[BL] Improvement [BaamxKhun]

De HeJunjie

35.4K 3.9K 1K

Fanfiction Tower of God Baam x Khun Original work belongs to SIU "ーapakau yakin? Bisa jadi masa depan yang ka... Mais

01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14

03

2.6K 299 64
De HeJunjie

"Aguero kamu terlihat lelah, kembalilah tidur ok? Aku akan membuat sarapan." Siluet seorang pria tersenyum padanya, Aguero tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas meski dia berharap dia dapat melakukannya.

"Tetap disini, jangan pergi." Aguero mendengar permintaan datang dari bibirnya, mendadak dia berharap bahwa dirinya tuli. Merasa malu karna entitas lemah dan rapuh dalam suaranya. Aguero menggerutu, bagaimana dia bisa memohon dengan putus asa seperti itu?.

Sepasang tangan menariknya kedalam pelukan, itu hangat dan aman, dia bisa mendengar detak jantung pria lain dari balik pakaian. Itu hangat dan membuatnya merasa aman, seakan dia berharga dan pantas dicintai. Bukan hanya bidak politik yang di mainkan di tangan ibunya, bukan tuan muda keluarga Khun yang di tuntut sempurna. semua keluhan mati di ujung tenggorokan Aguero, dia berubah pikiran mungkin menjadi lemah dan rapuh tidak begitu buruk.

"Apa kamu bermimpi buruk? Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu?" Pria itu bertanya lagi, suaranya terdengar peduli dan khawatir, suara yang tidak mungkin dia dapatkan dimanapun di keluarganya. Khun tidak menjawab, dia hanya membenamkan wajahnya lebih dalam di pelukan orang lain.

"Semuanya baik-baik saja Aguero, aku disini."  ada belaian lembut di rambutnya dan kecupan di dahinya.

....Hangat.

Aguero menutup matanya, membiarkan dirinya dimanja sebanyak mungkin.

Aku disiniー

Pagi harinya Bocah Aguero terbangun dengan perasaan hangat di dada dan air disudut matanya.

XOXO

Khun terbangun dengan rasa sakit yang menyengat di bahu kiri dan sosok tidur Baam di samping tempat tidurnya. Khun berkedip dua kali, memiliki dorongan untuk menuntut privasi, namun terlalu lemah untuk wajah tidur yang terlalu polos milik rekannya. Yah ini sangat polos, sangat murni, layak untuk gambaran seorang malaikat tanpa dosa. Ini seharusnya, hanya saja kekuatan yang ditunjukkan Baam kemarin jauh dari tampak luarnya. Itu kuat dan berbahaya, siapa di dunia yang bisa mengaktifkan salah satu dari senjata seri tiga belas bulan tanpa setetespun darah raja? Black march bahkan mematuhinya.

Perhatian Khun beralih pada tangannya yang terasa kebas, mendapati tangan itu di genggaman oleh Baam, jari-jari mereka terjalin bersama. Entah bagaimana terlihat pas untuk satu sama lain.

Khun tidak berniat menganggu tidur Baam, melihat bahwa ada kelembaban di sekitar mata dan hidung rekannya Khun tau jika Baam baru saja menangis.

Ada sebagian kecil dari hatinya yang merasa hangat, namun juga aneh dan bingung di sisi lain. Untuk siapa air mata itu ditujukan? Dan mengapa? Apakah Baam menangis karna dia terluka? Apa yang telah dia perbuat hingga pantas untuk ditangisi? Apa Baam tidak pernah mendengar bahwa semua orang dengan marga Khun adalah brengsek? Ini benar-benar rahasia umum di menara.

"Khun...ー" Baam terbangun karna gerakan, membuka mata dengan susah payah sebelum melebar ketika melihat orang yang bersangkutan terjaga. "Kamu bangun?!" Wajah Baam segera bersinar dengan kebahagian dan kelegaan.

"Ya" Khun menjawab lemah.

"Apa kamu butuh sesuatu? Apa kamu lapar? Aku akan mengambil makanan!" Baam melepaskan tangan mereka dan hampir berlari menuju kantin.

"Baam, ini baik-baik saja. hampir tengah malam, kantin mungkin tutup." Khun mencoba bangkit ke posisi duduk, Baam dengan cepat kembali ke kasur untuk membantunya.

