Between You, Me, and Him

By loey84

14.5K 2.1K 915

"Sadarlah Hye yoon-ah, dia itu kekasih dari temanmu sendiri, bagaimana bisa kau berpikir mencintai dia." Hye... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA PULUH SATU
EPILOG
EXTRA PART

Prolog

1.3K 93 36
By loey84

Bila waktu sudah mengurai luka, pada akhirnya luka itu akan sembuh.



Hyeyoon menatap matahari yang mulai terbenam dari balik jendala kamarnya di New York, setelah selama hampir 2 tahun ia meninggalkan korea untuk meneruskan kuliahnya di bidang manajemen perkantoran, baru kali ini ia teringat sebab dirinya bertekad bulat meninggalkan kota kelahirannya tersebut.

Flashback on...

"Pergilah Lee Jangwoo.. kamu tahu kan, kalau aku benci seorang pengkhianat. Dan pengkhianatan mu padaku tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku," tutur Hyeyoon pada seorang laki-laki yang tengah berlutut di depannya.

"Mian-he Hyeyoon-ah, aku tak pernah bermaksud untuk mengkhianatimu. Tapi temanmu yang selalu menggodaku," ratap laki-laki itu menyesali perbuatannya.

"Dasar laki-laki tak bertanggung jawab. Kamu bilang apa? Tidak bermaksud mengkhianatiku, tapi apa nyatanya? Kamu tergoda oleh rayuannya dan menyebabkan dirinya hamil olehmu Lee Jangwoo." Hyeyoon menggeleng miris mendengar alasan laki-laki yang bernama Jangwoo itu.

Hyeyoon menarik nafasnya sebentar, sebelum ia meneruskan kembali ucapannya. "Nikahi dia, dan jangan pernah menggangguku lagi, dengan alasan apapun. Tentu hidupmu akan terjamin setelah kamu menikah dengannya.. as your wish," ucap Hyeyoon sarkas meninggalkan Jangwoo yang masih berlutut di depan rumahnya begitu saja.

Flashback end...

Hyeyoon pun mendengar kabar bahwa Jangwoo telah menikah dan mempunyai seorang anak dengan Yoon Sae mi__ temannya. Tetapi ada saja kelakuan Lee Jangwoo yang membuat Hyeyoon muak dan kesal akan tingkahnya, laki-laki itu tak pernah berubah, dia masih mengejar dan mengharapkannya kembali. Memang status laki-laki itu telah menikah dan mempunyai anak dengan Saemi, tetapi dia tak pernah bosan mengejar dan menanyakan keberadaan dirinya pada sang ibu.

Apakah laki-laki itu tak pernah berpikir? Meskipun nantinya langit akan runtuh, ataupun laki-laki di dunia ini hanya tersisa dia seorang, Hyeyoon tak akan pernah kembali padanya dan memilih seorang pengkhianat untuk menjadi kekasihnya lagi. Cukup sudah dia disakiti olehnya, dan tak akan mungkin diulanginya kembali.

Dan saat ini Hyeyoon berjanji pada dirinya sendiri, ia akan fokus pada kuliah dan pelajarannya, tanpa harus memikirkan lagi tentang sebuah cinta. Memikirkan sebuah cinta sama saja membuat hidupnya kacau balau untuk sekali lagi.

💕💕💕💕

"Hyeyoon-ah, aku dengar kamu sedang membutuhkan uang?" kata Soobin teman satu asrama dengannya.

"Ah, rupanya berita itu cepat sekali tersebar." Hyeyoon tak mengelaknya.

"Aku tau hal itu dari Noeul dan Bora."

Hyeyoon mengangguk mengerti, mereka teman satu asrama pastinya mereka tau kesulitan keuangan yang dimilikinya. Bisnis ayahnya sedang kacau jadi ia memang membutuhkan sebuah pekerjaan untuk menambah penghasilan.

"Apa kamu mau kalau harus mengurus tunanganku?" Ragu-ragu Soobin mengatakannya.

