[THAT SHOULD BE ME] Hiatus

By KimJiwoo936

133 27 6

Seorang Yeoja yang ingin bekerja tetap dengan segala kegigihannya hanya menjadi seorang pegawai magang diperu... More

[FOU:r T.S.B.M]02
[FOU:r T.S.B.M]03
[FOU:r T.S.B.M]04
[FOU:r T.S.B.M]05

[FOU:r T.S.B.M]01

57 9 0
By KimJiwoo936

Happy Reading
































































PERHATIAN!!!
Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan penulisan, kata-kata tidak di mengerti dan juga tempat maupun kejadian. Ini hanyalah cerita, bukan nyata. Semoga suka ya..😃😄😉





















































Seorang Yeoja dengan kacamata minus bulat tengah berjalan lesu di jalanan ramai malamnya Kota Seoul. Karena malam minggu pasti semua orang akan melakukan jalan-jalan bersama pacarnya, keluarga, teman dan lainnya. Tidak untuk Yeoja yang sekarang ia baru mendudukan diri di bangku taman. Menatap sekeliling dimana banyaknya orang yang berpasangan.



Ia juga sama ingin seperti itu tapi, takdir sering sekali mempermainkannya. Sudah beberapa kali melamar pekerjaan, wawancara tetap saja tidak ada yang mau menerimanya. Ia ingin hidup normal seperti banyak orang yang tengah ia lihat saat ini. Tapi apa, justru ia dilema dengan diri sendiri karena terus di tolak ingin menjadi pegawai tetap.


Orang lain benar, bekerja itu tidak segampang yang kita pikirkan. Terkadang perjuangan yang sudah pasti, selalu datang kegagalan. Ia tidak tahu jika orang-orang yang memiliki gedung tinggi menjulang, perusahaan perbelanjaan terbesar bahkan taman bermain yang mahal adalah awalan kesulitan sebelum menjadi seseorang yang sukses seperti sekarang.






-Kim Namjoon




-Kim Seokjin




-Min Yoongi



-Jung Hoseok




-Park Jimin





-Kim Taehyung




-Jeon Jungkook









-'BTS!!! yeayy mereka akhirnya tampil'.













Ia tersenyum saat sekumpulan perempuan tidak jauh darinya sedang melihat video yang menampilkan boy band yang terkenal. Meskipun begitu ia tidak ada kesukaan seperti perempuan yang berkumpul itu. Ia jadi mengingat masa seperti mereka saat sekolah. Bedanya, ia tidak tertarik dengan hal itu karena yang ia suka adalah dramanya bukan idol nya. Menyukai sederet actor drama korea seperti. Lee Minho, Lee Seungi, Park Bogum, Kim Sohyun, Kim Myungsoo dan masih banyak lagi.




















(Jiwoo pov)

Namaku Yoon Jiwoo. Aku lulusan universitas Starlight di Korea Selatan ini. Aku tinggal di Seoul sendiri. Sebenarnya aku masih memiliki ibu dan dua adik laki-laki kembar. Aku meninggalkan mereka karena suatu hal. Bisa dibilang ibu menikah lagi karena uang. Padahal jelas jika laki-laki yang ibu nikahi adalah penipu. Menitipkan dua anak kembar itu pada ibuku hingga aku bingung dan marah.


Ayah pergi meninggalkanku setelah perdebatan dengan ibuku. Dua anak kembar yang ibu bawa ke rumah membuat ayah marah dan pergi. Tidak kembali hingga sekarang aku berada disini. Yoon Jibeom dan Yoon Joochan adalah ke dua adik kembar ku. Aku tidak akan membenci mereka, karena saat itu mereka tidak tahu apapun.


Pergi ke Seoul dan menyewa sebuah rumah kecil dan bekerja paruh waktu di berbagai tempat. Hanya saja untuk sekarang libur dan free aku bisa bernafas lega dan melihat malam kota Seoul. Sebelum itu, aku mendapatkan sebuah pesan dari salah satu perusahaan yang aku inginkan tapi, takdir kembali mempermainkan ku. Aku ditolak dan kembali bingung.



















Drrttttttttt Drrttttttttt







Lagi...

