Happy reading.
Malam hari tiba, kos-kosan hening, Mereka (tanpa jimin), kek biasa pada nonton tv, nyari acara bagus klo hari libur, memang tadi siang ada sedikit perdebatan, namun mereka tidak sama seperti jimin yang suka menjauh.
Biasanya mereka bakalan begadang dan tidur di luar bareng, dan malam ini mereka lalui tanpa jimin lagi, mereka lagi nonton drakor.
Pas mereka lagi nonton serius-seriusnya telinga jungkook menangkap sebuah keanehan.
"Hyung, kecilin tv nya"
"Kenapa?" Tanya hoseok.
"Udah, kecilin dulu hyung"
Tapi yoongi yang paling deket sama tv, gk gerak-gerak juga.
"Yoon, lu gak budeg kan?" Celetuk namjoon, iya, itu juga karna kejadian tadi siang, yoongi ga denger omongannya taehyung, namjoon pikir telinga yoongi bermasalah.
"Mager" ternyata telinga yoongi masih sehat.
"Ahh.. dasar hyung ngeselin" akhirnya jungkook sendiri yang ngecilin volume tvnya, tapi sambil mengumpat.
"Emang ada apaan kook?" Tanya seokjin.
Jungkook tak menjawab ia menajamkan pendengarannya.
"Kook?" Panggil taehyung yang merasa janggal dengan tingkah dongsaengnya ini.
"Hyung, pada denger gak?" Bisik jungkook.
"Apaan?" Tanya namjoon ikut berbisik.
"Suara cewek nangis" sambung jungkook masih dengan berbisik.
"Udah dek kook, gw gk mau iktmmpph...." yoongi mulutnya di bungkam jungkook.
Jungkook muka nya serius banget, dia matiin tv nya lalu menatap tajam ke sumber bunyi.
"Laah kok di matiin" protes seokjin.
"Hyung ayok ikut" jungkook mengajak hyung-hyungnya.
"Gw ga ikut"
Jungkook memutar bola matanya malas, lalu meraih tangan yoongi dan dijepitnya di ketiak, biar mau ikut.
"iih tangan gw jangan lu ketekin kook"
"Hyung diem ah!"
Akhirnya yoongi menurut sama dongsaengnya, sekali-kali gapapa jungkook jadi galak :).
Mereka sampai di depan pintu kamar jimin, pintu kamar jimin kebuka dikit, gelap.
Benar saja suara yang mereka dengar kemarin itu ada lagi, bahkan sekarang ada back soundnya (suara gedok-gedok jendela :)),
Namun kayaknya beda posisi ama yang kemaren .
"chim?" Panggil taehyung. Ga ada jawaban dari jimin.
Seokjin membuka pintu kamar jimin lebar-lebar.
Bayangin aja:
□□_____
■ | |
■ |____|
■ 🚪 卐
1. ■ = lemari taeminhope
2. □ di samping lemari = jendela
3. Yg kotak gede itu kasur
4. 卐 depan kasur anggep aja= meja belajar
Saat pintu sudah terbuka lebar, dan menampakkan seisi kanar, mereka shok bukan main, entah sudah berapa kali mereka shok akhir-akhir ini.
Di bawah jendela, ada seorang gadis, dia menangis bersimpuh di lantai, tangannya terjulur ke atas memukul-mukul jendela.
Seokjin ingin menyalahkan lampu namun.
"Hiks, Jangan nyalahin lampunya hiks hiks...." gadis itu buru-buru bersujud di lantai dengan tubuh bergetar, suara gadis itu sangat sendu kek orang abis nangis 5 hari.
Semua terkejut, bulu kuduk mereka berdiri, suara gadis itu benar-benar terasa sangat menakutkan, sekarang gadis itu berhenti menangis, menyisakan isakan. dan tangannya sudah turun, ia berhenti nggedok-gedok jendela.
"kalian ngapain?" Suara jimin tiba-tiba mengalun, jimin sedang berdiri di belakang mereka.
Mereka mematung, menatap jimin dengan tatapan yang sulit diartikan,
"A-abis dari mana lo?" Tanya hoseok dengan wajah pucat.
"Wc"
Jimin menerobos teman-temannya memasuki kamar dan,
"WOWOWOWO!, siapa lo?!!"
Yang lain tambah heran,
"lu-lu gk kenal ni cewek?" Tanya namjoon.
Tidak menjawab jimin malah tersentak heran mendengar pertanyaan namjoon dan terdiam, ia mendekati gadis yang bersimpuh di bawah jendela itu.
"Kyaa!! Jangan, hiks.., jangan deketin gw, hiks jangan sakitin gw hiks hiks" reaksi gadis itu sangat berlebihan, dengan posisi yang masih bersujud gadis itu mengangkat tangannya lalu menggosok-gosok kan kedua telapak tangannya di atas kepala, gadis itu merengek dengan nada memohon.
Mereka tidak bisa melihat jelas gadis itu, karna cuman ada cahaya dari luar pintu,
Yang jelas cuman cewek itu rambutnya panjang nutupin muka, dia juga basah kuyup, rambutnya kusut kayak orang abis keramas, pake seragam sekolah,
dan kalo di peratiin itu seragam sekolah mereka.