"Tn.Khun istirahat, dokter berkata lukanya cukup dalam, Ini akan memakan waktu cukup lama untuk sembuh." Baam mengambil bantal dan meletakkannya di belakang pinggang Khun untuk menopang tubuhnya.

"Aku baik-baik saja Baam, sudah berapa hari aku tidur?"

"Ini pingsanーTiga hari, besok adalah hari pertama kelas untuk posisi reguler. Kamu menjadi Best Seed untuk Light bearer, syukurlah kamu bangun tepat waktu."


"Bagaimana pertandingannya?" Khun bertanya.

"Kita menang tapi aku menolak untuk naik ke lantai selanjutnya."

Khun berkedip, "mengapa?"

"Aku... Masih ingin mencari beberapa teman lagi di lantai ini, maaf tn.Khun aku membuat keputusan yang egois."

"Tidak, aku tidak melakukan banyak untuk ujian ini, kamu berhak mengajukan permintaan."

"Aku juga tidak mengambil Green April."

"Apa?!", Baam hampir mundur dengan bagaimana suara Khun meninggi. Salah satu dari seri tiga belas bulan? Di tolak begitu saja? Siapa di dunia yang akan melakukan itu?. Khun merasa kepalanya agak berdenyut.

"A-pedang itu sepertinya sangat berharga bagi Anaak dan aku tidak membutuhkannya. Jadiー"

"Baik, kamu tidak mengambilnya. Yah kamu terlalu baik untuk itu." Khun mendesah, namun tidak memperpanjang masalah. Untuk saat ini dia harusnya tidak terkejut lagi dengan tingkat kebaikan hati baam yang berlebihan. "Omong-omong Apa yang terjadi pada si buaya?"

"Tn.Rak juga sangat khawatir tentangmu, dia sering berkunjung." Baam segera menjawab pertanyaan, lega karna topik senjata dialihkan.

"Benarkah? Buaya itu peduli?."

"Mn, dia datang untuk mengambil Cocho bar di tasmu setiap hari." Baam menceritakan dengan senyuman.

"...." Aku harusnya tau lebih baik.
"Kamu sendiri? Apa posisimu Baam?"

"Aku menjadi best seed untuk Fisherman, mereka bilang pengendalian Shinshu pedangku sangat baik."

Yah itu tidak bisa di bilang baik lagi.

"Tn.Khun maafkan aku...", Khun melirik rekannya kembali, senyum Baam turun dan wajahnya tertunduk seakan dia sedang mengakui kesalahan besar.

"Kenapa kamu minta maaf? Bukannya itu kesalahanmu."

"Aku... Aku terlambat menyadari pisau itu, aku harusnya bisa menghentikannya sebelum mengenaimu. Tapi saat itu aku pikir tn.Khun dapat menghindarinya, itu semua salahku." Alis Baam berkerut dengan penyesalan dan kemarahan pada kurangnya kemampuan dirinya sendiri untuk membaca situasi, dia seharusnya tidak memberi ruang apapun untuk Ghost, lebih bodohnya lagi dia sangat fokus pada Rachel hingga kehilangan saat pisau itu terbang ke tahta.

Khun melihat ekspresi Baam yang terdistorsi, dia mempertimbangkan untuk mengatakan yang sebenarnya dia rencanakan. "Aku memang bisa menghindari serangan itu." Khun mengatakannya dengan santai.

"....Kamu bisa?"

"Ya tentu saja, aku berasal dari sepuluh keluarga besar , meski jarang bertarung bukan berarti aku tidak bisa melakukannya. Hanya saja saat itu jika aku melakukannya dan bergerak keluar tahta, kita akan kalah dari si kadal, kamu akan kehilangan black march. Jadi aku berpikir untuk tinggal, lagipula beberapa luka bukan masalah."

"Kamu terluka dan tidak masalah? Bagaimana jika kamu terbunuh saat itu?." Alis Baam naik sementara genggaman tangannya mengencang, memberi Khun perasaan bahwa dia baru saja mengatakan hal yang salah.

"Baamー"

"Apa kamu meremehkan dirimu sendiri atau perasaanku? siapa yang peduli dengan black march!." Suara Baam naik dan matanya menjadi dingin.

"tapi black march penting untukmu, dan sangat berguna untuk menaikiー"

"Menara? Apa kamu ingin memanfaatkanku tn.Khun?. Tidak perlu khawatir, bahkan jika aku menaiki menara tanpa black march aku dapat melakukannya."

