πŸ†ƒπŸ…°πŸ…ΌπŸ…°πŸ†ƒ Sangat Membenci Me...

By iu3a17

130K 6.9K 1.2K

[WARNING: TERDAPAT CERITA EXPLISIT BAGI YANG TIDAK SUKA SILAHKAN JANGAN MEMBACA. DISARANKAN UNTUK PENGGEMAR C... More

Kata Pengantar Penerjemah Abal-Abal
Curhatan Mimin Selama Menerjemahkan
Introduction
Chapter I Katanya Semakin Membenci Sesuatu, Semakin Sulit untuk Menghindar
Chapter II Perang Dimulai
Chapter III Keduanya Memanas
Chapter IV Cara untuk Membalas
Chapter V Menyaksikan Sendiri
Chapter VI Seseorang yang Sok Kuat
Chapter VII Menempelkan Daun Emas ke Belakang Patung Buddha
Chapter VIII Perubahan Sudut Pandang
Chapter IX Di Waktu Malam
Chapter X Perasaan yang Menuntun
Chapter XI Dibawah Guyuran Air Dingin
Chapter XII Mati Akibat Ucapan
Chapter XIII Di Tengah Situasi Buruk
Chapter XIV Perasaan yang Terucap
Chapter XV Menelan Kata-Katanya Sendiri
Chapter XVI Sekali Saja Tidak akan Cukup
Chapter XVII Kedua Kalinya Telah Dimulai
Chapter XVIII Mulut yang Berkata Tidak...
Chapter XIX ...Tapi Setiap Waktu Selalu Selesai
Chapter XX Sebenarnya, Hanya Merasa Takut?
Chapter XXI Beginikah Teman?
Chapter XXII Aku Tidak Akan Berbaikan!
Chapter XXIII Status Hubungan
Chapter XXIV Saat Memutar Sumbu yang Hampir Terlepas
Chapter XXV TTM Bukan Pacar, Tidak Berhak Bertindak Posesif
Chapter XXVI Berhenti Di Tempat yang Sama
Chapter XXVII Tiba Pada Titik Memutuskan Hubungan
Chapter XXVIII Menyalahkan
Chapter XXIX Ketika Type Telah Memiliki Status Hubungan
Chapter XXX Pulang ke Rumah
Chapter XXXI Harus Berpikiran Terbuka
Chapter XXXII Cara Berpikir Pria Buruk Itu
Chapter XXXIII Seseorang yang Egois
Chapter XXXIV Ulang Tahun Bersama Seseorang di Masa Lalu
Chapter XXXVI Harga untuk Menahan Sebuah Kenyataan
Chapter XXXVII Ketika Dia Meminta Putus
Chapter XXXVIII Cerita Kala itu
Chapter XXXIX Sungguh, Seseorang yang Lebih Tinggi
Chapter XL Milikku!
Chapter XLI Huft, Dia Benar-benar Jahat
Chapter XLII Menghimpun Tentara, Jangan Gila...
Chapter XLIII Rasanya Benci, Bagaimanapun Juga, Aku Mencintainya
Chapter XLIV Di Atas Panggung
Chapter XLV Bercinta di Malam Hari
Chapter XLVI Kebahagiaan Ini Akankah Berlanjut ?
Chapter XLVII Di Belakang Cintanya
Chapter XLVIII Ketika Sang Mantan Kembali
Chapter XLIX Tolong, Kembalilah
Chapter L Harga Sebuah Kebohongan Merupakan Awal Masalah Besar
Chapter LI Mantan VS Pacar
Chapter LII Karena Cinta, Sehingga Takut
Chapter LIII Penyebab Berjanji
Chapter LIV Penyebab Sebenarnya
Chapter LV Kebenaran Di Bawah Dusta
Chapter LVI Investasi yang Tidak Terbayarkan
Chapter LVII Menghancurkan Topeng
Chapter LVIII Pernyataan yang Tidak Sesuai Harapan
Chapter LIX Api di Atas Sekotak Es
Chapter LX Pertarungan Panas di Lautan antara Mertua dengan Menantu
[END]Chapter XLI Akhir Pertempuran Tak Terduga

Chapter XXXV Tidak Terlihat akan Dicampakkan

1.8K 119 44
By iu3a17

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Selamat Ulang tahun, Pria Tampan"

"Aw, Long sakit. Ditambah, aku tidak tampan"

"Mau tampan atau tidak, pasti banyak yang *bergerombol[1] untuk memberikan hadiah ulang tahun untukmu 'kan?"

"Aku ini manusia, bukan gajah"

Percakapan ini terjadi di dalam kelas pada pagi hari saat tahun ajaran baru dimulai. Karena saat Thara baru saja melangkah masuk ke dalam ruangan dan duduk, sahabatnya tiba-tiba saja berlari, melompat dan langsung merangkul lehernya. Berbicara dengan nada yang ceria, lalu melemparkan satu pak kecil permen karet ke atas mejanya, setelah bicara;

"Ini hadiah ulang tahun?"

