Everything Has Changed

By ECLAXX98

1.4K 837 385

세븐틴's 버논 최 ft. 엑소's 박 찬열 ❝Aku tahu segalanya telah berubah. Namun, bisakah aku mendapatkan milikku kembali? ❞... More

CAST is out now!
•THAT DAY•
•01• Beginning
•03• Broken and Hurts
•04• Another Feelings
•05• Small Debate
•06• Something Untold
•07• Mom, Vernon, Promnight.

•02• Annoying

169 119 11
By ECLAXX98

"I could try to run but it would be useless."
____________________________________

🍁🍁🍁

"Promnight?!" Aku memekik karna terkejut. "Tapi bukan hal yang mudah untuk mendekorasi ruangan promnight. Tema desain yang kalian usulkan padaku juga terlalu mewah dan high class. Apa ini tidak berlebihan?"

"Kami mempercayakan ini padamu. Bagaimanapun, kau harus mengerjakannya," sahut Vernon datar.

"Tapi Vernon, apa ini tidak terlalu berlebihan? Kita adalah angkatan pertama yang mengadakan promnight dengan tema yang sangat glamour seperti ini," ujar Chanyeol.

"Bukankah kita sudah mendiskusikan tentang ini beberapa hari sebelumnya? Apalagi masalahnya?" tanya salah satu senior perempuan yang kuketahui bernama Soyeon.

"Kalian sudah mendiskusikan tentang ini tanpa mengajakku? Kalau begitu kerjakan saja sendiri. Lagipula ini acara kalian, bukan acaraku."

Aku tidak peduli kalau aku terdengar tidak sopan sekarang ini. Aku sangat kesal.

Mereka yang membuat acara, kenapa aku yang direpotkan?

Aku tau aku memegang tanggung jawab sebagai koordinator kreatifitas dekor dan desain disekolah ini.

Tapi.. yang ini menyebalkan.

Lebih menyebalkan lagi ketika Vernon menyuruhku seenak jidatnya dan memintaku mendekor aula dengan nada bicara seperti itu.

"Tak ada penolakan. Rapat selesai sampai disini," ujar Vernon sambil bangkit berdiri dan membagikan kertas kepada anggota rapat, termasuk aku. "Ini jadwal mendekorasi aula, gladi resik, dan yang lainnya. Aku harap kita semua bisa konsisten demi kelancaran acara ini, rapat dibubarkan."

Satu-persatu orang mulai bangkit berdiri dan meninggalkan ruang rapat. Sementara aku, bergerak pun tidak.

Aku hanya memandangi kertas ditanganku dengan sedikit emosi, sampai-sampai tak sadar bahwa aku mulai mencengkram kertas itu dan membuatnya sedikit kusut.

"Mau sampai kapan kau disana? Ayo keluar. Atau kau mau ku kunci disini?"

Suara Vernon yang sedang menyandarkan sisi kiri tubuhnya diambang pintu menyadarkanku.

Aku menatap tak suka kearah pria itu lekat-lekat, dan dia hanya menatapku datar dengan kedua tangannya yang dilipat didepan dada.

"Kau sengaja melakukan ini padaku ya?" tanyaku seraya bangkit berdiri.

Vernon mengangkat sebelah alisnya. "Melakukan apa?"

Aku mendekat kearahnya hingga aku benar-benar tepat berdiri dihadapannya. "Kau selalu merepotkanku."

Vernon memutar bola matanya malas. "Basi. Setidaknya coba katakan hal lain. Aku bosan mendengarnya."

Aku hanya menatap datar tanpa menanggapi perkataan Vernon sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan ruang rapat.

-oOo-


"Ahh! Ini rumit sekali!"

Aku merutuki diriku sendiri sepanjang perjalanan menuju kelas sambil membaca isi kertas yang diberikan Vernon.

Promnight.. terlalu konyol.

Mendekorasi aula yang hampir sebesar stadion itu untuk promnight bukanlah hal yang bagus!

Baiklah, mungkin ini hiperbola. Aulanya tidak sebesar stadion, tapi mau bagaimanapun aula sekolah besar sekali. Belum lagi langit-langit nya yang sangat tinggi.

