Halo semua :)
Ini adalah cerita pertamaku dan masih noob banget hehe
Aku sama sekali gaada pengalaman apapun buat nulis, so maaf banget kalau kalian mungkin ga suka sama tulisanku.
Tapi gaada salahnya di baca dulu hehehe :p
Tak kenal maka tak sayang hihihi
Happy reading guys! :D
Mohon maaf kalau ada typo atau apapun itu, kalian bisa komen yah.
Much love - Me
-
-
Amanda Clarissa Hernandez, merupakan putri tunggal keluarga Hernandez, berumur 24 tahun, yang menjadikannya pewaris tunggal Hernandez corps.
Amanda adalah seorang yatim piatu.
Kedua orangtua Amanda Alexander Hernandez dan Liliana Hernandez sudah meninggal karena kecelakaan tragis sewaktu Amanda masih duduk di bangku SMA.
Paman Amanda yang bernama Geofandi Hernandez, mengambil alih segalanya untuk kepentingan pribadinya.
Amanda mendapatkan uang bulanan dari pamannya, itupun dengan perjanjian Amanda tidak akan mengganggu dan muncul dalam kehidupannya.
Semenjak itu Amanda memfokuskan diri untuk bertahan hidup dengan menyelesaikan pendidikan dokternya, setelah itu Amanda mendapatkan beasiswa mengambil spesialis bedah dan disinilah Amanda, menjadi salah satu Dokter Bedah termuda di RS Royal Harapan.
Keberuntungan sepertinya banyak membantu Amanda semenjak kehilangan kedua orangtuanya.
Seperti saat Amanda kuliah dengan ajaibnya Amanda diterima di salah satu universitas ternama di Indonesia.
Ia menjadi pribadi yang ceria dan sedikit konyol. Tapi siapa yang tahu dibalik senyum itu terdapat sebuah kesedihan yang tidak semua orang tahu.
Kehidupannya terasa sangat monoton dengan rutinitas di RS yang terlalu sering ia habiskan didalam ruang operasi.
Namun, segalanya berubah setelah bertemu dengan Abraham Saddam Erlando.
Seorang pria dingin, kejam dan angkuh yang sifatnya sangat sulit ditebak.
Ia berusia 29 tahun dan merupakan anak kedua dari pasangan AlviyanErlando dan Aulia Erlando.
Saddam adalah pewaris tunggal Erlando corps milik orangtuanya yang berhasil menjadi perusahaan terbaik se-Asia Tenggara.
Sebagai seorang pewaris tunggal diusia yang sangat muda, tentu saja Saddam sangat sukses dan terkenal, khususnya di kalangan para wanita karena ketampanannya yang memang melebihi batas. Namun, ia adalah seorang workaholic yang lebih memilih pekerjaannya dibandingkan yang lain.
-
-
"Dokter Amanda, Dokter Nesya membutuhkan bantuan dokter untuk penanganan segera dok... ada pasien gawat yang butuh operasi." ucap seorang perawat.
"Siaaaap.... " Amanda melangkah cepat menuju IGD sambil memasukan kembali roti lapisnya yang baru ia makan setengahnya. Hal seperti ini sudah biasa terjadi saat dirinya bekerja selama 1 tahun di RS Royal Harapan, salah satu RS terbaik dan terbesar di Indonesia, milik seorang milyuner ternama.
Dengan cekatan Amanda menangani pasien di IGD dibantu Nesya Permata Utami atau biasa dipanggil Dokter Nesya yang merupakan sahabat dekatnya. Amanda sebagai dokter bedah termuda, termasuk dokter yang terampil dan cekatan dalam menangani pasien, selain cantik ia juga ramah dalam merespon segala pertanyaan pasien.
Ia bergegas dan meminta beberapa perawat untuk membantunya. "Nes, kenapa?" kata Amanda.
"Pasien kecelakaan nih, butuh operasi sesegera mungkin. Lo tanganin ya man.." kata Dokter Nesya. Ia menjelaskan keadaan pasien secara rinci, Amanda membantu menghentikan perdarahan pada pasien yang merupakan korban tabrak lari itu.
