KISEKI ACADEMY

By shun_ryuu

64.9K 4.7K 449

"Aku tidak pernah mencari masalah. Tapi masalah itu yang selalu mencariku dan sialnya, dia selalu bisa menemu... More

Prolog
CHAPTER 1: Hai Semua
CHAPTER 2: KISEKI ACADEMY
CHAPTER 3: TERIMA TIDAK TERIMA
CHAPTER 4: KEBERANGKATAN
CHAPTER 5: TEMAN BARU(?)
CHAPTER 6: TEMPAT BARU, MASALAH BARU
CHAPTER 7: 'ES BERJALAN'
CHAPTER 8: SAUDARA DAN ORANG BARU
CHAPTER 9: AWAL HARI AWAL MASALAH
CHAPTER 10: MENYEBALKAN!
Pengumuman
CHAPTER 11: ASUMSI
CHAPTER 12: DIA
CHAPTER 13 : KAKAK...
CHAPTER 14: ORACLE
CHAPTER 15 : PULANG
CHAPTER 16 : KEKUATAN LEGENDA
CHAPTER 17: "IKUTLAH DENGANKU"
CHAPTER 18: TOSHIOKA KAZUOMI
CHAPTER 19: HAMPIR SAJA AKU PERGI
CHAPTER 20: KAU TIDAK SENDIRIAN
CHAPTER 21: KALAHKAN DIRIMU
CHAPTER 22: MASA LALU
Pengumuman (lagi😅)
CHAPTER 23: MANIK SEMERAH DARAH
CHAPTER 24: PERNYATAAN PERANG
CHAPTER 25: JEBAKAN
CHAPTER 26: KALAH TELAK
CHAPTER 27: HARAPAN DAN MALAPETAKA
CHAPTER 28: KSATRIA PELINDUNG SANG PUTRI
CHAPTER 29: MENANTI HARAPAN
CHAPTER 30: INIKAH AKHIRNYA?
CHAPTER 31: LILY LABA-LABA MERAH
Chapter 33: FREA
CHAPTER 34: NEE, APAKAH TAKDIR MASIH MEMIHAKKU?
CHAPTER 35: YOSHA!
CHAPTER 36 : PENYELESAIAN
PASCA PERANG
EPILOG
Special: Kiara Part 1

CHAPTER 32: NAKO

476 64 11
By shun_ryuu

Raiga POV

"Kalian kalah telak." Daidan berujar.

Ya, untuk kesekian kalinya, kami mengalami kekalahan. Kami kalah dan kembali kehilangan harapan. Hanya aku dan Naoki yag masih memiliki kesadaran. Mental Asami terlalu kacau untuk ikut melawan. Melihat kakaknya, Sekai terluka parah membuat Asami kehilangan dirinya. Sekitar enam buah pisau hitam menancap di tubuhnya. Aku harap tidak sampai menusuk jantungnya.

Daidan mengibaskan jubahnya yang membuat kami siaga. Takut-takut ada serangan lainnya. Tapi tak ada sihir apapun yang muncul dari kibasan jubahnya dan dia tergelak.

"Sudahi saja semua ini. Berikan saja mereka bertiga dan aku berjanji tidak akan membunuh kalian." Ujarnya menyeringai licik.

"Jangan bermimpi Pak Tua!" Seru Naoki tanpa kuduga. Dia yang sedari tadi menunduk sejak Yaoru menyerang Kiara dengan serangan yang kuat, kini menatap tajam.

"Setelah kau menghancurkan kami semua kau bilang tidak akan membunuh kami?! Hanya orang bodoh yang akan percaya itu. Jangankan kami, kau bahkan mampu membunuh ayahmu sendiri!" Ujar Naoki mengungkit masa lalu.

"Lalu, apa yang ingin kau lakukan, Putra Haiga? Isaoka Naoki." Ujar Daidan dengan suaranya yang berat.

"Mengirimmu ke Neraka." Jawab Naoki dingin. Dia meletakkan Yaoru dan melakukan dash ke arah Daidan. Dia mencoba menyerang Daidan dengan Reitouko. Tentu saja serangan Naoki tidak berdampak apa-apa pada Daidan. Dia tahu pasti akan hal itu. Entah apa maksud anak ini mengirim serangan tak berdampak itu. Dia akan semakin kelelahan dan yang paling buruk, dia bisa kehilangan nyawanya.

Naoki sekuat tenaga menghindar kesana kemari sembari mengirim sihir Reitouko. Apa yang bisa aku lakukan sekarang ini? Tubuhku melawan untuk digerakkan.

Tapi, ada satu hal yang tidak kusadari dari tindakan Naoki. Dia berusaha mengulur waktu yang bisa menjadi momentum kemenangan untuk kami. Hanya saja, waktu yang diulurnya belum cukup lama. Pada akhirnya Daidan berhasil mencengkeram leher Naoki, membuatnya meronta.

