I'm Always Be Yours (END)

Par windabp

2.9M 116K 3.8K

ADULT STORY 🔞 "Nothing Hurt more than realizing he meant everything to you but you meant nothing to him" Kat... Plus

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Another Story
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
New story
Info Penting

Chapter 12

64.8K 3.5K 77
Par windabp

Setelah menyelesaikan pemotretan untuk produk perhiasan selama kurang lebih 2 jam, Freya cukup puas melihat hasil bidikan kamera sang photographer. Ia terlihat elegan dan berkelas menggunakan anting, kalung, cincin serta gelang berlian yang merupakan produk terbaru dari perusahaan itu. Setelah berganti pakaian dan berpamitan pada semua kru yang membantu kelancaran pemotretan hari ini, Freya melangkahkan kaki jenjangnya dengan riang sambil bersenandung kecil meninggalkan studio itu.

Ia menghampiri motor sport yang telah disiapkan oleh pengawalnya di depan gedung perusahaan karena ada janji makan siang dengan Briana, sahabatnya sejak dibangku junior high school. Mereka akan bertemu di sebuah restoran yang memang menjadi tempat favorite mereka berdua.

Freya terlonjak kaget mendengar teguran pria saat hendak memakai helm, seketika membuatnya mengurungkan niat kemudian meletakkan kembali helm itu di atas motornya.

"Jadi pembalap yang kami lihat di jalan tadi pagi itu kau ya Miss Freya?" suara Zion terdengar hingga membuat Freya menoleh ke arahnya

"Oh hai Mr. Wilson, apa anda melihat saya tadi pagi? Saya terburu-buru untuk pemotretan hari ini jadi terpaksa sedikit mengebut" Freya tertawa pelan

Tanpa sengaja mata Freya bersitatap dengan sepasang mata bernetra coklat yang sedang menatapnya tajam. Freya melempar senyum tipis untuk pria itu namun tak dibalas, membuat Freya mendengus kesal dan mengalihkan tatapannya kembali pada Zion.

"Jangan terlalu formal begitu, panggil saja aku Zion. Aku terdengar seperti ayahku jika kau memanggilku dengan Mr.Wilson" kekeh Zion menimpali dan dibalas Freya dengan tersenyum manis

Siapa pun yang melihat senyum Freya pasti akan terpesona, tak terkecuali kedua pria yang berada di hadapan gadis itu. Max yang hanya diam mengamati interaksi sepupunya dan Freya pun merasa tertegun melihat senyuman gadis itu. Dia benar-benar cantik, batin Max memuji Freya namun raut wajahnya tetap saja datar tak ada senyum menghiasi wajah tampannya.

"Baiklah Zion. Kau juga bisa memanggilku Freya, jangan pakai embel-embel Nona segala"

"Oke Freya, jadi kau akan pergi? Mau lunch bersama kami? Kebetulan sudah jam makan siang" tanya Zion setelah melihat jam tangan Rolex Day Date President yang melingkar dipergelangan tangannya

"Ah sayang sekali, aku sudah ada janji dengan seseorang. Kurasa lain kali aku akan menerima ajakanmu Zion. Aku duluan ya, Mr. Miller permisi" ucap Freya sopan seraya melirik Max yang dari tadi hanya diam memperhatikannya

Freya lalu melajukan motornya keluar dari pelataran gedung agensi itu diikuti dua motor lain dibelakangnya.

"Sepertinya dia bukan wanita biasa Max, kau lihat saja selalu ada pengawal yang mengikutinya kemana pun gadis itu pergi. Yang pasti itu bukan pengawal yang kau perintahkan untuk melindungi adik angkatmu bukan?" ungkap Zion menatap kearah Max yang lebih memilih bungkam sedari tadi

Max hanya membalas dengan menggedikkan bahu tak acuh. Ia merasa sedikit kesal karena Freya bersikap formal kepadanya seolah mereka tidak saling mengenal sebelumnya, sedangkan ia tampak akrab dengan Zion sepupunya. Entahlah Max tidak mengerti dengan perasaannya kini, ia lebih sering badmood jika bertemu Freya.

