Jangan lupa vote dan komen!
Saat ini Lisa sedang berduaan dengan Yedam. Jangan berpikir Lisa dan Yedam ada sesuatu, itu salah besar soalnya. Lisa sudah menganggap Yedam itu kaya adiknya dan begitu juga sebaliknya.
Lisa mengajak Yedam ke rumah poskonya karena dia merasa gak enak sama Yedam. Soalnya gara-gara Lisa minta diantar pulang, Yedam jadi gak bisa nonton layar tancap. Jadilah, Lisa meminjamkan laptopnya kepada Yedam.
'"Ihh filmnya bagus banget kak, Yedam mau lah digigit laba-laba biar Yedam jadi manusia spider." Kata Yedam. Namanya juga temannya Haruto, pemikirannya gak jauh beda sama Haruto kan?
"Ya kalau laba-labanya gak beracun, kalau laba-laba beracun gimana?" Kata Lisa. Yedam berpikir sejenak, iya juga ya?
"Lis! Lisa!" Teriak Jungkook dari luar posko. Ia memarkirkan motornya lalu masuk kedalam posko. Ia mendapati Lisa dan Yedam memandangi dirinya dengan tatapan bingung.
"Lo gak papa? Kata Rose lo kena sawan Annabelle. Nih gue bawain ki Seno. Ki, tolongin temen saya." Kata Jungkook. Ki Seno memandangi Lisa, dia tidak melihat keanehan dari Lisa.
"Udah brengsek, gak peka, bego lagi. Kasian banget sih." Kata Yedam, ia menggelengkan kepalanya.
"Temen kamu gak papa. Gak ada yang ngikutin, cuma kalau saya lihat temen kamu abis nangis." Kata Ki Seno, Lisa membulatkan matanya. Kok Ki Seno bisa tau?
"Itu mata kak Lisa keliatan bengkak." Bisik Yedam.
"Yasudah saya pulang dulu, teman kamu mah butuhnya bukan saya. Tapi butuh kamu." Kata Ki Seno, ia menepuk-nepuk bahu Jungkook lalu keluar dari posko. "YEDAM! ANTERIN SAYA PULANG!" Seru Ki Seno.
"Idih, kenapa saya Ki? Kan yang bawa Ki Seno kesini kakak ini." Kata Yedam, Ki Seno lalu tersenyum.
"Oh, gak mau anterin saya? Mau saya kirim poci atau mbak kun Dam?" Kata Ki Seno, Yedam berdecak. Kalau Ki Seno udah ngancem kaya gitu Yedam gak berani, dia takut.
"Kirim itu parsel Ki atau uang gitu. Ini malah ngirim hantu." Kata Yedam. Ia mengambil kunci motornya dan helm. "Inget ya kak, dibikin nangis lagi Yedam kirimin poci atau mbak kun." Kata Yedam.
"Emang bisa?" Kata Jungkook. Yedam menganggukan kepalanya lalu menunjuk Ki Seno.
"Nanti tinggal suruh aja Ki Seno," kata Yedam. Ia memakai helmnya lalu leluar dari posko. "Besok-besok teh naik motor sendiri atuh Ki." Kata Yedam.
Sekepergian Ki Seno dan Yedam. Jungkook duduk disamping Lisa yang saat ini tengah memberesi laptopnya. Jungkook meraih tangan Lisa, membuat Lisa sedikit tersentak.
"Kenapa sih?" Kata Jungkook. Lisa menepis tangan Jungkook lalu menggelengkan kepalanya. "Gue punya salah ya? Kalau gue punya salah maafin gue." Kata Jungkook.
"Jangan minta maaf kalau lo sendiri gak tau apa salah lo Jung." Kata Lisa. Ia bangkit berdiri, diikuti oleh Jungkook.
"Makanya kasih tau biar gue tau salah gue itu apa." Kata Jungkook.
Lisa menghela nafasnya. Jungkook ini sebenarnya bodoh atau bagaimana sih? Masa dia gak tau kenapa Lisa jadi begini?
"Gue bukan Ki Seno yang bisa menerawang lo. Kalau lo gak ngomong gue gak akan tau." Kata Jungkook lagi.
"Penting banget emang lo tau?"
"Jelas penting. Gue gak suka lo diemin gue dan jauhin gue." Kata Jungkook. Jungkook menatap mata Lisa. "Apa salah gue?" Kata Jungkook lagi. Lisa menepis tangan Jungkook.
"Gak. Ini semua bukan salah lo. Ini semua salah gue. Udah ah, gue mau tidur." Kata Lisa. Jungkook mengekori Lisa sampai di depan pintu kamar Lisa. "Kamar lo bukan disini. Sampe berani masuk gue teriak nih." Kata Lisa. Ia menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"GUE TUNGGU LO DIDEPAN SINI SAMPE LO KASIH TAU GUE." Kata Jungkook. Lisa merotasi matanya. Ia yakin palingan juga itu hanya akal-akalan Jungkook saja supaya Lisa keluar dari kamarnya. Maaf Jungkook, kali ini Lisa sedikit pintar.
