Zone

By ShookyBae3

7.9K 734 197

Pokoknya cuma tentang KookV yang sekali atau dua gigit 😁 #kookv# More

-buat aku tersenyum-
#Falling in love : 1#
#Falling in love : 2#
#she#
-Maybe?-
Genseika
Yours
Mine
suntik itu sakit!

-I Like you so much, you'll know it-

785 72 44
By ShookyBae3

KookV
GS Tae

🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃
🍃

Hari ini cuaca cukup panas. Membuat sebagian murid yang sedang belajar sedikit merasa mengantuk.

Tak terkecuali Taehyung. Siswi kelas Xll MIPA. Sekarang tengah menatap keluar jendela. Bangku kelasnya sedikit kosong hari ini. Karena sebagian siswa laki-lakinya yang mengikuti klub basket sedang menjalani latihan untuk turnamen bulan depan.

Tangannya memutar pulpen dimeja. Acuh dengan penjelasan gurunya di depan. Matanya masih mengamati lapangan basket outdoor. Menonton anak-anak basket yang berlatih di bawah terik matahari karena lapangan indoor masih dalam tahap renovasi.

"Nona Kim? Apakah di luar sangat menarik hingga kau sedari tadi menatap luar?" Teguran Taehyung dapat dari guru.

Taehyung tersentak."A-ah, tidak pak, maafkan saya. Saya akan lebih memperhatikan." Ucapnya.

Untung Taehyung adalah siswi yang cukup pintar dan dipercaya oleh guru-guru, jadi mudah saja untuk meminta maaf kepada gurunya.

Lagi pula bel pulang akan segera berbunyi sebentar lagi. Jadi tak mungkin guru akan mempersulit bukan?

Setelah beberapa menit berlalu, bel pertanda pulang sekolah berbunyi. Guru di depan kelas sudah mengemasi barang-barangnya, begitupun murid dikelas. Setelah sedikit melakukan penutupan kelas itu di bubarkan. Berbeda dengan murid lain yang segera berhambur keluar, Taehyung memilih berdiam di kelas sembari menunggu kelas agak sepi. Tangannya membereskan beberapa peralatan belajarnya.

"Tae, mau menonton klub basket latihan? Kulihat mereka belum selesai. Sekalian menunggu Jimin."

Taehyung mendongak. Matanya menatap seorang siswi yang berdiri di depan mejanya. Min Yoonji teman sekelas sekaligus teman akrabnya. Yoonji ini pacar Jimin. Sahabat dekat Taehyung sedari kecil, dan temannya itu juga ikut klub basket.

"Boleh, sekalian nanti aku nebeng ya pulangnya." Jawab Taehyung. Bibirnya menyunggingkan senyum manis.

Yoonji memutar bola matanya. "Terserah mu." Ucapnya.

Setelahnya mereka melangkah keluar kelas. Kelas mereka ada di lantai 3, beruntung pula karena kelas mereka tidak jauh dari tangga. Mereka berjalan dengan sesekali bercanda.

"_kenapa kau tidak memperhatikan pelajaran tadi? Kau malah menatap lapangan terus sedari tadi. Jangan mengelak aku tau."

"Kau tau jawabannya. Kenapa masih bertanya?" Ucap Taehyung sedikit sebal.

"Ah, aku tau." Ucapnya sambil mengangguk.

Mereka tiba di lapangan basket. Yoonji melambaikan tangannya ketika Jimin menoleh kearah mereka. Jimin tersenyum menghampiri salah satu teman sekelas mereka pula. Menepuk bahu anak itu lalu menunjuk kearah mereka.

Anak itu menatap kearah Taehyung dan Yoonji berdiri sebentar,sorot matanya tajam itu yang Taehyung tangkap. Lalu memalingkan wajahnya seperti orang yang tidak perduli. Hal itu membuat Taehyung berdecak.