"Sus, tolong siapkan ruang operasi." kata Amanda tegas. Ketika bekerja Amanda sangat profesional dan terlihat normal. Tapi lihat saja kelakuannya kalau sedang dalam mode tidak bekerja.
6 jam berlalu, operasi yg dilakukan sangat lancar. Amanda melangkah menuju loker dimana ia menyimpan tasnya, ia melepas sneli dan juga steteskop yang selalu ia kenakan.
"DULUAAAAN YAAA SEMUAAA... " teriak Amanda melewati ruangan dokter dengan suara nyaring.
"Gilak. Suara lu dah mirip kek toa masjid... " kata Dokter Tarisa.
"Hehehehe... merdu kek Raisa gini masa dibilang kayak toa masjid sih." kata Amanda sambil cengengesan.
"Raisa juga nangis denger suara lu.... " kata Dokter Nando sambil berjalan masuk kedalam ruangan.
"Man kurang-kurangin, percuma cantik tapi kelakuan semplak banget." kata Dokter Tarisa.
"Gapapa ris, yang penting tetep ada cantiknya.... Awas ya ndo, naksir." goda Amanda sambil menaik turunkan alisnya.
"Cih... " Dokter Nando berdecih sambil merebahkan tubuhnya di sofa. Amanda terkekeh meninggalkan ruangan karena berhasil menggoda teman-temannya.
Fyi, Nando Saka Atmaja dan Tarisa Ratu Shaquilla adalah teman Amanda sejak kuliah. Mereka dipertemukan kembali di RS Royal Harapan ini. Sehingga Amanda sudah akrab dengan mereka.
Jam menunjukkan pukul 8 malam saat ia mengendarai mobil Volvo xc60 peninggalan orangtuanya yang Pamannya berikan kepada Amanda, ia membelah sepinya jalanan sambil memijat batang hidungnya. Kepalanya terasa sedikit pening karena kurang istirahat. Ia menghibur diri dengan bersenandung mengikuti alunan lagu Raisa di mobilnya.
"Kuuu tahu pastiiii, sungguh aku jatuh hatiiii...... " Amanda mengikuti alunan lagu dengan sangat menghayati ketika sesuatu menubruk mobilnya dari belakang.
Brukkkkkkk.
"Uhuk uhuk uhuk... " Amanda tersedak ketika benturan keras menghantam mobilnya.
Amanda terkejut dan membelalakan matanya ketika Ia melihat sebuah mobil Lexus sport hitam sudah menempel erat pada bagian belakang mobilnya. Uwuu.
Pala lo uwu.
"Shit.... " batin Amanda sambil membuka seatbeltnya dan berjalan keluar dari mobil. Ia menggedor pintu mobil tsb keras.
"HEH! Tolong kalo nyetir tuh pake mata ya..... jangan pake dengkul. Mobil saya rusak gara-gara an..." belum selesai Amanda berbicara seorang pria keluar dari mobil. Pria tersebut mengenakan pakaian formalnya dan menatapnya datar seperti tidak terjadi apa-apa. Rambutnya yang berwarna kecoklatan terlihat berantakan dengan dasi yang sedikit kendur.
"Ganteng..." batin Amanda.
"Plis man, tarik napas, rileks, fokus.... gaboleh goyah." Amanda mengoceh sendiri dalam hati merutuki matanya yang langsung medeteksi cogan hehehe.
"Maaf, saya engga sengaja... " kata pria tersebut yang mungkin usianya tidak jauh beda dengan Amanda.
"Ya awas aja pak kalau sampe anda sengaja, saya gak segan-segan akan lapor polisi." kata Amanda kesal. Ia menatap mobilnya yang remuk pada bagian bagasi dan kaca belakang yang pecah.
"Gilak, mobil ringsek tabungan juga bakal ringsek ini sih..... " batin Amanda meratapi nasibnya.
"Begini, saya tidak bisa lama-lama karena saya sangat buru-buru. Jadi ini kartu nama saya, tolong hubungi nomor saya untuk pertanggung jawaban... " kata nya cepat sambl mengeluarkan sebuah kartu nama.
Eh songong. Mau kabur jangan-jangan nih.
Tidak semudah itu Fergusooo!!!!
"Tolong ya Pak .... " aku membaca nama yang tertera di kartu namanya. "Abraham... "
"Saddam... " koreksinya.