"Sudahlah, jangan mengurusi urusan orang lain. Paling itu pengawal dari pria-pria kaya yang gadis itu kencani. Ayo kita makan siang" sahut Max sinis lalu melangkah memasuki mobil

Zion mengernyit tidak mengerti namun setelahnya ia segera menyusul Max masuk ke dalam mobil dan segera mengemudikan mobil itu menuju tempat makan siang yang telah mereka pesan.

*****


"Anaaaa... I miss you" pekik Freya sambil memeluk Briana erat

"Miss you too my Angel, beralih profesi menjadi pembalap hm?"

Briana mengecup pipi kanan dan kiri Freya sebelum memperhatikan penampilan Freya dari atas ke bawah.

"Don't call me Angel. F R E Y A cantik itulah namaku sekarang Nona muda. Menyalurkan hobby baruku, terlihat keren kan?" jawab Freya mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring

"Itu berbahaya tau, ngomong-ngomong kenapa kau tidak langsung mengabariku sejak pindah kesini? Kau melupakan sahabatmu yang cantik ini?" Briana menatap sebal gadis di depannya itu

"Kau ini rewel sekali. Masih untung aku mau menemuimu, kau tau kan aku ini orang sibuk dengan jadwal yang sangat padat" timpal Freya sambil terkekeh geli

Ia memperhatikan sahabatnya tampak cantik dan dewasa mengenakan mididress hitam dipadukan dengan blazer broken white, rambut pirangnya terurai indah dan diberi hiasan jepit kecil.

"Dasar bitch! Kenapa sekarang kau jadi sombong setelah mengganti namamu menjadi Lucien?" gerutu Briana menatap sebal Freya namun sedetik kemudian ia ikut terkekeh

Freya semakin terbahak mendengar sindiran dari sahabatnya itu. Mereka berdua sudah duduk berhadap-hadapan, makanan yang mereka pesan pun telah tersaji di meja. Mereka memilih tempat duduk sedikit dipojok agar bisa lebih leluasa berbincang tanpa perlu menjadi pusat perhatian.

Tadi setibanya di restoran, Freya menyuruh kedua pengawalnya untuk ikut makan siang bersama namun Marco dan Luke memilih meja terpisah dari Nonanya itu.

Tempat pilihan Freya dan Briana untuk bertemu adalah di Wolfgang's Steakhouse yang merupakan restoran steak megah berkonsep casual dining di kawasan Park Avenue kota New York. Restoran steak kelas atas ini menyajikan daging yang sudah melalui proses Dry-Aging yang membuat cita rasa daging steak nya jadi berbeda sekaligus berkelas. Dry-Aging sendiri secara singkat merupakan proses pengawetan daging yang bertujuan membuat daging lebih empuk dan menciptakan rasa khusus tertentu. Daging yang dihasilkan akan memiliki tekstur yang sangat berair dan lembut, sampai memberikan kesan steak meleleh di mulut saat dimakan.

Sudah lama sekali Freya tidak pernah kemari, dengan mata berbinar ia menatap makanan yang telah tersaji di hadapannya kini. Menu favorite mereka berdua di restoran ini memang sama yaitu short loin disajikan bersamaan dengan mashed potatoes, german potatoes, dan creamy spinach.

Mereka menyantap makan siang mereka sambil bersenda gurau, dari obrolan serius hingga obrolan receh. Saling melemparkan lelucon atau ejekan sesekali mengumpat itulah persahabatan Freya dan Briana yang unik. Mereka mempunyai karakter yang berbeda namun itulah yang menjadikan mereka semakin kompak. Persahabatan mereka terasa indah karena tidak ada yang memaksa atau ingin menang sendiri, mereka justru saling memahami.

"So Miss Nolan, hal penting apa yang ingin kau katakan?" tanya Freya setelah mereka menyelesaikan makannya

"Aku ingin memintamu menjadi model untuk brand kosmetikku. Kau mau kan Frey?" jawab Briana menatap Freya penuh harap

"Bagaimana ya? Sepertinya aku tidak bisa menerima job baru lagi, kan sudah kubilang jadwalku sangat padat" sahut Freya sambil menahan senyuman

Freya sebenarnya sudah tau dari Alexa jika sekarang Briana sedang membangun bisnis di bidang kosmetik. Tentu saja ia sangat hafal dengan tingkah sahabatnya, Freya sudah menduga jika Briana pasti akan memintanya untuk menjadi model produk kecantikan gadis itu. Rasanya menyenangkan membuat Briana kesal terlebih dahulu sebelum ia menerima tawarannya.

