[BL] Improvement [BaamxKhun]

By HeJunjie

36.8K 4K 1K

Fanfiction Tower of God Baam x Khun Original work belongs to SIU "ーapakau yakin? Bisa jadi masa depan yang ka... More

01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
14

08

2.1K 293 53
By HeJunjie

"selamat datang bagi seluruh peserta Reguler di lantai ujian ke-20.ー

ーUjian kali ini adalah ujian ketahanan selama 30 menit, 10 Reguler akan saling bertarung dalam satu ronde dan peserta akan masuk setiap 3 menit. Peraturannya mudah, Reguler di persilahkan menggunakan cara apapun untuk mengeliminasi peserta lain. Siapapun yang berhasil bertahan 30 menit akan lolos ke babak selanjutnya."

Baam berdiri di depan lift dengan tulisan "WAIT" besar tertera di pintu, menunggu lawan apapun yang akan menantangnya bertarung. Aturannya masih sama, kalian boleh menggunakan cara apapun, berarti dia tidak perlu sampai membunuh, tapi terakhir kali dia dilantai ini....

"Yo Chibi? Apa yang kau lakukan di tempat ini ha? Pulang saja dan merengek pada ibumu, aku akan berbaik hati melepaskan mu untuk saat ini." Seorang pria berbadan kekar tanpa rambut keluar dari pintu, matanya menatap Baam dengan remeh sementara bibirnya menyerigai lebar.

"...." Apa orang ini tidak lelah mati di tangannya?.

Baam mengalihkan pandangan, sama sekali tidak tertarik dengan pertarungan melawan orang bodoh yang hanya tau cara mengejek dan meremehkan lawan, orang seperti ini akan selalu menjadi yang pertama mati di Medan perang.

"Oi, oi! Apa kau meremehkan ku? Kau sangat kurus hingga aku salah mengartikanmu dengan tape, apakau wanita?"

"...."

"Oi jawab aku! Apa kau mau mati?!" Pria itu berjalan mendekati Baam, kemudian meraih kerah bajunya dan menariknya hingga terangkat beberapa centi dari tanah.

Baam hanya membalas tatapannya dari balik poni rambutnya yang tumbuh sangat panjang hingga menutupi mata dan pipinya.

"Apa kau tuliー"

"Ting" sekali lagi pintu terbuka, kali ini menampilkan seorang pria dengan tubuh yang lebih kecil dari pada pria sebelumnya.

"Oh sudah mulai?" Pria dengan surai putih berjalan masuk, mengibaskan sebuah tongkat mercusuar berwarna kuning.

Pria berbadan kekar melepas Baam dan mengganti target, dia mulai menyerang kearah pria yang baru masuk, Baam menghela nafas kemudian menepuk-nepuk jubah hitam dengan lambang mata FUG.

Awalnya dia tidak memiliki niat untuk bertarung seperti di kehidupan terakhir, namun dua orang itu terus bertarung untuk membunuh satu sama lain. Jika Aguero berada disini dia pasti berkata 'apa mereka bodoh? Pengawas tidak membatasi jumlah Reguler yang bertahan, Mengapa repot-repot mencari musuh?', sayangnya tidak Benyak yang berpikir panjang seperti Khun.

Sekali lagi pintu terbuka, kali ini masih pria dengan badan kekar dan otot besar, tapi tidak sebesar pria yang pertama. Pria itu tampaknya mengabaikan dua orang yang bertarung dan berlari menyerang Baam yang terlihat menganggur.

Baam menghela nafas, tanpa kata menjentikkan Shinshu dari jarinya, pria itu terlempar kebelakang dan menghempas dinding dengan keras.

Suara hempasan mengalihkan perhatian orang yang bertarung pertama, Baam tidak repot-repot menarik tangannya.

"Kalian menyerah saja, aku sedang tidak dalam mood untuk bertarung" Baam menyahut dengan dingin. Dia tidak begitu bersimpati untuk orang-orang egois dan memandang rendah orang lain.