"Pak Abraham... "
"Saddam... "
"Lah ini Abraham kok... " kata Amanda menunjuk kartu namanya.
"Tapi saya biasa dipanggil Saddam... " kata pria tersebut kekeh.
Ahelah. Ribet amat.
Sabar Sabar. Masih gue liatin. Untung ganteng gak bikin mata pedih.
"Baik Pak Saddam, apa jaminan bapak akan ganti rugi jika hanya bermodal sebuah kartu nama. Bisa aja ini kartu nama palsu dan bapak nipu saya... " kataku gigih.
Saddam menatap Amanda dengan rahang yang mengeras. "Saya tahu saya salah, tapi saya bukan penipu. Ini KTP saya, kamu bisa menyimpannya hingga kamu menemui saya untuk tanggung jawab masalah mobil kamu.... kalau sampai kamu macam-macam dengan KTP ini saya juga tidak akan segan melaporkan kamu ke polisi." katanya mengancam sambil mengeluarkan KTP nya dari dalam dompet.
HEH. KENAPA DIYE YANG NGANCEM.... KAN GUE YANG JADI KORBAN.
"Lah kenapa jadi bapak yang ngancem saya? Disini saya korban loh pak.... harusnya saya yang marah-marah... " kata Amanda tidak terima.
Pria tersebut memijat keningnya. "Intinya, itu yang bisa saya lakukan. Saya permisi dan sekali lagi maaf... " katanya singkat dan langsung masuk ke mobilnya. Ia menutup pintunya keras, sebelum melaju meninggalkan Amanda sendiri di pinggir jalan.
Amanda mendengus kesal. "Awas aja sampe nipu!" pekik Amanda dan melakukan hal yang sama. Ia mengemudikan mobilnya menuju ke Apartemennya.
Amanda memarkirkan mobilnya di depan Lobby apartemennya sambil sekali lagi menatap kondisi mobilnya yang mengenaskan.
"Ma, Pa.... maafin Amanda ya, gara-gara pria songong itu mobilnya jadi kayak gini!" gumam Amanda sambil menatap mobilnya. Amanda menghela napas, ia berjalan lesu kearah pintu masuk apartemennya.
"Malam neng, mobilnya kenapa neng kok berubah gitu.... " kata Pak Mamat, security lobby apartemenku.
Amanda tersenyum lemah ke arah Pak Mamat. "Bukan berubah pak, tapi ringsek.... emang transformer apa pak bisa berubah." kataku.
"Ringsek kenapa neng? Transpormer tuh yang supermarket itu kan neng.... anak saya suka jalan2 ketempat mainannya itu "kata Pak Mamat polos sambil memandang mobilku.
YA ELAH PAK, ITU TRANSMART!
"Transmart kali pak.... intinya mah mobil saya ditabrak dari belakang. Tolong nitip ya pak, jendela belakangnya pecah, jd kebuka. Saya takut ada yang macem2 aja... " kata Amanda menitipkan kepada Pak Mamat.
"Siap 86 neng... " katanya meniru suara sebuah acara TV yang menayangkan polisi-polisi nangkep kriminal.
Amanda tersenyum berterima kasih sambil pamit untuk kembali ke kamarnya. Sesampainya dikamar, ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa dengan posisi telentang. Ia menutup matanya dengan salah satu tangannya.
"Sial banget sih gue!" gerutu Amanda sambil menghentakkan kakinya. Ia merogoh saku celananya dan memandang KTP dan kartu nama pria tadi.
Abraham Saddam Erlando.
"Awas aja sampe engga tanggung jawab! gue acak-acak tuh muka!" gerutu Amanda sambil beranjak dari tempat tidurnya untuk membersihkan tubuhnya dan langsung memutuskan untuk istirahat.
Nesya Permata Utami
Nando Saka Atmaja
Tarisa Ratu Shaquilla
-
-
Aduh man, tanggung jawab apasih....... HAHAHAHA
Maaf ya kalau banya typo, bisa bantu komen untuk dikoreksi :)
Yang masih penasaran akhirnya Saddam tanggung jawab atau engga, tunggu next part ya! ;D
---------- = -----------