Goddes of the Underworld [Slo...

By _XiaoNova0

448 35 5

He Liuxi adalah salah satu dari 3 Maha Dewa yang bertugas di dunia bawah. Neraka, Kematian, Hukuman Akhirat... More

2

1

352 20 3
By _XiaoNova0


Welcome to my story!

*

HAPPY READING

_____________

_________________________

___________

Seorang gadis datang ke ruangan serba hitam nan gelap. Dia memegang belatinya dengan erat. Belati dari tulang naga langit surgawi itu berkilat dingin. Si gadis menatap belatinya sesaat. Dia berjalan mendekati tempat tidur tanpa suara.

Ruangan itu adalah kamar tidur dari seseorang yang sepertinya telah di incar oleh si gadis.

Melihat selimut yang mengembang itu, dia dengan cepat menusuk sesuatu di bawah selimut.

Detik berikutnya, dia sangat terkejut dan waspada. Apa yang ada di bawah selimut hanya angin. Si gadis menatap sekitarnya dan mengeratkan genggamannya di belatinya. Matanya melirik liar ke sekitarnya.

Ctas!

Suara cambukan terdengar dan si gadis terlempar ke tembok. Barang barang yang di tabraknya berantakan bahkan ada yang sampai hancyr berkeping keping. Tembok yang juga di tabraknya retak.

"Ayolah.. Kau tahu kan kalau aku ini immortal. Kau mau membunuhku dengan benda itu?" ucap suara menawan yang tajam.

Si gadis masih di posisinya dengan menundukkan kepalanya tanpa niat membalas. Suara menawan kembali terdengar. "Sayangnya.. Aku memang memiliki takdir untuk tidur panjang" ucapnya.

Dia adalah seorang dewi dunia bawah. Semua Neraka, Kematian, Hukuman Akhirat dan lainnya dia yang mengendalikan. Namanya, He Liuxi. Salah satu dari 3 maha dewa.

Dewi cantik itu menatap area jantungnya yang telah di tusuk belati naga itu. Dia menatap ke belakangnya. Gadis tadi, kini berada di belakangnya dan telah menusuk He Liuxi.

"Oh muridku tersayang.. Kau memang luar biasa. Rasanya aku bangga dan menyesal memilikimu" ucap He Liuxi.

Gadis yang dia panggil murid itu mengucapkan beberapa mantra. Lingkaran sihir ungu muncul di bawah keduanya. Semakin lama semakin terang dan mengambang ke atas. Menelan mereka dalam cahaya ungunya.

"Sampai bertemu lagi, muridku. Ku pastikan kau akan mati di tanganku" ucap He Liuxi.

"Murid ini munggu anda, Master" ucap gadis itu sebelum keduanya benar benar di telan oleh cahaya itu.

~

Mata indah He Liuxi perlahan terbuka. Dia merasakan hawa dingin di sekitarnya. He Liuxi melirik sekelilingnya.

Dia ada di peti es dalam goa es yang sangat dingin. Bahkan kabut es memenuhi goa itu. Es es yang ada di dindingnya berkilat kilat seperti kristal.

He Liuxi membuka bibirnya sedikit dan menghembuskan nafas pelan. Hawa dingin keluar dari mulutnya di ikuti kabut tipis.

Detik berikutnya, He Liuxi sudah berada di luar peti. Dia menatap gaun hitamnya yang masih gaun terakhir yang dia ingat sebelum tidur panjangnya. Gaun itu kaku dan setengahnya memiliki bunga bunga es.

Rambut hitam panjang He Liuxi menyentuh lantai. Terurai panjang dan tanpa aksesoris. Mata ungu gelapnya berkilat penuh nafsu membunuh.

'°'°'°'°'°'°'°'°'

Di kerajaan langit, Kekaisaran Surgawi. Dewa Langit, Hui Zixui berjalan kekanan ke kiri berkali kali dengan perasaan gelisah.

Dewa Dunia Fana. Feng Huiyang menatap kakak tertuanya itu dengan bosan. Sudah sekitar 3 jam dia memperhatikan kakak tertuanya berjalan begitu terus tanpa niatan lain.

"Ada apa kak? Apa ada sesuatu yang buruk?" tanya Feng Huiyang.

"Tidak.. Tidak ada.." ucap Hui Zixui. Feng Huiyang mengerutkan keningnya dan memakan cemilan di meja depannya.

"Tingkah mu aneh" ucapnya. Hui Zixui dia sejenak. Dia lalu memilih duduk di bangkunya. Meja berbentuk segi enam itu punya 3 kursi. Satu miliknya, satu milik Feng Huiyang dan satunya milik He Liuxi.

