You Into Shingeki World

By Name_31

14.7K 2K 486

Pernah tau tentang reinkarnasi? [Last Name] [Name] adalah gadis anti sosial karena sifatnya yang dingin dan... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 5
CHAPTER 6

CHAPTER 4

2.1K 300 141
By Name_31

" Aku tau, karena aku sahabat kalian," ucap [Name].

Akhirnya dirinya beranjak meninggalkan Eren, " Aku yang akan berjaga, kau tidurlah, ajak yang lain juga," ucap [Name] menolehkan kepalanya untuk melihat Eren sedikit.

Kakinya membawanya ke arah kuda putih miliknya di samping kuda milik Christa. [Name] melihat kuda putih itu dengan surai putihnya juga. Lalu membawanya lembut menuju danau untuk membersihkan rambut halus kudanya.

Warn! : agak dewasa. Diharap berpikir dahulu sebelum membaca. Kalau tidak mau di skip saja, saya kasih tanda perintah (__ !!!!!!! __) di scene nya.

________YouIntoShingekiWorld________

" [Name]-chan," panggil seseorang di belakang [Name] dengan suara yang lembut.

[Name] menolehkan kepalanya ke belakang, melihat Christa yang berjalan menujunya.

" Christa..." ucap [Name]. Christa mendudukkan diri di samping [Name], dia menekuk kakinya dan melihat ke danau.

" Kau tidur saja, aku yang akan berjaga," ucap Christa menatap [Name] yang di sampingnya.

[Name] terdiam, lalu menggeleng, dia tau jika akan ada penyerangan mendadak malam ini, karena itu dia yang bersiaga.

SRAKK

[Name] dan Christa serentak menoleh ke arah sumber suara. Christa memulai posisi siaga nya.

Namun, [Name] memegang lengan Christa agar dia tidak pergi kemana-mana. [Name] mulai berdiri.

" Jika kalian datang untuk melakukan sesuatu pada kami, lebih baik lakukan saat pagi," ucap [Name]. Manik (e/c) nya menatap tajam.

" Hee... kalian sudah tau ya. Kalau begitu kita akan cepat," seseorang laki-laki dengan tubuh besar dan wajah yang ditutup oleh topeng kain keluar dari tempat pesenyembunyiannya.

" Christa! Bangunkan yang lainnya sekarang juga!" [Name] melepaskan cengkeramannya di lengan Christa dan menyuruh dirinya lari ke arah teman-temannya.

Christa terlihat kaget, namun dengan cepat dia berlari dan berteriak dengan kencang.

" MINNNAAA!!!" teriakan Christa seketika membuat semua orang terjaga. Orang-orang yang bersembunyi mulai keluar dan berlari menuju mereka.

" Christa! Ada ap–!! Minnaa!! Bangun dan bertarunglah sekarang!!" teriak Eren dan langsung membuat orang-orang di sekitarnya dalam posisi siaga. Christa terengah-engah lalu dirinya melihat [Name].

Di sisi lain, [Name] sedang dikepung oleh lima orang. [Name] tetap tenang dan berusaha tidak panik, karena itulah kuncinya dalam kemenangan.

Salah satu orang di belakang [Name] menarik pelatuk, tapi dengan cepat [Name] merunduk ke bawah dan menjadikan tangan kanan sebagai tumpuan, kakinya bergeser berputar seperti jam mengenai kaki para penjahat tadi.

Para penjahat itu terjatuh dalam sepersekian detik. [Name] dengan gesit mengambil senapan mereka.

Salah satu dari mereka sekali lagi sadar dan langsung mengambil senapan yang tepat berada di depannya. Tapi, [Name] mengetahuinya dan segera menendang tubuh penjahat itu hingga menabrak pohon di belakangnya.

[Name] mengambil senapan yang terakhir dan berlari menuju teman-temannya.

" Christa! Armin! Jean! Sasha! Connie! Tangkap ini!" [Name] melemparkan semua senapan yang dipegangnya tadi.

" [Name]-chan!!" ucap Christa yang terkejut kamu bisa lolos dari kepungan lima penjahat yang bersenjata lalu menangkap senapan yang kamu berikan.

Christa langsung menodongkan senapan itu ke penjahat yang di depannya.

[Name] mengambil jatah Eren. Dia berlari dan melayangkan tendangan dari atas kepada penjahat yang di belakang Eren hingga terjatuh dan terdengar bunyi di punggungnya.

Eren terkejut melihat [Name] di belakangnya.