"Em, paling tidak aku tidak lupa bersikap baik 'kan"

Long dengan konyolnya tertawa. Membuat si pendengar ikut tertawa lembut lalu bicara;

"Terima kasih, karena mengingatnya setiap tahun"

"Mana mungkin tidak ingat, kawan. Kakakmu memposting gambar begitu banyak. Kemarin Phi San datang juga 'kan ke perayaan ulang tahunmu?"

Sahabatnya ini bicara sambil letakkan pantat, sedangkan Tharn hanya melirik sesaat, kemudian pandangannya kembali menatap depan.

Jika Long sudah melihat, maka Type pasti juga sudah melihatnya 'kan. Mungkin, dia tidak akan memikirkan apapun.

"Em, dia memberikan hadiah ulang tahun"

Saat kalimat ini terucap, kawan dekatnya itu langsung berteriak keras di telinganya sambil mendorong tubuhnya;

"Katakan, Phi San memberimu apa?"

Tapi orang yang mendengar hanya mengangkat bahunya.

Yah, Long tahu siapa Phi San sebenarnya.

Tharn memang terus menerus mengatakan pada dirinya untuk membiarkan Type tahu tentang masalahnya ini, tapi dari sudut pandang tertentu karena dia ingin menunjukkan kesungguhannya untuk menjalin hubungan serius dengannya. Tapi, kalau teman dekatnya ini, karena dia memang suka memperhatikan sekitar, ditambah setiap tahun orang yang sama ini pasti muncul di Facebook, jadi dia tidak tahan untuk selalu menanyakan hal yang sama terus menerus, sehingga pada akhirnya Tharn mulai mengatakan apa yang di tanya olehnya.

Long tahu, bahwa Phi San ini merupakan Pria pertamanya.

"Cinta pertama selalu tidak pernah dilupakan"

Saat mendengar ini, Thara hanya membatin;

Cinta pertama. Entahlah, saat itu masih sangat muda. Hanya ingin mencoba, sampai pada akhirnya tidak ingat perasaan yang dirasakan pada saat itu.

"Ngomong-ngomong, aku mendapatkan banyak kabar. Katanya, kamu sudah keluar dari asrama ya? Kenapa tidak mengatakan apapun padaku?"

Tharn terdiam sejenak sambil memikirkan sikap keras kepala pacarnya yang sekarang menolak untuk memberitahukan pada siapapun.

Type tidak ingin mengatakan pada siapapun, jadi aku tidak bisa memberitahumu. Maaf Long.

Saat memikirkan ini, Tharn mengangguk lalu bicara;

"Em, kalau tinggal di luar, kamu bisa kembali jam kapanpun itu 'kan"

Tharn segera memotong pembicaraan ini dengan memalingkan wajah untuk menyapa kawan lain yang baru masuk ke kelas sambil bertanya kemana saja dia menghabiskan liburan akhir semesternya. Meskipun dalam pikiran Sang Drummer muda itu sedang memikirkan hal lainnya.

Rasanya ingin cepat-cepat pulang ke asrama. Memberikan kue ulang tahun yang dibawa dari rumah untuk Type, lalu ingin tahu apa yang akan dikatakannya.

Kira-kira ada kejutan atau tidak ya.

Aku sama sekali tidak mengharapkan hadiah dari siapapun, hanya ingin mendapatkan darinya

Saat memikirkan ini, Tharn mengambil permen karet yang tergeletak di atas mejanya sambil berpikir.

Meskipun hanya permen karet, jika diberikan dengan sepenuh hati rasanya akan sangat membahagiakan

Semakin dipikir, Tharn semakin ingin bolos kelas dan kembali ke ruangannya.

Setelah kelasnya selesai, Sang Drummer tampan langsung berpikir untuk segera pulang ke apartemen secepat mungkin. Saat sahabatnya ingin ikut pergi berkunjung sekalian merayakan ulang tahunnya, Tharn mengatakan bahwa apartemennya masih berantakan.

Tapi saat Tharn tiba dan masuk ke dalam apartemennya, ternyata kosong.

"Dia masih kuliah"

Meskipun berpikir begini, tapi tiba-tiba Tharn tidak tahan untuk mengerutkan dahinya. Dia ingat mata kuliah yang diambil oleh kekasihnya itu, dan yakin bahwa Senin siang, Type tidak punya kelas.

"Huft, memang apa yang kamu harapkan?"

Benar-benar, Thara terlihat sangat berharap bahwa Type akan menunggunya di dalam apartemen. Meskipun dengan sikap keras kepalanya, terlihat jengkel, dan bersikap tidak masuk akal. Tapi paling tidak kekasihnya ini menunggunya untuk bisa mengucapkan selamat ulang tahun. Mungkin semua itu hanya mimpi indah bagi Tharn saja. Karena jika dia menuntut untuk mendapatkan semua itu, bukannya mendapatkan hadiah mungkin saja dia akan mendapatkan tendangan.