Tapi sesaat kemudian jantungnya serasa lompat dari tempatnya. Saat matanya tidak sengaja menangkap lesung pipi tipis yang nampak di ujung bibir pemuda itu. Taehyung sunggingkan senyum kecil.

"Tae, sepertinya latihan mereka akan selesai. Mau beli minum untuk mereka?" Tawar Yoonji. Saat para pemuda itu sudah berkumpul di bawah pohon mendengarkan arahan pelatih.

Taehyung berpikir sebentar." Boleh." Ucapnya.

Keduanya lalu berjalan ke kantin sekolah yang letaknya tidak jauh dari lapangan sekedar membeli air mineral untuk anak-anak itu.

Tak butuh waktu lama, tepat saat mereka sudah tiba di lapangan lagi, para kumpulan pemuda itu juga sudah mulai membubarkan diri. Tanpa membuang waktu Yoonji dan Taehyung mendekati mereka dengan beberapa botol air mineral di kantung plastik.

Yoonji memang dekat dengan anak-anak basket karna tentu saja Jimin pacarnya. Jadi mudah baginya untuk mengakrabkan diri. Berbeda dengan Taehyung yang berdiri Canggung sambil menawarkan air mineral ditangannya kepada para pemuda itu.

"Terimakasih Tae, tau saja kami kehausan. Ugh kenapa bukan kau saja yang menjadi manager tim kami sih?" Dumal Mingyu salah satu tim inti basket.

"Benar Tae. Makmur hidup kami jika kau yang menjadi manager kami." Timpal Yugyeom.

"A-ahaha kalian ada-ada saja. Kan kalian sudah ada manager." Ucap Taehyung canggung.

" Manager kami itu seperti macan Tae, galak! Pelit pula. Benar tidak Kook?" Kali ini Jaehyun yang berbicara. Tangannya merangkul pundak pemuda yang sedari tadi menarik perhatian Taehyung.

"Aku minta airnya Tae." Ucapnya lagi.

Taehyung lalu memberikan 2 botol air mineral itu kepada kedua pemuda yang meminta.

"Hm, terimakasih." Sahut Jungkook.

Taehyung berdebar. Namun tak lama Yoonji datang menghampiri bersama Jimin. Mengatakan bahwa dia tidak bisa mengajak Taehyung pulang bersama karena Jimin yang hanya membawa motor hari ini. Taehyung bingung. Ponselnya tertinggal dirumah, sedangkan hari ini dia diantar ayahnya karena mobil yang biasa mengantar jemputnya sedang di perbaiki.

"A-ah, begitu kalau begitu aku akan naik taksi saj_"

"Pulang dengan Jungkook saja Tae!" Usul Eunwoo yang di angguki oleh yang lain. Kecuali oleh yang disebut namanya.

Pemuda itu tampak menatap Yugyeom dengan malas.

"Eh,Tidak perlu aku bisa_"

"Tidak Taehyung. Aku tidak mau dibuat khawatir jika kau kenapa-napa nantinya. Lagi pula paman Kim tidak memperbolehkan mu untuk naik kendaraan umum kan?" Sahut Jimin.

Taehyung sekarang meruntuki sifat posesif orang tuanya. Hanya naik kendaraan umum pun tak boleh. Taehyung jadi malu sekarang.

"T-tapi_"

"Ayo ku antar." Datar.

Ucapan datar itu sukses membuat Taehyung bungkam. Mau tak mau Taehyung menurut saja ketika tangannya di tarik menuju parkiran motor.

"Jungkook! Pastikan Taehyung pulang dengan selamat. Jika tidak kau akan ku gantung besok!" Teriak Jimin yang dibalas lambaian tangan oleh pemuda yang menarik tangan Taehyung.

Dari jarak sedekat ini Taehyung dapat mencium aroma parfum yang bercampur keringat dari pemuda di depannya. Jersey nya tidak di ganti hanya celananya saja yang sudah diganti dengan seragam sekolah. Tubuh tegap itu di balut jaket untuk menutupi Jersey yang digunakannya.