Ibu kembali menelpon dan aku tidak pernah menjawab sama sekali. Walau aku merindukan mereka. Jibeom dan Joochan. Sedang apa mereka ya? Apa mereka sedang bermain. Mungkin mereka sedang belajar mengingat jika dua adikku duduk dibangku SMA. Hanya telpon dari mereka berdua yang selalu aku jawab. Mungkin kalian akan berpikir aku membenci ibuku? Jawabannya Tidak. Aku tidak memberncinya.


Seburuk apapun dan sekecewa apapun aku pada ibu, aku tidak bisa membencinya. Memang aku kecewa itu pun hanya sesaat saja. Selebihnya aku malu, karena belum bisa memberitahu ibu jika aku belum mendapatkan pekerjaan tetap. Perdebatan malam itu adalah akhir dariku yang pergi. Dimana Jibeom dan Joochan menangis agar tidak membiarkan aku pergi dan ingin hidup mandiri.







Ddrrttttttt

















Aku menatap layar ponselku dan melihat satu pesan masuk. Saldo tabunganku tiba-tiba saja naik. Aku bingung siapa yang memasukkan uang sebesar ini. Lima juta Won bukanlah uang sedikit. Saat itu sebuah panggilan masuk dan itu adalah ibu lagi. Ibu jari tanganku ingin sekali menjawab panggilan darinya tapi, aku tidak bisa.




Ddrrrtttttttt











(Eomma)

-eomma tahu kau masih marah pada eomma, gunakan uang itu selama kau bekerja disana. Jangan telat makan, eomma tidak ingin kau sakit. Eomma tahu pasti kau sangat sibuk sehingga tidak menjawab panggilan dari eomma. Jaga dirimu Jiwoo, eomma menyayangimu.-
















Jadi uang yang ada di tabunganku adalah uang dari ibu. Seketika mataku berkaca-kaca dan mendial nomor telpon milik ibu. Mencoba menghubungi dan tersambung..















-Halo Jiwoo-

Mulutku bungkam saat terdengar seseorang yang amat aku rindukan. Aku menahan tangis tapi tetap air mata ini jatuh juga. Aku malu untuk sekedar betucap satu kata.

-Jiwoo, kau baik-baik saja? Akhirnya kau mau berbicara dengan eomma-.

Lagi, mulutku masih bungkam. Memilih melepas kacamataku dan mengusap genangan air mata di kedua pipiku. Sampai aku tidak lagi mendengar suara ibuku. Menatap layar ponsel yang masih tersambung. Aku pikira ibu akan memutuskan panggilan dariku.

-Jiwoo, kau baik-baik saja? Masih tidak ingin berbicara dengan eomma?-. Lagi aku terisak saat ibu berbicara seperti itu yang memang benar aku malah diam saja.

-Baiklah, eomma akan menunggu sampai kau mau berbicara pada eomma-.

Eomma..hiks


-Iya sayang, ada apa? Kau baik-baik saja?-.

Eomma..hiks

Aku tidak tahu harus berkata apa? Kenapa lidah ini terasa kelu untuk berucap. Kenapa harus seperti ini, kenapa takdir tidak selalu berpihak hal bagus padaku?. Kenapa hanya aku.

-Eomma..hiks. maafkan aku-. Ucapan pertama yang sedikit pendek dan aku bisa mendengar helaan nafas dari ibu disebrang sana.

-tidak, jangan meminta maaf. Kau tidak salah, eomma yang seharusnya meminta maaf padamu-..


Kembali, air mata ini terus berjatuhan dipipiku. Dadaku sesak dengan remasan tangan pada dadaku yang sakit. Bagaimana tidak, bukankah seorang ibu pasti menginginkan anak yang terbaik tidak seperti diriku.

-Maaf aku belum bisa memberikan uang .aku tidak memilikinya untuk saat ini tapi, kenapa eomma memberikan uang padaku? Bagaimana dengan Jibeom dan juga Joochan yang membutuhkannya. Biaya sekolah Jibeom dan Joochan sangatlah mahal eomma. Kenapa eomma memberikannya padaku hiks.. Harusnya aku memberi untuk eomma bukan eomma yang memberi padaku hiks..