Huft

Saat berpikir begini Thara mulai meletakan barang-barang yang dibawanya dari rumah ke ujung ruangan. Saat dia berjalan melewati meja, untuk pergi ke kamar mandi. Namun, kedua kakinya tiba-tiba saja berhenti.

"Hm?"

Kepalanya menunduk untuk menatap sebuah kaleng berwarna merah di atas meja. Benda itu diletakkan di atas meja begitu saja.

"Cola?"

Jelas, ini bukan hanya sekedar cola biasa. Karena benda itu memiliki sihir yang bisa membuat Thara tersenyum tanpa henti

Cola yang tergeletak memiliki merek dagang pada umumnya, tapi disisi lain kaleng tertempel catatan yang bertuliskan;

[Selamat ulang tahun]

Setelah itu, Thara menarik sticky notes(warna-nya sama dengan yang tertempel saat mereka bertengkar beberapa bulan lalu)

[Tidak ada Sprite. Minumlah Cola dulu. Biar gula darahnya meningkat...]

"Hehehe"

Pria berhati dingin itu langsung terkekeh saat mendapatkan sambutan yang tidak disangka akan diterima...

Meskipun tidak begitu manis, tapi percaya padaku. Sekaleng Cola ini lebih manis dari gula.

"Ini jauh lebih baik dari permen"

Thara tertawa dengan puas. Dia merasa jauh lebih bahagia mendapatkan hadiah ini daripada mobil yang dibelikan oleh Ayahnya. Karena hadiah seperti ini lebih dari dugaan yang bisa dibayangkan dari seseorang seperti Type. Tapi sebelum dia bisa bersyukur lebih jauh. Thara membalik kertas, dan menemukan tulisan tangan lain di sana;

[Bukalah laci, di meja sebelah tempat tidur]

Setelah selesai membaca pesannya, kedua kaki Tharn langsung membawa tubuhnya untuk melihat ke dalam laci, dan dia menemukan... Sebuah kotak hadiah berukuran cukup besar.

Meskipun tidak di bungkus oleh sebuah pita yang indah, dan kotak kado seolah dibuat dari kotak yang siap dirakit. Membuat si penerima memperlihatkan senyumannya yang lebar, merasa penasaran dengan benda yang diberikan oleh anak dari wilayah selatan itu padanya.

"Hahahaha"

Langsung saja terdengar suara gelak tawa yang memenuhi ruangan. Karena semua ini jauh dari ekspektasinya, hanya saja bukan sesuatu yang sangat mengesankan, sampai pria itu mengambil kotak untuk melihat dengan lebih jelas. Di dalamnya terdapat banyak sekali kondom...

Ini seandainya digunakan untuk setahun tidak akan habis.

Dimana dia bisa membeli sebanyak ini?

Kali ini, tidak ada pesan apapun di dalam kotak. Tapi cukup untuk membuat Thara tersenyum.

"Selama ini kamu tidak mengatakan apapun, ternyata punya kekuatan juga untuk memberikan ini agar digunakan bersamamu 'kan. Malam ini, rasa apa yang patut dicoba."

Sekarang Tharn mengerti, kenapa pria itu tidak ada di dalam apartemen. Dia pasti sudah menduga, apa yang akan dipikirkannya tepat setelah menerima hadiah ulang tahunnya.

"Cepatlah pulang Type, aku ingin mencoba hadiah ulang tahun darimu secepatnya"

Pria blasteran itu mengatakan ini dengan mata berkilat.

***

Tidak heran, sekarang Thiwat bisa merasakan seluruh bulu kuduk di tubuhnya berdiri.

Tuan Thiwat ini sudah menduga ketika pria berhidung tembok itu menerima hadiah ulang tahunnya, dan setelah itu apa yang ingin diperbuat. Kalau dia setuju, cerita berlanjut ke arah yang paling diketahui.

Sejak berpacaran dengan Tharn, berhubungan badan menjadi hal yang wajar bagi mereka. Dia sendiri juga suka melakukan hubungan badan yang intes saat bersamanya. Hanya saja, inti dari masalahnya adalah secara tidak langsung dia memberikan dirinya untuk jadi hadiah ulang tahun pria itu. Sehingga, anak dari wilayah selatan itu memilih untuk melarikan diri dengan bermain bola bersama sahabatnya. Dia sampai berpikir, akan kembali masuk ke dalam klub sepak bola... Demi menghilangkan rasa malunya.

Saat bermulut manis dan menemukan hadiah yang bagus untuk ulang tahun wanita, bahkan mengajaknya makan bersama, terasa sama sekali tidak malu.

