I'm Always Be Yours (END)

By windabp

2.9M 116K 3.8K

ADULT STORY 🔞 "Nothing Hurt more than realizing he meant everything to you but you meant nothing to him" Kat... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Another Story
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
New story
Info Penting

Chapter 16

66.8K 3.6K 110
By windabp

Malam ini merupakan ulang tahun perusahaan Miller Inc yang ke 45 tahun sekaligus bertepatan dengan peluncuran produk perhiasan dan merek retail terbaru dari perusahaan itu. Pesta tersebut dilaksanakan di sebuah hotel mewah milik keluarga Miller yang terletak di Upper East Side, Manhattan. Dimana Freya yang ditunjuk menjadi model utama dalam project tersebut, tentu saja gadis cantik itu harus tampil sempurna malam ini.

Maka dari itu Freya sudah sibuk bersiap-siap sejak 1 jam yang lalu. Ia mematut diri kembali, melihat pantulan diri di depan cermin besar yang berada dalam kamarnya. Semua orang yang melihatnya pasti akan setuju jika bayangan yang terlihat di cermin itu merupakan reinkarnasi dewi Aprodhite. Wajah yang sangat cantik dengan rambut kecoklatan sangat kontras dengan kulitnya yang putih, bulumata lentik membingkai mata biru cemerlang serta bibir tipis namun sensual dengan warna merah muda alami.

Freya terlihat memukau dalam balutan gaun beludru bermodel kemben yang disebut black diamond dress yang merupakan gaun kelas atas rancangan Debbie Wingham. Gaun ini dibuat sendiri oleh desainer dari London tersebut dengan waktu pembuatan yang mencapai setengah tahun. Sebagai aksen gaun indah itu dipadukan dengan berlian 70 karat dan 800 kristal Swarovski hingga tampak sangat mewah dan elegan ditubuh tinggi langsing Freya. Gaun itu juga memiliki belahan paha tinggi hingga memamerkan kakinya yang jenjang, sementara bagian atas gaun tampak sedikit terbuka memperlihatkan ukuran payudaranya yang bulat sempurna. Ditambah sepasang anting panjang dan kalung berlian yang merupakan koleksi perhiasan terbaru yang akan diluncurkan malam ini, tentu semakin membuat penampilan Freya bersinar.

Hanya kata indah dan luar biasa yang pantas untuk menggambarkan sosok Freya Angelicia Lucien. Semua orang pasti berlomba-lomba untuk menjadi kekasihnya, memuja dan mengaguminya namun hanya satu orang yang berhasil menolak bahkan memporak-porandakan hatinya. Freya berdecak, disaat sepeti ini bisa-bisanya ia kembali mengingat pria yang telah menyakiti perasaannya. Tidak ingin kembali larut dalam pikirannya, ia bergegas keluar dari kamar untuk segera berangkat menuju tempat diadakannya pesta.

Freya memutuskan untuk menyetir sendirian, ia tidak ingin terlibat skandal lagi dengan pria mana pun. Cukup selama seminggu ia dikejar-kejar wartawan karena tertangkap kamera keluar dari hotel bersama seorang pengusaha sukses yaitu Max dan tentu saja Freya telah membantah memiliki hubungan khusus dengan pria itu.

Sesampainya ditempat pesta, Freya terkagum-kagum melihat kemegahan The Miller Hotel. Dari luar, hotel ini tampak luar biasa dengan gaya arsitektur bangunan Eropa yang megah. Ia dengar jika hotel ini dinobatkan menjadi hotel termahal dan termewah di Amerika Serikat. Hotel ini juga memiliki desain interior yang sangat memukau dan dibuat oleh perancang Prancis yang sangat terkenal di dunia, Jacques Grange.

Kedatangan supermodel internasional itu tentu disambut dengan puluhan kilatan blitz para wartawan yang telah berkerumun di lobby hotel. Pesta kali ini memang dilangsungkan tertutup untuk para pemburu berita, hanya tamu undangan saja yang diperbolehkan memasuki ballroom. Penjagaannya pun diperketat mengingat banyak tamu penting yang diundang seperti para pejabat, kolega bisnis, pengusaha, selebriti dan juga model seperti Freya.

Freya melangkah anggun memasuki ballroom tempat diadakannya pesta dengan dagu terangkat serta senyum menawannya. Di dalam ia langsung dituntun menuju tempat kedua orangtua angkatnya yang menyambut kedatangan Freya dengan gembira. Ia juga melihat Zion, Bryan, Briana, Alexa, staf dan para model yang bernaung di agensi yang sama dengannya telah memenuhi ruangan pesta. Jayden, Dustino dan kedua orangtua Dustino pun diundang karena merupakan kolega bisnis keluarga Miller namun belum terlihat hadir disini.

