"baiklah kalau begitu Aku akan kembali ke kamarku, kuharap kakek tidak terlalu memaksakan diri"
Terlihat seorang gadis sedang duduk disamping tempat tidur seorang kakek yang terlihat dipenuhi oleh perban.
Mendengar saran cucunya,Kakek itu hanya tersenyum tipis
"Ameera.. tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kakek,pergilah kekamarmu istirahatlah dan terimakasih terlah merawat kakek selama Beberapa hari terakhir ini"
Mendengar hal itu, Ameera segera menggelengkan kepalanya pelan
"Hah..walaupun aku bukan cucu kandung kakek,aku akan selalu merawat kakek seperti kakekku sendiri,jadi berhentilah berkata seperti itu,ok?"
Ameera segera bangkit dari posisi duduknya Sebelum meninggalkan kamar kakek tua itu.
"Tak kusangka orang yang terkenal haus darah sepertimu bisa memiliki cucu,Anggara "
Tepat setelah Ameera menutup pintu, Terlihat seorang pria berambut putih tiba-tiba muncul di hadapan kakek tua itu.
walaupun rambutnya terlihat memutih,pria itu terlihat sangat muda,bahkan Terlihat seperti seseorang yang berusia belasan tahun.
Kakek tua yang ternyata bernama Anggara itu hanya tersenyum tipis melihat orang Dihadapannya ini.
"Bagaimana perjalanan mu?,apakah membuahkan hasil?"
Mendengar pertanyaan dari kakek tua itu,Pria berambut putih tersebut hanya terkekeh pelan.
"Ma..,jika kau menanyakan tentang kekasih hatimu,dia baik-baik saja,selain itu dia masih menunggumu loh,bahkan konon katanya dia sudah menolak lamaran dari banyak orang"
Mendengar hal itu,Alis pria tua itu berkedut.
"Hei bukan itu yang kumaksud, selain itu apa-apaan dengan kalimat konon katanya,memang ini cerita rakyat?!"
Kakek tua itu mendengus pelan, sementara pria berambut putih itu tidak bisa menahan tawanya.
"Hah..,jadi lansung saja apa yang diinginkan seorang dewa sepertimu kemari?"
***
Sementara itu disebuah gua, Terlihat 4 orang sedang dibarikade oleh puluhan Pasukan Monster.
Nama:Soul of Fire ( Elite Elemental Spirit )
Level:130
Hp:134.00/134.000
Defense:300
Melihat hal itu, Seorang gadis bertudung Merah mulai menggunakan skill miliknya.
"Summon:Magical Phantom! "
4 buah portal tercipta ditengah-tengah gerombolan monster berbentuk Arwah api tersebut.
Dan dari dalam portal itu, keluarlah Beberapa bola api Hijau yang segera menghatam para monster itu.
-10.000
-10.000
...
Tak mau kalah,Wanita lainnya dalam Party itu mulai menggunakan skill miliknya juga.
"Nature Root!"
Beberapa akar pohon mulai keluar dari dalam tanah, Membuat gua itu bergetar seketika.
Akar-akar itu mulai bergerak cepat melilit seluruh monster yang ada, membuat para monster itu kini kehilangan setengah hp mereka.
-34.000
-50.000
-43.000
Melihat para rekannya mulai menyerang para monster itu,Pria berambut Merah diantara mereka juga mulai menyerang para monster itu.
"Rubbert art style: Rolling Strike!"
Pria berambut merah itu mulai berlari menerjang para monster itu.
Ketika dia sudah berada cukup dekat dengan para Gerombolan monster,dia segera melompat ke udara Sebelum tangannya mulai memanjang dan melakukan serangan bertubi-tubi kearah monster tersebut.
Miss
Miss
Namun,melihat serangannya menembus para monster itu, membuatnya mengerutkan alisnya.
Peter yang saat itu masih berada di udara pun menjadi sasaran empuk bagi Para monster itu.
Mereka mulai menembakkan beberapa bola api raksasa kearah pria berambut merah tersebut.
"Oi..oi..,Kenapa kalian malah Menyerang ku!"
Peter hanya bisa mengumpat dalam hati,karena berada di udara dia tidak bisa menghindari serangan tersebut.
"Devour Shield: Support!"
Sebuah Energi hitam mulai terbentuk disekitar pria berambut merah itu, Sebelum Membungkusnya dan menahan seluruh serangan sihir dari para monster itu.
[Ding!]
[Anda mendapatkan resep Skill:Great Fireball]
Melihat hal itu,Fang terlihat senang,namun dia mengerti situasinya jadi dia menahan diri untuk tetap fokus kedalam pertarungan.
[Party ]
[From Peter: Hei,ada yang tahu mengapa seranganku tidak berpengaruh?]
Peter mulai mengetik didalam papan pesan party yang membuat Martha hanya menghela nafas panjang.