"Baam bukanー"

"Diam" suara Baam bergetar, merasa sedih dan khianati, dia mungkin juga tidak menyadari air mata berkumpul di sudut matanya.

"Baam"

"Tidur tn.Khun, sudah tengah malam, istirahat sekarang." Baam memaksa Khun untuk kembali berbaring dan tanpa diminta menarik selimut hingga menutupi dada khun. Khun diam selama pertukaran, dia terjebak di kepalanya sendiri.

Baam pergi tanpa kata setelah itu, benar-benar meninggalkan Khun dalam keheningan.

Khun menarik nafas, tiba-tiba merasa lelah dan lukanya kembali menyakitkan. Namun rasa bersalah di perut dan rasa sakit dihatinya lebih menyengat dari pada apapun sekarang. Bagaimana dia bisa mengatakan pada Baam bahwa dia setuju menjadi rekannya hanya untuk memanfaatkannya dan black march?, Baam sudah sangat mempercayainya selama ini.

Aguero kamu tidak berubah, masih brengsek seperti dulu.
Khun menutup matanya dengan lengannya yang tidak sakit, tiba-tiba merindukan perasaan seseorang yang tidur di sampingnya dan kehangatan yang masih tertinggal di tangannya.

XOXO

Dia tidak datang

Khun menghela nafas lelah. Baam tidak menemuinya setelah pertengkaran mereka malam itu, ini sudah dua hari dan Baam tidak muncul dimanapun. Pagi hari pertama Shibitsu datang mengantar makanan bersama Rak, bahunya masih sakit hingga dia masih disarankan untuk beristirahat setelah menghadiri kelas. Lero ro sepertinya memberinya kemudahan karna terluka.

"Dimana Baam?" Khun bertanya pada Isu, "aku tidak tau, dia memintaku membawakan makanan ini untukmu dan pergi setelah itu. Aku bertemu Rak di luar pintu, jadi aku mengajaknya masuk."

"Bukannya aku mengkhawatirkanmu!" Rak mendeklarasikan diri untuk menghindarkan diri dari malu. Khun mengetahui ini dan tidak berusaha menggoda Rak lebih lanjut, dia hanya memberi lebih banyak Cocho bar sebagai gantinya.

"Oi kura-kura biru, apakah punya masalah dengan kura-kura hitam? Apa yang kau lakukan hingga membuatnya marah?, Kura-kura hitam sangat peduli padamu kau tau! Dia tidak makan selama berhari-hari karna mengkhawatirkanmu!." Rak bertanya pada Khun sambil terus makan. Isu juga tampaknya melihat ada masalah dengan mereka berdua.

"Ini bukan masalahmu buaya." Khun menunduk, dia menatap makanan dengan datar.

"Aku tidak ingin ikut campur, tapi Rak benar, Baam sangat peduli padamu, dia bahkan sangat memperhatikan makanan yang kamu makan!. Baam meminta koki memotong dagingnya kecil-kecil agar kau mudah menelannya, dia juga meminta beberapa biskuit!!. Dia bilang itu untuk Snack kalau-kalau tn.Khun merasa bosan." Isu melipat tangannya di dada, entah kenapa terlihat seperti ayah yang bangga pada kebaikan anaknya.

Jantung Khun berdenyut lagi, dia semakin merasa bersalah karna setelah semua yang dia lakukan, bukan hanya Baam tidak memukulnya ketika Khun berpikir untuk memanfaatkannya, dia bahkan masih memperhatikan kebutuhan Khun dengan hati-hati.

"Aku tidak tau apa masalah diantara kalian berdua, tapi itu wajar bagi teman yang akrab untuk saling bertengkar. Kalian bisa berbicara dan menyelesaikan masalah bersama." Setelah menyampaikan kata-kata bijak, Isu meninggalkan ruangan karna perlu mengurus kebutuhan kelompoknya.

Ruangan kembali kosong setelah Rak mengatakan bahwa dia akan kembali ke alam liar, Khun menatap langit-langit kamarnya. berpikir dan merancang strategi adalah hal yang nyaris seperti bernafas baginya, namun kali ini, sejak dia bertemu Baam Khun menghabiskan waktunya untuk merenung. Dia sudah mengecek biodata Baam, Rachel dan Ghost. Tapi data mereka sangat minim, saking minimnya hingga terlihat mencurigakan. Tapi Khun tidak pernah merasakan ancaman ketika dia bersama Baam, biasanya Ular akan menemukan ular lainnya ketika mereka bertemu. Dia bisa merasakannya dari Hansung Yu, dia juga punya firasat buruk ketika berpapasan dengan mantan teman Baam Rachel. Gadis itu masih hidup meski hawa keberadaannya sangat tipis, wanita itu jarang terlihat bahkan di kelas sekalipun.