Dia bahkan hanya memberiku waktu sehari untuk memikirkan dan menyesuaikan desain aula nya dengan tema yang dia berikan.

Dia kira untuk memunculkan ide kreativitas yang cemerlang didalam pikiran itu semudah membalikkan telapak tangan?

Brukk!

"Aduhh!" Aku meringis ketika menabrak tubuh seseorang.
Pasalnya, dahiku baru saja menabrak dadanya yang keras seperti batu.

"Ehh (y/n)? Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil memegangi pundakku.

"Ahh, maaf aku tidak sengaja."

Aku membungkuk untuk mengambil kertasku yang ternyata jatuh. Sebelum aku mendapatkannya, Wonwoo sudah lebih dulu mengambilnya dan memberikannya padaku.

"Tak apa, aku juga salah. Lain kali kita harus lebih berhati-hati ya," ujarnya sambil tersenyum, tanpa sadar membuatku ikut tersenyum.

"Ngomong-ngomong apa kau baru kembali dari ruang rapat? Kenapa lama sekali?" tanyanya lagi.

"Ah bukan apa-apa. Hanya sedikit membicarakan detail konsep dari acara promnight nanti," elakku.

"Dengan siapa?"

"Vernon tentunya."

Eh..

Terkadang aku menyesali diriku yang seringkali berbicara spontan seperti ini.

Kedua alis Wonwoo terangkat dan membuat kacamata bundar yang dikenakannya juga ikut bergerak. "Hanya berdua?"

"Em, iya.. Memangnya ada yang salah?" tanyaku ragu.

"Tidak. Malah itu adalah hal yang cukup bagus. Kalau begitu, aku pergi dulu (y/n)," ujarnya sambil berlalu.

"Eh?"

Apanya yang bagus?

Berdua dengan Vernon dibilang bagus?

Sekedar informasi, ketika aku masih duduk dikelas satu, pernah beredar rumor bahwa Vernon menyukaiku.

Saat itu Vernon masih berada dikelas dua dan menjabat sebagai ketua organisasi yang membuatnya cukup populer dan sangat digemari dikalangan siswa perempuan, bahkan juga dikagumi.

Ditambah lagi, dia juga kapten
tim basket disekolah ini. Jangan lupakan fisik dan parasnya yang menawan, karna dia adalah blasteran.

Aku saat itu menjadi koordinator kreativitas dan desain dalam organisasi yang sama dengan Vernon. Aku juga termasuk anggota cheerleaders club waktu itu, tapi sekarang aku sudah menjadi kaptennya.

Untuk menjadi anggota cheerleaders club, harus melewati beberapa tahap seleksi. Mulai dari kelenturan tubuh, tinggi yang proporsional, kekuatan fisik, dan yang lainnya.

Dari banyaknya anak perempuan kelas satu yang mendaftarkan diri untuk menjadi bagian Cheerleaders club, hanya empat orang yang terpilih dari lima lokal kelas satu. Beberapa dari mereka adalah aku dan Aera. Lalu setelah dilakukan beberapa seleksi lagi, aku dipilih menjadi wakil kapten Cheerleaders saat itu.

Hal ini membuat banyak senior memasang-masangkanku sejak dulu dengan Vernon, bahkan sampai saat ini. Mereka bilang kami adalah perpaduan yang sangat pas, apalagi jika jalan berdua.

'Bagaikan couple goals' kata mereka.

Lantas, hal itu membuat para penggemar Vernon mengamuk dan tak segan-segan mencari masalah denganku.

Tapi aku tak ambil pusing. Entah apa yang kulakukan, aku selalu berhasil membungkam mereka. Perlahan-lahan mereka semua mulai menjauhiku tak berani lagi mencari masalah.

Tapi bukannya bagaimana, mereka benar-benar menjauhiku sampai-sampai tak mau berteman denganku. Beruntung aku adalah siswa yang cukup berpengaruh disekolah ini, jadi aku tak khawatir jika tak memiliki teman, karna itu tak akan pernah benar-benar terjadi.

Lagipula tak masalah karena ada Aera, teman dekatku dan sudah bisa dibilang sahabat bagiku. Dan aku juga punya Chanyeol, sahabat kecilku yang akan selalu ada untukku.