Pada akhirnya mereka bersikeras untuk bertarung, Baam hanya butuh satu tendangan dan menyapu keduanya sekaligus.

Pintu berbunyi lagi beberapa detik setelah itu.

"Oi! lihat kesini pecundang! Aku adalah yang terhebat Wangnan Jahー"

Pria berambut oranye yang familiar membeku di depan pintu, matanya melebar karna shock. Baam berkedip pada pria di depannya, dia lupa jika akan bertemu dengan Wangnan di lantai dan ujian ini.

Wangnan dengan cepat kembali pada dirinya sendiri dan kemudian tersenyum dengan cara yang paling tidak meyakinkan, sepanjang yang bisa diingat Baam, laki-laki lain selalu seperti ini saat dia berpura-pura tenang di depan lawan yang kuat.

"H-hei kau hebat juga dapat mengalahkan tiga orang sekaligus, apa kau pikir kau bisa mengalahkan semua reguler? Kurasa tidak, kan? Jangan gegabah, mari kita bekerja samaー"

"Aku tidak akan menyerangmu selama kamu tidak melakukannya lebih dulu..." Baam agak kasihan dengan bagaimana keringat dingin mengalir di wajah Wangnan dan postur canggung untuk menunjukkan nilai, mengingat Wangnan sebenarnya sangat kuat, dia benar-benar kuat, saudara dari Karaka dan berhubungan darah langsung dengan Zahard. Wangnan saat ini mungkin lemah untuk suatu alasan, tapi melihat bagaimana dia tidak dapat mati meski menderita luka parah... Wangnan mungkin sudah mendapat notabene Abadi bahkan saat ini.

Kelegaan tertulis di wajah Wangnan saat mendengar deklarasi Baam, dia akan aman selama di tidak memulai perkelahian.

Baam belum memutuskan untuk berbicara setelah itu, dia hanya berjalan ke dinding terdekat dan duduk di laintai, Wangnan mengikutinya setelah itu.

"Dari keluarga mana kau berasal? S-siapa namamu?" Pria berbuat oranye berusaha mengisi kekosongan, Baam menoleh, kali ini dia memasang wajah senyum mudah.

"Jyu Viole Grace, Viole"

"Oh Viole! Aku Wangnan Jah, calon raja menara ini!" Wangnan menggembungkan dadanya penuh kebanggaan, Baam menoleh.

"Raja ya?, Mungkin tidak buruk untukmu" dia menerawang, Baam pernah merasakan posisi itu sebelumnya, tidak ada yang cukup memuaskan untuk tinggal di istana dan duduk di singgasana, tidak melakukan hal apapun selain dipuja, memandang rendah orang lain dan memerintah. Ini membosankan.

Mungkin, mungkin saja Wangnan dapat melakukan yang lebih baik. Tapi meski dia kembali kemasa lalu, masa depan masih menjadi hal yang belum pasti, rencana Baam saat ini hanya tinggal bersama Aguero, melihat kemana takdir untuk menuntunnya kali ini.

Tiga menit kedepan hanya diisi dengan keheningan dan obrolan seputar Wangnan yang mencoba melebih-lebihkan dirinya. Baam tidak keberatan dengan perusahaan yang lain, dia hanya mendengar dan menjawab ketika butuh. Di masa lalu tidak banyak waktu dimana dia dapat berbicara dengan Wangnan secara pribadi.

Pintu berbunyi untuk kesekian kalinya, kali ini yang muncul adalah sosok bertubuh super besar dengan cahaya elektrik berbentuk sayap di bahu kanannya, Horyang. Wangnan membatalkan serangannya di tengah teriakannya yang berani.

Seperempat jam kemudian ruangan di penuhi dengan seorang pria berambut coklat kelewat panjang, seorang pria berisik dengan jaket hijau bau, pria besar yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama, kemudian satu bocah dan seorang gadis cupu berkaca mata.