Taehyung seperti kehilangan nafas sekarang, sebab jantungnya yang berdetak kencang tidak tau malu. Wajar juga sebenarnya. Sebab ini adalah kali pertama Taehyung berboncengan dengan pemuda yang di kagumi nya diam-diam selama 2 tahun terakhir ini. Walau mereka satu kelas sedari awal masuk SMA tapi mereka tidak pernah terlibat dalam perbincangan, sangat jarang itupun bila memang perlu.

Taehyung yang pendiam cenderung pemalu ditambah Jungkook yang dingin dan acuh. Itu sudah cukup untuk menjadi penyebab mereka jarang terlibat komunikasi walau satu kelas.

"Rumahmu dimana?"

Pertanyaan Jungkook memecah keheningan sedari mereka keluar sekolah.

"D-dijalan xxx, perumahan scenery nomor 52." Jawabannya gugup. Tangannya meremas jaket Jungkook yang dijadikannya sebagai pegangan.

"Pegangan yang benar aku tidak mau di gantung Jimin." Ucap pemuda itu. Tangannya menarik tangan Taehyung untuk melingkari pinggangnya.

Jantung Taehyung serasa ingin keluar dari tempatnya saking kerasnya berdetak. Saat seperti ini semoga saja Jungkook tidak mengetahui degup jantung nya yang menggila.

"Sudah sampai. Tidak ingin turun?" Tanya Jungkook sambil menoleh ke belakang saat di rasa Taehyung tak ada pergerakan untuk turun.

Taehyung tersentak. Pipinya memerah malu. Meruntuki diri sendiri yang sempat-sempatnya melamun tadi.

"T-terimakasih sudah mengantar. M-mau mampir sebentar?" Ucapnya.

"Hm?" Respon Jungkook yang masih duduk di motornya.

Kini Taehyung semakin menunduk malu saat sadar dengan apa yang di ucapkan nya barusan.

"A-ah, ti-tidak. Lupakan saja. Sekali lagi terimakasih Jungkook-ssi."

Jungkook tersenyum kecil melihat reaksi Taehyung. Tangannya terangkat untuk mengusak rambut sebahu Taehyung.

"Hm, sama-sama. Lain kali aku akan mampir. Dan Taehyung _" jeda sejenak.

"Ya?" Taehyung mengangkat wajahnya penasaran.

"_panggil aku Jungkook," mendekatkan wajahnya ke telinga Taehyung lalu melanjutkan ucapannya dengan berbisik."_Kau manis saat pipi mu memerah."

Taehyung memantung. Tubuhnya serasa tidak bisa digerakkan.

"Aku pulang. Besok ku jemput." Ucap Jungkook.

Tanpa menunggu respon Taehyung yang masih memantung, Jungkook menghidupkan motornya lalu melaju pergi.

Sedangkan Taehyung kini tengah menampar pipinya yang memerah. Lalu menutupinya dan berlari masuk kedalam rumahnya.

🍃🍃🍃

Sudah 3 Minggu sejak Jungkook mengantar Taehyung pulang. Sejak itu juga mereka sering berangkat dan pulang bersama. Mereka terlihat lebih dekat.

Terkadang mereka juga berkirim pesan. Hanya untuk saling berbagi kata semangat. Taehyung juga sudah mulai berani untuk menunjukkan perhatian-perhatian kecil untuk Jungkook. Walau Jungkook masih tidak menghilangkan sifat dingin dan acuhnya.

Seperti saat ini. Kelas Mereka sedang mengerjakan tugas di perpustakaan. Taehyung duduk dengan Yoonji dan Jimin. Sedangkan Jungkook duduk dengan teman-temannya.