Dan identitas Baam....
Baam sangat murni dan polos, terlalu baik untuk seseorang yang lahir di menara seperti ini, dia sangat kuat meski terlihat lemah dan rapuh.

Untuk sesaat Khun teringat kembali tentang keluarganya, dia ingat ibunya, kakak, kiseia dan Maria. Maria sangat berarti baginya, bagi Khun gadis ini seperti bulan, membawa ketenangan dan kedamaian. Orang pertama yang memberi senyuman dan uluran tangan, satu-satunya tempat pelariannya saat itu.

Keluarga Khun bukanlah keluarga terbaik untuk di lahirkan jika kau dapat memilih, tidak dengan Khun Edhant sebagai ayah terburuk. Bagi mereka 'ayah' hanya konsep yang melengkapi struktur keluarga, orang itu tidak ada disana ketika mereka lahir, tidak disana untuk membesarkan dan tidak ada disana untuk memenuhi perannya sebagai ayah. Satu-satunya peran yang dia mainkan hanya menabur benih seakan menara kekurang populasi, Khun bahkan ragu ayahnya hafal nama setengah dari anaknya. Sial, tidak ada hal baik tentang orang itu.

Khun Aguero Agnis bukan orang baik, dia tidak dibesarkan dengan kata itu. Ibunya adalah politikus, tergila-gila pada kekuasaan dan jabatan. Jika Khun tidak tau lebih baik, dia mungkin berpikir bahwa dulu impian ibunya adalah menjadi salah satu dari tuan putri Zahart, namun impian ini tidak tercapai. Jadi dia memaksa putrinya untuk memenuhi impian itu dan membuat putranya sebagai penyiasat strategi. Ibunya memang melakukannya dengan baik, sejauh yang Khun ingat orang-orang memuji kakaknya sebagai wanita yang berbakat, cantik dan anggun,  dia dingin dan tak tersentuh. Kandidat yang sangat cocok untuk menjadi salah satu putri Zahart yang berikutnya. Namun bagi Khun saudari perempuannya lebih seperti boneka yang menari di atas ditangan orang lain dan Aguero secara pribadi sangat bertentangan dengan sifat ini,  awalnya dia tidak keberatan untuk menjadi pijakan kakaknya untuk menjadi putri Zahart. Setidaknya begitulah yang dia pikirkan, sampai hari dia bertemu Maria.

Maria berbeda, gadis itu adalah apapun yang bukan kakaknya. Dia lebih hangat dan lebih mudah tersenyum, bukan boneka yang tersenyum karna disuruh atau diminta, Maria lebih ramah dan lebih peduli dari apa yang kakaknya pernah berikan padanya. dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa hidup jauh lebih indah dari yang dia duga, Khun mengira bahwa Maria lebih manusiawi dari pada Khun-khun manapun. Dalam sekejap Maria menjadi dunia baru baginya dan merasa bahwa gadis itu pantas mendapatkan yang lebih baik, jadi dia mulai merancang rencana untuk Maria dan menyalip posisi kakaknya sebagai kandidat putri.

Hal-hal berjalan sesuai rencana, Maria berhasil menjadi putri Zahart sementara kakaknya kalah, hari itu juga hari keluarga Agnis di asingkan dan ibunya dipermalukan, Khun tau ini akan terjadi. Namun dia melewatkan kemungkinan kakaknya bunuh diri dan Kiseia membencinya, menganggapnya sebagai pembunuh kakak mereka. Kemudian dia diusir dari keluarga.

Setelah semua Khun memutuskan untuk mencari rekan dan menaiki menara. siapa sangka dia akan menemukan bayangan maria pada Baam, bayangan mungkin bukan kata yang tepat. Maria mungkin bersinar, namun Baam jauh lebih bersinar.