" [Name]! Awas!" Eren melancarkan sapuan kakinya dengan berputar dan mengenai dua orang sekaligus.

" Wakatteru!" ucap [Name] dengan raut wajah yang tetap tenang dan datar.

Namun, suaranya tetap tegas. Punggung [Name] bertabrakan dengan punggung Eren. Kali ini, hanya [Name] dan Eren yang melawan tiga orang yang tetap membawa senapan.

Orang-orang yang tadi [Name] lumpuhkan ikut berkumpul memenjarakan [Name] dan Eren. [Name] menajamkan penglihatannya dan pendengarannya.

' Tiga orang bersenjata dan tiga kosong,' batin [Name] dia tetap memicingkan matanya sembari berpikir. [Name] melihat Eren di belakangnya yang berkobar.

' Mudah...' [Name] telah selesai berpikir, dia menyeringai kecil.

Tanpa aba-aba, dua orang mengirimkan pukulan kepada [Name] dan Eren.

[Name] menahan pukulan orang itu lalu memelintirnya cukup kuat dan melemparkannya kepada target [Name] yang membawa senapan.

BRAK

Sesuai perkiraan senapan itu jatuh, [Name] berlari namun ada yang menghadangnya. Dengan mudah [Name] memegang bahu kedua orang itu lalu melompat dengan ringan dan mengambil senapan yang terjatuh.

DAR!

Eren yang sedang melawan penjahat seketika berhenti karena mendengar suara tembakan yang [Name] keluarkan.

Semua orang disana juga berhenti dan menatap ke arah [Name] yang menembakkan satu peluru ke arah salah satu penjahat dan mengenai pundaknya. Terbukti dengan pakaiannya yang sobek dan kulitnya yang tersobek serta mengeluarkan darah.

" Jika kalian tidak berhenti menyerang kami," ucapan [Name] terjeda. Menatap para penjahat satu persatu dengan tatapan yang mengerikan.

" Aku tidak segan-segan membuat kalian hingga memohon kepadaku," ucap [Name] dengan yakin.

" .... Ma-MANA MUNGKIN?!" salah seorang penjahat menyangkal [Name] dan dengan cerobohnya melayangkan kepalan tangannya menuju [Name].

" [NAME]!!" Armin berteriak.

" [Name]-chan!" Christa ikut berteriak. Sasha menatap [Name] dengan raut terkejut.

[Name] melayangkan tatapan kematian kepada penjahat. [Name] memundurkan kaki kirinya dan menarik nafas.

Tangan kirinya tetap membawa senapan. [Name] menepis kepalan tangan penjahat dan memelintirnya ke belakang, hingga penjahat itu berteriak. [Name] akhirnya melepaskannya setelah terdengar suara bergemeletuk dari tangannya.

" Aku baru pemanasan," [Name] kembali memperlihatkan tatapan tajamnya. " Ada yang mau mencobanya lagi?" tanya [Name] yang dijawab dengan keheningan.

" Kh... Kami menyerah," ucap salah satu dari mereka, sepertinya pemimpinnya.

[Name] mendengus. [Name] berjalan ringan menuju teman-temannya yang melihatnya dengan berbagai tatapan.

.

Pada akhirnya, para penjahat itu ditangkap oleh Polisi Militer. Insiden iu berakhir tanpa adanya korban yang jatuh.

" Armin," panggil [Name]. Armin menoleh kea rah [Name] yang berada di belakangnya.

" Doushita? [Name]?" tanya Armin. [Name] menatapnya dan kertas yang cukup banyak berada di tangannya.

" Apa... Kau menulisnya dengan lengkap?" tanya [Name]. Armin terkejut, lalu dia mengangguk. [Name] tersenyum kecil.

" Yokatta," syukur [Name]. Armin mengedipkan matanya beberapa kali. Dirinya tidak percaya bisa melihat [Name] mengucapkan sesuatu selembut ini.

" Jaa... Aku akan menyerahkan ini kepada Komandan terlebih dahulu," ucap Armin menunjuk pintu yang di depannya. [Name] mengangguk, lalu berjalan pelan beranjak darisitu.

" [Name]," suara lembut namun berat itu memanggil [Name] untuk menoleh. [Name] melihat ke sumber suara yang memanggilnya dari arah samping.

" Mikasa..." respon [Name]. Mikasa berjalan kea rah [Name].

" Aku mendengar kau bertarung melawan lima orang sekaligus yang membawa senjata. Apa itu benar?" tanya Mikasa.