Taehyung suka memperhatikan raut serius Jungkook saat mengerjakan tugas-tugas itu. Sekali dua kali pemuda itu akan menggaruk pelipisnya yang Taehyung yakin tidak gatal. Taehyung terus menatap kearah Jungkook sampai tidak menyadari saat pemuda itu alihkan atensi kepadanya. Membalas tatapan Taehyung sambil sunggingkan senyum tipis. Membuat Taehyung gelagapan karena ketahuan menatap pemuda itu.

Taehyung segera tundukkan pandangannya. Berusaha fokus kerjakan soal dan abaikan ledekan Yoonji dan Jimin. Setelah itu Taehyung merasakan ada yang mencuri-curi lirik ke arahnya. Wajahnya semakin menunduk. Menyembunyikan rona merahnya.

"Tae, wajah mu memerah." Bisik Jimin.

Lalu menjerit kecil ketika rasakan Perih di pinggangnya akibat cubitan dari Taehyung. Mengundang kikikan geli dari Yoonji.

🍃🍃🍃

Hari ini turnamen basket akan dilaksanakan di lapangan indoor sekolah mereka. Jadi mulai dari jam istirahat kedua sampai pulang semua jam pelajaran di kosong kan.

Sebagian murid ada yg pulang ada pula yang datang ke lapangan indoor untuk menyemangati tim basket sekolah mereka yang sedang bertanding.

Tentu saja Taehyung dan Yoonji menonton mereka bahkan berada di depan agar bisa menonton dengan jelas. Yoonji sedari tadi terus heboh ketika tim basket mereka mencetak skor.

Sekolah mereka terus mencetak angka sedari awal di mulainya pertandingan. Jungkook yang mengisi posisi shooting guard dapat dengan mudah menangkap umpan dari timnya dan mencetak angka.

Setiap mencetak angka pemuda itu melirik kearah bangku Taehyung dan Yoonji lalu menyunggingkan senyum lebar. Dan di balas senyuman tak kalah manis oleh Taehyung. Hal itu membuat Yoonji gemas. Dan mencubit-cubit lengan Taehyung.

Permainan terus berlangsung hingga sekolah mereka memenangkan pertandingan dengan skor 56:42.

Tentu saja hal itu membuat murid-murid yang menyaksikan pertandingan itu bersorak gembira. Begitu pula dengan Taehyung dan Yoonji. Bahkan gadis itu sudah berlari keluar tribun untuk menunggu kekasihnya yang sedang berganti pakaian. Taehyung tentu saja mengikuti Yoonji, tidak mau ditinggal sendiri.

Sesaat setelah itu para pemain keluar dari ruang ganti bersamaan. Senyum puas tersungging di bibir para pemain itu.

"Oh, Hay Tae?" Sapa Jaehyun degan senyum lebar. Tampak sekali bahagianya.

"Hay, selamat untuk kalian. Yang tadi itu luar biasa." Pujinya.

"Tentu saja, shooting guard kami sungguh bisa di andalkan." Ucap Mingyu sambil mengusak rambut Jungkook. Tapi langsung di tepis oleh empunya rambut.

"Pokoknya tim kalian hebat." Ucapnya lagi. Kali ini wajahnya memerah.

"Tae, ayo ikut kami merayakan kemenangan kami." Ajak Yugyeom.

"T-tidak usah ak_"

"Yoonji akan ikut Tae." Potong Jimin.

Taehyung menoleh kearah Yoonji, gadis itu mengangguk semangat.

Taehyung menghela nafas gusar. "T-tapi aku di jemp_"

"Izin saja, nanti kau berangkat dan pulang di antar Jungkook. Benar kan Kook?" Ucap Eunwoo. Pemuda itu menyikut lengan Jungkook. Sedangkan pemuda lainnya hanya tersenyum-senyum.

Jungkook berakhir mengangguk. "Nanti ku antar."

"Baiklah." Cicitnya.

"Yosh! Kalau begitu bagaimana dengan sushi?! Ayo kita kesana." Ajak Jaehyun lalu menyeret kawan-kawannya yang hanya bersorak menyetujui.

