SENJA ( H I A T U S )

By senja12524

1.6K 451 56

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN OKEY!!! Dia gadis biasa, pengagum senja, berharap semua baik-baik saja, tapi nyat... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
info
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Bukan Update
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Bukan Update
pengumuman

Chapter 13

21 4 1
By senja12524

MAAF BANGET YA AKU NGARET UP NYA BUAT TEMAN-TEMAN YG BACA CERITA  INI....

Vote dan komen jan lupa.

HAPPY READING!!!
TYPO BERTEBARAN

--Bertemu?--

"apa mungkin ini benar kamu? "
A. K

"siapa dia?"
M. A

"apa benar? "
H. A


...

"kamu siapa?" tiba-tiba suara lain memenuhi pendengar gue.

"saya..." ucapku terpotong oleh suara lain.

"Aira...kamu dari mana aja? Astagfirullah... bunda khawatir banget sama kamu" ujar orng itu yg gue tau mungkin dia bunda sih Aira.

"maaf bun..." suara serak Aira terdengar lirih dalam dekapan sang bunda.

"yaudah kita masuk dulu" ujar pria paruh baya itu menuntut anak dan istrinya, sdngkan gue kyk kambing congek aja ditinggal huaaa sad.

"Hey... Kamu ayo masuk" tegas sang pria itu.

Kivano Pov end.

...

semua keluarga Adjaya berkumpul diruang tamu kecuali Alvaro yg memng blm pulang dari kntor, termasuk Kivano yg menjadi sasaran utama mereka berkumpul.

"ekhem" suara ayah aira yaitu Adjaya sekaten mikhanza, yg mencairkan suasana hening.

"siapa kamu? Bukan nya kmu putra bagastara itu kn? "

"Bu...bu kan saya Kivano Andara, mungkin hanya mirip saja,  ah iya itu dan kan anak mereka masih di london" ujar kivano dengan nanda awal agak gagap,  hua astaga untung aku bisa mencari alasan selamat batin Kivano.

"saya kira kamu anak dari Bagastara, soalnya kamu mirip bnget dengan putranya, oh iya dia hanya mempunyai dua anak kan yg pertama Azar Kivano namamu juga ada Kivano nya ya"

"eh iya, tapi bukan lah pak itu saya"

"hmm iya, anak nya yg kedua itu siapa? ...siapa ya namanya" haduh ini kenapa paka Adjaya bahasa keluarga sialan itu sih, walau memang aku dari mereka tapi aku benci mereka pikir Kivano.

"Savena Azzahra" sahut Sara Maurin Adjaya istri dari Adjaya.

"ah iya, namanya seva"

Sedangkan Kivano risih mendengar semua perkataan yg melontarkan kata keluarga Bagastara itu, rasanya ia ingin sekali membunuh mereka tapi dia masih ingat pesan omanya.

"jangan pernah kamu membenci keluarga mu itu nak walau mereka telah begitu, dan jangan membuat keluarga itu berantakan lagi, kamu harus berusaha mengembalikan semuanya seperti semula"

"Dan bawah pulang adikmu,walau disaat seperti ini oma ingin sekali melihatnya,sampai kan salam buat adikmu itu, oma sangat menyayanginya maaf waktu itu oma tapi bisa membantu uhuk... Uhuk"

"OMA JANGAN TINGGALKAN KIVANO SEPERTI INI, KIVANO TIDAK KUAT"

Ingatannya kembali di mana saat dia kehilangan orang yg dia sayang lagi dan itu juga pesan terakhir omanya sebelum dia menutup mata dan meninggalkan dunia pana ini.

"nak"

"hey Kivano" tegur Adjaya kembali karena belum mendapatkan sahut apa pun, Adjaya menyadari ada perubahan raut wajah dari Kivano yg tadinya datar sekarang terlihat sendu, dia bertanya-tanya ada apakah dengan pemuda di depannya ini? Tapi tk mungkin dia menanyakan dengan latangkn mereka juga baru bertemu, dan Adjaya pantang untuk mencapuri urusan orang lain kalo bukan mereka sudah lama kenal.

Sara juga meresakan hal yg sama seperti suaminya itu.

"Nak" ujar Adjaya tapi kalini dia bukan memanggilnya saja tapi juga dengan menepuk pundak pemuda itu dan...

"Astagfirullah" gumam Kivano dengan mengelus dadanya.

"maaf jika saya mengagetkan mu, saya sudah memanggilmu berkali-kali tapi tak ada sautan" ujar Adjaya kembali karna melihat Kivano kebingungan.

Lain halnya dengan Aira dia sibuk memainkan ponsel nya, ntah apa yg remaja itu lakukan dengan ponsel tersebut.

Tapi dia tak menghiraukan apa yg sedang di bicarakan orang tuanya dengan Kivano.

Bukan tak meperhatikan apa yg dibicarakan, tapi dia memang tak mau ikut campur dengan urusan itu biarlah mereka yg berbuat.

