A Perfect Picture

By Brismaa

29.5K 1.9K 86

[ COMPLETED ] A Perfect Picture Hazel Burkins wanita kelahiran Hillsdale,New Jersey berusia 24 tahun itu han... More

Welcome to My New Story
Pt. 1| Unforgetable
Pt. 2| No Name
Pt. 3| Four Years Later..
Pt. 4| Unexpected Kiss
Pt. 5| Because of Her..?
Pt. 6|Who are you really?
Pt. 7|Keep Breathin
Pt. 8|Connections ..
Pt. 9| Ethan's Birthday
Pt.10| Dear No One,
Pt. 11|Dave's Attention..
Pt. 12| Proximity
Pt. 13| Thank You..
Pt. 14| Thank You.. (2)
Pt.15| Broke up,
Pt. 16|Leave The City
Pt. 17| I'm watchin' you,My Lady..
Pt.18|The Reason
Pt.19|All In You Hazel
Pt. 20| A Threat
Pt. 21|A Feeling
Pt.22|A Feeling (2)
Pt.23| Like a real Couple?
Pt.25| Behind The Story,
Pt. 26| The Night,
Pt. 27|Intertwined Love
Pt.28|Unexpected Problem,
Pt. 29|Love &..... A Secret Plans?
Pt. 30| Possibility
Pt.31| Abduction..
Pt.32| It All Ends Today..
Pt. 33| It All Ends Today... (2)
Pt. 34| An Unwanted
Pt. 35| Somethings,
Pt. 36| Honesty
Pt. 37| Something 'bout You..
Pt. 38| His Anger
Pt. 39| Hurt So Good
Pt. 40| Unexpected Surprises
Pt. 41| Unexpected Surprises (2)
Pt. 42| The Special One
Pt. 43| Hope,
Pt. 44| A Perfect Picture for Us (The End)

Pt. 24|A Moment,

523 43 6
By Brismaa

*Noted ya readers,,
di part ini ada sedikit bumbu-bumbu dewasanya.. Jadi jangan terlalu dipikiran ya :) :)

So,

Happy Reading...


•••••


Suara tawa Ethan terdengar di penjuru rumah. Bocah itu tampak antusias dan semangat bermain hide and seek bersama Hazel. Berlari kesana kemari. Gelak tawanya itu juga bahkan terdengar hingga kekamar Dave,membuat senyuman terhias diwajahnya. Pria itu baru saja selesai mandi--dan dengan tubuhnya yang masih polos tanpa mengenakan kaus dan hanya mengenakan celana panjang chinosnya,,ia duduk sebentar diatas ranjangnya seraya meraih ponsel miliknya.

Ekspresi wajah Dave berubah serius saat sebuah pesan masuk muncul. . namun tak lama ia menoleh kearah pintu kamarnya. Hazel dengan nafas tersengalnya,,dan tentu saja diiringi senyuman diwajah wanita itu. Tanpa sadar masuk kedalam kamar Dave dan langsung menutup sedikit pintu kamar,hingga menyisakan celah kecil untuk melihat keluar. Wanita itu bahkan tidak sadar Dave sedari tadi sedang mengamati tingkahnya.

"Dia tidak akan bisa menemukanku..." ucap Hazel sendiri seraya tertawa kecil.

Melihat hal itu,Dave beranjak dari tempatnya. Tiba-tiba sebuah ide muncul dikepalanya. Seringaian aneh muncul diwajah pria itu.

"Hey,Ms. Burkins..." bisik Dave pelan. Hazel yang terkejut langsung berbalik badan dan punggungnya mendorong pintu hingga benar-benar tertutup.

"Ohh gooshh! Kau mengagetkanku Dave.." Hazel menatap Dave lekat. Yup!wanita itu menatap lekat Dave yang dengan santai berdiri didepannya tanpa kaus. . bahkan cukup membuat Hazel tak mampu berkata lagi setelahnya.

Dengan perlahan Dave berjalan mendekati Hazel. Sedangkan Hazel berusaha menahan kegugupannya,karena dengan bodohnya ia lupa kalau pria itu tidak bekerja hari ini. .
'Dammit kenapa pria ini terlihat lebih...seksi,, please,jangan mendekat Dave' batinnya.

