The 7th Sense | HRJ x You ✔

By milyzalea

11.3K 2.7K 351

Terkadang, sesuatu yang tidak terlihat bisa saja membahayakan dirimu. Dan sebelum itu terjadi, kuharap, kamu... More

Pesan Dari Renjun
1. Kisah Renjun
2. Hantu di Sekolah
3. Bertemu Sosok Baru
4. Datang
5. Perkenalan
6. Perasaan Aneh
7. Hantu di Toko Bunga
8. Sikap Yang Tak Bisa Ditebak
9. Beban Yang Sama
10. Teman Manusia Pertama
11. Kelelahan
12. Murid Baru
13. Antara Percaya atau Tidak
14. Cerita Jisung
15. Wanita Itu Lagi
16. Lee Felix
17. Meminta Bantuan
18. Pembalasan Dendam
19. Menyalahkan Diri
20. Meja Nomor Sembilan
21. Insiden di Sekolah
22. Mencoba Egois
23. Hilangnya Jisung
24. Fakta Mengejutkan
25. Usaha Kembali
26. Kalimat Tak Terduga
27. Perjuangan Membebaskan
29. Teman Kedua
30. Pekerja Baru di Kafe
31. Hantu di Toko Buku
32. Tentang Seungmin
33. Kisah Mereka
34. Takdir Yang Menyedihkan
35. Bertemu Haechan
36. Teman Sejati
37. Rahasia Jinyoung
38. Konspirasi Kematian
39. Iblis Pengabul Keinginan
40. Akhir Dari Segalanya (END)
Surat Dari Renjun

28. Kejutan dari Jisung

173 56 2
By milyzalea

Kulangkahkan kaki ke arah ujung lab, mencoba mencari tiga temanku yang disekap di sini. Mataku menoleh ke kanan dan kiri.

"Jisung."

"Felix."

"Jaemin."

Aku memanggil mereka berkali-kali, berharap mereka menampakkan wujud.

"Renjun." Suara yang kukenal terdengar. Perlahan, Felix dan Jaemin menunjukkan wujud mereka.

Raut wajahku segera berubah bahagia begitu melihat mereka. "Jaemin, Felix. Kalian bisa keluar dari sini sekarang," ucapku. "Eh, tapi dimana Jisung?"

Felix dan Jaemin saling tatap.

"Aku di sini hyung." Suara itu terdengar dari sudut gelap lab biologi. Jisung muncul dari sana dengan wajah bahagia. "Akhirnya hyung datang membebaskan kami. Aku pikir hyung tidak akan datang."

Aku menggeleng pelan, kuhampiri Jisung, lantas memeluknya. "Tentu saja aku akan datang. Mana mungkin aku membiarkan kamu yang sudah aku anggap adik terkurung di sini selamanya?"

Jisung tertawa pelan, dia lantas balas memelukku. "Terima kasih hyung, aku menyayangimu."

"Aku juga." Kulepas pelukan kami. "Ayo, jangan membuang waktu lagi, kita harus segera pergi dari sini. Karena aku pun harus membantu temanku melawan iblis jahat itu."

Jaemin, Jisung, dan Felix mengangguk. Kami segera menuju tempat dimana Ryujin dan si iblis bertanduk tengah saling melawan.

Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya, tapi kulihat mereka seperti saling melawan dengan kekuatan yang tak bisa kulihat.

Brak.

"Ryujin!" Teriakan y/n terdengar bersamaan dengan tubuh Ryujin yang terpental ke belakang.

"Ryujin." Aku ikut panik ketika melihat Ryujin terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah. "Astaga kamu baik-baik saja?"

Ryujin melihatku, mengangguk pelan. "Aku tidak apa. Aku harus mengalahkannya agar tidak ada lagi arwah yang menjadi korban." Ryujin mengeluarkan sebuah botol kecil dari saku seragam sekolah.

"Apa itu?"

Ryujin menatapku. "Kamu tahu? Mengurung iblis ke dalam botol agar tidak lepas."