Ruangan luas yang dapat menampung ribuan orang itu dihias dengan dekorasi luar biasa indah bernuansa coral. Ballroom itu pun sudah ramai dipenuhi para tamu undangan berpakaian formal, ada yang duduk ataupun berdiri menikmati musik klasik yang dimainkan musisi orkestra untuk memeriahkan suasana pesta.

"Wah kau sangat cantik sayang" sambut Anastasya memeluk dan mengecup kedua pipi Freya

"Mom kau bahkan jauh lebih cantik dan terlihat sangat muda dengan gaun itu. Dad juga sangat tampan" puji Freya melihat orangtua angkatnya tampak sangat serasi

Freya balas memeluk dan mengecup kedua orangtua angkatnya bergantian. Anastasya terlihat cantik mengenakan longdress berwarna silver dengan rambut yang diurai tertata rapi membuatnya terlihat semakin anggun. Sedangkan Alaric tampak gagah dengan setelan tuxedo hitam membalut tubuhnya yang masih tampak bugar diusianya yang tidak muda lagi.

Tak butuh waktu lama bagi Freya yang memang memiliki sifat supel membaur, berbincang dan beramah tamah dengan orang-orang di pesta tersebut.

"Hai gadis perawan" sapa Briana sambil memberikan gelas minuman untuk Freya

"Jangan keras-keras Ana, kau sengaja ingin semua orang tau aku masi perawan? Sialan" gerutu Freya sambil meminum minumannya perlahan

"Calon adik iparku ini memang bermulut tajam, dimana Dustino dan Jayden? Kau sendirian?" Alexa menimpali

"Entahlah mungkin sebentar lagi mereka datang. Tentu saja sendirian, aku tidak ingin terlibat skandal lagi"

"Jangan merajuk, lagi pula kau makin terkenal sejak gosip itu. Tidak salah aku memilihmu menjadi model brand kosmetikku" ucap Briana terkekeh disusul Alexa yang ikut terkikik geli

Freya memang selalu menceritakan semua permasalahannya pada orang-orang yang ia percayai termasuk Briana dan Alexa yang telah dianggap saudarinya sendiri. Freya juga sudah bercerita tentang kejadian di klub malam pada mereka berdua, ia merasa bersalah karena tiba-tiba menghilang dan tidak mengabari mereka. Semuanya diceritakan dari saat ia mencium Max, muntah di pakaian pria itu serta bermalam di kamar hotel hingga bertemu kembali dengan keluarga angkatnya.

Sesaat Freya dibuat terkesima, tidak menghiraukan lagi ucapan sahabat-sahabatnya. Ia malah sibuk memperhatikan seorang pria yang tengah berpidato di atas podium, memberi kata sambutan sebagai tuan rumah acara malam ini. Max terlihat begitu tampan dan gagah dalam balutan setelan jas tiga lapis mewah yang dirancang khusus untuknya. Kata tampan tidak akan cukup untuk menggambarkan diri seorang Max. Rambut coklat berkilau berwarna sama dengan iris matanya yang berpendar dingin serta tajam, hidung mancung, bibir tipis yang kerap kali menampilkan smirk sinis, serta rahang kokoh disertai bulu-bulu halus yang membingkai wajahnya dengan sempurna. Tubuh tinggi dan tegapnya dihiasi otot-otot, layaknya sebuah pahatan yang diukir para ahli tanpa cela.

Orang-orang disekitarnya pun akan terkagum dan menoleh dua kali jika melihat pria berusia 28 tahun itu. Caranya bersikap, ketegasan, kekuatan serta aura dingin yang dipancarkannya tidak akan pernah membuat diri Max menjadi laki-laki biasa. Max bisa menjadi pusat dari semuanya, hingga Freya pun seperti terhipnotis hanya karena melihat pria itu dari kejauhan.

Briana dan Alexa yang merasa diabaikan oleh sahabatnya tentu tahu apa yang terjadi dan serta merta mengikuti arah pandangan mata Freya yang tertuju pada Max.

"Apa dia tampan Frey?" celetuk Alexa

"Ya sangat tampan"

"Apa seksi?" timpal Briana

"Sangat seksi dan hot"

Mendengar Briana dan Alexa terbahak membuat lamunan Freya buyar sebelum melirik sinis kearah mereka. Ia bahkan tanpa sadar terpancing kata-kata yang dilontarkan kedua sahabatnya.

"Sialan kalian" wajah Freya bersemu merah menahan malu

"Sudah jangan malu-malu seperti seorang perawan di depan kami" ujar Briana masih tertawa

"Aku memang masih perawan bitch!" umpat Freya

"Well, kau disalip jalang Frey. Tuh lihat Stella sudah menempel bagai lintah pada pangeranmu" kata Alexa menggedikkan dagu menunjuk kearah yang dimaksud

Dapat dilihat pemandangan yang membuat Freya mendengus tak suka, setelah Max turun dari podium Stella segera mendekati pria itu kemudian bergelayut manja di lengan Max. Max bahkan tidak risih dengan keberadaan Stella malah tampak menikmatinya.