"Isshh kenapa kau tega sekali padaku, ayolah Frey. Jika kau mau membantuku akan kuberitahu HOT gosip" bujuk Briana memelas

"Oke baiklah, aku hanya bercanda tadi Ana. Walaupun tidak ada Hot gosip juga aku akan menerima tawaranmu. Kapan lagi dapat kesempatan menjadi model kosmetik yang sedang booming" kekeh Freya

"Aku sudah tau kau hanya mengerjaiku. Tapi aku serius ingin memberitahumu sesuatu, aku juga baru mendengar dari ibuku" ucap Briana mulai serius

"Apa?"

"Tentang kakak angkatmu Frey, apa kau ingin mendengarnya?"

Freya sedikit terkejut mendengar perkataan Briana, selama ini yang ia tau Briana sangat menjaga perasaannya dan sebisa mungkin tidak pernah membicarakan apapun tentang Max. Sebenarnya ia sudah malas mendengar apapun tentang Max, entah karena benci atau tidak ingin tersakiti lagi. Yang jelas ia tidak pernah mencari tau berita tentang kakak angkatnya itu. Tapi kali ini rasa penasaran Freya mengalahkan egonya dan akhirnya Freya mengangguk menatap Briana dengan sorot mata tajam.

"Sejak kau ke Paris, mereka memutuskan pindah ke Manhattan. Entah karena alasan apa yang jelas Mommy hanya bilang jika Max memutuskan pertunangannya dengan Faye setahun yang lalu. Aku dengar dari kak Bryan katanya si medusa itu berselingkuh. Jadi mungkin ini kesempatanmu mendapatkan hatinya Max" jelas Briana yang hanya dibalas gelengan oleh Freya

"Aku tidak akan mengejar Max lagi Ana. Aku telah bertekad tidak mau jatuh ke dalam lubang yang sama. Kau tau sendiri bagaimana perasaanku saat dia menolakku, merendahkanku bahkan sebelum aku sempat mengucapkan kata cinta itu. My love ends even it was not started, Ana. Mungkin dia memang bukan jodohku, sekarang aku hanya ingin fokus pada karir dan keluargaku saja selebihnya aku tidak ingin apa-apa lagi"

"Kau serius Frey? Dia cinta pertamamu bukan, kau benar-benar ingin melepaskannya?" tanya Briana lagi

Freya mengangguk mantap sebelum kembali berbicara dengan raut wajah yang sulit diartikan oleh Briana.

"Ya, sejak aku memutuskan untuk pergi ke Paris aku telah merelakannya Ana. Mungkin dia memang cinta pertamaku namun bukan berarti dia akan menjadi cinta terakhirku. Aku percaya suatu saat aku akan bertemu dengan seorang pria yang tepat. Lagi pula walau Max tidak bersama Faye lagi belum tentu dia akan menyukaiku bukan?"

Freya kembali menerawang, mengingat kembali setiap kata yang dilontarkan oleh Max kepadanya 6 tahun lalu hanya karena seorang wanita bernama Faye. Saat ia akan berpamitan pun Max sama sekali tidak mau bertemu dengannya. Mungkin ia bisa memaafkan Max, namun bukan berarti dia akan melupakan semua perbuatan Max padanya.

"Baiklah jika itu keputusanmu, tapi apa kau tidak ingin bertemu dengan kedua orangtua angkatmu? Tanpa kuberitahu pun kau pasti tau jika mereka sangat merindukanmu Frey"

"Entahlah Ana, aku hanya merasa belum siap menemui mereka" Freya menghela nafas berat sambil menyelipkan helaian rambutnya kebelakang telinga

"Frey, setiap masalah itu jangan dihindari tapi harus dihadapi. Cepat atau lambat kau juga akan bertemu dengan mereka karena kalian sekarang tinggal di negara yang sama. Semuanya demi Uncle Al dan Aunty Ana, bagaimana pun mereka sangat baik dan menyayangimu dengan tulus. Ingatlah jasa-jasa mereka, jangan menjadi gadis pengecut Frey. Ayolah kemana Freya yang pemberani dan kuat?" Briana menggenggam tangan Freya hangat

Walaupun ia tidak bisa membantu Freya apa-apa namun Briana berharap sahabatnya itu selalu mendapatkan kebahagiaan. Ia akan menjadi orang pertama yang selalu membela dan mendukung Freya, karena Briana sangat menyayangi Freya yang telah ia anggap seperti saudaranya sendiri.