Taehyung berjalan agak terakhir, hal itu disadari oleh Jungkook yang langsung memperlambat langkahnya. Menyeimbangi langkah Taehyung.

"Tidak ingin ucapkan sesuatu?" Tanyanya.

Taehyung mendongak. Kernyitkan dahinya bingung.

"Apa?" Tanya bingung. Pemuda disamping tukik kan alis."_oh," ucapnya ketika sadar. Denguskan nafas geli lalu tatap Jungkook yang lebih tinggi darinya.

"Aku sudah ucapkan tadi." Katanya. Tapi kernyitan alis itu belum pudar juga.

"Itu untuk tim ku."

Ucapan pemuda itu undang kekehan dari Taehyung . Lalu dengan senyum manis gadis itu berkata."Selamat atas kemenangan mu Jungkook. Kau hebat_" ucapnya.

Hal itu mampu membuat Jungkook sunggingkan senyum. Sebelum"_tim mu juga." Taehyung lanjutkan dengan itu. Jungkook mendengus.

"Lusa... Aku adakan party, bukan aku sebenarnya tapi orang tuaku. Kau mau datang? Teman yang lain datang." Ucapnya.

Taehyung kembali toleh kan wajah."Hm? Party untuk?_" Taehyung belalakan mata. "_Oh,astaga! Lusa kau ulang tahun bukan?"

Dan dijawab anggukkan dari Jungkook. "Bertepatan dengan universery orang tuaku. Tapi hanya undang teman dan beberapa keluarga. Kau mau datang?" Tanyanya.

"Em, apa Yoonji datang?"

"Ku rasa iya, Jimin akan datang." Jawabannya.

"Baiklah." Ucap Taehyung.

"Mau ku jemput?"

"A-ah tidak perlu, aku dengan Yoonji dan Jimin."

Jungkook hendak buka suara saat teriakan dari Eunwoo kejutkan mereka.

"Kau dengan ku." Ucap Jungkook lalu genggam tangan Taehyung.

🍃🍃🍃

Malam ini acara Jungkook akan di laksanakan Taehyung tengah bersiap dengan dress biru navy nya. Memoleskan sedikit make up ke wajah cantiknya.

Tak lama setelah itu terdengar bunyi klakson mobil. Itu mobil Jimin. Setelah mematut diri sekali lagi di cermin Taehyung segera menyambar tas tangan dan memasukkan ponsel nya kedalam tas lalu keluar dari kamarnya.

Setelah izin kepada orang tuanya yang sedang menonton tv Taehyung bergegas membuka pintu dan berjalan memasuki mobil Jimin yang mengemudi di sebelahnya terdapat Yoonji yang terlihat sangat cantik dengan dress toska nya.

"Kau cantik Tae. Benarkan Jim?" Ucap Yoonji sembari menoleh kebelakang.

Jimin mengangguk dan melajukan mobilnya.

Perjalanan mereka diisi dengan obrolan ringan Yoonji dan Jimin dengan Taehyung yang sesekali menimpali. Hal itu membuat perjalanan mereka tidak terasa. Karena sekarang mereka sudah tida di halaman rumah keluarga Jungkook yang besar. Banyak motor yang Taehyung yakini itu adalah motor teman-teman Jungkook dan beberapa mobil yang terparkir.

Taehyung turun dari mobil Jimin. Menunggu pasangan itu turun untuk berjalan masuk bersama. Mereka di arahkan oleh pelayan untuk langsung berjalan ke taman belakang. Garden party.

Saat memasuki taman mata Taehyung mengedar. Melihat dekorasi pesta itu. Sedangkan Jimin dan Yoonji berjalan terlebih dahulu untuk menyapa Jungkook yang sedang berbincang dengan teman-temannya.

Sedangkan Taehyung kembali melangkah maju dengan mata memperhatikan sekitar. Tidak sadar jika kini Jimin tengah menunjuk kearahnya.

