Author POV
Setelah seharian suntuk mew bekerja, akhirnya tepat pukul 10 malam mew bisa pulang untuk beristirahat. Mew menawarkan gulf untuk pulang bersama malam ini, meskipun awalnya gulf menolak karena khawatir mew lelah tetapi mew tetap memaksa gulf untuk ikut dengannya.
Singkat cerita gulf meng-iyakan ajakan mew untuk diantar pulang. Setelah perbincangan singkat mew dan gulf didalam mobil akhirnya mereka sampai dicondo gulf, mew sudah tidak sungkan untuk datang kedalam condo gulf untuk sekedar istirahat atau melakukan kegiatan lainnya disana.
Gulf memasuki condonya disusul dengan mew yang membawa sebagian besar peralatan milik gulf, mew langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang televisi. Gulf yang melihat mew kelelahan langsung berinisiatif mengambil beberapa cemilan dan minuman yang memang biasa dia siapkan dicondonya.
"Phi mewww..." gulf mendekati mew dan langsung menggeser tubuh mew yang sedang asik meregang.
"Ah kamu ganggu aja.." mew langsung duduk dan bersadar disofa.
"Phi mewwww..." gulf menatap mew sambil menggoda.
"Kenapa tua-eng?" Mew mengambil cemilan yang berada diatas meja.
"Phiii mewwww..." gulf mulai mengeluskan kepalanya pada lengan mew.
"Eh kenapa sih? Kamu kaya kucing aja.." mew masih tidak menghuraukannya.
"Ah phi mah ga peka.. males ah.." gulf bangkit mencoba meninggalkan mew. Belum sempat gulf melangkah mew sudah menarik dirinya dan dia jatuh didalam pelukan mew. Seketika muka gulf memerah saking malunya, dia hanya tersenyum malu akibat perlakuan mew.
"Kamu kenapa lagi manja banget?" Bisik mew.
"Ga apa-apa sih.. tapi aku masih kepikiran pas event tadi aja.." gulf menyenderkan kepalanya. "Phi ngerasa ga sih kita makin terbuka sama fans kita?"
"Iya sih, lagian juga namanya pekerjaan ya mau gimana lagi kan? Tapi kamu nyaman aja kan phi kaya gini?" Tanya mew.
"Nyaman aja lah aku. Nyaman banget malah.. hahaha" jawab gulf.
"Beneran nyaman banget?" Mew menggelitiki dan mulai menggoda gulf.
"Ah phii hahaha.. jangan dikelitikin geliii.." gulf mencoba mengelak namun usahanya sia-sia karena dia benar-benar terkunci didalam tubuh mew. "Phii udah ah.. hahaha"
Mew memberhentikan kelitikannya dan mencium tengkuk gulf lembur.
"Gulf, apapun yang membuat kamu ga nyaman, phi ga akan melakukannya ke kamu. Phi akan selalu buat kamu nyaman sama phi, phi pengen kita bersama untuk waktu yang lama."
"Iya phi, aku juga mau." gulf mengusap tangan mew yang melingkar pada dirinya. Gulf mencium pipi mew lembut, mew memalingkan wajahnya dan mengantikan pipi dengan bibirnya yang lembut.
Dilumatnya bibir gulf yang manis seperti rasa vanila, gulf membalas ciuman mew dengan antusias hingga membuat susana semakin tidak waras. Seketika keduanya semakin memanas, penis mew teraba jelas menegang dibalik celananya.
Mew berhenti dan langsung mengumpat. "Ah shit.. phi cepet banget naiknya."
"Kenapa phi malu?" Tanya gulf.
"Phi tuh selalu ga bisa kontrol diri phi kalo udah berdua sama kamu." Jelasnya.
"Hahaha kamu tuh lucu banget loh phi" gulf melepaskan pelukan mew dan memposisikan dirinya menghadap mew dan menduduki paha mew. Gulf melingkarkan tangannya ketengkuk mew, lalu memperlihatkan senyum manis sambil memiringkan kepalanya.
"Phi mew sayanggg... kamu itu ga usah nahan diri kalo kita udah berdua.. toh di event kita tadi juga sebenernya aku udah ga kuat, tapi aku tahan... hahaha"
Mew membalas memeluk pinggang gulf erat dan tanpa basa basi langsung kembali melumat bibir gulf dengan nafsu yang mulai tak terkendali, disela-sela ciumannya gulf membuka kancing kemeja mew satu persatu dan membukanya hingga terlihat tubuh sempurna mew dengan perut sixpack-nya.
"hhhsshhmm.." mew melepaskan ciumannya dan beralih merasakan wangi leher gulf yang manis.
"Phiii... hmmm ahh.." desahan gulf tak tertahankan, sekarang mew yang membuka kancing kemeja gulf dengan cepat, dia tidak sabar mencicipi tubuh gulf untuk yang kesekian kalinya.
Mew melemparkan baju gulf sembarangan dan kembali melumat bibir gulf. Mengendong tubuh gulf keatas kasur kamarnya dan membaringkan mesra tubuh gulf disana. Mew memperhatikan wajah gulf dengan seksama sambil mengelus rambutnya.
