"kapten..."
"Kak Hel.."
"Kapten..."
Terlihat seorang gadis remaja berambut putih tengah duduk di Depan sebuah Layar komputer yang digunakannya untuk memainkan sebuah Game.
"Hah..."
Dia hanya menghela nafas panjang sebelum mulai mengetik sebuah pesan di dalam game yang sedang dimainkannya
[Madya]
[Teman-teman, bagaimana jika kita adakan pertemuan didunia nyata?, Dengan begitu kita bisa melakukan koordinasi dengan baik]
Melihat pesan itu,ketiga anggota yang lain mulai membalas pesan itu
[Peter]
[Menarik,dengan begitu setidaknya kita bisa saling mengetahui wajah masing-masing, sekaligus untuk mengetahui kebenaran tentang Marty yang ngehode :v]
Orang yang Avatarnya merupakan Orc berrambut merah juga membalas Pasan itu sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan.
[Marty]
[Hei..Pete siapa yang kau panggil Hode hah?, lagi pula aku yakin wajahmu pasti lebih buruk daripada,karakter Avatar yang kau gunakan,hahaha]
Sementara itu,Orang yang Avatarnya merupakan seorang gadis fairy mulai mencibir perkataan sang orc.
[Peter]
[Hei,ini terjadi karena salah pick, lagipula didunia nyata aku ini cukup tampan loh]
Orc berambut merah itu mulai berbicara panjang lebar tentang dirinya, sementara itu Sang Fairy juga tak mau kalah,mereka pun akhirnya mulai berdebat yang membuat kedua anggota lainnya hanya menghela nafas.
[Madya]
[Jadi?,Kak Hell apakah kau akan datang?]
Gadis yang Avatarnya merupakan Gadis Elf Berambut perak mulai bertanya menghiraukan keberadaan Sang orc dan fairy yang masih bertengkar
[Helsing]
[kurasa itu ide bagus, selain itu,ini mungkin adalah pertama kalinya kita semua bertemu,sekaligus Merupakan perpisahan dari Party The Myth]
Melihat pesan itu,Gadis Elf,bahkan Fairy dan Orc yang masih bertengkar pun tiba-tiba terdiam, Sebelum notifikasi sistem mulai muncul Dihadapan mereka semua
"Ding!"
[Kepada Semua Petualang]
[Perihal: Penutupan Seluruh Server Bahamuth Lair ]
Keempat pemain itu hanya menghela nafas panjang melihat notifikasi itu.
Ya,Hari itu merupakan hari dimana sebulan sebelum penutupan game Bahamuth Lair.
***
"Hah...,begitu ya?.."
Terlihat seorang wanita berambut putih sedang menghela nafas dari waktu ke waktu ketika membaca sebuah kertas ditangannya.
"Iren..."
Dihadapan wanita itu, Terlihat seorang wanita lain berjas putih yang sepertinya merupakan seorang dokter.
Melihat tatapan mata itu,wanita bersurai putih itu hanya tersenyum tipis sebelum mulai menepuk pundak wanita berjas putih tersebut.
"Kau sudah berusaha semampumu, terimakasih dok-,tidak... Martha"
Mendengar hal itu, wanita berjas putih yang ternyata bernama Martha itu hanya bisa mengepalkan tangannya keras.
Sebenarnya,jika dia bisa dia tak ingin memperlihatkan apalagi memberikan kertas itu kepada wanita dihadapannya ini.
Namun apa daya?,dia tidak bisa membantah perintah atasannya,yang merupakan sepupu dari gadis Dihadapannya ini dan belakangan diketahui menginginkan kematiannya.
"Iren,Aku.."
Martha hanya bisa memandang wanita dihadapannya ini dengan tatapan kasihan.
Irena Putri Madya, seorang wanita berusia 25 tahun dengan Rambut panjang yang telah memutih.
Mungkin sebagian orang merasa aneh ketika melihat rambut yang memutih secara keseluruhan diusia Seperti itu.
Irena mengidap suatu penyakit langka yang disebut Marie Antoinette Sindrom, dimana orang yang mengidap sindrom ini akan mengalami keputihan rambut di usia muda karena mengalami stress maupun trauma berat.
Hal itulah yang terjadi kepada Irena,semasa dia kecil tepatnya waktu ketika ia masih berusia 5 tahun.