Taehyung kembali tersadar dari acara mengamatinya ketika pertanyaan yang dilontarkannya ke pada Yoonji tidak kunjung dapat balasan. Dan ketika menoleh kesamping Taehyung terkejut karna dirinya sudah terpisah dari Jimin dan Yoonji. Matanya mengedar mencari keberadaan sahabatnya itu. Tapi bukan Yoonji dan Jimin yang tertangkap penglihatan nya melainkan Jungkook yang sedang berjalan kearahnya. Dada Taehyung kembali berdebar kencang. Jungkook sangat tampan malam ini. Dengan balutan jas yang entah kenapa berwarna sama dengan dress yang dikenakannya.

"Hey, kukira kau tidak datang." Sapanya.

"H-hay. Oh iya selamat ulangtahun dan selamat untuk orang tuamu juga Jungkook." Ucap Taehyung. Tangannya terulur ingin menjabat tangan Jungkook.

Jungkook menatap uluran tangan Taehyung tanpa niat menjabatnya. Taehyung sudah akan menurunkan tangannya ketika tangan itu sudah di genggaman oleh Jungkook terlebih dahulu.

"Kenapa tak ucapkan langsung ke orang tuaku?" Ucapnya sembari menarik tangan Taehyung menuju orang tuanya berada.

Taehyung terkejut tapi juga tidak bisa menolak. Jantungnya berdegup kencang akan rasa gugup. Jungkook terus menariknya kearah sekumpulan orang tua.

"Papa, mama." Panggil pemuda itu. Lalu sepasang suami istri menoleh mendengar panggilan Jungkook. Senyum orang tua itu terkembang apik.

Taehyung berdiri disebelah Jungkook dengan gugup. Sebelah tangannya yang terbebas meremat tas kecil yang sedari tadi dipegangnya.

"Siapa yang kau bawa Jung?" Tanya wanita yang Taehyung yakini merupakan ibu Jungkook.

"Kenalkan ini Taehyung Ma, Taehyung ini papa dan mama ku."

"Salam kenal paman bibi, saya Kim Taehyung." Ucap Taehyung pelan.

Hal itu membuat ketiga orang itu tersenyum.

"Wahhh... Cantik sekali, kau pacarnya Jungkook ya?" Taehyung terkejut. Tapi jika dilihat Jungkook biasa-biasa saja.

"B-buk_"

"Tae, katanya kau ingin ucapkan selamat kepada mama dan papa." Potong Jungkook.

"Benarkah?" Tanya ayah Jungkook.

"A-ah, iya. Selamat paman bibi dan Jungkook."

"Aishh jangan panggil paman dan bibi. Mama dan Papa saja,ya?" Ucap mama Jungkook sambil merangkul tangan bebas Taehyung.

"A-ahaha baik,bi_"

"Mama, Taehyungie!"

"I-iya, m-ma." Taehyung sungguh gugup sekarang ini.

Demi apapun jantungnya tidak pernah seberisik ini selama hidupnya.

"Kau manis sekali Tae~~" ibu Jungkook mencubit pipinya.

"Mama, kau menyakitinya." Peringat Jungkook.

"Kau ini pelit sekali! Ya! pergi sana!" Usir ibunya. Tapi tangannya masih merangkul lengan Taehyung.

Jungkook enggan beranjak menatap ibunya dengan malas.

"Tae, dengan mama dan papa! Kau pergi!"

Dan dengan itu Jungkook mendengus lalu melangkah pergi dengan menggerutu.

"Tau begitu, tidak ku kenalkan!"

"Nah Taehyungie, ayo kita kesana acara akan segera di mulai."

Taehyung hanya menurut saja di ajak kesana kemari oleh ibu Jungkook. Sesekali akan menjawab pertanyaan antusias dari mama atau papa Jungkook. Juga mendengarkan cerita wanita itu tentang Jungkook.

