MAFIA IN LOVE / BOSS (END)

By CielAmora

5.3M 549K 87.4K

---BXB---Mafia JAEYONG.NOMIN.CHANBAEK.MARKHYUK.HUNKAI Lee Taeyong adalah seorang pebisnis sukses yang tanpa... More

Burn
‼️TOLONG JANGAN SKIP‼️
Prologue
Mafia 1
Mafia 2
Mafia 3
Mafia 4
Mafia 5
Mafia 6
Mafia 7
Mafia 8
Mafia 9
Mafia 10
Mafia 11
Chit-chat
Mafia 12
Mafia 13
Mafia 14
Mafia 15
Mafia 16
Mafia 17
Mafia 18
Mafia 19
(Mafia 20)
Mafia 21
Mafia 22
Mafia 23
(Mafia 24)
Mafia 25
Mafia 26
Mafia 27
Mafia 28
Art : Prince
Mafia 29
Mafia 30
Mafia 31
Mafia 32
Mafia 33
Mafia 34
Mafia 36 (1)
Mafia 36 (2)
(Mafia 37)
(Mafia 38)
Mafia 39
Mafia 40 (1)
Mafia 40 (2)
Mafia 41
Mafia 42
Mafia 43 end
Prologue
Boss 1
Boss 2
Boss 3
Boss 4
Boss 5
Boss 6
Boss 7
Boss 8
Boss 9
Boss 10
Boss 11
Boss 12
Boss 13
Boss 14
Boss 15
Boss 16
Boss 17
Boss 18
Boss 19
Art : Park family
Boss 20
Boss 21
Boss 22
Boss 23
Boss 24
Boss 25 (1)
Boss 25 (2)
Boss 26
Boss 27
Boss 28
Boss 29 (1)
Boss special 00
Boss 29 (2)
Boss 30
Boss 31 (1)
Boss 31 (2)
Boss 31 (3)
Boss 32 (1)
Boss 32 (2)
Boss 33
Boss 34
Boss 35
Boss 36 (1)
Boss 36 (2)
Boss 38 (1)
Boss 39 end
❗ PO MIL & BOSS❗

Mafia 35

48.9K 5.6K 493
By CielAmora

Berantakan.

Adalah satu hal yang tertangkap mata Jeno dan Mark saat keduanya baru saja memasuki kafe milik Jaehyun.

"Panggil Jung Jaehyun kesini! Dia harus bertanggung jawab!" teriak seorang wanita berpakaian glamour namun dengan make up yang terlihat berantakan.

"Tolong tenang nona. Letakkan pisaunya, itu berbahaya" bujuk beberapa pengunjung kafe yang masih ada disana.

"Kami sudah menghubungi tuan Jung untuk kesini" ucap salah seorang pegawai.

"Ada apa ini?" tanya Mark seolah bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"Mundur! Jangan mendekat!" seru wanita itu seraya mengarahkan pisaunya kearah Mark yang berjalan mendekatinya.

"Beraninya kau membuat kekacauan dan mengganggu pelanggan disini Bibi" kesal Mark sementara Jeno terlihat memilih melangkah melalui sisi lain ruangan.

"Aku tidak akan pergi kemanapun sebelum Jung Jaehyun kesini! Dia harus bertanggung jawab"

"Bertanggung jawab?" tanya Mark dengan nada heran.

"Yeah. Aku tengah mengandung anaknya" jawab wanita itu yang mengundang tawa dari Jeno yang sudah berdiri dibelakangnya.

"Lucu sekali. Bahkan Ayahku saja mungkin tidak mengenalmu" sarkas Jeno yang menahan pisau yang dipegang wanita itu dengan tangannya sendiri.

"Kenapa kau harus mempermalukan dirimu sendiri Bibi?" tanya Jeno kemudian sedikit menunduk untuk berbisik ditelinga wanita itu.

"Bahkan jika kau mati sekalipun, Ayahku tidak akan peduli" lanjut Jeno dengan nada dingin yang membuat wanita itu seketika mendorong tubuh Jeno kasar hingga pisau yang tadi dipakainya terjatuh sementara dia terlihat melangkah mundur dengan takut-takut.