"Hah? E-emang bisa? Dia iblis loh." Aku sedikit tak yakin dengan Ryujin, namun gadis itu bangkit dengan kepercayaan diri yang meluap.

"Nenek mengajarkanku banyak hal Renjun. Jadi percayalah padaku. Aku bahkan pernah menghadapi iblis yang lebih kuat darinya."

Sungguh, aku tidak mengerti siapa yang Ryujin panggil nenek. Aku benar-benar tak tahu. Tapi siapapun itu, aku jadi ingin bertemu dengannya dan mempelajari banyak hal agar bisa hebat seperti Ryujin.

Ryujin berjalan mendekati iblis bertanduk, membuka botol kecil di tangannya, lalu membacakan sesuatu yang tidak kutahu. Entah bagaimana ceritanya, si iblis bertanduk terlihat sangat kesakitan hingga akhirnya berhasil tersedot masuk ke dalam botol yang Ryujin bawa.

Oh astaga! Dalam keadaan seperti ini, kenapa aku malah berpikir kalau iblis itu seperti jin di film Aladdin. Duh, yang benar saja.

Ryujin terlihat bersemangat ketika berhasil menangkap iblis bertanduk itu. Dia lalu melihatku. "Aku berhasil Renjun."

Kuanggukan kepala, senyum lebar aku tujukan untuknya. Namun aku melihat hal aneh. Ryujin terlihat sedikit pucat, keringat membanjiri dahinya.

"Ryujin? Kamu baik-baik saja?" Aku berjalan mendekat ke arahnya.

Ryujin masih sempatnya tersenyum dan menjawab kalau dia baik-baik saja. Dia lalu menyimpan botol kecil yang ada iblis bertanduk di dalamnya ke saku seragam sekolah.

Matanya memandangku sekilas sebelum dia melihat ke arah belakang. Ryujin mengernyitkan dahi.

"J-jisung?"

Aku melotot ketika Ryujin menyebutkan sebuah nama yang tak asing. Kutolehkan kepala ke belakang, melihat sosok Jisung yang berdiri tak jauh dariku.

Di sana, Jisung terlihat senang bertemu dengan Ryujin.

"Ryujin."

Suara panggilan Jisung ke Ryujin membuat otakku tak bisa menebak keadaan. Aku sungguh tidak tahu kalau mereka ternyata saling mengenal seperti ini.

"Jisung, aku merindukanmu." Ucapan Ryujin itu membuat Jisung terlihat seperti ingin menangis.

Detik berikutnya, Ryujin jatuh tak sadarkan diri. Wajahnya pucat dan keringat terus menerus keluar.

"Ryujin!" Jisung berteriak panik. Dan setelah itu, aku ikut merasa pandanganku menggelap.

___The 7th Sense___

Aku mencibir. Sebal sekali rasanya, melihat tubuhku lagi-lagi bergerak dengan sendirinya sementara arwahku melihat dari kejauhan.

"Dasar Park Jisung. Menyebalkan!" Aku mengumpat. Masa bodo deh kalau yang aku umpati itu Jisung. Pasalnya, anak itu tanpa izin lebih dulu masuk ke dalam tubuhku begitu saja dan berlari menolong Ryujin, membawa tubuh Ryujin ke dalam UKS.

Jisung bahkan menggunakan tubuhku untuk terus menggenggam Ryujin ketika di sana sedang ada y/n.

Aku tersenyum miris ketika melihat ekspresi wajah y/n seakan berpikir kalau perkiraan dia benar. Dia pasti semakin yakin kalau aku menyukai Ryujin karena menolongnya. Padahal yang melakukan itu adalah Jisung, si bocah menyebalkan yang seenaknya mengambil alih tubuhku.

"Park Jisung!" Aku menggeram kesal. Di sampingku, Jaemin dan Felix menahan tawa. Mereka sepertinya senang melihatku menahan amarah begini.