Setelah berpikir begini, anak dari wilayah selatan itu bersikap arogan tapi menarik, kemudian membawa dirinya dengan tersenyum sambil kembali ke apartemen. Di dalam pikirannya, dia sudah membayangkan wajah Tharn akan seperti apa.

Bisa dipastikan dia ingin 'menggunakan' semua rasa, tanpa rasa malu dan berpura-pura mencemaskanku

Atau jangan-jangan, dia merasa jengkel, dengan hadiahnya.

Memang siapa yang mau segepok kondom untuk hadiah ulang tahun

Ditambah lagi, ayahnya 'kan memberikan mobil untuk hadiah ulang tahunnya

Tapi sebelum anak itu bisa menemukan apa yang akan terjadi, Type sudah sampai di depan pintu apartemennya. Ketika dia membuka ruangan, dia bisa menemukan Tharn sedang duduk sambil menonton TV

"Loh Tharn, sudah pulang?"

Type menyapa seolah tidak ada yang terjadi, pria yang sedang duduk memalingkan wajah dan mengangguk padanya.

"Em, dari rumah untuk sementara pakai mobil Phi lebih dulu"

"Oh, bukankah kamu dibelikan mobil?"

"Mobil itu harus menunggu lebih dulu, ada masalah lain. Saat bilang dibelikan, Ayah membelinya di bawah nama perusahaan. Jadi gaji-nya dipotong untuk bayar cicilan, hanya nama saja yang dipakai, lebih baik digunakan untuk kepentingan ayah 'kan"

Si pendengar rasanya ingin mencibir. Karena jika mendengar ucapannya, ayahnya membelikan untuknya, cuma untuk nama BPKB-nya saja.

Pria tampan yang sedang duduk itu bersikap sangat normal, sedangkan Type melirik sekilas ke arah laci di meja.

Sudah diambil atau belum, kenapa bertingkah seperti belum melihatnya

Orang yang tidak ingin pacarnya mengatakan tentang hadiah ulang tahunya, segera menghempaskan pemikiran ini, kemudian berbicara masalah lain padanya;

"Apa kamu membeli sesuatu? Aku belum makan apapun"

Mendengar ucapannya ini, pria itu segera mengangguk kemudian bicara;

"Ada banyak, coklat, strawberry, jeruk, melon, dan masih banyak lagi..."

"Apa kamu ini herbivora? Kenapa buah semua?"

Saat ini Type mulai jengkel, karena bagaimanapun juga semua yang diucapkan tidak bisa memenuhi perut seseorang yang baru saja pulang bermain bola. Tapi ucapannya ini membuatnya tersadar, karena Tharn memalingkan wajah, sedangkan matanya berkilat... Tiba-tiba berdiri dengan membawa sebuah kotak besar di dalam lengannya.

"Mau rasa yang mana dulu?"

Benar 'kan

Kali ini anak dari wilayah selatan itu paham betul benda yang dijatuhkan dari tangan Thara....

Kotak berukuran besar berisi kondom yang sangat banyak, dibeli oleh Type sendiri melalui toko online

"Brengsek!"

Tentu saja, Type yang menemukan ini mengumpat. Dia bisa merasakan wajahnya langsung berubah menjadi panas.

Kenapa Aku malu begini? Aku sendiri 'kan yang membelinya.

"Pilihlah rasanya, kamu lapar 'kan?"

Tharn berbicara sambil memperlihatkan senyuman bercahaya.

"Maksudku lapar, bangsat!"

"Em, karena kemarin saat berulang tahun yang dipilih coklat. Jadi pilihlah rasa coklat. Kamu yang cari, sedangkan aku akan membeli makanan."

Tharn berbicara tanpa dipikir, tapi dia meletakkan kotak hadiahnya di atas sofa. Dan saat berjalan tiga langkah mendekat ke arah Type berdiri, anak itu tidak tahan untuk mundur dari tempatnya berdiri. Hanya saja, karena sifat keras kepalanya, dia berusaha untuk tetap berdiri tegap dan terlihat tenang, sedangkan pria yang menatapnya menyeringai.

"Kupikir punya pengetahuan, jadi memakanku atau tidak?"

Pertanyaan menantang ini membuat Tharn pada akhirnya terkekeh. Tapi cukup merasuk ke dalam pikiran dan tubuhnya

***

Pada akhirnya...