Tiba-tiba saja aku meluap marah dengan semua pemikiran yang membuatku semarah ini. Marah kenapa harus seperti ini. Kenapa tidak ada beberapa jalan keluar yang lain selain ini. Kenapa? Kenapa aku harus mengalami nasib seperti ini.


-aku tidak bisa menerina uang dari eomma. Cepat atau lambat aku akan memberikannya pada eomma tapi hiks,.. Berhentilah memberikan uang padaku. Berikan saja pada Jibeom dan Joochan tidak untukku. Kumohon eomma mengertilah hiks-..











Aku menarik nafas dan membenahi diri setelah aku memutuskan panggilan sepihak pada ibuku. Kembali berjalan untuk menuju halte bus yang agak jauh dari sini. Memakai kembaki kacamata bulat ini yang tidak pernah aku ganti. Bukan karena harganya mahal atau murah tapi, kacamata ini adalah pemberian dari ayah saat aku masih duduk dibangku SMP. Ya, mataku minus saat aku duduk di bangku SMP kelas Satu.


Tepat saat sampai, bus datang dan aku masuk. Melihat hanya ada beberapa orang. Aku dusuk di sebelah kanan dekat kaca bus. Membuka sedikit kacanya agar angin menyapa sebagian wajahku. Biarlah hari ini, malam ini adalah saksi dimana aku mengalami hal seperti ini. Aku harap tidak untuk hari-hari selanjutnya. Tidak aku tidak mau itu terjadi.

Butuh beberapa menit untuk sampai dan sekarang aku turun dan kembali berjalan hanya beberapa meter dari sini menuju rumah kecilku. Hingga belokan kanan aku memasuki gang kecil lalu nampaklah rumah yang selama ini melindungiku dan membuatku nyaman. Mengambil kunci dari tas lalu memasukkannya.


Aku masuk dan hal pertama adalah menyimpan tas lalu membuka kacamata. Mengikat rambutku dan menggelung hingga menampakkan bagian leherku. Berjalan menuju kamar mandi dan menatap wajahku di pantulan cermin. Mata yang memerah begitu pula hidungku. Membasuh wajahku lalu kembali menatap pantulan cermin yang menampilkan wajahku.

"Apa takdir masih memang tidak akan berpihak padaku?". Monologku dengan senyuman paksaan pada wajahku.

Membutuhkan sekitar 15 menit untukku mandi. Membuka tas dan membawa ponselku. Melihat ada 2 notifikasi pesan masuk. Seketika aku tersenyum mendapati pesan dari dua adik kembarku. Lantas aku mengetik dan memberi jawaban pesan dari mereka berdua.





(Jibeom)


-Noona, aku merindukanmu. Besok aku akan datang. Masakan makanan kesukaanku oke. Hehe, selamat malam noona.


(Joochan)


-Noona, Jibeom tidak mengajakku untuk bertemu denganmu. Tapi sebisa mungkin besok aku akan bangun pagi agar aku bisa ikut. Noona pasti lelah ya, aku menyayangimu... Selamat malam noona.-



-To. Jibeom

-Ajak Joochan juga, kau adalah hyung yang baik bukan?. Selamat malam-.







-To.Joochan

-Pukul saja hyungmu jika memang tidak mengajakmu kesini. Selamat malam-.













Setelah membalas pesan untuk dua orang itu aku merebahkan diri di tempat tidur yang muat satu orang ini. Melihat langit-langit lalu menutup mataku perlahan untuk menyusuri alam mimpi setelah lelahnya hari tadi yang menguras tenagaku.

"Aku sangat berharap ada hari yang bisa membuatku selalu bahagia".






(Jiwoo pov end).





***




































































































Bersambung...

Hai... Aku nyapa kalian yang suka baca cerita nih.. Kali ini aku bawakan cerita yang seperti ini. Semoga suka ya.. Aku akan update dalam seminggu 1 kali oke. Tapi kalau nggk terlalu sibuk juga.

Tekan ⭐ dan juga ditunggu Komentarnya jika mau tahu selanjutnya dibawah ini 👇😉 ya. Sampai jumpa lagi...

Continue Reading

You'll Also Like

374K 39K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
179K 19.6K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
102K 7.4K 50
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
45.2K 10K 116
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...