"Aku lupa menanyakan padamu tentang kejadian kemarin saat Noah mengantarmu kekantor.." ucap Dave. Pria itu menatap lekat Hazel.

"Uhmm...seorang pria mencoba menggangguku saat aku menunggu taksi,dia mencoba mengucapkan kata-kata kotor tentangku . .dan tepat saat itu Noah datang dan menyelamatkanku,,Noah pria yang baik.." jelasnya. Debaran jantungnya kian cepat saat ia menyadari jarak Dave saat ini sangatlah dekat dengannya.

"Apa Noah melakukan sesuatu pada pria itu?.." tanya Dave lagi. Tapi kini nada suaranya pelan dan terkesan seksi bagi Hazel.

"Uhmm.. Yeah,, uhm maksudku tidak . .tatapan Noah cukup mengintimidasi pria asing itu untuk menjauhiku . . . . . Dave,," tatapan keduanya saling bertemu.

Tak lama terdengar suara teriakan Ethan yang tengah memanggilnya dijadikan salah satu alasan bagi Hazel untuk segera menjauh dari Dave..

"Yes,Hazel. . "

"Sepertinya. . aku harus menemani Ethan bermain lagi." Hazel benar-benar gugup saat bagaimana ia bisa merasakan aroma maskulin pria didepannya ini yang begitu khas. Dan sangat disukainya.

Tangan Hazel mencoba meraba kenop pintu,dengan pandangannya terus menatap Dave yang juga sedang menatapnya. Tersenyum begitu tampan tepat didepan kedua mata Hazel. . .Dengan segera Dave menahan pintu kamarnya. Sentuhan lembut jemari pria itu diwajah Hazel,cukup membuat debaran jantung wanita itu semakin cepat.

'I like her scents. .she's smell like flowers' batin Dave. Sungguh,awalnya pria itu ingin mengerjai Hazel dengan menggodanya sebentar. . tapi,saat ia semakin mendekat dengan Hazel,,entah kenapa ia terbuai dengan wanita didepannya ini.

"May I.... kiss you,Hazel?" jemari Dave kini terhenti tepat dibibir tipis Hazel.

Hazel hanya menatap lembut Dave yang tengah fokus menatap bibirnya,dan tak lama kemudian ia memejamkan kedua matanya sebagai tanda kata 'yes' bagi Dave. .
Dave sendiri tersenyum lepas melihat respon Hazel.

Ciuman yang begitu intens dan lembut diberikan Dave,yang kemudian direspon oleh Hazel...ini bukan lagi kecupan yang biasa ia dapatkan dari seorang Dave Clarke,tapi sebuah ciuman penuh gairah dan seolah membuatnya terbuai cukup dalam.

Dave mulai merubah posisinya dengan Hazel. Pria itu membawa tubuh Hazel menjauh dari pintu,mendekati ranjang tanpa melepas ciumannya yang bergairah itu . . setengah tubuh wanita itu berada di atas ranjang dan Dave berada diatasnya.

"Dave,, wait!" ucap Hazel seraya mendorong sedikit tubuh Dave,agar melepas ciuman panas mereka. Pria itu terdiam seraya menatap Hazel bingung. Nafas keduanya sama-sama tersengal seolah mencari oksigen dari aktifitas panas mereka. .bahkan setengah baju Hazel,yang saat itu ia menggunakan kaus oversizednya terangkat hingga setengah badan karena Dave yang melakukannya. Dan tetap melakukannya saat ia menyadari tidak ada penolakan dari Hazel. Hingga tak lama kemudian.....

"Apa kau dengar suara menangis??..." lanjutnya lagi. Keheningan muncul diantara keduanya,yang sama-sama sedang mencoba mendengar sesuatu.

"Oh no,,Ethan!! . .aku lupa sedang bermain hide and seek dengannya" seru Hazel kemudian. Keduanya pun langsung beranjak dari ranjang. Hazel langsung berlari kearah pintu. Sedangkan Dave,,,pria itu sama sekali tidak mengatakan apapun,dan membiarkan Hazel menenangkan Ethan yang menangis cukup kencang diluar kamar.