Ketika Khun mendengar impian Baam untuk pertama kali, Khun pikir itu adalah impian paling polos dan naif di dunia, tapi Khun tidak mengomentarinya. Dia bahkan mendapati bahwa impian itu juga impian paling indah yang pernah dia dengar, keluarga dan teman. Tempat yang di sebut rumah dan naungan, tempat kamu dicinta tanpa takut dikhianati, jauh dari keluarga hampa yang dia miliki. itu pasti akan menjadi tempat terindah yang bisa di tawarkan menara, impian ini terdengar seperti dongeng. Tapi entah bagaimana Baam membuatnya terdengar pasti terjadi, tidak dia sebenarnya bertekad untuk membuat itu terjadi.

"Aku akan membawamu sedekat mungkin dengan mimpimu." Khun teringat kembali dengan kata-kata Baam di Crown game.

"Kamu sangat penting bagiku, karna kamu adalah teman pertamaku." Khun memejamkan mata, kemudian menghela nafas.

Memutuskan bahwa dia harus segera menemukan Baam dan berbicara.

XOXO

Baam marah, dia tau itu tidak masuk akal, Khun terluka untuk dirinya setelah semua. Tapi dia tidak bisa menahan perasaan jengkel dengan bagaimana Khun berpikir black march lebih berharga dari dirinya sendiri. Black march memang satu hal tapi Aguero adalah hal lain. Dia memang bertekad mengembalikan pedang itu pada Yuri, tapi Baam rela mengorbankan 1000 black march demi Khun, dia mungkin bersedia menukarnya dengan dunia.

Kembali pada hari-hari setelah kematian Aguero, Baam mengalami depresi berat. Dia mengurung diri di kamarnya, tidak keluar bahkan untuk makan atau minum. Dia memasang penghalang di belakang pintu hingga Yuri dan Endorsi sekalipun tidak dapat mendobraknya, itu mungkin beberapa Minggu hingga Baam kehilangan kesadaran karna tidak makan dan kelelahan konstan secara emosional. Ketika dia bangun dia mendapati gurunya duduk di kursi disebelah kasurnya, Baam tidak berusaha mengakuinya. Gurunya harus menghela nafas dan kemudian berdiri, dengan baik hati mengganti kompres di dahinya.

"Aku mengerti perasaanmu..." Gurunya berbicara tanpa mengeluarkan permen tangkai dari mulutnya.

"...."

"Ketika seusiamu, aku juga menemukan seseorang yang kucintai. Kami tinggal bersama, bangun untuk satu sama lain, hidup dengan aturan yang kami buat sendiri. Aku pikir inilah satu-satunya cara yang ingin aku habiskan bersamanya, hidup kami sangat sempurna." Jinsung Ha bercerita, wajahnya terlihat kusam dan lebih tua.

"Kemudian aku bersumpah bahwa aku akan melindunginya dengan segala cara, setidaknya seperti itu hingga salah satu Ranker Zahart membunuhnya. Dia mati dan hidup yang kujalani tidak lebih baik dari milikmu."

"...."

"Nak, aku tau seberapa buruk perasaan ketika orang yang sangat kita cintai mati. Tapi bukan berarti kau akan menyiksa dirimu sendiri, dia menyerahkan hidupnya untukmu karna dia mencintaimu, ini adalah pilihan yang dia buat dan kau harus tau jika dia mati tanpa penyesalan. Dia tidak akan bahagia jika tau kamu menghancurkan dirimu seperti ini." Jinsung Ha menatap Baam yang hanya menatap langit-langit tanpa sedikitpun kehidupan di matanya.

"Kenapa dia harus tenang ketika aku tidak bahagia, kenapa dia melanggar janji, dia tidak harus mengorbankan diri untukku, aku hanya berharap bisa mati tanpa menanggung rasa sakit seperti ini... Kenapa? Kenapa dunia seperti ini? mengeluarkanku dari kegelapan hanya untuk membuatku merasakan kegelapan yang lebih besar. Apa yang sebenarnya aku lakukan? Aku berusaha untuk tidak pernah menjadi egois dalam hidupku, Mengapa mereka tidak membiarkan satu-satunya yang berharga bagiku? Mengapa harus Aguero dari semua orang? Apa yang aku lakukan salah padamu? Kenapa dunia harus seperti ini?." Baam meracau dalam keadaan demam, dia sedih, terluka, kesakitan dan kacau. Wajahnya pucat dan air mata mengalir ke pipinya, dia menyalahkan dirinya, dia menyalahkan Aguero karna tidak menempati janjinya, dia marah karna dunia membuatnya berkerja begitu buruk hanya untuk tau bahwa orang yang dicintainya direnggut tepat di bawah hidungnya, dia benci bagaimana takdir menggiringnya.

