Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
"Elang!!! Kamu saya hukum keliling lapangan sebanyak 10 kali." teriak Pak Gunawan menggelegar di sepanjang koridor.
"Kan saya ga salah apa-apa Pak," ucap Elang polos.
"Ga salah apa-apa kamu bilang? Kamu itu sudah tiga kali memecahkan kaca ruang guru." geram Pak Gunawan.
"Salahin Reza Pak, tadi dia yang suruh saya pecahin kacanya," ucap Elang menggebu-gebu.
Reza yang ada di samping Elang memelototkan matanya, "kan yang pecahin lo, kenapa gue yang disalahin terus," ucap Reza tidak terima.
"Sudah-sudah, kalian berdua cepat lari ke lapangan." titah Pak Gunawan.
"Dan untuk kamu Saga, balik ke dalam kelas." sambung Pak Gunawan.
Saga menganggukkan kepalanya, ia melirik sekilas ke arah Elang dan Reza yang mengisyaratkan dirinya untuk jangan pergi. Saga mengedikan bahunya acuh, lebih memilih meninggalkan kedua syaiton tersebut.
"Bapak pilih kasih nih, masa Saga ga ikut dihukum." protes Elang.
"Saga itu baik anaknya, ga kayak kamu sering bikin guru banyak istighfar." ketus Pak Gunawan.
"Pak liat ke belakang deh, ada Bu Felin tuh," ucap Elang yang mencoba mengalihkan perhatian Pak Gunawan.
Pak Gunawan yang penasaran pun menengok ke belakang. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Elang dan Reza lari secepat kilat agar terhindar hukuman dari Pak Gunawan.
"Elang!!! Awas kamu ya!!" teriak Pak Gunawan saat mengetahui Elang mengerjainya lagi.
Setelah lelah berlari, Elang dan Reza berhenti sejenak untuk mengatur deru nafas mereka. Mereka bernafas lega karena terhindar dari hukuman Pak Gunawan.
"Bentar gue ke Toilet dulu, lo tunggu disini," ucap Reza langsung ngacir ke dalam Toilet
Elang mengangguk. Sambil menunggu Reza, ia mengeluarkan ponsel yang berada di saku celananya. Memeriksa beberapa pesan masuk.
Elang terkenal biang masalah di SMA NUSANTARA. Walaupun ia seorang badboy, banyak sekali para kaum hawa yang mengagumi ketampanan Elang.
Semenjak masuk SMA, Elang menjadi Playboy. Bergonta-ganti pasangan, setelah bosan langsung ia putuskan. Bahkan ada seorang gadis menyerahkan tubuhnya pada Elang dengan sukarela, akan tetapi ia tolak. Walaupun ia nakal, ia tidak ingin merusak masa depan gadis tersebut. Elang pacaran dengan banyak gadis tidak memakai hati karena hatinya hanya untuk Naya, gadis di masa kecilnya.
Reza menepuk bahu Elang, "ayo ke kelas." ajak Reza.
Elang mengangguk. Mereka mulai melangkahkan kakinya menuju kelas mereka, 12 IPS 3. Sesekali Elang dan Reza menggoda siswi yang lewat.
"Gue denger-denger ada siswi baru di kelas 12 IPS 1, " ucap Reza.
"Body nya mantep ga?" tanya Elang mulai penasaran.
"Mungkin, karena gue belum liat itu cewek." jawab Reza.
Elang dan Reza masuk ke dalam kelas, duduk di kursi paling belakang. Mereka memang sekelas, kecuali Saga yang berada di kelas 12 IPA 1 karena kepintarannya.
***
Hari ini adalah hari pertama Naya menjadi murid baru di SMA NUSANTARA. Ia merasa nyaman dengan suasana sekolah barunya, walaupun ia sedikit risih karena banyak siswa-siswi yang menatap ke arah dirinya.
Naya memandang pintu kelas 12 IPS 1, kelas barunya. Ia menghela nafas panjang, dengan perlahan mengetuk pintu kelas. Murid dalam kelas tersebut memandang heran ke arah Naya.
"Kamu Naya kan?" tanya seorang guru perempuan yang ada di kelas tersebut.
"I-iya Bu." jawab Naya kikuk.