Sesaat setelah Hazel keluar dari kamarnya,Dave menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang seraya menatap langit-langit kamarnya. Mengusap kasar wajah dan rambutnya dan... Ia tertawa sendiri menyadari tindakannya tadi..kalau saja Ethan tidak menangis,saat itu ia benar-benar akan melakukannya dengan Hazel. Entah kenapa ia bisa merasakan Hazel tidak sama sekali menolaknya ataupun menghentikan tindakannya tadi. .

"I'm really going crazy...because of you...Hazel," ucapnya sendiri.

•••••

Dengan santainya Dave memilih menunggu diluar,saat Hazel sedang memilihkan baju untuk Ethan didalam sebuah toko baju khusus anak-anak itu. Ia berdiri diluar toko seraya meraih rokok dari dalam kantung jaketnya. Memandangi jalanan pusat kota Manhattan yang ramai. Dan tepat dari arah kanan dimana ia berdiri,tidak sengaja Dave menatap sekilas seseorang yang dikenalnya. Namun ia bersikap seolah sama sekali tidak melihatnya dan tetap dengan santainya berdiri mengisap rokok seraya memandangi kedepan.

Beberapa menit kemudian..

"Dave,,kau mau makan siang dirumah atau di tempat lain?" tanya Hazel. Pria itu berbalik badan lalu dengan segera mematikan rokoknya yang tinggal setengah itu.

"Hazel..Hazel.. I wanna eat waffle ice cream" Ethan menarik-narik lengan Hazel dengan penuh antusias khas anak kecil.

"Okay,lets go then.." ucap Dave kemudian,seraya menggendong tubuh kecil Ethan itu. Keduanya pun berjalan bersama menuju restoran khusus yang menjual sajian waffle & pancakes

Hazel melirik Dave yang dengan santainya berbincang kecil dengan Ethan.
"Aku tidak tahu kalau kau seorang perokok.." ucap Hazel. Pria itu menoleh padanya.

"Yeah,tapi tidak sering. . " singkat Dave.

Hazel merogoh tas miliknya.
"Ini...." ucapnya seraya menyodorkan sebuah permen pada Dave.

"....untuk menghilangkan bau rokok dimulutmu,aku tidak ingin Ethan menghirup aroma rokok darimu" lanjutnya lagi.

Dan tiba-tiba Dave tersenyum menatap Hazel. Pria itu menghentikan langkahnya.
"Bisa kau bukakan permen itu untukku . ." ucapnya.

Hazel menaikan sebelah alisnya.
"Please Hazel...aku sedang menggendong Ethan" ia pun membuka bungkus permen itu dan langsung memberikannya pada Dave.

"Thanks Hazel. . well,aku juga tidak ingin kau menolakku saat akan menciummu nanti..." mendengar ucapan Dave tersebut,langsung membuat Hazel menatap lekat Dave.

"Sssttt....stop it Dave,Ethan bisa mendengarmu" Hazel memukul lengan atas Dave dengan pelan.
Keduanya pun tertawa bersama disepanjang jalan mereka menuju restoran.

Inside the restaurant..

S'mores waffle sundae chocolate yang baru saja datang dimeja mereka,cukup membuat bocah empat tahun itu kegirangan dan semangat. Hazel hanya memberikan ijin Ethan memakan ice cream setiap seminggu dua kali,hal ini tentu saja ia lakukan atas saran dari dokter dan juga saran dari aunty Casey. Karena ia tahu Ethan,mudah sekali sakit. Itu sebabnya ia sangat ketat dengan apa yang dimakan Ethan.

"Besok akan ada beberapa anak buahku yang akan menjaga penthouse. ." ucap Dave.

"Apa ada sesuatu?tumben sekali.."

"Hanya ingin berjaga saja,apalagi kalian berdua menghabiskan waktu lebih banyak dirumah. . " lanjut Dave lagi. Hazel mengangguk mengerti lalu ia beralih menatap Ethan yang tampak seru memakan ice cream coklat miliknya.