Sampai tiba acara pemotongan kue. Taehyung berdiri di sebelah orang tua Jungkook dan Jungkook sendiri. Tadi ketika hendak meminta ijin untuk bergabung dengan temannya, Taehyung tidak di perbolehkan. Dan Dipaksa untuk terus bersama mereka.

Kue pertama tentu saja Jungkook berikan untuk kedua orang tuanya. Lalu kue kedua.

Kue itu di berikan untuk Taehyung. Yang dengan gugup menerima suapan Jungkook. Hal itu membuat teman-teman mereka bersorak heboh. Membuat Taehyung ingin menenggelamkan diri kedalam kolam disamping taman.

Setelah acara itu selesai kini semua kembali menikmati hidangan sembari mendengarkan hiburan berupa band dari sekolah mereka yang juga Jungkook undang.

Kini Taehyung sedang berdiri di meja makanan manis setelah orang tua Jungkook mau melepaskannya. Melihat itu Yoonji segera menghampiri MC acara. Mengatakan pada MC untuk memanggil Taehyung maju ke depan dan bernyanyi. Taehyung anak paduan suara omong-omong. Hal itu tentu di setujui  oleh MC.

"Untuk saudari Kim Taehyung. Harap naik ke atas panggung. Tunjukkan bakat mu diatas sini."

Panggilan MC yang menurut Taehyung mendadak itu membuat Taehyung tersedak cake yang sedang di makannya. Ketika sudah reda, matanya menemukan semua mata menyuruhnya untuk memenuhi panggil MC tadi. Matanya menatap panggung di sana ada Yoonji yang tersenyum jahil kearahnya.

Sorakan untuk menyuruhnya naik keatas panggung mulai ramai terdengar. Membuatnya mau tidak mau menuruti mereka semua.

Dengan langkah gugup Taehyung naik keatas panggung. Menerima mikrofon dari MC setelah nya berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Uhmm... A-aku tidak pandai bernyanyi, kuharap kalian tidak kecewa setelah mendengar suaraku. Dan untuk Jungkook dan mama papa jeon selamat untuk kalian. Semoga menjadi keluarga yang selalu dilimpahi berkah." Ucapnya dan tersenyum manis.

Setelah itu musik dari intro lagu yang akan dinyanyikan nya terdengar...

((Kalo yang ada lagunya boleh diputer))
I like you so much, you'll know it_ysabelle cover🎶

I like your eyes you look away when you pretend not to care
I like the dimples on the corners of the smile that you wear
I like you more, the world may know but don't be scared
Coz I'm falling deeper, baby be prepared

I like your shirt, I like your fingers, love the way that you smell
to be your favorite jacket, just so I could always be near
I loved you for so long, sometimes it's hard to bear
But after all this time, I hope you wait and see


Taehyung menyanyikan lagu itu sembari menatap mata Jungkook. Yang juga menatapnya sembari berusaha mengulum senyum.

Taehyung sudah mulai menyukai Jungkook sejak pemuda itu membantah perintah tidak masuk akal dari panitia OSIS sewaktu mereka menjalani MOS. Kata-kata datarnya waktu itu membuat Taehyung terpana. Membuat perhatian Taehyung tersita kepada pemuda itu. Beruntung pula dengan mereka yang sekelas hingga kelas akhir ini.

I like the way you try so hard when you play ball with your friends,
I like the way you hit the notes, in every song you're shining
I love the little things, like when you're unaware
I catch you steal a glance and smile so perfectly

Though sometimes when life brings me down
You're the cure my love
In a bad rainy day
You take all the worries away

Taehyung mulai mencintai pemuda itu dalam diam ketika melihatnya tertawa bersama temannya saat memperebutkan bola orange di lapangan sewaktu mereka kelas Xl. Sejak saat itu pandangan nya tak pernah lepas dari pemuda itu. Terlalu malu untuk memperlihatkan seperti penggemar Jungkook yang lain, Taehyung memilih untuk Diam dan melihat dari kejauhan. Tanpa sadar jika Jungkook yang juga sering mencuri pandang kearahnya.

