MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]

By AniintnPtr

2M 197K 16K

[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wi... More

Cast
01| Bertemu Kembali
02| Elang Nyebelin
03| Di Jemput Elang
04| Karena Mie Ayam
05| Panti Asuhan
06| Perjodohan
07| Teror
08| Starbucks
09| Fitting Baju Pengantin
11| Taman
12| Hari Pernikahan
13| Rumah Baru
14| Cemburu
15| Rapat
16| Demam
17| Tawuran
18| Perpustakaan
19| Telat
20| Tamu Tidak Diundang
21| Bazar Amal
22| Siapa?
23| Operasi
24| Siapa Pelakunya?
25| Pelaku Terungkap
26| Pulang
27| Kembali Sekolah
28| Sibuk
29| Abimanyu Dirgantara
30| Naya Cemburu
31| Berangkat
32| Pulang
33| Dirawat
34| Minta Maaf
35| Ujian Nasional
36| Pengumuman Kelulusan [END]
Extra Part 1
Extra Part 2
INFO SEQUEL
Spin-Off Saga & Dara

10| Satria

38.2K 4.6K 359
By AniintnPtr

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

Hari ini adalah hari Minggu, hari yang tepat untuk Naya menghabiskan waktunya untuk tidur. Akan tetapi tidurnya terusik saat tangan besar mengelus pipinya.

"ELANG!" pekik Naya kaget saat melihat tubuh Elang yang menindih tubuhnya, bahkan wajah Elang tepat dihadapannya.

"Apa sayang?"

Naya berusaha mendorong tubuh Elang agar menyingkir, tapi Elang tetap bergeming. Ia tidak bergerak sama sekali membuat Naya menjadi jengkel.

"Nyadar diri dong, Lo berat!!!"

"Aku kan ga nindih kamu, tapi kalo kamu mau di tindih juga gapapa"

Dengan kesal Naya mencubit pinggang Elang kuat membuat si empunya mengaduh kesakitan. Spontan Naya langsung mendorong tubuh Elang, ia bangkit dari tidurnya lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Elang berhenti mengaduh, cubitan Naya tidak sakit menurutnya. Tadi ia hanya akting saja untuk membuat Naya senang.

Sembari menunggu Naya mandi, Elang menatap sekeliling kamar Naya yang bernuansa pink. Terlihat rapih dan bersih. Fokus matanya menuju meja belajar Naya, ia pun berjalan ke arah sanah.

"Siapa ini cowok, gantengan juga gue" gerutu Elang saat melihat sebuah foto tertempel di grid wall.

Fokus Elang teralihkan pada sebuah foto gadis kecil yang tersenyum manis. Ah Elang tahu siapa ini, pasti Naya. Ia hafal betul wajah Naya saat kecil, benar-benar cantik.

Mendadak Elang tersenyum lebar saat di sebelah kanan meja terdapat foto Naya dengan dirinya saat kecil. Dengan pose Elang yang mencubit kedua pipi Naya, lalu Naya memasang wajah cemberutnya.

"Ngapain?"

Suara Naya mengangetkan Elang. Ia menatap ke arah Naya yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Liat foto masa kecil kita, ternyata kamu masih nyimpen"

"Jangan diliat" kesal Naya.

"Tipe suami idaman kamu seperti apa? Aku mau memantaskan diri"

"Yang lebih pinter ngaji daripada pabji"

"Alhamdulillah, untung Elang pinter ngaji"

"Mau ngapain lo kerumah gue sepagi ini?"

"Jalan-jalan dong Nay"

"Gabisa, gue ada janji sama Satria"

Elang yang mendengar ucapan Naya membulatkan matanya. Sejak kapan Naya dekat dengan Satria sang ketua basket. Sepertinya Elang harus menginterogasi Naya.

"Ngapain?"

"Pacaran lah"

Elang menatap Naya tajam membuat si empunya bergidik ngeri, ia tahu bahwa Elang saat ini pasti marah. Sebelum Elang mengamuk, buru-buru Naya lari keluar dari kamar menghampiri kedua orangtuanya dan kakaknya.

"SELAMAT PAGI" teriak Naya seraya menuruni tangga.

"Jangan teriak-teriak, kan Mama udah sering bilang sama kamu" nasehat Audrey.

"Maaf Ma, sengaja" ucap Naya cengengesan.

Naya menarik kursinya, ia duduk di sebelah Devan yang sedang memainkan ponselnya. Lalu disusul Elang yang duduk di seberang Naya, sorot matanya tidak lepas dari Naya yang tampak risih.

"Ngapain kamu liat anak saya begitu?" ucap Alvaro dingin.

Elang mengalihkan pandangannya pada Alvaro. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ternyata sedari tadi Alvaro memperhatikannya.