"Tunanganmu, ah siapa namanya? Kim Rowoon bukan," tutur Hyeyoon membayangkan tunangan Soobin.

"Iya, kamu tau kan belum lama ini dia mengalami kecelakaan dan menyebabkan retina matanya rusak. Sebelum jadwal operasinya turun, aku harap kamu mau menjaga dan mengurus segala keperluannya."

"Aku," tunjuk Hyeyoon pada dirinya sendiri, Soobin mengangguk.

Hyeyoon tau Rowoon Soobin merupakan pasangan yang terkenal, dua-duanya calon dokter yang hebat. Apalagi Rowoon, sebentar lagi ia akan lulus dengan prediksi dokter terbaik, hanya saja kecelakaan yang dialaminya merenggut penglihatannya, dan membuatnya harus berhenti kuliah untuk sementara waktu mengambil cuti sampai matanya pulih kembali.

"Bagaimana? Jangan khawatir aku akan membayarmu dengan layak," iming-iming Soobin membuat iman Hyeyoon sedikit goyah. Bagaimanapun dirinya memang membutuhkan uang itu, jumlah uang yang ditawarkan Soobin tidak sedikit.

"Baiklah." Hyeyoon mengangguk setuju.

"Tapi ada syaratnya Hyeyoon-ah," ucap Soobin setengah menyesal.

"Apa itu?" Hyeyoon penasaran kenapa harus ada syarat segala kalau pekerjaannya hanya mencuci baju dan mengurus seorang yang buta.

"Kamu tidak boleh memakai nama aslimu dan apabila Rowoon sudah bisa melihat, kamu harus segera berhenti, ah satu lagi kamu tidak boleh jatuh cinta padanya." Soobin mengacungkan satu jarinya tanda mengingatkan.

Syarat yang gila, menurut Hyeyoon. Apa yang ditakutkan Soobin coba? apakah tunangannya tersebut seganteng dewa yunani atau setampan grup band favoritnya, sehingga ia mengajukan persyaratan tersebut. Tapi demi upah yang menggiurkan tersebut membuat Hyeyoon setuju dengan persyaratan yang baru saja diajukan Soobin.

"Baiklah, aku tidak akan pernah jatuh cinta dengan tunanganmu itu," janji Hyeyoon mengangguk

"Jangan khawatir aku tidak akan mau merepotkan diriku dengan cerita cinta sialan itu," batin gadis mungil tersebut.

"Terima kasih, mau menuruti syaratku, Hyeyoon-ah. Besok aku akan mengantarmu ke apartemen Rowoon, pokoknya ingatlah satu hal jangan memakai nama aslimu," ujar Soobin mengingatkan sambil berlalu dari hadapan Hyeyoon.

"Iya.. iya." Hyeyoon melanjutkan aktifitasnya mencuci piring yang sempat terhenti karena wanita itu. Di asrama yang ditempatinya, para mahasiswa biasa memasak ataupun mencuci piring sendiri-sendiri.

💕💕💕

Keesokan paginya sebelum Hyeyoon berangkat kuliah, Soobin sudah bersiap menjemputnya untuk menemui tunangan yang dia maksud di apartemen pribadinya.

"Rowoon-ah.. aku membawakan seseorang yang akan membantumu," ujar Soobin halus pada laki-laki yang duduk di kursi roda, dan menghadap ke arah jendela di mana matahari sedang terbit.

Raut kekesalan muncul diwajahnya, "Kamu kira aku orang jompo yang tidak bisa mengurus diriku sendiri, Soobin-ah," teriak laki-laki itu kesal.

"Bukan begitu sayang, tapi orang ini yang akan membantumu menyiapkan segala keperluanmu."

Hyeyoon melihat dari sudut matanya, penasaran dengan wajah laki-laki yang terhalang sinar matahari tersebut.

Seperti apa rupanya? seperti apa wajahnya?