Mau tidak mau Baam memikirkan kembali hari-hari dimana dia berharap bahwa Aguerolah orang yang menemukannya di gua alih-alih Rachel, dimana dia bukan Slayer F.U.G, dimana dia bukan putra Arlene dan V hingga tidak ada takdir membunuh Zahart atau balas dendam yang melilit lehernya, takdirnya tidak berbeda dengan kutukan. Semua yang diharapkan Baam adalah perang ini berakhir, dia ingin rumah yang sederhana dan tinggal bersama Aguero. Mungkin juga rumah yang dekat dengan teman-temannya hingga mereka bisa sering berkumpul, dia juga ingin pergi memancing seperti yang pernah Aguero ceritakan tentang masa kecilnya. Baam tidak pernah menginginkan hal-hal besar, tapi takdir tidak membuatnya mudah. Dia tidak pernah berharap menjadi Dewa atau Raja, dia hanya ingin menjadi Baam kedua puluh lima dan Aguero tanpa beban Khun di namanya. Dia bersumpah ini harusnya sangat sederhana.

"Nak..." Panggilan Jinsung membawa Baam kembali.

"Segalanya tidak pernah masuk akal dengan cinta, kamu tidak bisa menyalahkannya karna memilihmu dari pada nyawanya. Karna jika bukan dia maka kamu  akan melakukannya. Viole, aku mengerti kesedihanmu saat ini, tapi tubuh anak Khun itu masih berada dalam peti kristal, teman-temanmu menunggumu keluar dan melihatnya untuk yang terakhir kali, kita sudah menunggu terlalu lama untuk memakamkannya." Jinsung mengusap kepala Baam, seperti Baam adalah putranya. Baam akhirnya berhenti merajuk untuk sementara, dia mencuci wajah dan mengganti pakaiannya.

Hari itu Aguero-nya di makamkan dan lebih dari separuh nyawa Baam dikubur bersamanya.

Baam menatap langit palsu menara, sudah hampir lebih dari dua hari dia tidak datang menemui Khun dan terus menghindarinya, dia tau bahwa seharusnya dia tidak bertindak emosional seperti itu. Apa yang dia harapkan? Khun bahkan tidak ingat kenangan yang mereka bagikan bersama, mereka baru saja bertemu dan Khun bahkan tidak mengetahui seberapa besar perasaan Baam padanya. itu bukan salahnya jika memikirkan yang terbaik untuk Baam, lagi pula Baam sendiri yang telah membuat janji membawa Khun kemimpinya, jika ada yang salah itu adalah salah Baam karna meremehkan lawan dan tidak waspada. Aku mungkin harus berhenti menghindari Aguero. Baam akhornya memutuskan.

"Baam..."

Baam tersentak ketika mendengar suara yang familiar memanggil namanya. Dia segera menoleh mendapati Khun baru saja berada di puncak tangga, alis Baam berkerut dengan khawatir.

"Tn.Khun ini hampir tengah malam, kenapa kamu disini?, Apa bahumu sesudah sembuh?." Baam berjalan dengan khawatir kearah Khun seakan pertengkaran mereka tidak pernah terjadi.

"Aku mencarimu kekamarmu, tapi kamarmu kosong. Jadi aku mencarimu kesini."

"Disini dingin" Baam bersikeras, mencoba menuntun Khun kembali ke kamarnya.

"Baam, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Khun menolak melangkah, dia tidak ingin kembali ke kamar untuk saat ini. Melihat Khun bersikeras Baam tidak memaksanya lagi, dia berjalan berdampingan, kalau-kalau ada sesuatu yang membuat Khun tersandung dan membuatnya melukai dirinya sendiri.

Langit di atap berwarna hitam keunguan, sekilas terlihat agak suram, seperti sebuah lukisan yang indah namun tidak sempurna. Tidak ada bintang maupun bulan disini, namun suasana cukup hening hingga kedua reguler dapat menikmati waktu canggung di antara keduanya.

"Baamー"
"Tn.Khunー"
Keduanya berbicara di saat bersamaan.

"Kamu duluan"
"Kamu bisa duluan"

"..."
"..."

