Give Me Your Heart EXTENDED

Par Christina_Evelina

25K 911 55

Tak ada kisah cinta yang selalu berjalan mulus tanpa masalah sekecil apapun. Tetapi cinta tulus akan membuatn... Plus

Give Me Your Heart Extended

Give Me Your Heart Extended

14.6K 468 31
Par Christina_Evelina

CHAPTER 31

Namaku Prilly, wanita berumur 30 tahun dengan status ibu beranak 2 dengan suami seorang dokter anak bernama Ali. Tak ada yang spesial dari kehidupanku, kecuali memiliki suami hebat seperti Ali dan melahirkan anak kembar yang lucu seperti Altan dan Alena.

Semuanya berjalan normal dan bahagia sesuai harapan selama 5 tahun pernikahan kami, kedua orang tua kami sudah akrab sejak dulu, kakak laki-lakiku sudah menikah dengan sahabatku dan memberikanku keponakan yang tampan bernama  Pangeran, dan adik iparkupun sudah memiliki usaha yang sukses bersama istrinya yang sedang mengandung anak kedua mereka.

Toko bunga yang menjadi kebanggaanku saat ini sudah selesai di renovasi dan aku bisa menambah satu cabang lagi di daerah Bandung. Aku percayakan pada Nara asistenku yang sudah kuanggap saudara perempuanku sendiri, 2 tahun yang lalu ia menikah dengan klienku yang merupakan sahabatku juga Dika. Ia pria yang baik, mau menerima Nara yang sudah berstatus janda dengan anak satu yang saat ini berumur 9 tahun, Zyan.

Semua berjalan baik, sampai hari itu tiba......

♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Sabtu, 8 Juni 2019

Hari yang takkan pernah aku lupakan, sejak pagi Ali, suamiku terus saja memeluk dan mencumbuku penuh gairah. Bahkan ia sampai ijin dari Rumah Sakit tempatnya bekerja untuk tidak masuk hari itu.

"Sayang, kamu kenapa sih, tumben banget sampe bolos kerja" tanyaku menahan tubuhnya yang terus menindihku sambil menciumku.
"Kenapa?mama udah bosen sama papa?" Tanyanya balik yang jelas saja membuatku geli.
"Apaan sih, ya ga lah, gimana aku bisa bosen sama kamu, kalau tiap hari kamu makin ganteng dan macho kaya gini, bikin aku horny kalau liat kamu senyum, hihihi" ucapku centil.
Ia tak membalas ucapanku, hanya tetap menghujaniku dengan ciuman mautnya yang tak pernah berubah meski sudah 5 tahun bersamaku setiap hari.

Aku hanya pasrah saat ia mulai melepaskan pakaianku satu per satu. Saat itu masih pukul 04.00 pagi, aku tak merasa takut karena anak-anakku masih tidur. Ali membuatku gila dengan perlakuannya, ia tahu dimana titik-titik sensitifku yang membuatku mengejang saat ia menyentuh bahkan menciumnya.

Akupun terbakar nafsuku sendiri dan dengan lihai kutanggalkan semua kain yang menutupi tubuhnya. Kucium lembut dadanya yang bidang hingga ia bergidik karena kenikmatannya. Ia pun sudah tak tahan untuk mulai bercinta denganku, dapat kurasakan kejantanannya yang sudah menegang dan mulai basah di selangkanganku yang mungkin juga sudah basah daritadi.

Aku meraih wajahnya dan kukulum bibirnya yang daritadi membuatku gemas, kugigit pelan hingga ia mulai menyatukan tubuhnya denganku. Kudengar nafasnya yang tak beraturan dengan lenguhan yang membuatnya terlihat semakin tak kuasa menafan hasratnya.

Aku suka melihat wajahnya yang sedang birahi seperti ini, tatapannya tajam menusukku, seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya. Tubuhnya bergetar menahan gejolak yang mulai membakarnya, tubuhku mengejang dan berkali-kali menahan rasa ngilu tapi nikmat saat kami mengalami klimaks.

Ali merebahkan kepalanya di dadaku, ia terlihat lelah dan berkeringat meskipun AC kamar sudah menunjukkan 18° C. Kupeluk kepalanya dan membiarkan ia tertidur dengan posisi masih menindihku.

Saat aku hendak memejamkan mata untuk kembali beristirahat, tiba-tiba aku merasakan mual yang luar biasa. Aku melompat dari tempat tidur dengan segera dan berlari ke arah wastafel dekat kamar mandi.