Hui Zixui menatap kursi milik He Liuxi. Kursi beraura seram dan gelap itu sangat di jaga oleh adik perempuannya. Bahkan dia membersihkan sendiri kursi itu dengan tangannya.

"Apa ada hubungannya dengan Kakak perempuan Liuxi?" tanya Feng Huiyang. Hui Zixui menghela nafasnya pelan. Dia mengagguk kecil.

"Aku merasakan hawa keberadaannya.. Sangat tipis.. Bahkan aku tak bisa memastikan dengan benar dimana dia berada sekarang" ucap Hui Zixui.

"Bukannya Kakak Perempuan Liuxi ada di--"

Brak!

Pintu ruangan di buka secara paksa dan keras. Sontak Hui Zixui dan Feng Huiyang menatap di pelaku dengan kesal.

Si pelaku adalah seorang malaikat surgawi. Dia seketika gugup karena tatapan dua maha dewa itu. Jika di tambang He Liuxi, mungkin dia akan membeku di tempat.

"Ma-Maaf Maha Dewa Feng Huiyang dan Maha Dewa Hui Zixui.. Saya membawa kabar. Peti es Maha Dewa He Liuxi telah kosong.. Maha Dewa sendiri tidak di temukan di sana ataupun tempat sekitarnya.." ucap malaikat itu.

Hui Zixui menatap Feng Huiyang. Dia mengagguk saat adik terkecilnya itu balas menatapnya. Feng Huiyang memutar tangannya. Aura hijau keluar dan membentuk benang hijau tipis bercahaya di tangannya.

Hui Zixui menatap benang itu dengan pandangan dingin. Benang Nasib di tangan Feng Huiyang adalah benag yang terjalin dengan kehidupan makhluk fana di berbagai alam. Sebagai dewanya, Feng Huiyang tentu mempunyai benang itu. Untuk mengetahui kapan pemilik benangnya mati, sakit, berada di mana dan lainnya, dia bisa melakukannya dengan mudah.

Dan benang Nasib itu milik murid He Liuxi sebelumnya.

~

He Liuxi berada di ruang jiwanya. Ruang luas tak terbatas yang berada di jiwa sesesorang, dengan berbagai fungsi. He Liuxi berada di istana di ruang jiwanya itu.

Dia sudah berganti pakaian.

"Ai" ucap He Liuxi. Seekor Phoenix datang dan terbang di sekelilingnya. Ukuran burung itu kecil. Hanya seukuran elang. Tapi ketika Phoenix itu berada di ruang jiwa He Liuxi, dia akan kembali pada ukuran semulanya.

"Selamat datang, Master" ucap Ai. He Liuxi mengelus bulu bulu halus Ai. Dia tersenyum miring dengan aura seramnya. "Ayo kita bunuh murid tak berbakti itu" ucap He Liuxi.

~

Di atas langit, He Liuxi dengan mengendarai Ai terbang menuju utara. Ada suatu istana, bernama Istana Es Keabadian. Istana itu semuanya terbangun dari balok balok es yang tak pernah mencair.

Istana Es Keabadian di gunakan untuk pelatihan murid murid yang bergerak di bidang kedokteran. Dari sanalah banyak alkemis berbakat lahir. Sehingga nama Istana Es Keabadian sangat terkenal di dunia ini.

He Liuxi tahu jika muridnya itu akan berada di sana. Dia bisa merasakannya, karena dulu, dia dan muridnya punya kontrak darah, dimana kontrak itu akan menghubungkan 'Tuannya' pada 'Bawahannya', dan akan terus terhubung bahkan jika keduanya mendapat reinkarnasi. Hanya bisa di putus ketika salah satunya mati tanpa reinkarnasi.

Dari jauh, He Liuxi bisa melihat istana tinggi di kelilingi gunung es itu. Dia mengeluarkan api hitam dari tangannya. Walau dia tertidur selama 100.000 abad, semua kemampuannya masih ada. Bahkan bertambah kuat. Dia tahu, tubuhnya berada di goa es itu karena kakaknya, Hui Zixui. Goa es yang istimewa, yang membantu meningkatkan kekuatan seseorang. Ah, kakaknya memang pengertian.

He Liuxi mengucapkan mantra singkat, lalu mengibaskan tangannya ke depan dengan cepat. Api yang ada di tangannya melebar dan melesat cepat menuju istana es di depannya. Walau jarak mereka jauh, api itu terbang cepat seperti hanya berjarak beberapa meter.

Boom!

Istana Es meledak. Banyak orang terbang keluar dengan mengendarai pedang mereka. Tampak raut keterkejutan sangat kentara di wajah mereka.