"Gulf, kamu cantik, tapi kamu laki-laki.. kamu ganteng tapi wajahmu lucu jadi phi ga bisa bilang kamu ganteng. Phi bingung membahasakanya." Mew mencium lembut kening gulf.
"Tapi yang pasti phi tau, phi sayang kamu.."
"Ah phi.. iyaaa aku tau kok.." Gulf tersenyum sambil memamerkan gigi indahnya.
"Tua-eng sayang sama phi?" Tanya mew.
"Hmm sayang ga ya?" Ledek gulf.
"Sayang ga? Kalo ga sayang nanti phi cari yang lain." Ancam mew.
"Iya udah sana kalo mau sayang sama yang lain." Ambek gulf.
"Hahaha nong lucu banget siiiihhh.." mew langsung merapatkan pelukannya dan mencium pipi gulf berkali-kali.
"Ah phi geli.. hahaha" gulf terus mengelak.
Tawanya berhenti. Mew kembali melumat bibir gulf dan mengubah posisi badannya berada diatas gulf. Ciumannya memanas hingga terciptalah perang lidah disana. Tangan mew mulai meremas lembut puting gulf dengan gemas, gulf merasakan dirinya mulai ikut menegang.
"Hmmhhsssh.. phii..." gulf mendesah ke enakan.
"You want me inside you baby?" Tanya mew nafsu.
"Chai phi.. lakukan yang terbaik malam ini." Goda gulf.
Mew mulai membuka kancing celana gulf dan menurunkan celananya, setelah terlihat penis gulf yang setengah menegang, mew mulai mengosokan tangannya secara perlahan hingga tubuh gulf mengulat dan memerah.
"Hmhh phii..." gulf menarik tengkuk mew menghisap bibir mew dengan ganas, tangan mew terus bermain disana membuat gulf semakin frustasi dalam permainan mew.
Mew menggosokan tangannya semakin cepat pada penis gulf, tangan gulf pun tidak hanya diam, dia juga mulai membuka kancing celana mew dengan kasar dan mengeluarkan penis mew yang sudah sesak didalam celananya itu.
"Phi.. aku mau.. ahhhh.. aku mauu.. isap punya mu.. ahhh.." gulf meminta dengan malu.
"Kamu serius?" Tanya mew kaget.
"Iya.." gulf mendorong tubuh mew, membalikan posisi tubuhnya. Dia membuka keseluruhan celana mew, langsung menghisap lembut penis mew. Meskipun gulf belum mahir, tapi setidaknya gulf selalu ingin memberikan yang terbaik untuk mew.
"Ahhh.. gulf shhss.. gigi kamu.. ahhhsshh.. pelan gulf.. pelan ahhh.." mew frustasi, gulf terlalu bersemangat dengan penisnya.
"Ahhh.. enak gulf.. kamu semakin ahh.. mahir hmhhh.." mew mengelus kepala gulf pelan.
Mew semakin menegang, dia tidak ingin mengeluarkan spermanya dimulut gulf, dia menarik kepala gulf pelan dan mengembalikan posisi gulf berada dibawahnya.
"Phi.. kok?" Gulf bingung.
"Phi ga mau ngeluarin dimulut kamu." Jelas mew.
"Gak apa-apa phi.. aku mau ko.." jawab gulf dengan manja.
"Engga" tegas mew.
"Ta-tapi phi.." suara gulf terhenti.
Mew menarik celana gulf kasar dan mengangkat kedua kaki gulf keatas pundaknya hingga pinggang gulf sedikit naik. Mew mengemut jarinya agar salivanya tertinggal dan mulai memasuki lubang surga milik gulf dengan jari tengahnya.
"Hghhhssaahh phii.. itu ahh.. kamu.. hmmhh.. ahhh enak ahhh.." gulf meracau tidak jelas.
Mew mulai memasukan jari keduanya. "Sakit?"
"Aahh enghh.. engga phi.. enak ahhhh.." badan gulf semakin memerah, sensasi yang mew ciptakan membuatnya lemas seketika.
"Kamu udah longgar, phi mulai ya?" Ijin mew.
"I-Iya phi.." jawab gulf mantap.
Mew mulai menggosokkan penisnya dan mengarahkannya kedalam lubang surga gulf. Gulf meremas kuat bantal disebelahnya ketika merasakan penis mew yang mulai memasuki lubangnya dengan penuh. Mew mulai mengerakan penisnya pelan agar gulf cepat menyesuaikan penisnya.
"Hmmhhh gulf.. lubangmu ahhh.. jangan disempitkan.. shhssh..." mew mendesis ke enakan, lubang gulf memang menjadi idolanya dalam urusan ranjang.
"Phii.. ahh kamu.. punyamu.. ahhh.. penuhh hmhhh.. enak.. aku su-sukaa ahhmhhh.." racau gulf.
Mew mulai mempercepat goyangannya hingga tercipta suara kecipak khas bercinta. Gulf menerima penis mew yang terus menumbuk rektumnya, mew memang selalu ahli untuk urusan menemukan titik enak gulf.
