Angkasa

By shalsaalfiy

707K 32.4K 1K

(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Angkasa Gerald Anugrah, sang ketua geng motor The Blaze. Laki-laki yang dianggap bai... More

1. Angkasa
2. Murid Baru
3. Peringatan!
4. Angkasa Mau Yaaaaaaa?
5. Apa Semuanya Baik-baik Saja? Tidak!
6. Ada Gangster!!
7. Menjauh
8. Senja Tidak Menyerah!
10. Rumah Rahasia Senja (1)
11. Rumah Rahasia Senja (2)
12. Kode?
13. New Members
14. Rasa Yang Berbeda
15. Antara Aku, Kamu, Dan The Blaze
16. Sunset & Kehangatan Di Puncak
17. Ingkar
18. Danger Dengan Pelukan
19. Perubahan?
20. Ternyata Tidak
21. Togheterness
22. Jangka
23. Ancaman
24. Why Angkasa?!
25. Menjadi Kita (?)
26. Happy Birthday Senja!
27. Aku Merindukannya
28. Hancur
29. Pertengkaran
30. Malam Hari Bersamanya
31. Tujuan
32. Antara Rela Dan Tidak
33. Salah Paham
34. Gengsi
35. Bulan & Matahari
36. 3 Hari (300juta Tahun)
37. Karena Keadaan
38. Sakit (1)
39. Senyuman Luka (1)
40. Senyuman Luka (2)
41. Kejadian
42. Ls162! (?)
43. Aku Mencintainya
44. Maaf
45. WARNING
46. Sakit (2)
47. Hancur (2)
48. Dekapan Yang Dirindukan
49. Bentakkan
50. Kemana Kamu Yang Dulu (?)
51. Berjuang (Lagi)
52. Pertempuran Besar
53. Kehilangannya
54. Rindu
55. Malam Mencekam
56. Kembali Lagi?
57. Terluka
58. Dia Yang Tulus
59. Bersama Angkasa
60. Promise
61. Bersamanya (Selesai)
62. EXTRA PART : Langit Senja
SEQUEL ✨

9. Diary

12.3K 680 3
By shalsaalfiy

***

Seorang cowok masuk kedalam apartement mewahnya. Dan dia ikut duduk bersama teman-temannya sambil menaruh belanjaan yang ia bawa. Angkasa memang membeli beberapa snack. Dia kalah tadi main kartu dengan teman-temannya, dan hukumannya membelikan makanan. Kalau tidak seperti itu, mana mungkin Angkasa mau beli semuanya sendiri.

"Darimana aja lo lama banget dah! Udah banyak sarang laba-laba nih!" sahut Pandu yang langsung menyerocos

"Lebay!" ketus Angkasa.

"Emang gitu dia, namanya juga Pandu kamseupay!" Herdi terkekeh.

"Kenapa sih lo gak suka aja sama gue!" balas Pandu sambil menatap tajam Herdi. "Awas aja lo besok-besok gaakan gue temenin lagi nyari cewek. Atau gue sebarluaskan lo ke sosmed kalo lo buaya, biar pacar-pacar polos lo itu tau kelakuan lo!"

"Etsss... Dah buset! Emang apa bukti nya? Gapunya kan? Emang dia bakal percaya sama tampang kaya lo?" Herdi meremehkan.

"Percaya lah. Kan gue punya beberapa foto lo ketika lo sama cewek yang beda-beda." Pandu memasukan snack kedalam mulutnya, sambil terasa menang karena tidak ada alasan lagi untuk Herdi. Pandu memang sering sekali jahil dengan memotret Herdi ketika Herdi sedang bersama cewek, ntahlah apa maksudnya.

"Ehh jangan-jangan lahhhh lu mah baperan amat Ndu! Cewek-cewek yang polos dan lugu itu imut-imut anjir gue gemes liatnya. Jadi jangan sampe mereka ninggalin gue," ucap Herdi.