Tharn mengeluarkan lidah untuk menjilat sebuah kondom yang sudah dipilihnya. Sikapnya ini, benar-benar terlihat seksi

"Kemari dan pasang"

Tharn bergerak untuk menyentuh lembut wajah Type, menjilat daun telinganya lalu mengatakan kalimatnya... Dengan hati yang sudah tidak sabar menanti

"Ini ulang tahunku, gunakan mulutmu"

Kata-kata itu terlontar tepat saat melihat pria yang sudah menerima bungkus itu di tangannya

"Ulang tahunmu kemarin"

"Kumohon"

"Dasar curang"

Type tidak tahan untuk merasa jengkel, karena dia sudah menerima kondomnya. Ditambah orang yang telah mendorong pria itu untuk duduk di sofa, lalu melepaskan sabuk dan berlutut di hadapannya adalah dirinya sendiri

Ini karena ulang tahunnya

"Makanlah sampai kenyang"

"Ini tidak lebih seperti sedang masukkan obat"

Thiwat berbicara seolah sedang melawannya. Awalnya dia terlihat ragu setiap diminta pacarnya itu untuk menggunakan mulut. Karena biasanya dia melakukan semua yang diminta oleh pacarnya ini dalam kondisi mabuk kepayang, sedangkan kali ini, dia benar-benar dalam kondisi sadar.

Sekarang dia merasa yakin dengan apa yang dilakukan, karena Tharn tidak berusaha untuk membuatnya terburu-buru, tidak berusaha untuk berbicara, hanya menatapnya. Hanya menangkap pandangan matanya, dengan hasrat yang ingin dipenuhi.

Setelah menatap sejenak, Thiwat membungkuk untuk melihat dengan jelas benda yang telah menegang, dari bagian terdalam, berdiri tegak, menantang.

Pemikiran ini membuat anak yang sedang berlutut membantu pria di hadapannya melepaskan celana panjangnya sampai ke pergelangan kaki. Kemudian menggunakan tangan untuk memegangi tongkat panas yang berada di tengah tubuh, saat menggerakkan tangannya, dia bisa melihat pria yang sedang berulang tahun ini mengerang tertahan. Sehingga anak itu tidak tahan untuk bicara;

"Jika sangat menginginkan ini, lakukanlah sendiri"

"Tidak ada artinya kalau bukan kamu"

Type sendiri, jika dia sangat menginginkan ini, dia pasti akan membebaskannya sendiri. Tapi saat pria itu meresponnya begini, anak itu hanya bisa terdiam sambil mengumpat.

Dasar pria brengsek yang buruk

Karena pria itu tidak mengatakan apapun, jadi Type melakukan yang terbaik. Segera saja dia menuduk dan mulai menjilat daging panas yang telah menegang, dia menjilat dari pangkal ke ujung, sambil melirik ke arah pria tampan yang menatap melalui perutnya sendiri, tidak menyentuh kepalanya, tidak membuatnya terburu-buru, hanya duduk dengan tenang dan menarik nafasnya dalam-dalam sambil menatap padanya.

Dia benar-benar menatapku!

"Ah~!"

Saat ini, Type menghisap ujung benda dengan sekuat tenaga berkali-kali, sedangkan kedua tangannya bergerak di pangkal dengan gerakan naik turun. Sampai terdengar suara decakan lidah dan gerakan jakun.

Srek

Thiwat telah merobek bungkus kondom, bau coklat yang kuat langsung menusuk hidung

"Bagaimana caranya?"

Em, ini bagaimana caranya?

Tharn yang mendengar ini tidak tahan untuk tertawa;

"Pelan-pelan gunakan mulut untuk menariknya, setelah itu letakkan di ujung, kemudian tarik ke bawah"

Caranya berbicara, membuat si pendengar sekarang mulai merasa jengkel saat bertanya padanya;

"Apa seseorang pernah melakukannya padamu?"

Lupakan!

Kamu pasti sudah pernah mencoba dengan seseorang 'kan? Aku tidak akan pernah melakukannya lagi, rasanya tertinggal di mulut. Jangan pernah menyebut menggunakan kondom dengan mulut setelah ini.

"Cemburu?"

Hanya satu kata yang dilontarkan Tharn, membuat si pendengar menggertakan giginya, dia pada akhirnya bisa mengenakan kondom sampai ke tengah, setelah itu mendongak;

"Aku, tidak segila itu!"

Meskipun berkata begini, anak dari wilayah selatan itu mulai menunduk lagi, kemudian mengatupkan bibir, dengan menggunakan mulutnya perlahan-lahan untuk menarik ke bawah, sampai kondom benar-benar menutupi benda panas secara perlahan. Meskipun dia tidak suka bau karet yang tertinggal di ujung hidung, tapi dia tetap fokus untuk menggunakan mulut, lidah, dan tangannya untuk bisa menang dari orang lain.

Tidak, aku hanya ingin kamu mengatakan 'aku lebih dari dari siapapun'

Kenapa berpikir begini Type.

Meskipun bertanya pada dirinya begini, tapi Type telah menggunakan mulut untuk menghisap dengan sangat kuat, sampai Tharn pada akhirnya mengerang, tangannya mulai menekan pundak dan telinganya, untuk membuat kepalanya masuk lebih dalam. Type ketakutan dengan besarnya benda yang masuk ke dalam mulutnya, dia membuka mulutnya lebar-lebar agar benda itu bisa masuk sampai kebagian terdalam mulutnya. Setelah itu dia menggunakan tangan untuk membantu pria itu mencapai puncak, sampai kondom benar-benar terisi penuh, sedangkan mulutnya masih menghisap beberapa kali, menyerap panas di tubuh pria itu, sebelum pada akhirnya menjauh.