"lo siapa?" Tanya jimin hati-hati. Gadis itu berhenti terisak dan menurunkan tangannya. Dengan perlahan ia bangun untuk duduk lalu menggelengkan kepala.
"Lah, malah geleng-geleng, siapa lo?, ngapain lo disini?" Tanya yoongi penuh sarkastik.
Gadis itu tersentak ketakutan mendengar suara yoongi yang kasar.
"G-gw kekurung.."
"Maksud lo apa?" Ucap Taehyung bingung.
"Gw kekurung di kalung itu!, Huweeeee.." gadis itu nunjuk liontin jimin yang ditaro di atas lemari dan nangis lagi sambil nutupin mulut, dia takut dibentak lagi kayaknya.
"Lah kok nangis?" Celetuk hoseok.
"Apaan sih maksudnya?" Ucap jungkook yang ngerti sama sekali.
"Mon, apa mungkin.." seokjin narik-narik baju namjoon.
"Lu, lu bukan manusia kan?" namjoon nanya sambil ketakutan.
Cewek itu yg masih nangis langsung geleng-geleng.
Seketika semua yang ada di sana mematung, dan mereka mundur beberapa langkah,
"hiks,, tunggu, jangan pergi, tolongin gw hiks hiks"
"Gw gk mau nolongin setan" ucap yoongi savage.
Gadis jadi-jadian itu, mungusap wajah dengam punggung tangan, berusaha berhenti menangis.
"Tapi gw mau keluar dari sini, hiks hiks,,, gw harus balik, hiks, nanti gw di cariin"
"Asal lu dari mana?" Tanya jimin.
"Gw dari sekolahan"
"Dari pohon gede itu?" Tebak hoseok.
"Iya,, Gw janji bakal gk berisik lagi, kalo klean mau nolongin gw"
"Kita harus gimana buat nolongin lo?" Tanya taehyung.
"Gw gk tau"
"Lah, gimana sih," gumam hoseok, ia bingung, ada yang meminta tolong namun tidak tau harus ditolong bagaimana, IQ hoseok tidak sampai sana.
"Biar jelas kita kenalan dulu" ucap jungkook membuat para hyungnya kaget.
"serius lu kook?" Tanya taehyung.
"Biar lebih gampang hyung, tak kenal maka tak-" jungkook menggantungkan klimatnya.
"Sayang?" Sambung jimin.
"Ehh!!, bukan!!,, kooki salah pepatah, maksud kooki, kalo gk kenal bakalan susah nantinya, kan mau nolongin" jungkook jadi salting.
Semua auto ngakak, hantu nya kebingungan
"mon, lu tau gk?, kan lu yang ngurung" ucap hoseok.
"Hah?,, emang momon hyung yang ngurung dia" tanya taehyung terkejut.
"Hmm,, nanti gw ceritain" ucap namjoon sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Kalo gitu, tanya nenek gw aja" usul jimin.
Semua menatap jimin, mereka merasa senang, jimin tiba-tiba sudah banyak bicara lagi.
Jimin malah bingung karna ditatap, dan masang ekspresi canggung.
"Ahh!,, hmm katanya mau kenalan" jimin mengalihkan topik.
Hantu cewek yang awalnya kebingungan itu menoleh ke jimin .
"Ta tapi gw gk tau"
"Apanya?" Tanya seokjin.
"Gw gk tau nama gw siapa"
"Hah?" semua bertanya serempak.
"Lah begimana mau nolongin" ucap namjoon menepuk dahinya.
"Tapi lo tau gk, lo mati gegara apa?" Tanya taehyung.
"Kagak"
"Yaelah" celetuk jimin.
"Lu pasti juga gak tau kapan lo mati?" Ucap yoongi memastikan.
Hantu itu cuman nggeleng-geleng.
"Trus yang lo tau apaan?" Tanya jungkook.
"Yang gw tau,.. gw lagi nungguin orang yang bakal njemput gw, gw harus kembali ke sekolah itu, ntar orang yang mau njemput gw nyariin" ucap hantu itu dengan suara sedih lagi.
"Siapa yg mau njemput lo?" Tanya hoseok.
"Gw Gk tau"
Semua menepuk jidat mreka.
"Ya udah deh, klo kita taro kalungnya di sekolah aja gimana?" Usul seokjin.
"Jangan!" jimin dan hantu cewek tadi berseru barengan.
"Gw tetep kekurung gk bisa keluar nantinya"
"Lagian enak aja, itukan kalung nenek gw"
"Ya udah lu bisa sabar kan, kita bakal nolongin lo tapi gk sekarang ya, kita pikirin dulu" namjoon menjelaskan.
"Tapi , jangan lama-lama ya"
"Yaaaa,,,, kita gk tau pasti" ucap yoongi.
"Gw mohon sama klian"
"Ya ya, kita bakal usaha" ucap hoseok.
"Yang penting lu jangan berisik lagi" pinta jungkook.
Hantu itu mengangguk. Mereka pun keluar dari kamar dan menutup pintu kamar.
Mereka berkumpul di ruang tv lagi.
TBC.
Jika anda menyukai cerita ini harap untuk memvote. .
~misochan
Revisi 26.3.21