appa... Eomma... Hae rindu. Kalian sudah tenang kan disana? Kalian bahagia kan? Harus ya... Karena disini Hae juga bahagia, sangat. Apa kalian bisa melihat senyuman Hae ini?" ujar Donghae dalam kesendiriannya.


"Hyung.."

Sebuah suara membuat Donghae menoleh ke belakang dimana ada Kyuhyun yang menghampirinya. Ia tersenyum menyambut sang adik.

"Ada apa Kyu?" tanya nya.

"Tidak ada, hanya ingin bersamamu saja hehee... Hyung sedang merindukan appa dan eomma ya," ujar Kyuhyun.

"Iya Kyu, tapi hyung yakin mereka sudah tenang dan bahagia di surga sana.." sahut Donghae tersenyum.


"Bagaimana soal penyakitmu hyung?" tiba-tiba Kyuhyun bertanya mengenai penyakit yang diderita sang kakak.


"Sedikit lebih baik karena aku sudah mulai terapi. Tak usah khawatir Kyu, hyung akan tetap sehat kok," ujar Donghae yang tak ingin sang adik khawatir.


"Harus."

"Hyung... Aku sangat berterima kasih padamu. Karenamu, aku menjadi orang yang tidak pendendam. Kau mengajarkanku begitu banyak kebaikan. Maafkan aku juga yang sempat membencimu saat aku masih menjadi sosok Woojin. Hyung aku menyayangimu lebih dari nyawaku sendiri," tutur Kyuhyun yang membuat sang kakak terharu.

"Apa yang kau katakan Kyu, sudah jangan bahas masa lalu. Seharusnya hyung lah yang berterima kasih karena sudah mengorbankan keselamatanmu untukku. Kau tahu, hyung sangat ketakutan jika kemarin kau tidak selamat. Hyung bahkan sudah menyiapkan rencana kalau sampai kau benar-benar pergi maka hyung akan ikut menyusulmu." ujar Donghae jujur.

"Hahaa.. Kau ini ada-ada saja hyung. Aku senang bisa diberi kesempatan hidup oleh Tuhan untuk terus bersamamu, menjagamu dengan seluruh tenaga dan kekuatan yang aku punya. Aku tak ingin melihatmu terluka atau kesakitan, karena itu sangat menyakitkan untukku. Kau adalah kakakku, dan aku sangat menyayangimu. Jadi tak ada alasan untuk kita berpisah, iya kan hyung?"

"Iya kau benar. Setidaknya untuk kali ini hyung tidak kehilangan lagi. Semoga Tuhan mau memberikan kita umur panjang hingga kita tua nanti, dan kita selalu bersama."

"Aamiin..." Kyuhyun mengaminkan perkataan sang kakak.

Keduanya sama-sama tersenyum manis dan kembali menatap bulan bintang yang tadi kehadirannya sempat terabaikan oleh mereka.




Setelah segala rasa sakit akibat kehilangan Donghae alami, untuk saat ini biarkan ia bahagia dengan Kyuhyun, adik yang sangat ia sayangi sama seperti ia sayang pada tubuhnya sendiri.

Ia sempat takut akan kembali merasakan kehilangan, tapi sepertinya Tuhan begitu baik karena masih menakdirkan agar kakak adik itu hidup bersama dengan kebahagiaan.

Jika dulu Donghae sempat berpikir 'I Lost Everything' maka kini pikirannya berubah menjadi 'I am Happy Cause of Everything'

Ya, ia bahagia karena segalanya.

Hubungan keluarganya membaik, Kyuhyun yang kembali ke pelukannya sudah cukup membuatnya ia sangat bersyukur. Meski ia juga tak dapat melupakan fakta perihal penyakitnya, tapi ia tidak mau memikirkannya karena yang terpenting adalah hidup bahagia dengan keluarganya sudah lebih dari cukup untuk ukuran bahagia seorang Lee Donghae.

Karena... Ia adalah tipe manusia yang selalu bersyukur atas sekecil apapun nikmat yang diberikan oleh Tuhan.

Semoga kebahagian selalu menemani hidupnya....


~......~







Aku pamit, aku kembali..😆😆😂😂😂

Aku kasih kejutan karena ini endingnya dua versi😂😂😂

Setelah kemarin banyak yang ga rela karena Hae died akibat bunuh diri, makanya aku kepikiran buat bikin ending versi 2.. Semoga suka yaaa... 😂


Kalau ditanya aku ini mau hiatus atau tidak.. Mungkin kalian bisa nangkap kode dari aku #sokmisterius😂😂😂


Terima kasih and See U...😘

















Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 58.2K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
949K 21.7K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
1.6K 164 17
[Cerita ini terinspirasi dari lagu milik One Direction dengan judul yang sama] Pernah tidak, kalian membayangkan jika kalian dipertemukan oleh seseor...
1.1M 37.8K 63
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...