Pada hari itu, terjadi perampokan dirumahnya yang merupakan sebuah mansion besar dan dipenuhi oleh barang-barang berharga.
Irena yang saat itu hanyalah seorang gadis kecil pun segera ketakutan,dia telah melihat jasad kedua orangtuanya yang ditembak oleh para perampok itu,yang hanya menyisahkan dirinya dengan kedua adiknya.
Para perampok itu memberikan waktu kepada Irena yang menurut mereka sudah bisa membawakan mereka barang-barang berharga yang ada di rumah itu.
setiap 40 menit sekali para perampok itu akan membunuh saudara-saudaranya apabila keinginan mereka tidak terpenuhi.
Irena kecil pun segera berlari mencari bahan-bahan berharga yang ada di rumah itu.
Akhirnya Dia melihat sebuah guci yang menurutnya mungkin merupakan barang berharga.
dia pun berusaha mengangkat guci besar yang bahkan lebih besar dari badannya kala itu,Dengan tangan kecilnya,dia pun berjalan dengan pelan hingga menuruni tangga.
"Dor!"
namun,sebuah suara tembakan mengagetkannya membuat guci besar itu terjatuh dari tangga bersama dengan dirinya.
Dia pun akhirnya jatuh pingsan karena tidak dapat menahan rasa sakit.
***
Tak butuh beberapa lama hingga polisi akhirnya tiba di tempat kejadian.
Mereka pun segera menemukan Irena yang baru saja tersadar dari pingsannya
Menurut laporan polisi,para perampok berhasil kabur dan saudaranya yang satu tidak diketahui bagaimana nasibnya.
Irena hanya bisa terdiam kaku melihat jasad kedua orangtua beserta salah satu saudaranya.
Dia tidak bisa bergerak dari tempatnya, seluruh dadanya terasa sesak dan rambutnya yang dulu berwarna hitam, tiba-tiba memutih dengan cepat, mengejutkan polisi yang saat itu berusaha untuk menghiburnya
"Argh..."
Mengingat kembali kejadian itu,kepala Irena terasa sakit hal itupun membuat Martha segera menyuntikkan cairan obat kepada gadis malang itu.
"..."
Martha hanya bisa terdiam melihat kondisi Irena yang mulai memburuk setiap harinya.
Awalnya rambut miliknya tiba-tiba saja memutih,namun tepat ketika dia berusia tujuh belas tahun,matanya tiba-tiba saja mengalami kebutaan,yang mulai semakin memburuk pada saat ia berumur 20an tahun yang dimana seluruh tubuhnya mulai mengalami kelumpuhan.
Memang, penyakit yang diderita Irena sangatlah jarang ditemui,hingga saat ini belum ada satupun obat yang cocok untuknya.
Hingga Satu-satunya cara yang bisa digunakan untuk memanjangkan umurnya hanyalah dengan memanfaatkan fitur dari V-gear yang dapat menjaga kondisi tubuh pengguna hingga beberapa hari .
Memang, teknologi V-gear masih menjadi sebuah misteri bahkan dalam sains sekalipun.
awalnya teknologi ini digunakan dibidang militer,hingga akhirnya berkembang ke bidang lainnya.
Bidang kesehatan pun tak mau kalah,
Dengan Teknologi ini mereka bisa membuat orang buta dapat melihat kembali dengan bantuan beberapa alat tambahan.
"Hei, bertahanlah aku yakin kau pasti bisa bertahan,kau masih ingin bertemu dengan kapten kan?"
Ucapan martha bagaikan Petir disiang hari bagi irena,dia hanya bisa tersenyum tipis menanggapi pertanyaan itu
"Kak Hell kah?..."
Senyuman tipis dibibir Irena berubah menjadi senyuman pahit ketika mengingat kejadian dimana orang yang disebutkan oleh Martha tidak memenuhi janji terakhir mereka.
"Hei,jangan seperti itu aku yakin Kapten sendiri pasti memiliki alasan kuat mengapa dia tidak datang hari itu"
Martha mencoba mencairkan suasana,sekaligus memeriksa kondisi Irena yang semakin memburuk.
Mendengar hal itu,Irena hanya terdiam sambil menatap lurus Keluar jendela dimana bintang-bintang Terlihat bersinar dengan terang.
"Indahnya..."
Pikir Irena ketika melihat bintang-bintang itu