"Mengirimku ke Neraka? Jangan bercanda anak muda. Kaulah yang akan pergi ke Neraka." Jawab Daidan santai dengan Naoki yang ada dalam cengkeramannya.

"Aku tahu pasti tidak akan bisa menang. Tapi waktu akan mengalahkanmu. Waktu adalah senjata terbaikku." Dengan terbata, Naoki angkat bicara. Tangannya yang mulai melemah menunjuk ke arah Yuzu di tanah berumput.

Tubuh Yuzu kembali bersinar dan terangkat setinggi satu meter. Dari tempatku terbaring, aku bisa melihat jelas wajah adikku. Perlahan tubuhnya bersinar, sinar itu merambat ke rambut pirangnya yang turut bersinar bagaikan api yang membara. Bagian bawah rambutnya berubah warna menjadi crimson layaknya bara api.

Melihat hal itu, Daidan melempar Naoki ke sembarang arah. Membuatnya menghempas puing-puing bangunan dan berguling hingga lapangan rumput yang kemarin masih ramai oleh para murid yang berlalu-lalang.

Daidan berusaha mencegah Yuzu sadar, dan tentu saja aku tidak akan tinggal diam. Aku segera melakukan dash ke arah Yuzu dengan bantuan sihir Raiton yang membuat gerakanku lebih cepat. Memaksakan tubuhku bergerak meski semua ototku memberontak.

"Tidak akan kubiarkan." Ujarku.

"Aku bisa membunuhmu." Jawabnya.

"Silakan saja." Jawabku. Aku terengah kehabisan tenaga. Mustahil aku bisa melawan seperti Naoki tadi meski hanya untuk mengulur waktu. Daidan mengarahkan tangan kegelapan untuk mencekikku. Beberapa tangan menjijikkan itu berhasil kuhalau. Tapi aku lengah, salah satu sihirnya mengekangku.

"Menyerahlah Pangeran." Ujarnya.

"Jangan bermimpi!" Aku mencoba menggunakan Hakai untuk merusak kekangannya. Percuma. Tenagaku sudah habis. Sekarang aku hanya bisa berharap semoga aku masih bisa melihat mentari terbit pagi ini.

"Enyahlah, dasar pengganggu!" Daidan melemparku ke arah yang sama dengan Naoki. begitu aku berhenti terguling di tanah, beberapa pisau hitam sudah siap menikamku. Aku akan mati. Begitulah pikirku. Tapi saat aku bersiap menerima tikaman pisau kegelapan itu, kekuatan cherub memurnikannya. Semua pisau itu hilang dari pandanganku.

"Jangan sentuh mereka." Jawab Yuzu santai. Sebelah tangannya terentang mengeluarkan kekuatan cherub-memurnikan pisau hitam yang siap menikam jantung kami.

Yuzuru POV

Sayup sampai aku bisa mendengar seruan Asami, terdengar putus asa di telingaku. Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Aku merasa tubuhku sangat ringan, dan entah bagaimana bisa tubuhku mengambang setinggi dua meter.

Perlahan, aku membuka mataku, memperhatikan sekitar. Hampir semua dari mereka tidak sadarkan diri. Yaoru lengannya mulai membiru, sepertinya ada racun di dalam tubuhnya. Satoshi, Rin dan Yoshio tidak sadarkan diri. Asami nanar memandang ke arah Sekai yang di ujung sana tertikam oleh enam buah pisau. Memang tidak menancap di organ vitalnya dan dia masih hidup. Tapi jika dibiarkan dia akan mati kehabisan darah. Kakakku ada di dalam cengkeraman Daidan. Lalu Daidan melemparkannya bersama puluhan pisau kegelapan yang siap mencabik tubuh semua orang yang ada di sini.

"Cherub!" Bisikku dan cahaya violet mengejar pisau-pisau itu lantas memurnikannya.

"Jangan sentuh mereka." Jawabku.
Dinding ruangan ini entah sejak kapan sudah hancur lebur, dan penuh arang, menegaskan ini telah terbakar. Kiara, dia mengalami luka yang cukup parah, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Tapi ingatan yang baru saja kembali itu menegaskan bahwa dia pasti diserang oleh Yaoru.

Aku memperhatikan keadaan sejenak, Sekai dan Yaoru berjuang melawan kematian dan jika aku memurnikan pedang kegelapan yang menancap di tubuh Sekai, dia akan kehilangan banyak darah dan terancam kehilangan nyawanya. Aku harus berfikir cepat. Tapi mataku lebih dulu menangkap sesuatu yang janggal. Di sudut ruangan, Ayahku terperangkap segel sihir kuno yang mulai meluruh. penggunanya pasti tidak sadarkan diri dan aku rasa itu adalah Satoshi.