"Calon istri saya cantik" celetuk Elang membuat Naya yang sedang memakan roti jadi tersedak. Devano yang berada di samping Naya pun menyodorkan segelas air, lalu ia menatap tajam ke arah Elang.

"Ga akan saya restuin" ucap Alvaro ketus.

"Setuju" sahut Devin.

"Devan juga"

"Naya malahan setuju banget" ucap Naya menggebu-gebu.

Elang yang mendengarnya pun mencebikkan bibir kesal. Ia tidak menyangka bahwa calon mertuanya dan Kakak iparnya sangat menyebalkan. Lain halnya dengan Audrey, ia terkekeh geli melihat tingkah laku Elang.

"Assalamualaikum"

Sontak mereka mengalihkan pandangannya ke arah pintu, disana berdiri seorang laki-laki yang mengenakan ripped jeans hitam dipadukan dengan hoodie army.

"Waalaikumsallam" jawab mereka bersamaan.

"Hai Satria, jadi kita ke toko bukunya?" tanya Naya yang sudah berada di hadapan Satria.

"Jadi dong, udah sarapan?" tanya Satria.

"Udah kok. Kalo gitu lo duduk di sofa dulu ya, gue ganti baju bentar" ucap Naya diangguki Satria.

Elang sedari tadi yang melihat interaksi mereka pun mengepalkan tangannya. Ingin rasanya mencabik-cabik wajah Satria yang menurutnya sok-kegantengan, padahal faktanya Satria memang ganteng.

"Hareudang hareudang hareudang, panas panas panas" ucap Alvaro memanas-manasi Elang.

Tidak lama pun Naya turun dari tangga. Ia terlihat cantik dengan celana jeans hitam dan kaos putih seraya menenteng sling bag ditangannya. Penjepit rambut yang Naya gunakan menambah kesan imut pada Naya.

"Ma, Pa Naya pamit ke toko buku sama Satria ya"

Sontak Elang berdiri dari duduknya, "Elang ikut!"

"Ap-" baru saja Naya akan protes, Audrey terlebih dahulu memotong ucapan anaknya.

"Udah ikut aja, kasian loh Elang pagi-pagi sekali kerumah cuma buat ajak kamu main"

Elang tersenyum mengejek pada Naya yang tampak kesal. Ia sangat berterimakasih karena Audrey yang sudah membelanya.

"Kalo gitu Naya pamit"

"Hati-hati dijalan ya" nasehat Audrey seraya mengelus rambut anaknya.

Naya dan Elang pun mengangguk. Mereka menghampiri Satria yang masih duduk di sofa.

"Ayo Sa, kita berangkat" ucap Naya lalu menarik tangan Satria begitu saja meninggalkan Elang.

"Untung sayang" gumam Elang lalu ikut menyusul mereka.

Elang mencekal tangan Naya yang akan memakai helm. Ia mengambil helm tersebut lalu menyerahkan kembali pada Satria.

"Naya sama gue, lo berangkat sendiri" ucap Elang datar.

"Apaan sih lo, gue berangkat sama Satria!" protes Naya.

"Mendingan naik mobil aku sayang, adem ada AC nya"

"Yaudah Satria juga ikut"

"Tapi-"

"Kalo ga mau juga gapapa, gue berangkat bareng Satria"

Elang menghela nafasnya kasar, "iya!"

Naya tersenyum senang. Ia pun menarik tangan Satria memasuki mobil Elang, menghiraukan tatapan tajam Elang.

Elang masuk ke dalam mobil, "pindah duduk di depan Nay"

"Enakan duduk di belakang sama Satria" jawab Naya.

Elang mengeram kesal. Ia benar-benar terlihat seperti supir. Dengan kesal ia melajukan mobilnya seperti orang kesetanan, masa bodo dengan Naya dan Satria yang ada dibelakangnya. Sekali-kali mereka harus diberi pelajaran.

TBC

Hallo readers...
Jangan lupa untuk vote dan coment sebanyak-banyaknya 💋

Follow juga Instagram @aniintnputri_

NEXT?

Continue Reading

You'll Also Like

136K 3.3K 72
2 pasang anak kecil yang selalu bersamaan setiap kemana-mana dan siperempuan selalu berharap agar kelak nanti dia dilamar dengan cara yang romantis ...
445K 15.7K 64
*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.9M 91.2K 40
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.9M 90K 40
[WAJIB FOLLOWđź“Ś] [MENGANDUNG UNSUR UWUPHOBIA] [BUDAYAKAN MEMBERI VOTE SEBELUM MEMBACAđź“Ś] [MASIH TERDAPAT TYPOđź“Ś] ~ Sedang Pre order~ ________________...