"Anyway Hazel,kau akan datang ke acara pertunangan Roman bukan?"

"Uhmm entahlah,,siapa yang akan menjaga Ethan nanti kalau kau dan aku pergi. . aku lebih baik dirumah saja menemani Ethan" jelasnya.

"Kau tenang saja,,Aunty Casey akan menemani Ethan...besok setelah makan siang,kita akan mengantarnya ke mansion" ucap pria itu seraya meneguk black coffee miliknya.

"Apa itu tidak merepotkannya?maksudku..."

"Tidak ada alasan Hazel. . kau dan aku akan bersama ke kediaman keluarga De Cruz untuk menghadiri acara itu," sela Dave kemudian. Membuat Hazel menatap pria itu dan akhirnya mengiyakan ucapannya.
Hazel sendiri yakin kalau Dave sudah mengatakan hal seperti itu,artinya tidak ada penolakan.

•••••

"Aku butuh bantuanmu.." ucap seorang pria yang memakai topi baseball itu. Duduk tepat disebelah seorang pria yang tengah bersantai meneguk minumannya dimeja bar.

Pria itu menoleh sekilas lalu kembali menuangkan bir ke dalam gelasnya.
"Sejak kapan kau perlu bantuanku...just get the fuck out of here"

"Kau menginginkan wanita itu bukan??" ucap pria bertopi itu dengan seringaian liciknya.

"...aku menginginkan anak kecil yang bersama wanita itu,aku tahu bos mu itu terlalu payah untuk mempertahankan keyakinannya pada mantan kekasihnya itu bukan..." lanjutnya lagi. Saat hendak meneguk birnya,pria itu menoleh menatap datar pria bertopi disampingnya itu.

"Kau sudah membunuh ibunya,dan kau sekarang kau menginginkan putranya yang bahkan bukan anakmu..." ia berdecih heran, lalu kembali meminum birnya.

"I don't give a shit,Jimmy!! . .I want raise him as my son with Caitlyn" sentaknya.

"Okay then,lalu apa rencanamu,Jonah?? . ." pria itu menaruh gelas birnya dan merubah posisi agar berhadapan dengan Jonah. Dan pria bernama Jonah itu tersenyum miring saat ia mendapat respon dari lawan bicaranya. Keinginan pria itu sama sekali tidak berubah. Ia tetap menginginkan Ethan Williams putra dari mendiang mantan kekasihnya Caitlyn,untuk ia besarkan sebagai putranya. . dan tampaknya pria itu sudah benar-benar merencanakan penculikan bocah empat tahun itu.

Tetapi dibalik rencana utamanya itu,ada rencana tersembunyi lain yang tentu saja tidak akan ia katakan pada Jimmy,yang merupakan teman semasa kecilnya itu. Karena ia tidak ingin rencana utamanya gagal kalau ia benar-benar mengatakan semuanya pada Jimmy.









======


Tbc..

Beberapa konflik mulai aku munculin dipart ini dan part selanjutnya..

Fyi aja,disetiap updatetan dicerita ini atau pun cerita aku yang lainnya..aku jarang ngedit sampe detail banget ,,paling sekali cek/edit abis itu langsung publish. . .jadi maaf" nih kalo ada typo atau alurnya terkesan kurang pas..

Terima kasih buat dukungannya..

Stay Healthy
And
Have a good day readers...

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 149K 48
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...
11.6K 307 22
Lee Minho, the 26 year old CEO of Lee AI is one of the top 3 Billionaires in the field of AI Han Jisung, The newly appointed head engineer of the AI...
1.3M 120K 43
✫ 𝐁𝐨𝐨𝐀 𝐎𝐧𝐞 𝐈𝐧 π‘πšπ­π‘π¨π«πž π†πžπ§'𝐬 π‹π¨π―πž π’πšπ πš π’πžπ«π’πžπ¬ ⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎ She is shy He is outspoken She is clumsy He is graceful...
226M 6.9M 92
When billionaire bad boy Eros meets shy, nerdy Jade, he doesn't recognize her from his past. Will they be able to look past their secrets and fall in...