Merindukanmu tak lagi terasa benar setelah kepergianmu yang tanpa pamit
Otakku bersikeras menolak perasaan itu mentah - mentah
Kau yang menyakitiku, kau juga yang pergi
Lantas mengapa aku yang rindu?
Tak ada yang terasa adil sejak perpisahan tak bersuara tahun lalu
Bisa - bisanya kau menemukan penggantiku lebih dulu
Sedang aku butuh waktu berbulan - bulan untuk sembuh
Kulihat tak pernah ada sebersit mendung yang menghiasi wajahmu
Berbanding terbalik denganku yang hidup bersandingan dengannya sepanjang waktu
Lucunya, aku ingat mendoakanmu segala keburukan yang kupikir setimpal
Tapi Tuhan justru dengan baiknya melimpahimu dengan kebahagiaan