"Gemes-gemes! Tapi lo nyakitin dia juga bego. Punya cewek segudang gitu, lo kapan tobat Her?" Fadli ikut menyahut yang sama-sama ikut kesal karena penuturan Herdi.

"Ya, gue masih mau aja nikmatin masa muda gue," ucap Herdi. "Lagian, kalo masalah serius, mah, nanti-nanti aja kalo gue udah sukses!"

"Iyadah serah lo," balas Fadli.

"Giliran udah sukses. Eh ditinggalin," sahut Rafi.

****

Angkasa membolak-balikan sebuah buku bersampul baby blue polos. Dan terdapat beberapa tempelan aesthetic memenuhi buku ukuran sedang itu. Angkasa membuka buku itu. Awalan buku terlihat sebuah coretan yang sangat simple tapi terlihat bagus.

Angkasa memang menemukan buku itu dimobilnya. Lalu Angkasa membawanya masuk ke apartemen.
Angkasa kembali membuka lebih jauh halaman buku, di halaman awal hanya banyak notes aesthetic.

Hingga Angkasa menemukan sebuah tulisan-tulisan yang terlihat sangat banyak.

27 Agustus 19

Tepat pada hari ulang tahunku, dihari ini ulang tahun yang sangat menyedihkan, tidak ada yang menemaniku saat ini, aku benar-benar sendiri. aku tidak punya siapa-siapa.

Orangtuaku memanglah sangat tidak menginginkanku didunia ini, aku pun selalu bersikap seakan aku benci kepada mereka. tapi pada kenyataan nya aku sayang kepada mereka. diulang tahunku yang ke-16 tahun ini, aku ingin menjadi sosok yang lebih baik.

semoga aku bisa menjadi orang sukses, tapi aku mohon jangan jadi kan kesuksesanku membuat aku buta melihat dunia, jangan seperti orangtuaku yang menjadi lupa akan segalanya, lupa anaknya, lupa orang tuanya, apalagi lupa tidak pernah memberikan kasih sayang kepada orang lain.

Semoga Tuhan mengirimkanku sosok yang akan membuatku bahagia nanti, ntah hari ini, besok, atau lusa. dan semoga Tuhan menjadi kan aku sosok yang kuat menghadapi hidup yang terasa kejam ini.

Senja belum terlalu kuat menghadapi rasa sakit dari fisik, maupun hati ini. aku belum bisa memaafkan orang yang menyakitiku, dan semoga nanti aku bisa tabah apa pun cobaan yang akan aku hadapi.

Aku berharap, di tahun 2020.
aku akan menemukan orang yang akan sangat berarti bagiku, orang yang akan menjadi teman baikku, orang yang akan menjadi pemimpinku.

Dan diulang tahun ku nanti yang ke-17tahun, aku berharap dia orang yang akan menjadi teman hidupku bisa menyayangiku sepenuhnya.

Ttd-,

Senja Clara Azzura.

Angkasa mencerna kata-kata yang baru saja ia baca. Memang seperti nya hidup Senja tidak terlalu bahagia seperti apa yang ada diekspresi wajah nya. Angkasa juga merasa bahwa cerita dihidup Senja hampir sama dengan yang Angkasa alami.

"Woi Sa! Ayo berangkat, ngapain malah bengong disitu!" Pandu masuk kedalam kamar Angkasa. membuat Angkasa terpelonjak kaget. "Lagi apa sih, lo?" tanya Pandu kepo. "Lagi baca buku apa Sa? Tumben amat lu Bos baca buku!"

"Kepo!" Angkasa mendorong tubuh Pandu keluar dari kamarnya lalu menaruh buku baby blue itu ke laci minimalis di kamarnya.

****

"Angkasa!" seperti biasanya, Senja datang ke kelas Angkasa, duduk di samping Angkasa dengan wajah senyumnya. "Angkasa nih aku bawa bekal sengaja dua. Biar bisa ngasih kamu sebagai tanda terima kasih aku buat tadi malem." Senja menyodorkan kotak makan berwarna hitam didepan meja Angkasa.