"Baik aku duluan." Khun menundukkan kepalanya, mengakui kesalahan atau minta maaf bukan bagian dari sifatnya, harga dirinya melarang dua hal tersebut. Tapi demi Baam dia setidaknya harus mencoba.

"Soal kata-kataku kemarinー"

"Tidak"

"Baam?"

"Ini bukan salahmu, ini salahku karna menjadi emosional. Tn.Khun padahal terluka untukku tapi semua yang aku balas adalah marah padamu, aku minta maaf." Baam berkata dengan sungguh-sungguh.

"Tidak Baam, kamu pantas untuk marah setelah apa yang aku katakanー"

"Tn.Khun, aku tidak punya masalah dengan niat apa yang kamu miliki untukku. Sejujurnya aku tidak peduli..." Baam mangambil langkah maju, kemudian mengambil tangan Khun yang tidak terluka di tangannya.

"Aku tidak memiliki teman untuk memulai, tapi Kemudian kamu memberiku satu, kamu adalah teman pertamaku  tn.Khun, bagiku nyawamu lebih penting dari pada apapun." Mata Baam melembut, Khun adalah dunia bagi Baam, sama seperti Rachel sebelumnya. Baam kehilangan semua kepercayaannya pada dunia ketika gadis itu mengkhianatinya, hingga dia terlalu buta untuk melihat orang lain dengan cara yang sama. Tapi Khun berbeda, Khun tidak meninggalkannya ketika dia butuh, Khun tidak melupakannya ketika dia dinyatakan mati di lantai Evankhell, dia marah untuk pengkhianatan Rachel padanya, dia marah dan sedih hanya untuknya. Terlepas dari apa niat awal Khun mendekatinya, Khun yang dia tahu hanya memberi dan memberi segala yang dia miliki untuk Baam hingga dia kehabisan.

"Baam... Kamu terlalu baik." Khun membalas genggaman tangannya, mata si biru menunduk seakan dia menerawang, Ada senyum tipis di wajahnya.

Tidak cukup baik untuk melindungimu. Baam menunduk, di kehidupan ini dia bersumpah untuk membuat Khun tetap hidup, dia akan membuat impian yang dulu mereka rancang menjadi kenyataan dan hubungan mereka bisa terjadi lebih awal. Baam akan membuatnya bekerja, pasti.

Jadi mungkin tidak masalah jika dia mengajukan proposal terdahulu kan?.

"Tn.Khun aku pikir aku punya sesuatu untukmu." Baam membuka poket A yang diberikan Yuri padanya. Kemudian mengeluarkan cincin berlian dari simpanan.

"Aku ingin kamu memiliki cincin ini." Baam menyerahkan cincin pada Khun. Khun nyaris tercengang padanya, "Baam aku tidak berpikir itu bisa di berikan begitu saja, nilai cincin itu tidak mungkin kurang dari A!, Kamu tidak bisa menyerahkannya pada seseorang secara acak!." Khun menolak tanpa mempertimbangkan, dia mungkin menyukai perhiasan, tapi dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan mengambil manfaat dari temannya.

Baam ingin tertawa melihat reaksi Khun yang seketika, itu berbeda dengan bagaimana dia memberi cincin itu pada Khun di kehidupan sebelumnya. Ini penuh dengan adegan romantis yang sepenuhnya disponsori oleh teman-temannya, Isu dan Endorsi yang mendeklarasikan diri sebagai pakar romantis membuat rencana paling berkelas dan paling romantis yang pernah ada hanya untuk Baam melamar Aguero hari itu. Itu benar-benar gila karna mereka bahkan berencana menghabiskan poin mereka untuk menyewa Archimedes dengan bantuan koneksi Jinsung Ha, namun Baam menggagalkan aksi ini karna dia tau Aguero adalah orang yang hemat dan teliti dalam mengatur uang, meskipun dia tidak pelit, menghabiskan uang miliaran hanya untuk menyewa kapal mewah satu malam. Khun mungkin lebih peduli untuk menceramahi mereka tentang keuangan dari pada cincinnya, tapi tentu jika itu datang dari Baam Khun akan bahagia sampai ke langit sebelum melepaskan kekesalannya pada teman-temannya. Rak merekomendasikan rencana dengan membuat Istana pisang dan air mancur Coklat, Hatz menolaknya dengan berkata 'ini si anting yang akan di lamar Baam, bukan kau'. Pada akhirnya Isu memberi mereka opsi yang lebih baik, mereka meminta batuan Dowon untuk menggunakan Forget me not dan menyulap aula belakang rumah mereka di penuhi bunga berwarna biru sementara Baam mengajak Khun keluar dengan berbagai macam alasan, hanya agar mereka bisa makan malam super romantis ketika mereka kembali.