Tunggu! Apa aku tidak salah lihat? Itu Ayah? Tapi, kenapa Ayah terperangkap di sana? Maniknya menghitam, itu bukan manik Ayahku. Katana di tangannya itu, jangan bilang ayah ada dipihak Daidan. Aku benar-benar tidak mengerti dengan situasi ini. Apa, Ayah kami masih hidup?

"Wahai, tampaknya keponakan manisku sudah bangun dari tidurnya. Sepertinya kau mengalami perubahan, manis." Daidan angkat bicara.

Tubuhku masih mengambang satu meter di atas tanah. Entah apa yang terjadi padaku, padahal aku tidak mengaktifkan sihir apapun. Dan seperti katanya, pakaianku berubah. Yang semula memakai baju tidur, entah sejak kapan menjadi gaun panjang bewarna putih dan di keningku terdapat sebuah tiara berbentuk bulan sabit yang kedua ujungnya menghadap langit-keatas. Rambut panjangku berkibar, bagian ujungnya bewarna crimson layaknya bara menyala. Sekujur tubuhku diselimuti cahaya beberapa saat.

"Semoga takdir memihakmu, wahai pemilik kekuatan." Bisikan halus dari gadis bergaun merah itu terngiang di telingaku. Aku memandang intens pada Daidan, tidak ada lagi ketakutan saat memandangnya.

"Sepertinya kau sudah berhasil menyatu dengan kekuatanmu. Wahai, padahal aku ingin kekuatanmu yang masih berada disegel itu, agar lebih mudah kujinakkan. Sayang sekali." Daidan berbicara dengan intonasi tenang.

"Kau apakan keluargaku?" Aku berseru suram.

"Oh, Hanya sedikit bersenang-senang dengan mereka." Ujarnya.

"Apa kau belum puas?" Aku bertanya--tersenyum getir. Tanganku sudah mengepal kuat. Aku mengumpulkan energi sihir di tangan kananku, memandang lurus kearah Daidan dan mengayunkan tangan ke arahnya secepat mungkin. Tanpa sadar, serangan itu berefek padanya, membuat Daidan terlempar sejauh tiga meter. Sejak kapan seranganku sekuat ini?

Tapi, semua yang ada di sini dalam kondisi buruk. Apa aku memiliki kemampuan untuk menyembuhkan mereka? Atau aku harus serius melawan daidan dan mengabaikan mereka sejenak? Belum selesai aku berfikir, Daidan sudah mengirim serangan ledakan api hitam kearahku. Membuatku menghindar sembari melindungi Asami yang masih nanar di belakangku.

"Wahai, kekuatan yang hebat. Telat sedetik saja, kau bisa membuatku terluka." Ujarnya.

"Sayangnya tujuanku adalah membunuhmu." Jawabku dingin.

"Wahai, lancang sekali. Yah, bagaimanapun beginilah dirimu. Kau sudah istimewa sejak lahir. Terlahir dengan dua jiwa yang keduanya menghimpun kekuatan besar. Sayang sekali harus terlahir di dunia rendahan ini." Ujarnya sok bijaksana.

"Jika aku terlahir di dunia kegelapan itu, lebih baik aku bunuh diri." Jawabku tenang.

"Jawaban yang bagus, tapi kau tidak perlu melakukan itu. Kau tahu, berapa orang yang sudah kau bunuh?" Tanya Daidan. Deg! Apa aku pernah membunuh orang?

"Sepertinya kau tidak tahu, Nona manis. Betapa kasihannya dirimu." Ujarnya.

"Tersembunyi dibalik topeng dengan wajah yang manis tapi nyatanya kau adalah mesin pembunuh." Tambah Daidan.

"Jangan dengarkan dia." Seruan seseorang membuatku tersentak. Siapa yang bicara?

"Abdimu, Peri waktu, Nako." Jawabnya.

***

Halo semuanya😆
Apa ada yg kangen ama Kiseki Academy ini?
Hehe... maaf banget buat para pembaca karena author up tidak menentu..😯😅
Buat kalian yg masih setia pantengin dan nungguin kelanjutan KsA ini, terimakasih banyak😄 jangan lupa tinggalin jejak ya😉

Jyaa ne
Love you all😊

Continue Reading

You'll Also Like

32.7K 5.3K 89
⚠️TERJEMAHAN GOOGLE 1 Oktober 2021 Google Translate JUDUL Panduan Serangan Balik untuk Si Cantik Limbah [Fast Wear]/废物美人逆袭指南[快穿] PENULIS Su Xuejin...
29.5K 3.4K 40
UPDATE based on life's schedule ^^ Latar belakang yang misteri membuat gadis itu harus bersekolah di sebuah 'akademi'. Katanya, dengan masuk ke 'akad...
12.5K 1.6K 48
Dianjurkan membaca terlebih dahulu Kimberly Academy pertama. UPDATE based on life's schedule ^^ 🍃🍃🍃 KIMBERLY ACADEMY SERIES : LOST AND FOUND Kimbe...