Ketika mereka semakin dekat barulah Taehyung memperlihatkan perhatian nya kepada Jungkook.

Love you every minute, every second
Love you everywhere and any moment
Always and forever I know I can't quit you
Coz baby you're the one, I don't know how

In a world devoid of life, you bring color
In your eyes I see the light, my future
Always and forever with you, now I can't let you go
I'm in love with you, and now you know

Dan malam ini, tepat saat ulang tahun  pemuda itu, Taehyung memilih untuk menyatakan perasaannya lewat lagu ini. Terlepas nanti Jungkook yang akan menjauh atau menerimanya itu urusan belakang. Karena yang Taehyung tau hatinya sudah tidak sanggup menampung debaran yang menggila setiap kali berdekatan dengan pemuda itu.

I'm in love with you, and now you know~

Tunjuk Taehyung pada Jungkook di akhir lagunya. Saat ini Taehyung berusaha mengatur rasa malu dan debaran jantungnya yang kembali menggila.

Tepukan tangan dari para tamu menyamarkan degup jantungnya Taehyung bersyukur akan itu.

Kini Taehyung hendak turun panggung dengan wajah menunduk menutupi wajahnya yang sangat-sangat memerah dan akan segera pulang karena tarlampau malu. Tapi belum sempat kakinya mamapaki anak tangga tubuhnya menabrak tubuh lain.

Wangi ini, bahkan tanpa melihat siapa yang ditabraknya pun Taehyung tau siapa orang ini.

"Mau kabur setelah mengungkapkan perasaan Tae? Tidak mau mendengar jawaban ku?" Tanya Jungkook.

Tangan Taehyung yang hendak mendorong Jungkook menjauh kini di genggaman oleh pemuda itu. Sedangkan tangan satunya digunakan untuk merengkuh pinggang Taehyung. Nafas Taehyung tercekat. Jantungnya semakin berdetak tidak beraturan.

"J-jungkook_"

"I'm in love with you too. So, be mine?" Bisik Jungkook. Setelahnya pemuda itu mengecup pipi Taehyung lama.

Taehyung sudah lemas sekarang. Memilih menyembunyikan wajah merahnya ke dada Jungkook.

"Jadi?" Tanya Jungkook lagi.

"Kau tau jawabannya." Lirih Taehyung.

"Apa?"

Taehyung mendongak menatap mata Jungkook. Lalu mengangguk. "Aku mau."

Jungkook tersenyum lebar setelahnya. Mengeluarkan Cincin dari saku jasnya dan memasangkan ke jari Taehyung.

"Aku keduluan oleh mu, niatnya sehabis ini aku akan katakan padamu. Tapi ya sudahlah. Ah iya, Besok orang tuaku kerumah mu."

Taehyung menatap Jungkook terkejut. Tapi begitu mendengar sorakan ramai Taehyung kembali menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook. Taehyung tidak sadar sedari tadi di jadikan tontonan gratis untuk para tamu.

Jungkook memeluk erat tubuh Taehyung dan menggoyangkan kekanan dan kiri sambil terkekeh.

"My fiance~, kau sangat manis." Ucapnya yang dibalas tepukan pada dadanya.

End

3596 semoga gk bosen 😌
Ya ampun aku malu😣...
Maaf ya aku blm up enemy seriously, mlh up ini ehehe😌

Udah lama aku pengen bikin ini🙃 tpi baru ini sempet nulis 😌

Maaf juga klo terlalu gimna gitu👀 aku juga gk tau gimnanya ehe😁
Dahlahhh...

Bye👋


Kurang imut apalagi😌

Gak tau deh gimna?🙃

Yoonji cantik😣

Dan ini gandengan Yoonji 😁

Bye-bye lgi 👀👋

Continue Reading

You'll Also Like

325K 26.9K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
463K 8.6K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
50.8K 8K 49
Rahasia dibalik semuanya