Malam itu Baam menyerahkan cincin bertulisan 'Baam ke-25' dengan ini sial 'JVG' pada Khun dan cincin bertulisan 'Aguero' dengan inisial 'Khun A.A'. Baam ingat langit malam itu tidak jauh berbeda dengan langit yang mereka lihat sekarang.

Baam kembali dari lamunannya dan tersadar bahwa semua itu hanya ada di seumur hidup yang lalu, Baam bersyukur karna dia di beri kesempatan mengulangi kejadian itu.

"Tn.Khun aku mempercayakan ini padamu, jadi jangan menolakku. Kenakan cincin itu untukku, Banda ini sangat-sangat berharga bagiku."

"Jika berharga mengapa memberikannya padaku?"

Baam berpikir untuk alasannya.
" itu terasa benar jika aku memberikannya padamu."

Khun menghela nafas pasrah saat Baam menyematkan cincin itu di jarinya.

"Karna kamu memberikan cincin, kamu bisa meminta sesuatu apapun padaku."

"Benarkah? Apapun?."

Khun mengangguk tanpa ragu.

"Menikahlah denganku di masa depan." Baam berbisik, sangat kecil hingga hingga terdengar seperti gumaman tidak jelas.

"Apa?"

"Tn.Khun panjangkan rambutmu untukku?."

Memanjangkan rambut dari semua permintaan?, "Kenapa?"

"Karna kamu terlihat cantik dengan itu."

"...."

"Apakah permintaanku terlalu sulit?."

"....tidak, aku akan melakukannya."

Baam tersenyum puas setelah itu.

"Terimakasih tn.Khun, ayo kembali dan beristirahat, boleh aku menginap di kamarmu? Aku sangat sibuk latihan belakangan ini! Jadi tidak bisa berkunjung."

Khun tidak mendapati dirinya bisa menolak.

XOXO

Di kehidupan ini Khun sudah mendapat mimpi-mimpi tentang  masa lalunya, meski tidak sering tapi sudah bisa menjadi petunjuk. Ini juga berlaku dengan Hansung Yu dan beberapa orang lain. Meski frekuensi mimpi setiap orang berbeda-beda. contohnya Khun hanya mendapat mimpi ketika dia berusia sangat muda, itupun cuma ketika dia merasa buruk atau sedih.

Aku ragu dengan karakter Maria, di animenya sih di tampilin seakan Maria ngehianati Khun, tapi aku pikir Khun terlalu idealis buat ngejar cewek yang udah ngehianatin dia, jadi aku pikir itu mungkin bagian dari skenario Khun.

Karna aku udah memutuskan buat bikin jalan cerita yang ga keluar dari plot ToG sama sekali. Jadi Arc² yang lain ngikut dari weebtoon.

Alasan Baam emosional pas datang tentang keselamatan Khun itu karna Trauma yang ditinggalin Khun pas dia mati di kehidupan lalu. Baam nyalahin takdir dan diri dia sendiri karna ga bisa nyelamatin Khun, dia juga sedih plus marah karna Khun pernah janji ga bakal ninggalin Baam dalam keadaan apapun, tapi ternyata Khun mati duluan dan janjinya ga ditepati. Jadi pas dia dengar Khun bilang black march lebih penting buat Baam dari pada diri dia sendiri Baam jadi jengkel.

Menurutku Baam itu karakternya polos, lembut, ngelakuin semua yang dia bisa buat orang-orang terdekatnya. Jadi aku pingin dia tau perasaan kalau dia boleh sedikit egois.

Juga... Thanks buat vote dan komennya! Aku bikin cerita ini karna kesenangan pribadi sih, tapi karna ada yang komen  nyemangatin buat lanjutin cerita  jadi lebih senang aja buat ngetik.  Aku notice semua komen kok, tapi ga tau harus balas apa
(ー_ー゛)

Wish you all the best.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jum'at, 26 Juni 2020.

Continue lendo

Você também vai gostar

93.9K 6.4K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
303K 9K 30
[Geminifourth area ✔️🔞] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
322K 24.4K 110
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
102K 17.5K 26
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...