Rasa penasaran itu semakin bertambah besar saat laki-laki itu menarik kursi roda yang di dudukinya menghadap ke arah dirinya dan Soobin. Hyeyoon dapat melihat garis ketampanan wajahnya dari balik cahaya matahari, bahkan walaupun sedang duduk di kursi roda tak mengurangi kadar ketampanan laki-laki itu. Hyeyoon juga melihat tinggi badan orang yang bernama Rowoon tersebut bukan main tingginya_ melebihi tinggi badan orang lain di atas rata-rata_membuat Hyeyoon ternganga takjub, saat ini hanya satu kekurangan yang dimiliki laki-laki itu, dia buta.

"Sayang, mau tidak mau orang ini yang akan membantumu," bujuk Soobin bersikeras, "Kamu tau kan aku terlalu sibuk dengan praktek-pratek menjelang kelulusan kita, sehingga aku jarang punya waktu untukmu. Jadi aku sengaja menyewanya, ayolah sayang..kasian dia, dia butuh sekali uangnya." Soobin terus saja merengek .

"Oke.. oke.. Soobin-ah aku akan menerimanya," akhirnya laki-laki tersebut menyerah dengan bujukan yang dilontarkan Soobin.

Hyeyoon menaikkan alis matanya sedikit, ternyata dibalik sifat jutek yang ditunjukannya dia masih mau menghargai usaha tunangannya.

"Siapa nama kamu?" Tanya laki-laki itu tiba-tiba, membuat Hyeyoon bingung. Dia belum memikirkan nama sama sekali, apa yang harus dijawabnya.

"Nngg.."

Soobin mencolek bahunya, membuat Hyeyoon makin gugup. Tetapi gadis itu berusaha menutupi kegugupannya dengan menelan ludah sebanyak-banyaknya.

"Kamu tuli, siapa nama kamu?" Tanya laki-laki itu lagi, kali ini dengan nada yang berbeda, jauh lebih ketus dari pada yang pertama.

"Rowoon jangan seperti itu, kamu terlalu menakutkan untuknya, tidak bisakah kamu lebih lembut?" tutur Soobin mengingatkan.

"Huuh.." Rowoon hanya melengos tak suka.

Hyeyoon menghela nafas apakah dia akan kuat menghadapi sifat kasar laki-laki tersebut. "Danoh, Eun danoh," entah dapat dari mana nama tersebut, hanya nama itu yang terlintas dipikirannya.

"Mmm, Eun Danoh?! Mulai sekarang kamu harus menuruti perintahku," ucap laki-laki yang bernama Rowoon sambil menarik kursi rodanya menuju kamar, sekali lagi membuat Hyeyoon menelan ludah.

"Pekerjaan yang pastinya akan sangat melelahkan." Ucap Hyeyoon lirih.

💕💕💕

Hai...hai...kembali lagi nih ceritanya, kayaknya bakal yang up ini dulu dech,,berasa lebih greget yang ini soalnya tapi entahlah kalau aku bisa bakal aku up dua-duanya....🤣🤣

Tapi jangan bosan-bosannya baca, vote and komen disetiap cerita ini selesai, berharap banget ceritaku disukai😍😍✌✌

Terimakasih

Continue Reading

You'll Also Like

37.5K 6.6K 35
Harusnya Nami yang jadi tokoh utama. Ia pintar, bisa bernyanyi, berasal dari keluarga kaya yang memiliki yayasan sekolah Pramulia. Jadi, kurang apa l...
1.2M 59.8K 68
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
3.1M 48.5K 18
Warning 🔞🔞🔞 [COMPLETE] [21+] Seprofesional apapun, sekuat apapun dirimu akan terjebak dalam permainannya. Permainan dengan suguhan erangan erotis...
32.7K 3K 24
🔞 "If you take this hand, then everything that is inside of you will be mine." ©𝐎𝐑𝐈𝐆𝐈𝐍𝐀𝐋𝐋𝐘 𝐁𝐘 erlaire 𝐎𝐍 𝐖𝐀𝐓𝐓𝐏𝐀𝐃 [𝐈𝐍 𝐁𝐀𝐇𝐀...