"ah kalo begitu maafkan saya pak"

"iya tak papa lh pak"

"Apa pak Adjaya mengizinkan saya mengangkat putri anda sebagai adik saya" Tanya Kivano agar menghilangkan raut sedih yg ia tampak tadi, ia tau pasti mereka menatapnya begitu karna raut wajahnya yg berubah.

"Baik, saya ingin bertanya kepadamu nak Kivano, kenapa kamu tiba-tiba ingin mengangkat putri kami sebagai adikmu?"

Tapi sebelum sempat Kivano membuka suaranya, suara Aira menghalikan semua orang.

"hmm... Yah Aira ke kamar dulu ya,,, soalnya alam lagi manggil, misi"

Belum sempat Adjaya menjawab Aira udah ngacir ke lantai 2 menuju kamarnya.

Melihat tingkah Aira mereka semua tertawa tak terkecuali Kivano.

"anak itu selalu begitu" gumam Adjaya dgn senyum tipisnya.

"ekhem baik kita lanjut"

"jadi apa jawabanmu dari pertanyaan saya tadi" ujar Adjaya dgn tegas.

"maksud saya ingin menjadikan Aira sebagai adik saya karna saya ingat sama adik saya, tapi saya udah lama terpisah dgn nya, melihat Aira saya jadi teringat akan dia, jika bapak dan ibu tak memberikan izin saya juga tidak apa"

Mendengar pertanyaan dari Kivano lantas Adjaya dan Sara menyadari raut sendu  yg kembali di tampilkan pemuda yg ada didepanya ini.

Apakah begitu besar luka yg dia simpan? Sampai-sampai raut itu muncul terus menerus? Itu pertanyaan yg berputar di benak Adjaya dan Sara.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain seperti sedang berkompromi tentang suatu hal yang tak lain adalah masalah aira yg akan diangkat Kivano menjadi adiknya jika mereka menyetujuinya.

Dan mereka sama-sama mengagukan kepala secara bersama yang mengudang tanda tanya di kepala Kivano.

"Baiklah saya akan membiarkan istri saya saja yang berbicara"

Sebelum mengatakan apakah mereka mengizinkan Aira di angkat menjadi adik Kivano, sara terlebih dahulu berucapa.

"Kamu boleh memanggilku bunda dan pak Adjaya yg kamu sebut bisa kamu panggil ayah, entah kenapa bunda ingin kamu menjadi anak ku, jadi kamu mengertikn apa yg bunda bicarakan tanpa menjelaskan, apakah kami mengizinkan atau tidak?"

Mendengar itu otak Kivano beleng tak tau harus merespon apa, karna dia belum terlalu mengerti.

Melihat Kivano seperti kebingungan. Adjaya membuka suara.

"jadi kami mengizinkan mu untung mengakatnya sebagai adik, dan kmu juga diterima dirumah inu jika kamu ada masalah jangan sungkan untung bercerita dan datang kesini, pintu rumah ini akan selalu terbuka lebar" Jelas Adjaya panjang lebar kepada Kivano dengan senyum tipis.

"Terimakasih pak... Eh yah" mereka tertawa mendengar ucapan Kivano tadi.

"biasakan lah kamu menggil kami dengan ayah dan bunda"

"hhh iya yah, terimakasih ayah dan bunda telah mengizinkan Ki untung menjadikan Aira sebagai adik dan juga terimakasih kalian mau menerima Ki" suami istri itu gemas akan tingkah pemuda ini yg menyebutkan namanya "Ki" seperti anak kecil yg imut.

"iya nak bunda juga senang hhh" terdengar kekehan diujung kalimat itu.

"yasudah menginap disini saja ya, soalnya anak bunda yg satu lagi belum pulang, jadi kamu harus kenal dengannya"

"iya bun"

"kamu masuk aja kamar yg dilanti 2 pintu kamarnya warna hitam,itu kamar Alvino"

Dan dingguki oleh Kivano.

Kivano sudah berdiri di depan pintu kamar yang di maksud orang yg baru saja dia panggil bunda.

Ia memasuki kamar itu, satu hal dari yg bisa ia simpul kan dari kamar ini hitam tapi dipenuhi alat musik, berbeda dengan hidupnya yg hitam tapi tak dipenuhi keceriaan.

Kivano berdiri dibalkon menatap langit yang dihiasi bintang bintang berkilau.

Kapan semuanya kembali? oma kivano rindu, walau disini Kivano menemukan keluarga baru, bukan keluarga sialan itu, kapan ki bertemu dengan nya? Ki rindu sangat sangat rindu? Apakah dengan wajah ki yg datar ini mereka percaya ki tidak apa?
Pertanyaan yg mulai muncul dikepalanya.

...

...

Maaf kalo ini mebosankan ya.

Udah dulu yak...

Aku usahin up lagi hari belum tau.

Vote dan komen

I luv yu

Bubay

Wassalamualaikum

Continue Reading

You'll Also Like

577K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
964K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
PUNISHER By Kak Ay

Teen Fiction

1.3M 115K 44
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...