[From Martha:Hah...,kau bodoh atau apa? Apakah kau lupa monster tipe spirit memiliki kekebalan terhadap serangan fisik]
Melihat hal itu,Peter Terlihat mengerutkan alisnya,namun dia segera menganggukkan kepalanya pelan seolah mengerti.
Setelah serangan skill itu berhenti,perisai hitam yang membungkus Peter mulai terbuka.
Api merah pun mulai menyelimutinya Sebelum membakar tubuhnya sehingga dia kini terlihat seperti Tengkorak manusia yang terbakar.
"Baiklah, saatnya berpesta!"
Dia sekali lagi, Melompat keudara, dan berniat melakukan serangan sekali lagi.
Namun kali ini,Tangan tengkorak miliknya mulai mengeluarkan api.
Dia pun sekali lagi menggunakan skill miliknya
"Rubbert art style: Rolling Strike!"
Seperti tadi,Kedua tangan tengkoraknya mulai memanjang Sebelum menyerang para monster itu dengan serangan bertubi-tubi.
-50.000
-45.000
-49.000
...
Karena Hp para monster itu hanya tersisa setengahnya saja,Serangan Peter Membuat mereka kehabisan Hp.
Kini para monster yang menghalangi jalan mereka Telah berubah menjadi Abu.
"Hah.., Karena mereka monster tipe api,Serangan milikku hanya bisa keluar setengahnya kah?"
Peter Terlihat tidak puas, sebelum tubuhnya mulai kembali ke wujud elf miliknya.
Fang hanya bisa diam seribu bahasa didepan ketiga pemain itu.
Sebelumnya,dia cukup percaya diri akan kekuatan dari Job maupun skill-skill miliknya.
Namun,kali ini untuk yang pertama kalinya ketika dia kembali,dia merasa jika kekuatannya masih belum cukup untuk membalaskan dendamnya.
Dia pun mulai bertekad untuk menjadi lebih kuat lagi.
***
Perjalanan keempat pemain itu berjalan dengan situasi yang amat canggung.
Peter yang menyadari hal itu, mencoba untuk mencairkan suasana dengan menggoda Martha.
Namun,gadis berambut pirang itu terlihat lesu dan tidak mempedulikannya sama sekali.
Dia pun kemudian mulai mendekati Lena,namun gadis bertudung merah itu juga memiliki reaksi yang serupa.
Hal itu membuat Peter berpikir bahwa telah terjadi sesuatu kepada mereka berdua sebelumnya.
Dia pun segera melirik kearah Fang yang juga terlihat sedang merenungkan sesuatu.
"Yo Fang,apakah kau mendengarku?"
Fang yang saat itu sedang terlarut dalam pikirannya pun segera kembali kedunia nyata dan mendapati Peter yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu kepadanya.
"Ah, iya ada apa?"
Melihat bahwa akhirnya ada yang mendengarkannya membuat Peter menghela nafas lega.
Memang,dia tipe orang yang tidak bisa berhenti bicara sehingga suasana Hening itu terkesan menyiksanya
"Ah tidak,Hanya saja apakah kau tertarik mengikuti Event Death match yang akan diadakan bulan depan?,kami bertiga merasa kalau hanya bertiga kami tidak akan bisa melawan guild-guild besar,jadi mau ikut?"
Mendengar hal itu,langkah fang terhenti.
memang dia sedang mencari setidaknya seseorang untuk mengikuti Event Death match itu.
Mendengar tawaran Peter Bagaimana mungkin dia menolaknya?,lagipula mereka bukanlah Guild yang memiliki anggota banyak sehingga kemungkinan terjadinya pengkhianatan akan lebih sedikit.
"Tentu,jika kalian tidak keberatan"
Mendengar hal itu Peter terlihat senang,memang setelah melihat skill perisai hitam yang digunakan oleh Fang tadi membuatnya terkejut.
Dia pun mulai berpikir bahwa Pria berambut hitam Dihadapannya ini akan menjadi sangat mengerikan di medan perang nantinya.
Mendengar pembicaraan kedua pria itu,Para gadis yang tadinya terdiam,Terutama Lena terlihat sedikit senang mendengar bahwa Fang akan ikut dengan mereka.
Mereka pun mulai berjalan kembali dengan suasana riang.
hingga akhirnya tanpa sadar,mereka tiba disebuah Pintu besar yang berada di Gua itu.
Yo minna-san,Maaf author akhir-akhir ini jarang update.
Karena kegiatan Belajar daring yang lebih sibuk, membuat author baru sempat melanjutkan cerita ini.
Terimakasih atas dukungan kalian, karena kini Aletia Land Memiliki sekitar 6k vote!.
Author sendiri tidak pernah menyangka akan seperti ini,Jadi auhor sangat Terimakasih atas dukungan dan saran dari kalian.
Cukup sekian bacotan author kali ini, dan Seperti biasa See you on Next Chapter ✌️