Lisa mengambil ponselnya dan juga headsetnya. Ia memutar musik dengan volume full. Ia memainkan game offline di ponselnya. Ia berusaha mengalihkan pikiranntmya yang sejak tadi memikirkan Jungkook dan Una. Huh, jangan diingat lagi. Akan lebih baik dia melupakan Jungkook dan Una.
Sampai akhirnya matanya lama-kelamaan sudah tidak kuat untuk tetap terjaga. Dan akhirnya ia tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
Lisa terbangun dari tidurnya, ia merasa hawa dingin menusuk ke tulangnya. Ah, ternyata dia lupa pakai selimut. Ia melepas headsetnya. Dan mendengar suara berisik dari teman-temannya. Lisa melihat jam di ponselnya, ternyata susah jam 10 malam. Lisa memutuskan untuk keluar kamarnya.
"Lo ngapain anjir di depan kamar gue?" Kata Lisa ketika melihat Jungkook masih berdiri didepan pintu kamarnya.
"Gatau tuh, dari tadi diajakin duduk sini gak mau." Kata Rose, Jimin menganggukan kepalanya.
"Udah kaya suami yang dikunciin istrinya aja dia." Kata Jimin. Lisa menggelengkan kepalanya.
"Lo gak capek apa berdiri terus kaya gitu dari jam 7?" Kata Lisa, Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Gue gak akan pindah posisi kalau lo gak jawab pertanyaan gue." Kata Jungkook, Lisa menghela nafasnya. Ia menggeser tubuh Jungkook.
"Ngalangin jalan aja lo." Kata Lisa. Setelah itu Lisa bergabung dengan teman-temannya yang sedang berpesta nasi goreng. "Mau dong gue." Kata Lisa. Rose langsung menyuapkan nasi goreng kedalam mulut Lisa.
"Enak kan Lis?" Kata Rose, Lisa menganggukan kepalanya. "Jungkook dari tadi disuruh makan bareng gak mau. Nunggu lo katanya." Kata Rose.
"Lo gak mau makan?" Tanya Lisa ke Jungkook. Jungkook menggelengkan kepalanya. "Yaudah, kalau gitu jatah nasi goreng lo buat gue." Kata Lisa. Jungkook masih diam dan setia berdiri ditempatnya.
Jungkook cuma bisa menelan ludahnya melihat teman-temannya lahap memakan nasi goreng mereka. Apalagi Lisa, kayanya dia benar-benar menikmati nasi gorengnya. Aduh dia jadi ikutan lapar.
"Yakin gak mau nih? Nyesel ntar lo." Kata Lisa. Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Dia kenapa sih emang?" Kata Jhope.
"Dia tanya ke gue, katanya dia salah apa." Kata Lisa sambil melahap nasi gorengnya.
"Oh, sekarang gue baru sadar. Gak semua orang yang punya kepala itu punya otak." Kata Yoongi. Ia menggelengkan kepalanya.
"Boleh juga kata-kata lo Yoon. Lu jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong ngena juga ya." Kata Jhope ia mengacungkan kedua jempolnya ke Yoongi.
"Coba Jungkook besok di rontgen, otaknya ada atau empty kaya hati gue." Kata Jisoo.
"Tenang Soo, ada abang Jin yang siap mengisi kekosongan hatimu." Kata Taehyung, ia menepuk-nepuk bahu Jin.
"Ayo Jung, besok gue temenin ke puskesmas atau mau ke rumah sakit? Kasian liat temen gue satu ini." Kata Namjoon.
Lisa menarik Jungkook dan menyuruhnya duduk disampingnya. "Makan dulu, berdirinya dilanjutin nanti lagi." Kata Lisa. Ia memberikan bungkus nasi goreng kepada Jungkook.
"Dimakan, jangan diliatin. Gue masih bisa nampung nih kalo lo gak mau makan." Kata Lisa. Ia menghela nafasnya lagi. Ia membuka bungkus nasi goreng Jungkook lalu menyuapi Jungkook. "Makan yang banyak, soalnya lo harus berdiri lebih lama didepan kamar gue." Kata Lisa.
"Kok gitu?" Kata Jungkook.
"Kayanya emang sekarang kita kebalik deh Jung. Sekarang lo yang gak punya otak." Kata Lisa, ia menggelengkan kepalanya menatap Jungkook.
Maapkan aku belum bisa balas komen kalian, nanti agak maleman aku bales plus aku akan update lagi ✌.