"Menjijikan" desis Freya

"Kau cemburu?" goda Briana

"Cemburu? Tentu saja tidak Ana"

"Benarkah? Coba buktikan" sahut Alexa menimpali

Freya mengernyit tidak mengerti memandang kedua sahabat cantiknya itu "Memang apa yang perlu dibuktikan?"

"Kau lihat pria tampan disebelah sana, dia memperhatikanmu terus sejak tadi Frey. Kurasa dia tertarik padamu, jika nanti dia menghampirimu jangan menghindar. Buktikan kalau kau memang telah move on dari kakak angkatmu" ujar Briana sambil memberi kode kearah seorang pria tampan yang memakai setelan jas berwarna dark grey

"Sebentar lagi aku yakin pria itu akan kemari. Jangan coba-coba kabur karena kami mengawasimu darling, bye" setelah mengatakan itu Alexa menggandeng tangan Briana dan meninggalkan Freya sendirian

Belum sempat merespon apa-apa, Freya malah ditinggal pergi begitu saja. Benar-benar menyebalkan mereka berdua itu, rutuk Freya dalam hatinya. Benar saja setelah kedua sahabatnya pergi entah kenapa pria yang dimaksud tadi berjalan mendekat kearah Freya.

"Hai, Freya Angelicia Lucien kan? Perkenalkan aku Liam Raphael Finley" sapa pria itu ramah

Freya sempat tertegun saat pria dihadapannya ini menyebut nama lengkapnya, yang ia yakini tidak semua orang mengetahui ia merupakan putri keluarga Lucien. Sebelum akhirnya Freya tersenyum ragu dan menerima uluran tangan pria itu.

"Oh hai Mr. Finley, senang bertemu denganmu"

"Panggil Liam saja cantik, aku tidak setua itu hingga kau memanggilku begitu formal" kata Liam tersenyum simpul yang hanya dibalas Freya dengan anggukan kepala

Melihat tidak ada respon dari gadis di depannya ini, Liam melanjutkan kembali kata-katanya.

"Terakhir aku melihatmu di Rusia, aku pikir tadi aku salah mengenali orang"

Freya mengerutkan kedua alisnya "Ah benarkah? Apa kita pernah bertemu sebelumnya Liam? Maaf aku tidak mengingatnya"

"Mungkin kau tidak melihatku, tapi saat itu aku melihatmu di pesta keluarga Lincoln. Kebetulan aku sepupu Julian, mantan kekasihmu"

"Oh pantas saja kau mengetahui nama lengkapku, tidak semua orang tahu jika aku keturunan Lucien"

"Apa kau menetap di New York sekarang? Aku tidak melihatmu datang ke acara pernikahan Julian dan Isabella minggu lalu" tanya Liam penuh selidik

"Mereka sudah menikah? Aku bahkan tidak diundang, mungkin Bella takut jika aku datang Julian akan membatalkan pernikahan mereka dan berpaling padaku lagi" sahut Freya menggedikkan bahunya

Jawaban Freya yang terkesan cuek malah membuat Liam tertawa, gadis di depannya ini sangat menarik. Bodoh sekali sepupunya menyia-nyiakan gadis secantik Freya.

"Kenapa tertawa? Ada yang lucu?"

"Tidak ada yang lucu tapi kau sangat menarik Nona. Aku tidak bermaksud merayumu, tentu aku sudah memiliki kekasih jadi kau tenang saja. Lagi pula kau juga kenal kekasihku" kata Liam cepat saat melihat Freya menatapnya tajam

"Memang siapa kekasihmu?"

"Faye Aubriella Mason, kau mengenalnya bukan?"

Freya membulatkan matanya terkejut, jika Faye kekasih Liam berarti lelaki ini yang dimaksud Anastasya sebagai teman sekaligus kolega bisnis Max itu.

"Jadi Faye berselingkuh denganmu?" seru Freya spontan

"Kecilkan suaramu yang merdu itu Freya, kau membuat kita diperhatikan orang-orang sekarang. Aku tidak berselingkuh dengan Faye, salahkan Max yang terlalu dingin dan kaku memperlakukan tunangannya. Lagi pula Max tidak benar-benar mencintai Faye, ia hanya menjalankan kewajibannya saja" jelas Liam santai sambil meneguk gelas minuman yang ia pegang

"Apa maksudnya menjalankan kewajiban? Aku tidak mengerti" tanya Freya

Liam tertawa pelan sebelum mendekatkan tubuhnya pada Freya dan menatap gadis itu lekat.

