Terlalu Lelah

By BlewahJeruk

275K 13.3K 430

NB : Pastikan kalian memfollow akun author, memberi vote untuk cerita ini dan memberikan komentar terbaik kal... More

TL 1- Sudah saatnya
TL 2 -Aku punya hati
TL 3 - Aku Tak Sempurna
TL 4 - Sebuah Penawaran
TL 5- Permintaan Gila
TL 6-Arti dari kenyataan
cast
TL 7 - Kepingan Tiga Harapan
TL 8 - Tentang Suamiku
TL 9- Permulaan
TL 10 - Gosip
TL 11- Sebuah Keanehan
TL 12- Bisakah?
TL 13- DUA GARIS
TL 14 - Kabar Terbahagia
TL 15- Kejujuran Hati
TL 16 - kabut yang tersingkap
TL 17- hasil dari sebuah pilihan
TL -18 Tujuh Bulan Berjalan
TL 19 - Tempat Lain
TL 20 - Wulan Merindu
TL 21- Membebaniku
TL 22- Payung
TL 23 - Dia dan Aku
TL 25 - Bayi Emas
TL 26 - Hapus Aku
TL 27 - Mentari diufuk senja
TL 28- Rindu
TL -29 Pilihan Terbaik Saat Ini
TL 30 - Aku Sakit
TL 31- Sayap Pelindung
TL 32 - Kok kamu berbeda?
TL 33 - Jadikan Aku yang Kedua?
TL 34 - DIA PERLU BIN
TL 35 - BIBIT VIRAL
TL 36 - AKU BUKAN PELAKOR
TL 37 - TERHUJAT
TL 38 - Tanggung Jawabmu!!
TL 39 - KENYATAN
TL 40 - Jawaban Sang Waktu
TL 41 - Batas
TL 42 - SUAMINYA & SUAMIMU
TL 43- Melepaskan atau Merelakan
TL 44 - Posisi
TL 45 - Belum Mampu Diungkapkan
TL 46 - Kisahku
TL 47 - Kesalahan
TL 48-Kekuatan
TL 49 - Sedekah
TL 50 - Apa Bisa?
TL 51- Membaca Hati
TL 52 - Kau & Aku
TL 53 - SETAHUN
Pengumuman

TL 24 - Guliran Waktu

4.7K 259 2
By BlewahJeruk

*) Hai para pembaca, menurut kalian cerita ini gimana sih? Maklum ya Author adalah ibu rumah tangga tanpa ilmu menulis.

Saat kamu melonggarkan ikatan cintamu untuknya, maka kamu harus bersiap dengan adanya orang ketiga.

Brakkk!!!!

Alea membanting semua map yang ada didepannya. Sinta terkejut hanya bisa menatap mata Alea yang penuh amarah. Kemudian ia buru-buru memungut semua map dan isinya.

"Jadi berapa bulan?" Alea begitu geram.

"Tujuh bulan jalan delapan bulan." Sinta tak percaya dengan apa yang dilihatnya hari ini.

"Aku mau semua beres, berikan segala yang dia mau. Jangan sampai Mas Ardhan tau semua ini." Alea begitu marah.

Bayangan Dira begitu jelas dihadapannya. Hatinya sakit. Kenapa ia baru menyadari bahwa ia salah memasukkan Dira dalam kehidupan rumah tangganya.

Penyesalan datang begitu dalam, seharusnya ia lebih bersabar dalam menanti buah hati. Bukan dengan menghadirkan orang lain.

Menangis sudah pasti. Terbayang bagaimana waktu yang lalu sang suami menyentuh wanita lain di malam-malam yang ia bebaskan. Terbayang pula bagaimana suaminya bercumbu dengan wanita lain dan membelai gadis itu.

"Kok nangis?" Ardhan mendekati istrinya yang duduk bersimpuh di lantai dekat lemari dan menangis.

"Nanti cantiknya hilang." Ardhan mendekat dan mendekap erat istrinya.

Sambil memeluk Alea dan mengelus rambutnya, Ardhan hanya bisa menerka masalah yang membuat istrinya menangis. Kecurigaan dalam hatinya menuju pada Dira dan bayinya.