"Siapa kau!" teriak wanita itu histeris seraya menatap bergantian kearah Mark dan Jeno yang kompak menyeringai sementara orang-orang yang ada disana hanya diam tanpa berani mendekat.

"Harusnya kami yang tanya Bibi. Siapa kau yang sudah berani membuat kekacauan untuk meminta pertanggung jawaban Ayahku yang bahkan tidak mengenalmu" balas Mark sedikit meninggikan suaranya dan menatap tajam wanita didepannya itu.

"Aku tidak punya urusan dengan kalian! Aku hanya ingin Jung Jaehyun!" teriak wanita itu seraya mengacak rambutnya hingga membuat keadaannya semakin kacau.

"Ck. Memalukan sekali. Asal tau saja-- aku benci sekali dengan penyihir sepertimu" kesal Jeno yang menunduk mengambil pisau yang tadi di pakai wanita itu.

Jeno tersenyum tipis melihat darah dari luka ditangannya dan kembali menatap wanita didepannya.

"Kau sudah salah jika ingin main-main dengan kami Bibi. Jika kulihat dari besarnya perutmu kurasa itu paling tidak berusia lima atau empat bulan. Ck. Bahkan Ayahku tidak punya waktu hanya untuk sekedar jalan-jalan karena kesibukan kami. Hamil? Anak Jung Jaehyun? Jangan bercanda. Ayahku tidak tertarik dengan wanita sepertimu. Kutebak-- kau itu hanya seseorang yang kebetulan kenal dengan Ayahku dan jatuh cinta dengan wajah tampannya"

"Adikku benar. Karena itu kau berencana menjebak Ayah kami dengan anak yang kau kandung? Begitu. Alasanmu terlalu klasik. Kami sudah sering menangani beberapa orang yang sepertimu sebelumnya" imbuh Mark dengan tatapan merendahkan.

"Kau harusnya senang Bibi kali ini kami akan memperlakukanmu dengan baik. Kasihan bayimu. Dia tidak tau apa-apa dengan rencana gila ibunya" lanjut Mark lagi yang membuat Jeno tersenyum miring.

"Apa yang kalian lakukan!" teriak wanita itu lagi berusaha melangkah mundur.

"Menurutmu apa lagi? Kami akan membantumu" ucap Jeno yang bergerak cepat menahan lengan wanita itu dan mengikatnya dengan tali hoodie miliknya yang entah sejak kapan dia lepas.

"Dengar penyihir. Aku masih berbaik hati denganmu sekarang karena aku kasihan dengan bayimu. Tapi--jika kau masih berani mengganggu keluargaku, bukan hal yang sulit untukku melenyapkanmu" bisik Jeno ditelinga wanita itu bersamaan dengan datangnya beberapa orang berpakaian medis.

"Bawa saja dia. Sepertinya dia terguncang akan sesuatu, hati-hati jangan sampai dia melukai bayinya" ucap Mark yang berakting kasihan dan memasang wajah iba melihat keadaan wanita yang tengah diseret menuju mobil ambulance itu.

"Tuan. Ada apa? Kemana mereka akan membawanya?" tanya salah satu pelanggan pada Mark.

"Owh. Mereka akan membawanya kembali ke rumah sakit jiwa. Dia kabur dari sana kemarin" bohong Mark yang membuat semua orang akhirnya mengangguk paham.

"Kasihan tuan Jung. Karena terlalu tampan sampai sangat banyak orang-orang yang mengaku-ngaku seperti tadi" ucap salah seorang karyawan pada temannya.

"Kau benar" setuju temannya itu.

"Kita kemana setelah ini? Pertunjukannya cukup singkat ternyata" ucap Mark seraya menyisir rambut hitamnya dengan jari.

"Hyung lupa ini hari apa? Kita kembali ke markas untuk melapor pada Ayah dulu. Setelah itu kita kerumah kakek" balas Jeno yang memilih melepaskan hoodie hitamnya hingga menyisakan kaos lengan pendek seperti biasa.

"Kau sudah pikirkan tema untuk pesta ulang tahunmu lusa?" tanya Mark saat keduanya baru saja memasuki mobil dan mulai melaju menuju markas.