Freya termenung sesaat mendengar ucapan Briana, ia tidak bisa memungkiri jika semua yang dikatakan sahabatnya itu benar. Sebenarnya Freya sangat ingin menemui kedua orangtua angkatnya, namun disisi lain ia juga merasa takut. Freya takut posisinya telah digantikan oleh orang lain atau lebih tepatnya Faye yang merupakan tunangan Max. Selain itu Freya juga takut kedua orangtua angkatnya membenci dirinya karena menghilang secara tiba-tiba. Tapi ia juga sadar orang yang lari dari masalah akan bertemu dengan masalah yang sama, karena Tuhan menginginkan kita lebih kuat dari masalah itu. Freya tidak bisa menghindar terus menerus, ini hanya masalah waktu. Suatu saat mereka pasti akan bertemu kembali, ia pun sangat menyayangi kedua orangtua angkatnya. Berkat mereka ia dapat merasakan kasih sayang sebuah keluarga.

"Terima kasih Ana, kurasa kata-katamu benar. Aku harus menghadapinya bukan malah menghindarinya. Aku akan menemui mereka segera, apa kau tau alamat mereka disini?"

"Tentu saja, ibuku selalu arisan bersama dengan Aunty Ana. Nanti aku akan meminta alamat mereka dan memberitahumu. By the way, nanti malam kita jadi pergi ke klub kan? Sudah lama rasanya kita tidak hangout bersama Frey, c'mon" rayu Brian merengek pada Freya

"Okay okay, nanti malam kita pergi. Aku akan mengajak Alexa juga"

"Ah jangan ajak bitch itu, kalau dia ikut pasti kak Bryan akan ikut. Aku tidak akan bebas disana Frey" keluh Briana yang hanya ditanggapi kekehan geli Freya

Sebenarnya Briana juga bersahabat dengan Alexa karena Freya yang mengenalkan mereka. Tapi tiba-tiba saja Alexa mengatakan jika ia sedang berkencan dengan kakak Briana. Tentu membuat mereka terkejut, namun Briana senang jika kakaknya Bryan Dimitri Nolan mendapat wanita sebaik Alexa. Malah Briana bersyukur sejak kakaknya bersama Alexa sifat over protektif Bryan beralih ke sang kekasih bukan kepada adiknya lagi. Tapi tetap saja jika mengajak Alexa berarti mengajak Bryan juga, karena kakaknya itu tidak akan membiarkan kekasih tercinta pergi ke klub malam tanpa dirinya.















Siapa yang suka sama visual-visual dicerita ini?
Kasi masukan donggg siapa yang cocok buat jadi saingannya Max ya?
Aku udh punya karakternya cuma belum nemu visual yang cocok
Ramein kolom komentar ya, jangan lupa juga votenya
Maaf klo ada typo bertebaran
Laffyuuuuu 😘😘


- Freya & Briana









18 Juni 2020
Windabp ❤️

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

9.6K 1.2K 27
"Dalam pengertiannya, mozaik adalah karya seni rupa dalam dua atau tiga dimensi yang menggunakan material seperti kaca, keramik atau media lain yang...
570K 20.6K 82
Wajib follow, vote, n comment Rank #1 in hati Rank #2 in cry (22-11-2018) Rank #1 in cry (28-11-2018) Rank #1 in sadending (28-12-2018) Rank #1 in...
1.8M 58.5K 47
⚠ ⚠ WARNING! area 21+ ⚠ ⚠ Cerita hot khusus dewasa "Open your eyes sayang, kau harus merasakan nikmatnya milikku berada di dalammu." JAMES...
7.5M 194K 43
SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 T...