"Phi.. pegang aku phi ahh.. aku mau hmmhhh.. aku mau keluar ahhh... phii.." pinta gulf.
Mew memegang lembut penis gulf dan mulai mengosoknya mengikuti irama tumbukan penisnya dilubang surga gulf. "Ah.. ahh.. ahh.. kamu enak.. tua-eng ahh gulf.."
"Phi.. i wanna cum ahhhh... phi.." Gulf menyemburkan spremanya ditangan mew.
"Maaf ahh.. phi.. aku ga kuat.. hmmhhh.."
"Nakal!" Mew menjilat tangannya yang penuh oleh sperma gulf. "Enak"
"Phii.. ahh udah.. kamu.. belum.. ahh.. kamu.. hmhsshh phii.." gulf masih menerima tumbukan penis mew didalam lubangnya.
"Belum.. phi belum klimaks.." mew berhenti dan membuka kedua kaki gulf. Mew menarik tubuh gulf hingga memposisikan gulf menduduki pahanya.
"Phi capek. Kamu yang goyang sekarang.." perintah mew.
"Tapi aku.."
"Cepetan, kamu tega sama phi?" Rengek mew.
"Hmm.. iya oke" jawab gulf malas.
Gulf memegang kedua pundak mew erat, dia mulai menaik-turunkan badannya diatas penis mew. Penis mew benar-benar terasa dalam dirinya, gulf hanya bisa mengerang terus menerus ketika rektumnya tersentuh.
"Ah.. ahh.. ah.. phi.. ahh.. shhss.."
Mew menarik tengkuk gulf dan melumat bibir gulf, digigitnya bagian bawah bibir gulf dengan nafsu, tangannya asik menaikan kembali gairah penis pada gulf.
"Kamu iseng ahhh phiiiii.."
"Hahaha.. sengaja" ledek mew.
Gulf kembali menegang, suhu tubuhnya kembali meninggi hingga badannya memerah kembali. Bagi mew adalah suatu keindahan yang selalu berhasil dia ciptakan untuk reaksi tubuh gulf.
"Phi keluar di dalam ya?" Tanya mew.
"Terserah ahh.. Asal phi ga hmhh.. ninggalin aku pas udah naik lagi shhsshh.. kaya gini." Jawab gulf disela-sela desahannya.
Mew mulai mempercepat gerakan tangannya, membuat gulf mempercepat juga gerakan tubuhnya. Gulf menepelkan keningnya dengan kening mew, hingga nafasnya saling beradu menciptakan hawa panas pada keduanya.
"Ahh.. ahh.. ahhh.. phii.. ahhssshh..." gulf meracau semakin tak terkendali.
"Cumm.. i wanna cum.. gulf.. shhsshh.." pada hentakan tubuh gulf yang ketiga mew mengeleuarkan spermanya didalam lubang gulf.
"Phii.. aku jugaa.. ahhhh..." setelah mew akhirnya gulf kembali mengeluarkan spermanya ditangan mew.
"Hahahaha" keduanya saling pandang dan sama-sama tertawa.
Mew kembali mencium lembut bibir gulf lalu memeluk gulf, menghirup bau tubuh gulf yang penuh dengan keringat.
"Kamu udah keringetan aja masih wangi ya.. gimana phi ga nyaman sama kamu.." gombal mew.
"Ihh apaan sii.." kuping gulf memerah, dia kembali menahan malu karena gombalan mew.
Gulf berdiri dari pengkuan mew, mencoba pergi dari rasa malu akibat gombalan mew. Tetapi belum sempat gulf melangkah mew kembali menarik tangannya, membuat gulf kembali duduk dipangkuan mew.
Mew memeluknya dari belakang sambil mencium tengkuk gulf dan sesekali menjilatnya. Membuat gulf kembali merinding karena ujung lidah mew yang membuat lehernya geli.
"Phiii.. ngapain sii.." elak gulf.
"Lagi.. hehehe.." rengek mew.
"Yaa ampuuun phiii...." balas gulf gemas.
"Yaaa tua-eng... na.. naa.." mew masih merengek.
"Gaaakkkk..." gulf masih mengelak.
"Pleasee... one more.." pintanya.
"Hhhhhh... iya udah tapi ga disini.." jawab gulf.
"Terus maunya dimana?" Tanya mew.
"Balcon" jawab gulf asal.
"Oke laksanakan.." mew bangkit dari duduknya dan langsung mengendong gulf bagai koala.
"Aku bercandaaaa..." rengek gulf.
"Hahahaha" mew tertawa sambil berjalan menuju balcon kondo milik gulf.
##
Hiii semuanya👋🏻
Maaf aku baru sempet update lagi karena aku kemaren fokusku agak terpecah untuk AU ditwitter hehehe😅
Nanti aku akan coba usahakan update seminggu sekali kaya biasanya..
Terima kasih buat yang udah mau baca cerita-cerita ku🙏🏻
Jangan lupa di vote☺️