Baam tidak dapat membantu, tapi berpikir bahwa berbanding terbalik dengan rekan-rekan pertamanya, dengan dua orang putri Zahard sebagai Fisherman, dua Scout cerdas dan kuat, Wave Controller dari cabang keluarga Eurasia, Light Bearer serba bisa dari keluarga Khun dan buaya bicara dengan keterampilan tombak yang baik. dibandingkan mereka, Tim asam manis benar-benar...mn, bagaimana menyebutkannya... lemah?. Wangnan dan Ehwa Yeon adalah sesuatu yang lain, Horyang kuat tapi terlalu emosional untuk kebaikannya sendiri.

Hah... aku akan menyusahkan Aguero untuk melatih Tim ini.

Reguler terakhir datang adalah Akraptor.

Sekali lagi keributan terjadi, Wangnan sepertinya kesal dengan kata-kata Akraptor, dia juga menyebut-nyebut Miseng. Baam hanya mendengar diam-diam, Tidak berniat mengeliminasi mereka seperti sebelumnya.

Waktu berlalu dengan damai, kecuali keributan antara duo yang masih berdebat.

Bel berbunyi tanda 30 menit bertahan telah berakhir, pintu terbuka lagi, kali ini untuk membawa mereka ke arena berikutnya.

Semua orang masih duduk dengan posisi yang tidak berbeda jauh dari sebelumnya, Miseng dengan baik hati membagikan makanan ringan pada semua orang. Baam juga mendapat satu, sementara Akraptor diabaikan begitu saja. Baam buka penggemar besar coklat, dia menyukainya sampai batas tertentu, tapi melihat tangan Akraptor yang masih menampung agak membuatnya tidak enak hati. Jadi dia memberi Snack itu pada Akraptor, pria berambut putih itu hanya menatapnya dalam diam, kemudian memberinya sengiran tulus dan memakan cemilan.

Pintu lift lain terbuka, seorang pria dengan badan kekar berlumuran darah tidak akan jauh dari hilang kesadaran merangkak meminta tolong pada mereka, orang itu tidak terlihat seperti orang baik. Tapi dia terluka dan membutuhkan bantuan.

Tidak ada yang dapat peduli untuk menolong orang lain di saat-saat seperti ini, Baam akhirnya memutuskan untuk menolong, dia bangkit dan berjalan kearah itu.

"Maaf aku tidak dapat menolongku untuk ikut ujian selanjutnya, tapi aku bisa berbagi poin untuk perawatan" Baam mentransfer poin dari poketnya pada Reguler, kemudian cahaya biru keluar dari tubuh pria itu dan hilang. Sepertinya dia dikirim kembali kelantai sebelumnya.

Baam kembali hanya untuk ditatap dengan mata berbinar-binar.

"Kamu ternyata orang baik" Miseng berjalan kearahnya, Baam tidak mengatakan apa-apa, namun tidak berharap jika gadis itu langsung memeluk pinggangnya tanpa peringatan.

Baam tidak bergerak melepaskannya, namun menepuk bocah itu.

"Aku tidak sebaik itu kamu tau. Aku mungkin bisa menggagalkan ujianmu di pertandingan selanjutnya"

"Tapi kamu membantu orang itu"

"Aku hanya memberinya poin, bukan menyelamatkannya"

"Tapi itu masih baik!"

"Miseng, kembali kesini" Miseng menoleh ke asal suara, melepaskan Baam dan kembali pada Goseng.

Tim selanjutnya tiba, mereka juga lulus dengan anggota terbanyak. Salah satunya mungkin kenalan Wangnan, di sisi lain Ehwa keluar bersama Prince.

Pertandingan selanjutnya di umumkan oleh Ranker imut bernama Love, Baam pernah bertemu dengan love di Medan perang beberapa kali.

Ujian kali ini adalah untuk mencari pengguna Shinshu terbaik, Skor akan segera keluar setelah memukul instrumen pengukur Shinshu dengan iklan wajah Quant dan Slogan Konyol yang tidak masuk akal.

'PUKUL AKU!!! Ditulis dengan font tulisan Times new roman, artinya aku serius!!!'

Apa-apaan?