"Uuweeeekkk,,,,,,,,uweeeeekkkkk"  hanya air yang keluar, tapi aku merasa seluruh isi perutku akan keluar.
"Sayang, kamu kenapa?kamu sakit?ko tiba-tiba muntah?" Tanya Ali panik memijat tengkukku pelan.
Aku menyikat gigiku dan berkumur dengan mouthwash untuk menghilangkan rasa mualku.
Ali menuntunku duduk di tepi sofa dan memberikan piyama untuk menutupi tubuhku yang ternyata tak menggunakan apa-apa.
"Ga tau nih, tiba-tiba aku mual banget, dan sekarang kepalaku kliyengan" jawabku sedikit lemas.
Ali memelukku dan mengusap kepalaku agar aku lebih tenang.
"Nanti kita periksa ya, aku curiga kamu hamil" ucapnya santai.
"Hamil??" Tanyaku tak percaya. Kami memang sedang melakukan program hamil anak ketiga kami, tapi aku tak menyangka akan secepat ini sejak aku melepaskan KB ku.

Aku balas memeluknya sambil tersenyum senang bukan main. Ali berkali-kali mencium perutku dan bicara padanya.
"Anak papa sayang, sehat-sehat ya, jagain mama buat papa, oke jagoan?" Ucapnya seperti bicara pada Altan dan Alena lalu mencium keningku mesra.
"I love you ma, forever" ucapnya lagi membuatku tersanjung dan menangis terharu akan sikapnya yang begitu menyayangiku.

♥♥♥♥♥♥

Minggu, 9 Juni 2019

Semua keluarga berkumpul di rumah mertuaku, Ali sengaja mengajak mereka berkumpul untuk mengumumkan kehamilan keduaku yang ternyata sudah menginjak usia 4 minggu.

"Selamat ya sayang, akhirnya Altan sama Alena punya ade"  ucap mamaku memberikanku selamat diikuti semua keluarga yang ada di sana.
Kami sempat doa bersama sebagai ungkapan syukur dan mohon perlindungan Tuhan selama kehamilanku hingga persalinan nanti.

"Eits, sesama ibu hamil, sehat-sehat ya sampe lahiran" ucap Alex merangkulku dan juga istrinya yang sedang hamil 5 bulan.
"Aminnnn"  jawabku dan Gritte bersamaan.
Alex merangkul Gritte dan mencium keningnya. Tak lama, Ali menghampiriku , memelukku dari belakang dan mencium pundakku mesra membuat Altan dan Alena ikut berlari ke arahku dan memelukku manja. Semua tertawa melihat tingkah mereka yang lucu, berebut perhatianku dan Ali.

♥♥♥♥♥♥

Senin, 10 Juni 2019

Untuk pertama kalinya, aku tak bisa mengantarkan kedua anakku ke sekolah. Ali melarangku untuk keluar rumah karena kondisiku yang mengalami morning sick berlebihan. Untungnya, Ali bisa menemani mereka hingga sekolah usai pukul 10.00 nanti.

"Maaf ya sayang, mama lagi sakit, kalian dianter papa dulu ya, jangan nakal, salam buat ibu Nina" ucapku sambil merapikan seragam yang dikenakan Altan dan Alena.

"Iya ma" ucap anak-anakku lalu memeluk dan menciumku sebelum akhirnya Ali menyuruh mereka masuk ke dalam mobil.

"Dah ma, istirahat ya, ga usah ke toko dulu, kalau ada apa-apa, telepon papa ya" ucap suamiku mencium keningku lalu melajukan mobilnya menuju sekolah anak-anak.

Entah kenapa, kehamilanku yang kedua ini terasa lebih berat dibandingkan saat kehamilan si kembar. Aku duduk di sofa ruang tengah dan meminta Bik Sum untuk membawakan air hangat untuk minum obat mual yang diberikan dokter. Dan kuputuskan untuk merebahkan tubuhku sejenak untuk menghilangkan rasa mualnya.

♥♥♥♥♥♥♥

Writer POV

Ali mengantarkan Altan dan Alena memasuki kelas mereka. Terlihat beberapa anak sudah duduk di kursi mereka.

"Altan, Alena, ayo sini sayang" seru wanita yang Ali perkirakan adalah ibu Nina, wali kelas sekaligus guru Altan dan Alena.

Si kembar langsung menghampirinya dan berbaur dengan anak-anak lain. Mereka terlihat akrab dengan ibu guru ramah yang begitu dekat dengan mereka.