Sejak saat itu aku berusaha menghindari segala hal yang berkaitan dengan Vernon untuk melindungi diriku dari hal-hal yang merepotkan.

Walaupun sekarang Vernon sudah tidak menjadi ketua organisasi karna masa pimpinannya sudah berakhir ketika dia naik ke kelas tiga, dia masih menjadi kapten tim basket sampai sekarang dan sama sekali tak membuat ketenarannya berkurang sedikit saja.

Aku berharap, rumor bahwa Vernon menyukaiku itu hanyalah sekedar sesuatu yang tidak nyata.

Karna kini, aku hanya ingin memfokuskan diriku pada Chanyeol.

-oOo-

Aku menyeka keringat yang mengalir disisi wajahku dengan punggung tangan.

Hari ini cukup terik, dan aku baru saja selesai latihan cheers dibawah sinar matahariㅡtepatnya disisi lapangan basket. Biasanya jika cuaca terik begini, bisa saja nanti akan turun hujan.

Ya baguslah..

Manik mataku menangkap seorang pria yang sedang menggiring bola basket didalam lapanganㅡChanyeol.

Dari sekian banyaknya laki-laki yang berada didalam lapangan, Chanyeol seolah-olah bersinar dimataku. Aku tau mungkin ini berlebihan, tapi aku tak bisa menyangkalnya. Sahabat kecilku yang satu ini rupanya sudah tumbuh dengan sangat cepat.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Beberapa hari lagi tim basket ada pertandingan persahabatan dengan sekolah lain. Untung saja kali ini sekolahku yang menjadi tuan rumahnya.

Tapi sekolah lain juga membawa club cheerleaders sendiri untuk menjadi penyemangat tim basket mereka.

Maka dari itu, hari ini club cheerleaders baru saja latihan ekstra agar tidak kalah dengan club cheerleaders dari sekolah lain.

Bukan hanya aku yang lelah, anggota cheers club juga sangat lelah.

Meski aku sebagai kapten yang pastinya lebih banyak bertugas, tapi aku merasa sangat bersemangat ketika mengingat aku akan mengerahkan seluruh tenagaku sebagai supporter terdepan tim basket nanti.

Tentu saja aku akan mendukung Chanyeol, memangnya siapa lagi?

-oOo-


LINE

Chan-chan
|sudah selesai ganti baju?
|cepat ya, aku menunggumu dibelakang sekolah
16.01

Aku langsung tersenyum ketika baru saja membuka aplikasi chat dan membaca isi pesan Chanyeol yang tertera dilayar ponselku.

Ngomong-ngomong, Chanyeol cepat sekali ganti bajunya..

Sudah kok. Wait me, chan~!|
16.03
Read

|Okay Moon :)
16.03

Aku segera mematikan ponsel dan memasukkannya ke dalam saku blazer seragam sekolahku. Setelah menggendong tas, aku bergegas keluar dari ruang ganti dan menuju halaman belakang.

Aku melihat Vernon berjalan berlawanan arah denganku. Seperti biasa, tatapannya selalu datar. Aku memutuskan untuk tidak melihatnya sama sekali.

Grep!

Vernon memegang tanganku dan menahannya.

"Eh apa?"

"Mau kuantar pulang?" tanyanya.

Aku mengernyit heran. "Kau mau mengantarku pulang?" tanyaku balik untuk memastikan.

"Ck!" Vernon memutar bola mata malas. "Iq-mu berapa sih?"

"Ih, apa hubungannya dengan iq?!" cetusku sebal.

"Kau tak mencerna pertanyaanku dengan baik tuh. Berarti iq mu dibawah rata-rata."

"Hya! Sudahlah! Lepaskan aku! Aku tak mau diantar pulang oleh makhluk sepertimu!"

Aku bergegas pergi dan melangkah secepat mungkin.

Sebal sebal sebal!

Kenapa dia selalu menggangguku sih?!

🍁🍁🍁

To be continued...

[Pasti kalian tahu bagaimana caranya menghargai karya seseorang]

©Copyright2020eclaxx

Continue Reading

You'll Also Like

195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
473K 47.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
174K 14.8K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
465K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...