Ujian di warnai dengan cemooh dari pringkat-pringkat teratas, saat ini posisi pertama di pegang oleh Horyang, Wangnan yang tadi berada di peringkat ke 10 ditendang ke peringkat 13. Miseng dan Goseng menangis sambil memeluk kaki, beberapa Reguler lain yang berada di bawah peringkat delapan menjadi lebih putus asa.

Baam tidak dapat melakukan apapun tentang bakat dan takdir, kembali ke lantai ujian pertama, Lero ro juga menguji ketahanan Shinshu semua Reguler. Baam melihat bagaimana sebagian dari mereka tidak lulus setelah begitu banyak perjuangan, uang dan taruhan nyawa. Seberapa banyak orang yang mati di setiap lantai, mengorbankan segala yang mereka punya. namun tetap kalah karna takdir, menara tidak memilih mereka, tidak peduli seberapa banyak mereka dapat membayar.

Yah terkadang Dewa tidak adil. Lero ro pernah berkata seperti itu, Baam sendiri dijuluki Dewa, dia tidak bangga untuk menjadi salah satu.

Nama Ehwa Yeon tertera di layar, gadis itu berjalan kedepan dengan bangga dan percaya diri. Persis seperti siapapun yang lahir dari 10 keluarga besar, mereka lahir dengan kekuatan dan kemampuan di atas rata-rata. Ehwa segera menggeser peringkat pertama dengan skor 22.384 bahkan setelah terpeleset, Prince menyalipnya dengan skor 25.521.

Baam terpanggil di urutan paling terakhir. Dia segera bangkit dan berjalan ke Instrumen tanpa tergesa-gesa, karna dia adalah anggota terakhir secara alami semua mata tertuju kearahnya, anehnya Baam merasa sedikit bersemangat alih-alih gugup. Dia berpikir untuk menguji coba Instrumen Shinshu di depannya, terakhir kali diberada disini Baam lulus dengan skor tertinggi, hanya 134...ribuan? Dia tidak dapat mengingat detailnya.

Jadi ketika dia sampai didepan Baam mengarahkan tiga jarinya pertama ke tabung berwarna biru yang mirip Lighthouse, kemudian mengarahkan sebagian kecil dari Shinshunya.

Sama seperti sebelumnya, benda itu tidak mampu menahan tekanan dan hancur berkeping-keping.

Jyu Viole Grace, skor 1.864.981.

"1 juta 8 ratus... Apa kau bercanda? Siapa dia?" Salah satu perserta menatap angka dengan tercengang, ruang yang tadi dipenuhi keributan menjadi senyap, Love bahkan menjatuhkan paha ayam kesukaannya.

"FUG" Love bergumam dengan keras hingga semua orang di ruangan dapat mendengarnya.

"FUG? Asosiasi yang menentang raja Zahard? Kenapa dia disini?"

"Mengenakan lambang FUG terang-terangan? Apa bocah itu memiliki jabatan?"

"FUG, kudengar mereka memburu 10 keluarga besar beserta keturunannya. Sial... Dia mengerikan"

"Monster untuk Monster, aku tidak ingin ada hubungannya dengan ini"

Reguler saling berbisik satu sama lain, Baam hanya mengabaikan mereka tanpa terganggu.

Love sekali lagi naik keatas podium, memanggil peringkat pertama kedepan, kemudian menyuruh Baam memilih tujuh rekan untuk masuk babak berikutnya.

"Nomor 1025, Reguler Wangnan Jah!!! Aku memiliki kelebihan dari sekedar kemampuan, Era 10 keluarga Agung sudah berakhir denganku! Aku bisa menari, benyanyi, aku dapat menghiburmu!!! Semakin kau mengenalku! Kau akan mengatahui sisi manisku! Kau tidak akan menyesal memilihku!!!" Wangnan berteriak dari sebrang ruangan, dia bahkan tanpa malu mempraktekkan sebagian dari perkataan, kemudian berlutut di depannya.

"...." Baam lupa jika pidato ini sebenarnya ada dalam skenario sebelumnya. 