"Nanti juga kau tahu sendiri, bukan kapasitasku untuk menjelaskan itu. Yang perlu kau tahu sekarang adalah seseorang terlihat menahan amarahnya sejak tadi melihat kita berdua"

Freya mengernyit bingung sekaligus merasa jengah dengan tatapan yang diberikan Liam padanya. Namun ia diam saja menunggu kelanjutan kalimat dari mulut Liam.

"Kurasa aku harus pergi sekarang, sampai bertemu lagi cantik" bisik Liam tepat di telinga Freya

Liam tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya kemudian pergi dari sana. Freya hanya bisa memberengut kesal karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari Liam, namun ia memilih tidak menghiraukan perkataan Liam tadi.

Belum sempat ia beranjak dari tempatnya berdiri sekarang sebuah suara memasuki indra pendengarannya, Freya menoleh mendapati kedua orangtua Dustino—Adrian Bennett Ford dan Caroline Gianna Ford menyapanya. Setelah puas berbincang dengan Paman dan Bibinya, Freya pamit untuk berkeliling ruangan besar itu. Ia ingin mencicipi dessert yang terlihat menggiurkan dan mencoba berbagai cake.

Jika sedang bersama Dustino, ia pasti akan dilarang mencicipi berbagai makanan manis itu dengan alasan bisa menambah berat badannya. Tentu sebagai seorang supermodel ia harus menjaga bentuk tubuhnya agar terlihat indah dan selalu ramping. Kadang Freya merasa jenuh namun sejauh ini ia menikmati pekerjaan yang selalu menjadi cita-citanya sejak kecil. Kebetulan bakat itu menurun dari sang ibu yang juga seorang model saat masa mudanya dulu.

Freya melempar senyum dan menyapa beberapa orang yang ia kenal ketika hendak mengambil kudapan. Hingga melihat dua orang pria mendekat kearahnya dan membuat Freya berhenti mengunyah. Ia segera meletakkan piring yang berisi berbagai jenis cake di atas meja.

"Kenapa nyengir seperti orang bodoh? Apa yang kau lakukan?" tanya Dustino melirik piring yang baru saja Freya taruh di meja sebelah kirinya

Freya yang melihat arah pandangan Dustino hanya meringis sebelum memasang tampang lugu dan jangan lupa sepasang puppy eyes.

"Aku hanya mencicipi sedikit Dustin, tenang besok aku akan berolahraga"

Dustino hanya mendengus melihat puppy eyes yang Freya perlihatkan dan membuatnya tidak bisa marah pada gadis itu.

"Sudahlah Dustin, jangan siksa kakakku seperti itu. Biarkan saja dia memakan apapun yang dia mau malam ini, lagipula ia tidak akan gendut" bela Jayden yang berada di sebelah Freya

"Kau memang yang terbaik Jayd, i love you" ucap Freya mengecup pipi Jayden singkat sebelum menjulurkan lidahnya kearah Dustino

Dustino hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah sepupu kembarnya itu.

"Aku mau ke toilet dulu ya" kata Freya pamit pada kedua pria itu

"Baiklah, kami juga ingin menyapa kolega bisnis yang lain. Hati-hati sweety jangan sampai ada yang menculikmu, bajumu terlalu terbuka" tegur Jayden terkekeh sambil mengacak rambut Freya sebelum berjalan menjauh

















Segitu dulu cukup kan yaah
Beberapa part lagi bakalan ada adegan enaenanya
Nanti FreMax balik lg kok, nungguin votenya banyak dulu
Makasi yang udah setia baca dan nungguin cerita ini ya
Laffff yuuuu bgt deh sama kalian ❤️😘



- Freya






- Max






Aku kasi bonus pict penampilan mereka pas di pesta nih :

- Briana Roselyn Nolan






- Alexa Beatrice Lennox






- Jayden Dominic Lucien







- Dustino Roland Ford

( ini khusus buat ipar aku yang suka bgt sama Dustino, yang katanya tampangnya polos krenyes-krenyes gimana gitu hahaha )





Tokoh baru :

- Liam Raphael Finley






- Adrian Bennett Ford & Caroline Gianna Ford








02 Juli 2020
Windabp ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

45.2K 1.7K 34
Mafia series. 18+ Andrea Rosella Nama yang menggambarkan sosok remaja cantik yang menyukai tantangan dalam hidupnya. Sosok yang juga merupakan salah...
112K 3K 40
Peristiwa dimasa lalu membuat Albert menjadi seorang Trilionear kejam yang dingin, tidak tersentuh dan ditakuti banyak orang. ketampanan yang dimilik...
1.7M 54.6K 27
SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 T...
5M 158K 38
21+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Kau setuju j...