"Aku sudah melakukannya"

Type bicara dengan nada yang percaya diri, meskipun dirinya saat ini sudah merasakan panas yang sama ketika memberikan jilatan untuk Tharn. Hanya saja, dia memilih untuk menyeka mulut dengan punggung tangannya, setelah itu berdiri.

"Aku benci bau karet"

Saat akan berjalan ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa yang ada dimulutnya, sebelum bisa menjauh tiba-tiba

"Tapi aku, masih belum selesai"

Sebuah telapak tangan panas, telah merebut pergelangan tangannya, mencengkram dengan erat, dan menarik tubuh Type untuk menuduk untuk menangkap pandangannya.

"Dasar brengsek"

Type mengumpat padanya, pemuda blasteran itu sudah membawa tubuh Type pergi ke tempat tidur. Setelah itu, kedua tangan dia mendorong tubuhnya untuk terbaring, matanya yang berkilat terlihat menakutkan, ekspresi wajahnya terlihat kejam untuk sesaat. Sedangkan senjata yang kuat, terlihat cocok dengan postur tubuh miliknya, telah berdiri sampai ke perut sekali lagi.

"Aku suka, kamu yang sudah membuatku begini"

Tharn membungkuk sambil berbisik dengan suara rendah, dengan cepat menarik celana yang dikenakan oleh Type.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Aku hanya memberikanmu benda itu sebagai hadiah"

Anak dari wilayah selatan itu berbicara sepertinya dia sedang mengerjainya dengan memberikannya hadiah tersebut, tapi sepertinya permintaan pria itu bukan hanya memakaikan dengan mulut, setelah itu urusan selesai. Karena terlihat, dia masih belum puas hanya dengan seperti itu.

Ucapan yang terlontar membuat Thara mendongak, dan memperlihatkan senyumnya...

Itu senyuman jahat

"Aku ini tamak, ingin hadiah yang sangat banyak"

Saat mengatakan ini, dia menunduk sambil memegangi daging pria di bawahnya, tangan lain memperlebar mulut di bagian bawah, sedangkan bibirnya mencium leher pria dibawahnya, membuat anak yang merasakan mengerang erotis. Suara nafas yang berat dan erangan tertahan memancing gairah si pendengar, dan pada akhirnya anak dari wilayah selatan di bawahnya melingkarkan kakinya di pinggangnya.

Memancingku sampai begini, rasanya aku tidak akan berhenti begitu saja.

"Karena sudah membuatku lapar... Jadi, buatlah aku kenyang"

Type yang terlalu terbawa suasana sudah tidak mampu untuk menolak, meskipun maksud hati hanya ingin menggoda pria itu sampai lemas, tapi tubuhnya terasa begitu panas sampai dia memohon. Dengan mengulurkan kedua tangannya, dia menarik turun kepala Tharn untuk memberikan ciuman dalam, agar rasa kondom di mulutnya menghilang.

Tentu saja, Tharn mengikuti kemaunnnya ini sepenuh hati, karena dia tahu bagaimana membuat pria di bawahnya ini benar-benar kenyang.

***

"THARN, AKU LAPAR!!!"

Setelah selesai melakukan kegiatan bercinta yang panas sampai langit telah berubah menjadi gelap, Type yang sedang telanjang dan hanya menutup selimut dengan tubuh penuh peluh, bisa merasakan pinggangnya sakit. Dia berteriak jengkel pada pria yang sedang mengambil celana untuk memakainya, sambil duduk menyandarkan tubuhnya di atas tempat tidur

Siapa yang suruh kamu membuka coklat? Pada akhirnya pria itu mencoba rasa jeruk dan melon juga, sampai pada akhirnya, Type tidak tahu bagaimana cara melarikan diri.

"Kamu 'kan berada di apartemen, apa tidak membeli makanan apapun?"

"Kemarin makan bersama dengan No, jadi tidak membeli apapun"

Type berbicara dengan nada sederhana, dia tidak sadar kalau pria berhidung tembok langsung memalingkan kepala untuk menatapnya, terdengar dingin;

"Ulang tahunku tidak ikut, tapi malah pergi bersama dengan pria lain"

"Hei, jangan berbicara begitu padaku. Aku pergi dengan sekelompok teman, bukan pergi dengan satu teman."

"Pakailah kalimat dengan tepat"

Type yang mendengarkan kalimatnya merasa sangat tidak puas dengan nada bicaranya. Jujur saja, dia mengumpat sambil merasa malu.

Pada awalnya, Type menolaknya, setelah itu setuju memakaikan kondom dengan mulut sampai dua kali, sekarang dia hanya memalingkan wajah sambil terlihat dingin saat pria itu datang untuknya.