Akraptor juga ikut berlutut di sebelah Wangnan, " kumohon pilihlah aku... Putriku menungguku, dia pasti sudah besar sekarang, aku ingin menemuinya"

"Tidak dia berbohong! Jangan dengarkan om om ini! Dia jelas berbohong padamu! Pertama coba pikirkan, bagaimana ada anak perempuan di luar sana yang mirip dengan dia! Itu tidak realistis samasekali!" Wangnan mencoba mendebat.

"Kenapa kau bilang aku berbohong!"

Keributan semakin menjadi, kemudian terhenti sebentar dengan Horyang yang juga memilih berlutut.

"Aku, pilih aku. Aku perlu menemukan seseorang" katanya.

Miseng berlari dan memeluk pinggang Baam sambil menangis.

Pertengkaran berlanjut hingga Ehwa Yeon bergabung, berbicara tentang kisah sedih, rekan yang kuat dan pilihan terbaik. Wangnan berdebat dengannya tentang melukai sesama Tim, kemudian hal-hal beralih tentang daya tarik.

"A-aku punya dada yang besar dasar monyet bau!!!" Deklarasi terlarang baru saja di ucapkan.

Ruangan hening sementara Prince tertawa di belakang latar.

Wangnan yang sejak tadi berdebat tidak bermaksud untuk mengalah "tidak! Lucu sekali, memang sebesar itu! Biar kutunjukan!!!" Salah satu pangeran Zahard benar-benar memiliki keberanian untuk membuka Resleting celananya di depan umum.

Baam sudah cukup dengan semua perdebatan konyol ini tidak lagi dapat mengontrol tawanya, Calon Slayer FUG menutupi mulutnya dengan punggung tangan hingga suara tawanya teredam. Dia tidak tahan lagi, pertengkaran orang-orang ini sebenarnya lebih lucu dari pada lelucon Isu atau perdebatan konyol Aguero dan Rak, atau Hatz dengan anting-anting Khun.

Semua fokus di ruangan beralih pada Baam, dia berhasil mengontrol dirinya dan kembali tenang dan bermartabat.

"Nah, Administrator Ujian. Tolong beri waktu untuk memilih, siapa yang cukup pantas untuk dibawa naik ke menara" Baam tersenyum pada Ranker.

Love tampak ragu untuk memilih, namun mengangguk dan memberi persetujuan.

"Tapi sebagai ganti permintaanmu, kau dan aku akan mengadakan permainan. Jika kau menang aku akan membiarkanmu dan Tim yang kau pilih lolos, tapi jika kau kalah aku akan menggagalkan mu ujian lantai ini" Ranker memberi syarat.

Baam mengangguk tanpa beban, "tentu".

XOXO

"Memandangi Cincin itu lagi?" Khun Ran berjalan masuk melewati pintu kamar, Rambutnya masih lembab sehabis mandi, sebuah handuk tergantung dibahunya. Khun dapat mencium aroma Mint dan Woody di udara, aroma yang terlalu gentle untuk bocah seperti Ran, tapi Khun tau lebih baik dari pada mengatakannya secara langsung.

"Warna cincin itu lebih ringan dari pada Suspendium. Kualitas nilainya mungkin lebih dari A, aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Siapa yang memberikan itu padamu?" Ran berjalan mendekat, kemudian menjatuhkan diri di samping kaki saudaranya. Khun menjatuhkan cincin yang tergantung pada kalung di lehernya, kemudian tanpa bertanya meraih handuk di bahu Ran dan mengeringkan rambut Khun yang lebih muda.

"Aku tidak tau, tidak ada data tentang cincin itu dimanapun. Mungkin butuh akses data lebih tinggi dari A untuk mengetahuinya" Khun terus berbicara tanpa berhenti bekerja.

"Reguler mana yang bisa memiliki barang seperti itu selain dirimu? Apa dia mencurinya juga?"

"Kurasa tidak, ada nama dan inisial yang di embos langsung disana, Ini milik pribadi"

"Lalu kenapa dia memberikannya padamu? Barter?" Ran mendongakkan kepalanya untuk memenuhi tatapan Khun. Biner Cobalt bertemu dengan Cobalt lainnya, tapi Khun mengalihkan matanya sedetik setelah itu, sama sekali tidak berniat di baca oleh saudaranya.