[Name] hanya mengangguk tenang sebagai jawaban. Mikasa menghela nafas sembari memijit pelipisnya dengan alis berkerut.

" Apa kau terluka?" tanya Mikasa sekali lagi. [Name] menggeleng sebagai jawaban. Mikasa menatap [Name] datar.

' Melawan orang bersenjata yang lebih dari satu dan dia tidak terluka. Aku bangga padamu,' batin Mikasa sedikit senang.

Dia mengetahui, akhirnya [Name] tumbuh menjadi gadis yang luar biasa dan tidak dapat teratndingi. Mikasa bangga karena [Name] adalah sahabatnya yang hebat. Mikasa menepuk pundak [Name] pelan.

" Yokatta," ucap Mikasa dengan senyuman menghiasi wajahnya.

[Name] berkedip, lalu dia mengangguk. Mikasa menepuk kepala [Name[ tetap dengan senyuman kecil yang terpatri di wajahnya. Lalu, Mikasa berjalan pergi menjauhi [Name].

[Name] akhirnya kembali berjalan. Saat melewati belokan, [Name] tidak berhati-hati. Kaki kanannya tersandung belokan.

Karena kecerobohannya itu, [Name] melepaskan keseimbangan tubuhnya. Tapi sebelum terjatuh, [Name] menabrak orang di depannya.

(________ !!!!!!! _________)

" Ukh..." [Name] mengerang. Dia benar-benar terjatuh. [Name] mengangkat tubuh atasnya setelah mengetahui dia menimpa orang.

" Argh! Angkat itu sekarang!" ucap laki-laki itu. [Name] mengernyit, bingung,

" Ku bilang angkat! Kau menjeratku bodoh!" ucap laki-laki itu kasar.

[Name] menggerutu, lalu menarik tubuhnya dari situ secepatnya. Laki-laki itu juga ikut berdiri. Tangannya memijat pelipisnya membuat [Name] tidak bisa mengenal orang itu.

" Ukh! Sial! Kau membuat celanaku sesah, bodoh!!" ucap laki-laki itu. [Name] membelalakkan matanya. Sekarang dia baru menetahui apa maksud laki-laki tadi.

" Kau diam saja?" laki-laki itu menurunkan tangannya. Manik (e/c) [Name] bisa melihat laki-laki yang di depannya ini. Levi Ackerman!

" Tanggung jawab!" ucap Levi menumpukan kedua tangannya di kedua sisi kepala [Name] dan dinding yang berada di belakangnya. Isitilah lainnya kabedon.

" .... Maaf, maksud anda?" tanya [Name] tidak mengerti membuat Levi mendecih.

" Puaskan aku."

Hening.

Satu kata dan satu jawaban yang keluar dari mulut Levi seketika membuat suasana di antara mereka berdua menjadi diam.

Rupanya pikiran [Name] tentang Levi di anime dengan saat bertemu langsung itu berbeda. Levi yang berada di anime adalah karakter yang sarkas, dingin, sadis, mengambil keputusan dengan cepat, dan prajurit yang hebat.

Ternyata orang yang mesum, pengincar, dan tidak punya harga diri karena meminta seorang prajurit yang tidak sengaja menabrak nya untuk melakukan hal yang tidak senonoh dengannya?

Permisi? Lebih baik kau dipenjarakan di ruang bawah tanah dibandingkan Eren saat di episode dia diadili. Mungkin itu yang dipikirkan [Name].

Oke, cukup. [Name] sudah tidak kuat menahan emosinya untuk marah.

[Name] langsung memegang salah satu lengan Levi dan cepat-cepat membantingnya ke samping. Tapi, yah, [Name] melawan salah satu prajurit terhebat di tempat ini. Tidak mungkin dia kalah kan?

Levi menahan lengan [Name] dan membawa tubuhnya ke bawah, sedangkan Levi duduk di atas [Name].

" –ugh! Lepaskan!" bentak [Name] membuat Levi mendelik tepat ke dalam manik [e/c] [Name].

" Aku dengar grup mu diserang. Apa itu benar?" tanya Levi. [Name] kemudian tidak bergerak.

' .... Dia pasti mendengar percakapan ku dengan Mikasa atau saat yang lain membicarakan ini,' batin [Name].

" Hoi. Kenapa diam?"

' Orang ini. Sangat menyebalkan. Bisakah aku kembali ke dunia asalku?' batin [Name] yang mulai jengkel.

" .... Ya. Kami diserang. Tapi, kami bisa menanganinya. Jadi, bisakah anda menyingkir darisana?" sindir [Name] yang kali ini membalas delikan tajam Levi padanya.