"Aku punya kue dari rumah. Makanlah ini. Aku akan mandi lebih dulu, setelah itu pergi mencarikan makanan"

Saat mengatakan ini, Tharn tidak menunggu penolakan, karena kue sudah berada di atas piring lengkap dengan garpu. Setelah itu memberikan piring pada orang yang terlihat sudah mau mati setelah menyuapkannya ke mulut.

Type bukannya tidak suka makanan manis, meskipun cuma makan makanan kecil bukan masalah besar untuknya, tapi saat memakannya, dia tidak tahan memikirkan apa yang baru saja terjadi.

"Kamu mau membelikanku makan?"

"Em. Apa yang mau kamu makan?"

Pria yang sudah mambawa handuk berjalan masuk ke dalam kamar mandi sambil berbicara, sedangkan orang yang mulai memasukkan kue ke mulut, mengerutkan dahi sambil berpikir

Mau menganggapku seperti seorang gadis, tidak usah repot-repot

"Belum terpikir, kamu cepatlah mandi. Setelah itu aku mau mandi dan ikut pergi mencari makanan untuk dimakan"

Baru saja melakukan sampai tiga putaran, bukankah seharusnya kehabisan energi dan susah berjalan.

Setelah mendengar ucapannya, pria itu berpikir begini sambil tertawa...

Type yang terlihat bahagia menatap ke arah kue itu.

Tharn tidak pernah membeli kue, jadi pasti dia sudah memakannya

"Apa ini makanan sisa dari rumahmu?"

Pria di kamar berteriak membiarkan orang yang ada di dalam kamar mandi mendengarnya.

"Bukan, aku sengaja membawakannya untukmu. Kalau tidak ingin dimakan, tidak usah di makan"

Tharn hanya mengatakan begini, membiarkan orang yang memakan kue coklat terdiam di tempatnya. Mencoba memikirkan kembali asal kue ini, karena dia menduga ini adalah kue ulang tahunnya. Dia tahu kue ini tidak mungkin dibagi oleh sembarang orang. Seolah ingin mengatakan... Bahwa dia benar-benar ingin merayakan ulang tahun bersamanya.

Tahun depan, aku akan setuju pergi ke rumahnya.

"Em, rasanya tidak sabar"

Saat memikirkan ini, Type menggelengkan kepala, tiba-tiba saja makanan di piring terasa sangat enak. Setelah itu, dia mencoba menggerakkan tubuh, meskipun menggertakan giginya kemudian membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Rasa tajam di tubuh bagian bawahnya masih sangat terasa, tapi karena tubuhnya mulai terbiasa, jadi dia memaksakan diri dengan menyeret tubuhnya untuk meletakkan piring kosong ke dalam bak cuci piring.

"Tharn, pinjam celana pendek. Punyaku habis"

Type berjalan di ruangan tanpa pakaian sambil berteriak ke arah kamar mandi, sedangkan orang di dalam langsung mengatakan;

"Pakailah"

Type bukan orang yang suka mengacau barang orang lain(Kecuali saat dia berusaha mengusir pria itu dan mengacaukan barang di dalam ruangannya). Tapi dia setuju mengenakan barang orang lain, bisa diketahui bahwa dia perduli dengan orang tersebut... Meskipun saat dikenakan celana pendek Tharn akan lebih panjang dari yang seharusnya.

Karena terlalu malas pergi ke lemari, Type berbalik untuk mencari di dalam tas bawaan Tharn yang masih belum dibereskan. Dia segera membuka resleting, dan langsung menarik benda yang diinginkan karena dia kedinginan, bagaimanapun AC ruangan dinyalakan. Tapi sebelum menutup tas lagi, pandangannya melihat ke sebuah kotak keras di bagian belakang baju.

Ada sesuatu

Tidak lama setelahnya, Thiwat menarik kotak dan sadar bahwa itu adalah kotak hadiah. Sekali lihat, kado ini dibuat dengan membayar seseorang untuk membungkusnya. Dia mengambil sebuah kartu ucapan dari dalam amplop dengan cara yang sangat kasar

[.... Selamat Ulang Tahun

Tidak perduli sudah berapa tahun berlalu

Tharn selalu menjadi orang terpenting bagi Phi...]

Sang pembaca kartu tertegun. Dia menatap ke arah pintu kamar mandi, hanya saja tanpa ragu dia segera membuka isi hadiahnya dengan kasar, membuat benda yang ada di dalamnya jatuh ke lantai.

Cklak

Type segera mengambil benda yang terbungkus tas hitam itu, untuk sejenak mengangkat sampai ke dada, sebelum akhirnya menarik isinya. Dia bisa menduga benda itu karena ini sama dengan milik Tharn...

