Mengenai pertanyaan Jeno kemarin tentang siapa yg lebih penting, the pain or the person, Chaelin belum bisa menemukan jawabannya sampai sekarang.
Setelah mengantar Chaelin pulang 2 hari yg lalu, Jeno tak lagi menemui Chaelin maupun mengirim pesan. Mungkin Mark yg melarangnya, karena pasti teman Mark yg lain menceritakan apa yg terjadi di basecamp saat Mark pergi.
Dan Chaelin sudah bisa mewajarkan sikap Jeno itu, karena bagaimanapun Jeno pasti tidak ingin mencari masalah dengan Mark.
Ah, berbicara tentang Mark saat ini dia sedang tertawa terbahak-bahak karena sebuah unggahan di twitter yg sebenarnya tidak terlalu lucu tapi karena itu Mark yg melihatnya tentu saja lucu, bagaimanapun humor Mark sungguh buruk.
Kalian pasti tidak bisa menyangkal fakta ini, saat mendengar Mark tertawa maka kita juga akan ikut tertawa dan itulah yg terjadi pada Chaelin sekarang. Tertawa terbahak-bahak sembari melihat kekasihnya yg tawanya lebih heboh dari Chaelin.
"Mark itu gak lucu" Ucap Chaelin di sela tawanya.
Nyatanya ucapan Chaelin tidak Mark gubris karena sampai saat ini Mark belum menghentikan tawanya.
Chaelin menggeleng heran dan menghentikan tawanya di ganti dengan senyuman simpulnya.
Mengusak rambut Mark dengan gemas yg akhirnya berhasil mengalihkan perhatian Mark dari ponselnya.
"Sayang liat, ini kocak banget" Ucapnya dengan sisa tawanya.
Chaelin mengangguk "Aku udah liat, dan itu sama sekali gak lucu Mark" Ucap Chaelin dan terkekeh setelah melihat Mark merengut karena ucapan Chaelin.
"Kamu harus benerin humor kamu dulu"
"Tapi ini lucu sayang"
"Kamu liat Haechan nafas aja udah di bilang lucu"
Kalimat Chaelin kembali mengundang tawa Mark, sampai Chaelin heran sendiri dengan tingkah kekasihnya itu.
"Mark udah ah jangan ketawa mulu, ntar di usir sama kak Jae loh" Peringat Chaelin yg langsung membuat Mark merapatkan bibirnya.
Mark melirik ke arah kamar Jaehyun sesaat sebelum kembali menatap Chaelin "Kak Jae ada di rumah?" Tanyanya sembari berbisik.
"Iyalah, sekarang kan hari sabtu"
"Kok gak bilang daritadi sih?"
Chaelin mengernyit heran "Emang kenapa?" Tanya Chaelin.
"Ya aku jaga sikap lah yang"
Jawaban Mark hanya disambut tawa tak percaya dari Chaelin.
"Sayang heh jangan ketawa!"
"Ya kamu ada-ada aja, mau jaga sikap gimana juga kak Jae bakalan tetep sewot sama kamu"
Mark mencebikkan bibirnya dan memeluk kekasihnya itu dari samping "Sayang jahat banget" Ucap Mark lirih yg hanya Chaelin balas dengan kekehan kecil.
"Udah ini lepas dulu" Pinta Chaelin sembari menepuk tangan Mark beberapa kali.
Mark menurut dan kembali duduk di tempatnya.
"Mau kemana?" Tanya Mark saat melihat Chaelin berdiri, tangannya menahan ujung baju Chaelin persis seperti anak kecil.
"Kamar kak Jae, katanya kamu mau ketemu sama dia?"
Mark segera melayangkan tatapan ngerinya, tangannya semakin memegang erat baju Chaelin membuat Chaelin tertawa sembari melepaskan tangan Mark dan melangkahkan kakinya ke arah dapur.
"Yang heh jangan di panggil!" Seru Mark membuat tawa Chaelin terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Mark menghela nafas, dan melirik sekilas ke arah kamar Kakak sulung dari kekasihnya itu.
Karena Chaelin tak kunjung kembali ke ruang tengah dan rasa bosan mulai menyerang Mark akhirnya Mark memutuskan untuk memainkan handphone Chaelin.
Tak ada yg spesial, Mark hanya melihat beberapa status teman Chaelin, memeriksa room chat Chaelin yg sebagian besar Chaelin abaikan sebelum akhirnya Mark berakhir pada game yg di download kekasihnya itu.
Candy crush:)
Baru setengah perjalanan, Mark merasakan kehadiran Chaelin di sampingnya.
"Jangan di abisin nyawanya"
Yang Mark abaikan ucapan Chaelin.
"Mark denger gak aku bilang apa?"
Masih Mark abaikan.
"Mark aku marah ya?"
Fantastic.
Baru setelahnya Mark mendongakkan kepalanya dan tersenyum lucu "Aku menang" Lapornya pada Chaelin.
"Iya tau, udah sini mana handphone aku?" Tagih Chaelin dengan tangannya yg sudah terjulur ke arah Mark.
Mark menggeleng "Bentar lagi yang" Tolaknya.
Sebelum Mark kembali memainkan gamenya, Chaelin lebih dulu bersuara "Aku punya sesuatu buat kamu"
Kalimat Chaelin berhasil menghasilkan binar di mata Mark "Apa?" Tanyanya dengan antusias.
Menunjuk handphonenya dan meja secara bergantian dengan dagunya yg langsung Mark turuti, meletakkan handphone Chaelin setelahnya.
Chaelin tertawa kecil karena Mark yg langsung menurutinya seperti anak kucing, lantas Chaelin mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya.
"Buat pacar aku yg bucin banget sama semangka" Ucapnya seraya memberikan sebuah mangkok berukuran sedang lengkap dengan potongan semangka di dalamnya.
Mata Mark yg sejak tadi sudah berbinar bahkan sekarang lebih berbinar lagi. Senyumnya mengembang dan tangannya segera menerima pemberian Chaelin.
"Makasih sayang"
Cup
Ucapnya seraya menghadiahkan Chaelin sebuah kecupan di pipinya.
Chaelin terkekeh di buatnya, dan yah masalah ciuman di pipinya Mark sudah biasa melakukannya akhir-akhir ini dan Chaelin sama sekali tidak keberatan.
Tapi satu rasa bersalah selalu terlintas di pikiran Chaelin setiap saat Mark menciumnya.
'Bagaimana nanti kalau Mark tau bahwa Jeno lebih dulu menciumnya daripada Mark yg notabene kekasih Chaelin'
Ah tidak, jangan sampai Mark tau.
Atau Jeno akan kembali dengan luka lebam di wajahnya.
Lucu sekali Chaelin ini, kenapa dia mengkhawatirkan hal sekecil itu di saat Mark melakukan hal yg lebih dengan perempuan lain?
Rasanya ingin tertawa terbahak-bahak saat mengetahui kekakhawatiran Chaelin.
Bahkan jika Chaelin mau selingkuh pun rasanya masih wajar jika di sandingkan dengan kelakuan Mark padanya.
Dasar Chaelin, sudah satu tahun hubungannya berjalan dengan Mark tapi masih saja belum bisa membongkar rahasia besar kekasihnya itu.
Chaelin sungguh lugu atau pura-pura menyangkal semua bukti yg ada?
✨✨✨
hi, apa kabar?
akhirnya aku update lagi nih...
chaelin sama mark gk baku hantam di part ini
tp gk tau part berikutnya
ditunggu aja ya wkwk.
ini oknum yg sering ngilang
dan ini oknum yg bikin jeno ngilang😃
ciyuuuu part selanjutnya👋