"Burn the snow" ucap He Liuxi. Ada 2 portal terbuka di sisinya, lalu keluarlah ratusan kepala tengkorang yang di lumuri api roh ungu. Kepala tengkorak itu lalu terbang mennyerang istana es atas perintah He Liuxi.

Tak lama, He Liuxi tiba di tempat kejadian. 5 tengkorak datang padanya dengan membawa seorang pria tua yang sudah sekarat. "Dimana muridmu yang bernama Chu Mei" ucap He Liuxi.

Pria tua itu mendongak perlahan. Dia terbatuk 3 kali sebelum menjawab: "Chu Mei.. Ada di sana" ucapnya sambil menunjuk pasukan yang bertarung.

He Liuxi menatap pertarungan sengit itu. Dia menyipitkan matanya kesal. Aura Chu Mei (muridnya) sangat tipis. Dia tidak akan yakin kalau tidak bertanya.

"Pak tua, aku hanya mengincar Chu Mei. Suruh anak anak itu mundur" ucap He Liuxi lalu mengibaskan tangannya. Tengkorak tengkoraknya menjauh membawa pria itu. Tak lama, tengkorak lainnya terbang cepat kearah seorang gadis dan mengepungnya.

"Menjauh! Menjauh!" teriak Pria Tua dengan segala kekuatannya yang tersisa. Orang orang istana es menoleh sesaat lalu menyingkir. Tak lama, Tengkorang yang mengepung gadis itu meledak. Ledakannya membawa api ungu yang sangat panas untuk menyerang Chu Mei.

He Liuxi dan Phoenixnya melesat menuju Chu Mei yang sekarat di bawah sana. Tubuhnya hancur. Dia tak akan bertahan lama dengan kondisi itu. "Hallo.. Chu Mei" sapa He Liuxi.

Chu Mei melirik lemah He Liuxi. Dia tersenyum kecil dan tertawa pendek. "Selamat datang kembali di neraka" lanjut He Liuxi.

~

Berita Istana Es Keabadian di serang hingga hancurnya sebagian besar bangunan yang sudah berdiri ratusan abad itu dengan cepat menyebar. Di katakan juga, salah satu murid terbaiknya, Chu Mei, telah menyinggung master hebat.

Benua benua di dunia itu sangat geger. Pasalnya, Chu Mei dikenal sangat anggun dan tidak akan mencari masalah pada sembarang orang. Mungkin dia dan master hebat itu punya dendam tersendiri.

-

He Liuxi berada di kekaisaran langit. Istana Hui Zixui. "Yah.. Aku senang kau sudah bangun. Sekarang apa rencanamu?" ucap Hui Zixui.

He Liuxi yang duduk di kursinya menjawab: "Aku mau bermain main di dunia itu"

Feng Huiyang tersedaj minumannya. "Apa?? Bukannya Kakak akan mengurus lagi dunia bawah?" ucapnya kaget.

He Liuxi mengangguk. "Aku akan mengurusnya juga. Ayolah, aku hanya ingin kehidupan baru" ucapnya. "Dan ya, Huiyang, aku mau dunia itu. Berikan padaku maka aku akan memberikanmu Elang Roh" tawar He Liuxi.

Mata Feng Huiyang bersinar cerah. Elang Roh adalah satu satunya hewan roh yang dia inginkan. Karena hewan itu hanya di miliki He Liuxi yang pelit, jadinya sanpai saat ini Feng Huiyang tidak memiliki hewan roh apapun.

Feng Huiyang mengangguk setuju. Toh memberikan satu dunia pada He Liuxi tak akan berdampak banyak. He Liuxi mengeluarkan Elang Rohnya lalu memberikannya pada Feng Huiyang. Feng Huiyang balas memberi bola bulat berwarna hijau terbuat dari sihir pada He Liuxi. Itu adalah dunia yang di minta He Liuxi. Dari sana dia bisa mengendalikan dunia itu sesuka hatinya.

Hui Zixui yang melihat transaksi kedua belah pikah hanya menghela nafas pasrah. Dia tak tahu apa yang akan di lakukan He Liuxi dengan dunia baru yang di pegangnya, atau Feng Huiyang dengan elang rohnya. Ah.. Entah kenapa dia ingin barang baru juga..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

YUHUUU NEW STORY!!

Thx for reading

Btw ini up sesuai mood y..

(´ ▽`).。o♡

Continue Reading

You'll Also Like

121K 11.7K 15
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
1.4M 75K 74
[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝...
390K 47.5K 22
Agatha Prisilla seorang jenderal wanita di organisasi yang di pimpin kakak nya. Agatha begitu di hormati karena pandai dalam menggunakan berbagai jen...
449K 31.3K 42
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...