Sepasang stik drum

Melihat dari tas tempat menyimpannya, Type tahu bahwa itu benda yang bagus. Di tambah, saat menarik kayu dia bisa menemukan huruf yang terukir di kedua kayunya

[THARN]

Sedangkan di tas hitam wadah stik drumnya tertulis;

[Diberikan hanya untuk Thara]

Orang yang melihat ini mencengkram benda itu dengan lebih erat. Dia bukan orang bodoh, tanpa adanya kartu, dia bisa tahu perasaan si brengsek ini saat memberikan hadiahnya, dan tentu saja orang ini bukanlah sekedar sahabat.

Ini seperti hadiah yang diberikan oleh pacar, dan Type sendiri merasa ini pasti bukan dari kakaknya.

Jika kakak atau adiknya yang menulis dengan kata-kata seperti ini, akan terasa sangat menakutkan. Jadi pasti hadiah ini berasal dari orang lain.

Pemikiran ini membuat wajah anak dari wilayah selatan itu memerah, bukan karena malu, tapi karena marah. Sensasi terbakar mulai menjalar di tubuhnya, rasanya dia ingin segera menghancurkan si pemilik hadiah, tapi dia merasa harus menyimpan ini sebisa mungkin.

Tiba-tiba saja, sebuah sosok pria mulai terbesit di benaknya. Jika Tharn mendapatkan benda itu kemarin, pasti orang ini adalah seseorang yang belum pernah ditemuinya, kecuali kemarin...

Orang yang merangkul bahunya

Type memasukkan kembali stick drum ke dalam tas, kemudian memasukkannya ke dalam kotak. Saat menatap kartu ucapan, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Tapi air yang mengalir di kamar mandi akhirnya berhenti. Tidak berselang lama

Cekrek

Tepat saat Thara keluar dari kamar mandi.

"Ini hadiah yang bagus"

Type yang telah membuka isi kotak menutupnya, kemudian memberikan kotak itu padanya.

"Kamu melihat isinya?"

Tharn bertanya dengan sikap yang tenang, membuat orang yang melihat ini semakin menjadi frustasi.

"Tidak, benda itu jatuh dari tas. Hei, kalau kamu mendapatkan benda sebagus itu, kamu bisa membuang punyaku"

Yah, ini bukan rasa cemburu. Hanya merasa malu ternyata orang lain jauh lebih baik dariku, dia bahkan punya perasaan yang lebih dariku.

"Siapa orang ini bagimu?"

Tharn yang mendengar pertanyaannya tersenyum;

"Cemburu?"

Ketika bertanya pria tampan itu terlihat puas. Tapi, ucapannya ini jelas memancing kemarahan seseorang yang masih belum bisa menerima. Karena setelahnya Type mulai bicara dengan logatnya;

"Aku tidak sedang cemburu padamu, jangan konyol"

"Jadi, kemungkinan besar kamu tidak ingin tahu 'kan, siapa yang memberikan hadiah ulang tahunku itu?"

Type merebut hadiah itu, dengan kuat dia mencengkram erat kotak hadiah sampai rusak, setelah itu melemparkan benda itu di atas sofa, lalu berjalan merebut handuk, dan mendorong bahu pria dihadapannya. Dengan sikap frustasi dia berteriak;

"EM, TIDAK USAH MEMBERITAHUKU, DAN BELIKAN MI AYAM UNTUKKU. AKU SEDANG TIDAK INGIN PERGI!!!"

Brak

Setelah selesai berbicara, Type langsung masuk ke kamar mandi dan menggebrakkan pintu dengan keras. Dia tidak ingin pergi menemaninya, karena saat ini perasaan marah sedang berputar di dadanya dan rasanya ingin segera mencekik leher pria itu sekarang juga. Tapi Type masih belum mengerti maksud perasaannya. Karena satu hal yang sedang di pikirkannya...

Awas saja, aku pasti akan membuang stick drum itu dari lantai 13!

Ini sangat menjengkelkan!!!

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penulis: M.A.M.E.

Thai-Indonesia: iu3a

*[1] โขลง(klŏhng): untuk menyebutkan segerombolan gajah.

 


Continue Reading

You'll Also Like

254K 21.6K 126
[WARNING TERDAPAT CERITA EXPLISIT BAGI YANG TIDAK SUKA SILAHKAN JANGAN MEMBACA. DISARANKAN UNTUK PENGGEMAR CERITA BL(BOYS LOVE) YANG SUDAH CUKUP UMUR...
377K 22.4K 34
Setelah tamat dari SMA Amona memutuskan untuk melanjutkan study nya ke Prancis, ia ingin menekuni kegemarannya dalam membuat dessert. Pulang dari...
1M 152K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
6.5K 627 62
[BL] ! γ€ŠIt's Never Too Late For Sweetness》 Hanya bacaan pribadi buat dibaca offline Copas Google dan tidak diedit Dari raw China! 01(23)/08(01)/22(2...