Namun, Levi tetap saja diam duduk di atas [Name]. [Name] Kembali mulai jengkel pada Levi. Kenapa orang ini selalu seenaknya saja?

" Ck! Aku muak denganmu! Cepat menyingkir dari hadapanku sekarang!" bentak [Name] yang langsung melayangkan tendangannya ke Levi.

Sudah menduga, Levi langsung merunduk membuat wajahnya dan [Name] semakin dekat. Selanjutnya, [Name] sedikit memerah melihat Levi di depannya.

" Cho hanase!" ucap [Name] lagi, kali ini nada suaranya sedikit tinggi. Levi melirik [Name].

[Name] memberontak kembali. " Ck. Bisakah kau diam?" tanya Levi yang sudah bosan melihat [Name] memberontak padanya.

" Setelah kau menyingkir dariku!" bentak [Name] tidak santai.

(Iya sih, mana ada ya nge-bentak tapi gak santai?//Reader : JANGAN MOTONG NAPA THOR?//MON MAAP)

Levi mendelik ke arah [Name] untuk keseperkian kalinya.

" Baiklah. Bisakah kau diam dulu kalau begitu?" ucap Levi.

Bagai disihir, [Name] langsung diam seperti perkataan Levi membuat Levi mendecih.

' Apa dia ini alat?' batin Levi bingung.

Levi akhirnya berdiri dari posisi duduk nya. [Name] juga mengikuti kopral pendeknya itu seraya membersihkan bagian belakang seragam nya.

" Oh, [Name]! Kau disi– eh?!" tiba-tiba Eren datang dari belokan di belakang [Name].

Mata Levi berkedut, " Hoi. Kau datang ke ruanganku. Setelah makan malam," ucap Levi seraya menunjuk [Name] yang hanya diam berdiri.

" ....." [Name] tidak mengucapkan sepatah kata pun dan tetap menatap Levi datar, sedangkan Eren sudah menganga kecil melihat [Name] dan Levi.

Tiba-tiba [Name] langsung membalikkan tubuhnya dan menggenggam tangan Eren untuk meninggalkan tempat itu.

" Aku anggap kau setuju," lanjut Levi.

[Name] menghentikan langkahnya, serentak dengan Eren, lalu sedikit menoleh untuk menatap Levi dengan tajam dan melanjutkan kembali langkahnya.

Levi tetap setia menatap kedua punggung prajurit di depannya hingga menghilang setelah belokan.

Setelahnya, Levi berjalan ke arah sebaliknya.

Baru beberapa langkah yang ditapakinya, dia berhenti kembali. Kali ini, maniknya menampakkan rasa penasaran.

" Mereka.... Sepasang kekasih...??"


.



.


Tbc.

Haaaaa... wayulu dikira pacarnya Eren ma Levi :v

Sebenernya author mo nanya juga :v

Kalian lebih pilih Eren ato Levi? :v

Ato Armin? Si Quda?//ditabokfanskristien:v

Ato yg lain?

Pokoknya jgn lesbi ya :)))

Author gemeter soalnya meskipun cuman liat biasa doang :')

Nanti author usahakan bikin scene kalian berdua sesuai chara yg kalian pilih :))))

Oke, bubay :))

STAY AT HOME YA. JAGA KESEHATAN. DENGERIN TUH SORARU RADIO : ITSUMO STAY HOME FOREVER.

SEMANGAT SELALU!! AKU DISINI NYEMANGATIN KALIAN SEMUA YANG BACA INI PESAN DARI KETIKAN KU SENDIRI :D

Sekalian aku promosi akun channel yutub nya maz  SORARU  ya :D . Jgn lupa subscreb :D

SEMANGKAAA~!!

Continue Reading

You'll Also Like

411K 19.4K 44
"Lo cantik, boleh gue cium?" tanya Dirgantara blak-blakan. Jena mengerutkan keningnya, menatap tidak suka cowok yang ada di depannya sekarang. Tangan...
1.5M 238K 199
PART 01 (001 - 198) MC = Gong/Seme = Lin Xuanzhi ML = Shou/Uke = Yan Tianhen Ringkasan: Kultivator jenius, Lin Xuanzhi tidak mengecewakan dunia dalam...
87.2K 6.7K 22
DILARANG FLAGIAT🚫 FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! Rank 1 #Istiqomah (15 Februari 2024) Rank 1 #komedi (22 Februari 2024) Rank 1 #petualang (6 Maret 2024) ...