"Gausah gugup, Ayo masuk. Perkenalkan diri kamu" ucap guru itu ramah.
Naya mengangguk, "Ha-hallo, nama gue Kanaya Grethania W. Gue pindahan dari Jerman. Salam kenal semuanya," ucap Naya dengan sedikit gugup.
"Baiklah Naya, perkenalkan nama saya Wanda Widyaningsih. Guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas kamu," ucap Bu Wanda, Naya mengangguk sebagai jawaban.
"Ada yang ingin bertanya?" sambung Bu Wanda.
Seorang laki-laki mengacungkan tangannya, "udah punya pacar belum?" tanya orang tersebut.
"Dasar fucekboy, cewek bening dikit di embat." celetuk seorang perempuan berambut cokelat.
"Iri bilang sahabat." sewot laki-laki itu.
"Sudah-sudah, kamu duduk di samping Vania," ucap Bu Wanda seraya menunjuk ke arah perempuan yang bernama Vania.
Naya mengangguk. Ia berjalan ke arah kursi kosong tersebut. Sesekali membalas sapaan teman-teman barunya.
"Hai, nama gue Vania Clarissta," ucap Vania mengulurkan tangannya pada Naya.
"Naya." balas Naya seraya tersenyum.
"Kenalin, nama gue Aldara Larasati. Lo bisa panggil gue Dara," ucap seorang perempuan yang duduk di depan Naya.
Naya membalas uluran tangan Dara, "Naya." balas Naya tersenyum
Setelah sesi perkenalan, pelajaran pun dimulai. Naya senang mempunyai teman baru. Naya, Vania dan Dara pun semakin dekat.
***
Bel istirahat berbunyi, membuat seluruh murid kelas 12 IPS 3 bernafas lega. Pelajaran Sejarah membuat mereka mengantuk.
Telolettt telolett!!! Aiyaiyay bang Joni suka jablay~
Ponsel Elang berbunyi membuat seluruh murid menatap geli ke arah Elang.
"Lo ga ada niatan buat ganti ringtone hp lo gituh? Telinga gue ternodai gara-gara ringtone hp lo." gerutu Reza.
"Kagak, kata Papi gue ringtone nya legend banget," ucap Elang.
Reza memutar kedua bola matanya malas, "Udahlah ga paham gue sama otak lo, mendingan kita ke kantin. Perut gue laper banget minta diisi." ajak Reza.
"Mendingan kita ke kelas Saga dulu, mau buat perhitungan gue sama dia. Bisa-bisanya dia ninggalin kita gitu aja," ucap Elang menggebu-gebu karena kesal.
"Bener juga kata lo, ayo dah" ajak Reza.
Mereka pun berjalan ke arah kelas Saga. Sesekali melontarkan kata-kata manis pada siswi-siswi yang mereka temui.
"Saga sayangkuuu, aku kangen sayang," ucap Reza mendramatis ke arah Saga.
"Gila." desis Saga melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
Reza memicingkan matanya, "Lo kan ga pernah pacaran, gue yakin lo homo." tuduh Reza.
Saga menatap Reza tajam, "oh," ucap Saga acuh tak acuh.
"Karena waktu pagi lo ninggalin gue sama Reza, lo harus traktir kita makan," ucap Elang tegas.
"Dasar miskin," ucap Saga datar lalu meninggalkan kedua teman-temannya begitu saja.
"Damage nya gede cuy," ucap Reza mengelus-elus dada Elang.
"Kutub es." cibir Elang.
Elang dan Reza berlari menyusul Saga. Mereka berjalan menuju ke arah kantin yang sudah sangat ramai.
Brakkk
Karena sibuk menggoda perempuan, Elang tidak sengaja menabrak seseorang. Orang yang ditabrak Elang terduduk di lantai. Saat Elang akan membantu orang tersebut untuk berdiri, ia terpaku melihat wajah gadis yang selama ini ia rindukan.
"Naya." lirih Elang
TBC
Gimana part pertamanya?
Cerita kurang panjang? Maafkan Author ya:')
Kira-kira ending dari cerita ini kalian mau happy ending atau sad ending, kasih pendapat dong:v
Jangan lupa untuk vote dan coment, dukungan dari kalian buat aku semangat nulis♥️
NEXT?