"Hollywood party. Aku ingin pesta yang berkelas" jawab Jeno dengan nada sombong yang membuat Mark tertawa.

"Kurasa Kakek cantik akan senang dengan tema yang tergolong normal itu. Bagaimana dengan hadiah? Kau ingin sesuatu dariku?"

"Pistol yang kau ambil dari Ayah. Aku ingin pistol itu kembali" jawab Jeno yang sepertinya masih menginginkan pistol kepunyaan Chanyeol itu.

Sayang Jeno bergerak kurang cepat dari Mark kemarin jadi dia harus kehilangan pistol keren itu.

"Aku akan membungkusnya dulu kalau begitu" kekeh Mark yang membuat Jeno tertawa senang.

"Yess. Kau memang hyung terbaik yang pernah ada"

"Tentu saja. Aku kakakmu satu-satunya" ucap Mark yang sedikit menyerngit saat mendengar bunyi ponsel Jeno.

"Siapa?"

"Jisung. Ada urusan apa dia meminta bertemu?" heran Jeno saat membaca deretan pesan dari teman baik kekasihnya itu.

"Dia bilang ini mendesak. Astaga, dramatic sekali-- dia bilang ini antara hidup dan mati"

"Dimana dia ingin bertemu?" tanya Mark masih berfokus menatap jalan.

"Okey. Ini aneh"

"Kenapa?"

"Dia minta bertemu di tempat yang cukup jauh dari kota. Kurasa ada yang tidak beres hyung" ucap Jeno seraya mengetik tujuan di GPS.

"Kirim pesan pada Ayah. Katakan kita akan sedikit terlambat" balas Mark yang kemudian memacu mobilnya diatas rata-rata.

Sementara itu ditempat berbeda. Jaemin terlihat berusaha menutup mulutnya sendiri seraya menyembunyikan tubuhnya dibalik tembok.

"Dada. Jeno. Tolong aku" bisiknya takut saat mendengar suara langkah orang-orang yang mengejarnya.

"Arghh. Lepaskan aku. Apa yang kalian lakukan!" teriak Jaemin yang berusaha memberontak dari pegangan dua orang pria yang tengah menahan kedua tangannya.

"Lepaskan aku. Daddy-ku akan marah jika terjadi sesuatu padaku!"

"Memang itu yang kami mau anak kecil!"

"Kalau begitu. Kalian akan mati ditangan kekasihku!" teriak Jaemin yang masih saja memberontak saat diseret.

"Diam!" bentak salah satu pria yang tengah menyeret Jaemin dan menariknya dengan kasar.

Bugh!

Akhirnya-- sebuah pukulan dilayangkan pria yang menahan lengan kirinya hingga membuat Jaemin pingsan seketika.

"Cepat bawa dia sebelum ada yang melihat" ucap temannya yang lain dan membantu membuka pintu mobil.

"Rasakan pembalasanku Oh Sehun" ucap seorang pria berperawakan tinggi yang duduk dimobil lain saat melihat anak buahnya berhasil menangkap putra dari Oh Sehun.

"Kau sudah membuatku malu" ucapnya lagi dengan seringai licik.



.
.
.

.
.
Mrs.Oh

Continue Reading

You'll Also Like

313K 34.9K 58
Sequel From When I Have Chosen Cuma tentang keluarga Pak K yang udah beranjak dewasa. Genre : Drama, Slice of Life Warn : bxb, 18+, harsword.
8.8K 878 19
[Proses revisi] Ganteng sih iya, tapi jahilnya kebangetan! Masih minat macarin dia? 1#anaknyasar - 10Feb2021 Up paling lambat 3 hari
11.1K 1.3K 25
Chaeyoung X Yeonjun Dalam menyayangimu tidak ada batas bagiku-Yeonjun Aku butuh kamu di sampingku-Chaeyoung
1.5M 139K 26
[Completed] "Lo denger nggak? itu ada yang mendesah anjir!" #1 in Hyunjeong #1 in fanboy #1 in bxb #1 in jeongin # 1 in straykids Ⓒ2018 by nutellabae...