Angkasa hanya melihat sekilas kotak makan itu, lalu dia kembali tidak peduli. Senja menatap dalam-dalam wajah Angkasa.

"Wah! Tadi malem lu berdua abis ngapain?" sahut Pandu kepo.

"Pantes aja lo keluarnya lama banget Bos! Jangan-jangan lo pacaran dulu ya, Bos? Waduh, bos kita udah gede!" celetuk Herdi.

Angkasa hanya menatap teman-temannya itu dengan malas. Banyak omong!

"Angkasa? Mau apa enggak?" tanya Senja dengan raut wajah takut. Angkasa bisa melihat wajah Senja, banyak sekali kesedihan di wajah polosnya. Angkasa juga pernah melihat luka lebam bekas tamparan beberapa hari kemarin. "Kalo gak mau juga gapapa kok!" Senja ingin mengambil lagi kotak bekal itu.

"Taro aja," balas Angkasa, Angkasa melihat tidak tega dengan raut wajah Senja yang terlihat sangat kecewa. Angkasa memang terkadang sering merasa tidak tega kepada perempuan, tapi dia tidak tahu itu semua karena dia tidak pernah sering menatap wajah perempuan.

Senja tersenyum girang. "Nih! Jangan lupa di makan ya, ini ada roti. Kamu makan ini aja nanti istirahat. Jangan makan makanan kantin terus, jangan suka makan yang instan-instan gak sehat tau." Senja menyerocos panjang.

"Iya Senja sayang!" sahut Herdi.

Senja melirik Herdi. "Ih, kenapa kamu yang jawab! Kan ngomong nya buat Angkasa!"

"Ya cuma mewakilkan Ja," ujar Herdi sambil menaik-naikkan alisnya, membuat Senja mendengkus.

Senja kembali kepada Angkasa, menatap wajah cowok itu yang terlihat sangat tenang.

"Minggu depan lo ulang tahun?" Pertanyaan Angkasa membuat Senja melebarkan matanya.

"Lho? Kok kamu tau! Tau darimana?" tanya Senja antusias, di dalam hati nya terasa kesenangan. "Apa jangan-jangan kamu bisa nerawang ya? Atau kamu kepoin aku? Stalking sosmed aku?" ujar Senja.

"Gak usah kepedean," kata Angkasa.

"Ih, Angkasa mah! Tapi aku lagi sedih, biasanya sih ya aku tuh kalo ulang tahun nulis tentang hari itu di buku diary aku. Tapi buku diary aku ilang. Aku gak tau terakhir aku taruh dimana." Senja menghela nafas panjang, perempuan itu terlihat berfikir.

Dasar ceroboh! Buku diary ketinggalan di mobil gue juga. batin Angkasa.

"Buku diary aku ada di mobil kamu? Ketinggalan? Kamu liat? Iya?" tanya Senja membuat Angkasa menatapnya. "Angkasa? Serius buku itu dikamu? Terus mana bukunya? Itu buku berarti banget buat aku!"

"Di apart gue," jawab Angkasa. Cowok itu sekarang semakin yakin, bahwa perempuan di sampingnya ini adalah seorang cenayang.

"Alhamdulillah. Ternyata buku aku gak ilangy" ucap lega Senja. "Nanti pulang sekolah aku ambil ya?" ujar Senja.

Angkasa menjawab dengan mengangguk.

"Oh kamu jangan-jangan tau ultah aku baca di buku diary aku, ya? Kok kamu lancang banget, sih, baca buku diary aku?! Itu privasi tau!" kesal Senja.

"Mangkanya jangan ceroboh," ucap Angkasa.

***

Jangan lupa vote biar nggak siders!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
1.2M 45.9K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
2.7M 136K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
343K 15.9K 29
Valerie Grazella Margaretta adalah gadis yang bebas melakukan apapun semau dia. Pakai rok mini? Boleh. Mabuk? boleh. Punya banyak pacar? Kenapa tidak...