"Mas, apakah kau akan terus mencintai aku?" Alea menangis di dada suaminya.

"Tentu. Aku selalu mencintaimu. Dan selalu cinta untuk bayi kita." Ardhan semakin mengeratkan dekapannya.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Gadis cantik, kemarin ngga jadi jalan-jalan. Yuk sekarang Mas Antar." Ismail datang dan mengagetkan Dira yang sedang menatap Bu Gita begitu mesra dengan suami dan anaknya.

" Kamu mau seperti mereka? Aku bisa loh jadi bapaknya." Ismail berkata sambil membaca pesan di hp nya.

Mendengar ucapan seperti itu Dira langsung mengerjap dan memundurkan langkahnya sedikit menjauh.

"Santai aja Dir. Ngga usah dipikirkan kalimatku. Jadi nggak jalan-jalan. Kita cari perlengkapan baby A yuk." Ismail mendekati Dira dan menggandengnya.

"Boleh juga Mas. Tapi naik angkot aja ya, begah banget kalo naik motor. Bisa tertekan baby nya nanti. " Dira nyengir kuda membayangkan harus naik motor sport Ismail.

"Seperti yang kamu mau lah gadis manis." Ismail menggandeng Dira.

"Buk, kami jalan dulu ya.. " Ismail berteriak dari luar ruangan Bu Gita karena tak enak mengganggu mereka.

Keduanya berjalan bergandengan melewati gang-gang sempit menuju jalan utama yang bisa dikewati angkot, keduanya terlihat romantis sekaligus miris dimata orang lain.

"Kalo kaya gini serasa aku bapaknya ya..." Ismail dan Dira menyusuri jalanan yang cukup ramai.

"Jadi bapak saya? Perasaan belum setua itu." Dira terkekeh.

"Jadi bapak bayinya donk. Masa bapak kamu." Ismail sewot.

"Jangan bikin baper, ntar cepet laper loh." Dira mulai bisa mengontrol emosinya.

"Buat apa bikin kamu baper? Emang saya caper?" Ismail tak mau kalah dari Dira.

"Kalo gitu woles aja. Ngga perlu ngegas, orang jalan kaki kok ngegas." Dira tersenyum melihat Ismail mulai cemberut.

"Kalo kamu mau, aku mau kok jadi bapaknya. Dan kita ngga perlu menikah kan?" Ismail terus berjalan.

Dira berhenti dan melepas gandengan tangannya dengan Ismail. Ia merasa semua lelaki sama saja, memperalatnya seakan dirinya adalah obyek pemuas keinginan mereka.

"Tuh kan kamu baper?" Ismail terkejut saat gandengan tangannya terlepas.

"Aku bukan orang seperti yang mas bayangin." Dira merasa tersinggung.

"Aku ngga ngerti pikiranmu Dir. Aku cuma ingin jadi ayah anak kamu. Walau hanya ayah angkat." Ismail mulai menggandeng Dira lagi dan mengajaknya berjalan.

"Ayah angkat?" Dira terkejut dan malu mendengar ucapan Ismail.

Gimana pembaca, mohon koreksinya donk untuk cerita ini. Saran dan kritik kalian sangat membantu penulis untuk menghasilkan cerita yang lebih menarik dan dipahami pembaca. Terima kasih buat yang sudah memberikan vote dan komennya.

Continue Reading

You'll Also Like

167K 5K 45
Follow akun Author biar dapet info terbaru ๐Ÿ’— Menceritakan tentang seorang gadis genius bernama Salsabila Anjani, anak yatim piatu yang bekerja keras...
857K 42.9K 200
Assalamualaikum akhi/ukhti Kumpulan quotes quotes yang lagi jaman-jamannya Terdapat hadist yang terkait di dalamnya semoga kalian semua suka Salam...
154K 2.7K 70
Puisi bukan cerita Warningโš  : Mengkritik boleh asal jangan menyakiti, membaca boleh asal jangan mencaci.
259K 9.6K 145
Assalamualaikum :) Kumpulan kata-kata dari berbagai sumber :)