"Papa Altan dan Alena ya? Kenalin, saya Nina, gurunya si kembar, bu Prillynya kemana?" Sapanya menghampiri Ali yang berdiri di depan kelas memperhatikan si kembar.

"Iya, saya papanya si kembar, kebetulan istri saya sedang hamil muda, jadi lagi absen dulu nganter anak-anak" jawab Ali menjelaskan.

"Wahhh, selamat ya Pak, saya ikut seneng dengernya, pantesan si kembar kelihatan ceria banget pagi ini, semoga ibu dan bayinya sehat sampai melahirkan ya pak, sampaikan salam saya buat bu Prilly" balasnya tersenyum ramah.

Mereka sempat terlibat perbincangan singkat terkait si kembar sebelum akhirnya ia masuk karena kelas sudah ramai.

Ali menunggui anak-anaknya di balik jendela di luar kelas, sesekali ia tertawa melihat tingkah lucu anak-anak itu. Ibu-ibu yang juga menunggui anak-anaknya terlihat berbisik membicarakan Ali yang tampan dan gagah. Ali hanya tersenyum dan tak mau menanggapi sikap ibu-ibu yang menurutnya kalah saing dengan istrinya yang sempurna.

Tanpa Ali sadari, ada sepasang mata yang sejak tadi mencuri oandang ke arahnya dan mengagumi senyumnya yang manis.

♥♥♥♥♥♥

Prilly POV

Pukul 10.30

Aku tertidur, kulihat jam di tanganku dan langsung beranjak ke dapur, memastikan Bik Sum menyiapkan makan siang anak-anakku dan juga bekal untuk suamiku.

Tapi aku terhuyung dan hampir terjatuh, hingga harus memegangi meja makanku yang berada di depan dapur kami.
Aku mencoba duduk dan memejamkan mataku sejenak, mungkin karena aku tadi langsung berdiri, menyebabkan aku jadi pusing.

"Bikkk,,,," seruku memanggil pembantu rumah tangga yang sudah seperti keluarga bagiku.
"Iya bu, ada apa?" Tanyanya panik saat melihatku memegangi kepala.
"Gapapa bik, saya cuma pusing, tolong ambilkan minum buat saya ya bik" ucapku masih menahan rasa sakit.
"Iya bu, tunggu sebentar ya, saya ambilkan" ucapnya segera berlari ke dapur.

"Mamaaaaaa....." terdengar suara anak-anakku yang baru saja tiba di rumah.
"Hai sayang, udah pulang?gimana sekolahnya?"tanyaku sambil mencium mereka satu persatu.
"Aku tadi gambar ma" jawab Altan semangat.
"Aku juga" sahut Alena tak mau kalah.
"Oya, wah, anak mama pinter-pinter ya" ucapku nemeluk mereka.

"Halo sayang"  sapa Ali menarik kepalaku ke dalam pelukkannya.
"Kamu ko hangat?" Tanyanya sambil meletakkan dinding tangannya di kening dan leherku.
"Ga ko, aku ga apa-apa, mungkin karna baru bangun tidur, jadi badanku hangat" jawabku menenangkannya.

"Ini bu, airnya, diminum dulu" ucap Bik Sum yang baru datang dari dapur.
"Kamu minum dulu nih, biar enakkan, masih mual?kamu pusing?" Ucap Ali yang mulai terlihat panik.

Aku meneguk air hangat yang diberikan bik Sum.
"Udah sayang, aku ga apa-apa, kamu ga udah panik, kamu kerja aja gih, udah jam segini, kamu telat" ucapku agar ia segera berangkat ke rumah sakit.
"Aku ga tenang ninggalin kamu kaya gini" ucapnya memegangi lenganku.
"Aku ga apa-apa sayang, beneran, nih aku tunjukkin ke kamu" ucapku yang mencoba berdiri di hadapannya, tapi tiba-tiba aku merasa badanku terasa berat dan pandanganku gelap. Aku tak sadarkan diri, masih sempat kurasakan suamiku memelukku dan terus memanggil namaku, sedangkan anak-anakku menangis hingga akhirnya aku tak merasakan apa-apa lagi.

----------------------------------------------------

Akhirnya ya.....dilanjutin juga....

Next chapternya ditunggu aja...

Please comment...

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
309K 23.6K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
44.5K 6.1K 37
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
57.4K 5.1K 45
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...