Sayangnya kilatan kesedihan dan kehilangan tidak hilang dari sana, cukup bagi Ran untuk mengetahui seberapa penting benda itu bagi Khun.

Sejauh yang bisa di ingat Ran tentang saudaranya, A.A bukan tipe yang emosional. Dia dibesarkan oleh ibu yang tergila-gila pada kekuasaan, tumbuh menjadi dingin, Intoleran dan perhitungan, Sungguh aneh melihat bagaimana seseorang sebenarnya dapat membuatnya mengalami perubahan kepribadian seperti ini.

Seorang Khun jauh dari emosi-emosi seperti kasih sayang, cinta, atau apapun sejenis itu. Itu tidak berguna dan menganggu. mereka besar untuk saling membunuh dan menginjak satu sama lain, berada di atas dengan genangan darah saudara sendiri di bawah kaki mereka, dan tumbuh dengan berpikir seolah-olah hal itu normal.

Setiap anak Khun berusia sepuluh tahun, akan diadakan pertarungan untuk menentukan nilai guna diri mereka sendiri. Yang kuat dan cerdas akan berada di atas, yang lemah dan tidak berbakat ditakdirkan mati, mereka hanya menghabiskan sumber daya dan tempat. Untuk menjadi tuan muda kau harus mematikan semua emosi negatif seperti ini, tidak ada belas kasihan, tidak ada empati atau simpati, seorang Khun tidak butuh moral. Jadi tidak aneh jika keluarga mereka terkenal karna 'berhati dingin' dan semacamnya.

A.A adalah salah satu yang lolos dalam pertarungan ini, dia mantan tuan muda. Hanya orang bodoh yang akan melihat nilainya dari julukan 'anak buangan', bahkan jika seorang Khun menjadi buangan mereka masih menjadi salah satu permata di dalam lumpur, Khun Hatzling yang bergabung dengan Wolhaiksong adalah salah satu contohnya.

"A.A kamu menjadi lemah" Ran mengatakannya seolah itu fakta yang harus diketahui. tangan Khun berhenti sebentar, namun kembali bergerak seakan perkataan Ran barusan tidak menampar harga dirinya.

"Yah...aku tidak akan menyangkalー" dia melanjutkan. "ーTapi... aku yang dulu tidak mungkin melakukan hal-hal kecil seperti ini untukmu"

Ran memiringkan kepalanya, tampak berpikir. kemudian dia hanya melepas nafas lelah dan bersandar pada sentuhan.

"Aku tidak bilang itu buruk"

Kedua Khun jatuh dalam keheningan yang nyaman, tidak ada yang berbicara setalah itu. Keduanya hanya menikmati perusahaan masing-masing. Ran pada akhirnya tertidur ketika Khun menyisir rambutnya dengan jari-jari. Setelah yakin yang lebih muda tertidur sepenuhnya, Khun membantu Ran berbaring ketempat tidur, menarik selimut untuk bocah itu. Khun duduk diatas sofa dan kembali membuka Lighthousenya, memeriksa berita-berita dan informasi-informasi yang akan diujiankan untuk lantai ini. Dia juga perlu menambah anggota, selain Ran, Nobick, Gentyang, Michael dan Apple. Dia membutuhkan Scout yang cukup cepat untuk menuntaskan misi.

Dia mungkin akan tidur terlambat malam ini.

XOXO

karna hari ini aku cuma up dengan 2789 kata, semoga Jumat depan bisa lebih banyak.

Untuk kedepan akan ada lebih banyak hubungan antara Khun A.A & Ran, Juga Jyu Viole Grace bareng sweet and Sour.

Aku pingin cepat-cepat bikin BamKhun ketemu, mungkin dua chapter lagi?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Senin, 13 July 2020.

Continue Reading

You'll Also Like

811K 59.4K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
567K 57.5K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
415K 30.7K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
211K 22.8K 43
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...