"Renjun, sepertinya kamu menyukai y/n." Jaemin berucap tiba-tiba, membuatku refleks menoleh ke arahnya.

"Hah?"

Jaemin melambaikan tangan. "Nggak usah kaget, aku tahu dari tatapanmu ke y/n dan Jisung di tubuhmu. Kamu seperti takut kalau y/n akan cemburu melihat tubuhmu dekat dengan Ryujin."

"T-tidak. Aku tidak," elakku. Tentu saja aku tidak ingin jujur karena tidak ada yang boleh tahu kalau aku menyukai y/n.

Jaemin mengangkat bahu. "Yah, kamu memang tak ingin jujur ternyata. Tapi tak apa, aku tahu kalau kamu menyukai y/n."

"Hahahahhaa." Terdengar tawa dari sisi lain.

Aku melotot ketika mendapati Felix tertawa dengan suara beratnya.

"Eh? Maaf." Felix menutup mulut, menghentikan tawanya.

"Apa yang lucu hah!" kesalku.

Felix berusaha menahan tawanya. "Melihatmu menyukai orang lain, Huang. Itu lucu. Aku tidak pernah melihatmu menyukai orang lain selama aku bersamamu."

"Yak! Ingin kulempar hah?"

"Hei hei, sudah. Jangan ribut." Jaemin menengahi kami. "Kupikir lebih baik kita mencari cara untuk mengeluarkan roh jahat dari tubuhku supaya aku bisa kembali masuk ke sana."

Ahh benar juga. Aku hampir lupa kalau Jaemin masih hidup dan harus kembali ke tubuhnya.

"Kita bisa melakukan itu dengan bantuan Ryujin. Aku bisa melakukannya, tapi aku butuh bantuan, jadi kita harus menunggu dia sadar."

"Baiklah."

Setelah itu tak ada percakapan lagi di UKS. Aku, Jaemin, dan Felix memilih diam memandangi Jisung -yang masih di tubuhku- dan Ryujin.

Lima belas menit kemudian, Ryujin tersadar dan membuka mata. Kulihat Ryujin menyadari tubuhku di sisinya. Dia terlihat kaget sampai kemudian tatapan matanya jatuh padaku yang sedang dalam sosok arwah.

Aku benci mengakui ini, tapi aku langsung saja berucap, "Yeah, kamu tahu. Tubuhku diambil alih oleh Jisung."

Ryujin tidak berkata apapun, dia tampaknya mengerti. Lalu setelah itu Ryujin menatap Jisung -yang masih di tubuhku-. Ryujin mendekat perlahan dan memeluk tubuhku.

Ahh tidak!

Kulihat ke arah y/n yang nampak tersenyum tipis. Dia lalu melangkah keluar UKS tanpa sepengetahuan Ryujin dan Jisung.

Sialan.

Park Jisung memang menyebalkan.

Bocah itu melakukan hal yang tak kuduga sama sekali. Apalagi hubungannya dengan Ryujin yang baru aku tahu lima menit kemudian.

Jisung bilang, dia dan Ryujin saling mengenal, mereka bahkan memiliki hubungan lebih dari teman.

Astaga! Ini benar-benar kejutan dari Jisung untukku.

___The 7th Sense___

.
.
.

To Be Continue

Jangan lupa dukungannya semua^^

Continue Reading

You'll Also Like

8.9K 1.2K 51
"Untuk dia yang selalu menganggap bahwa aku adalah warna di setiap lukisannya. Dia yang selalu berusaha baik-baik saja, Huang Renjun." --- HINDARI PL...
YES, DADDY! By

Fanfiction

306K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
1.8K 144 34
Bisakah ia meruntuhkan dinding pembatas itu? Dinding pembatas yang pria-nya bangun, bahkan sebelum hubungan itu terjalin.
1.3K 488 24
[COMPLETED] Sebuah ketidaksengajaan yang berujung kemalangan membawa mereka ke dimensi lain. Mereka harus menuntaskan sebuah misi agar bisa kembali k...