One Moment in Time

By athaliaaa91

21.7K 1.9K 87

Venna Damara adalah seorang wanita yang bekerja sebagai manager keuangan di sebuah perusahaan ternama di Indo... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Quick update
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan

Tujuh

745 75 3
By athaliaaa91

Venna: Balik sby beneran? Tumben loh ini kamu bisa chat aku.

Kenzo: Ya iyalah, masa bohongan? Hahaha soalnya tadi habis lihat story kamu, ya udah lah sekalian nyapa. Hahaha.

Venna: Akhirnya tuan muda kembali juga.. Welcome back!

Kenzo: Eits belum, masih 2 minggu lagi kali.

Venna: Oh gitu.. Makasih ya tuan muda kabarnya!

Kenzo: Dasar! Geli tau kalau kamu manggil aku gitu! Hahaha. Gimana kerjaan Ven?

Venna: Yah gitu-gitu aja, km gimana?

Kenzo: Yah begini lah. So far tapi aku seneng bisa balik Indo.

Venna: Pastilah, gimana-gimana enak negara sendiri. See you soon Zo!

Kenzo: Tapi kan kita masih working from home, semoga segera balik new normal ya. Jangan lupa sambut aku pakai red carpet! :p

Venna: Baik bapak Kenzo!

Setelah itu Venna meletakkan handphonenya dan tersenyum. Ok I think this is a good day.

***

"Ed, jangan lupa minum vitaminnya itu. Mama sudah bilang kalau kamu perlu jaga kesehatan. Ingat lho kamu ini dokter dan berhadapan dengan banyak pasien." sahut Erlin, mama Edbert, sambil menata meja makan.

"Iya ma iya. Ga usah diingetin bolak-balik juga." sahut Edbert.

"Kamu tuh bandel soalnya kadang jadi orang!" sahut Evelin tiba-tiba muncul dari arah belakang sambil mengambil roti tawar yang sudah dioles selai oleh Edbert.

"Kak! Tuh kan heran." ujar Edbert sambil harus mengambil roti tawar kembali.

"Eh gimana-gimana, si Venna chat kamu?" tanya Evelin sambil mengunyah roti.

"Iya dia chat."

"Terus?"

"Ya udah gitu doang, ya cuma nanya kabar dan kerja di mana." sahut Edbert

"Udah gitu doang?"

"Ya gitu aja sih."

"Ed! Kamu itu ya kakak bilangin, kalau sama wanita itu jangan terlalu dingin. Belajar dong dari kegagalanmu belasan tahun yang lalu!" ujar Evelin.

"Enak aja gagal! Sampai detik ini aku juga ga tahu penyebabnya apa." ujar Edbert.

"Makanya belajar dong dari pengalaman, mumpung ini kesempatan datang kedua kali lo. Jangan disia-siakan Ed." sahut Evelin sambil meninggalkan meja makan.

***

Hari ini Venna memutuskan untuk tidak ke kantor dan bekerja dari rumah. Selain karena tidak ada dokumen yang perlu dicek, ada saatnya dia ingin bersantai sejenak dari lingkungan kantor.

Sonya is calling..

"Ya Nyaaa?" sahut Venna sambil mulai membuka laptop dan menaruh segelas kopi di samping meja.

"Eh jadi gimana, kamu akhirnya dibales ga chatnya sama Edbert?" ujar Sonya.

"Dibales sih, cuma ya gitu standar." ujar Venna.

"Standar gimana?" ujar Sonya.

"Ya kamu tahu kan kalau Edbert itu anaknya ga suka texting. Jadi ya gitu kaku gitulah balesnya. Aku kan juga bingung mau ngelanjutin ngomong apa juga." sahut Venna sambil menyeruput kopinya.

"Iya sih.. Ya udah nanti dilihat deh pas kita reunian, gimana ekspresinya dia." sahut Sonya.

"Ya udah, aku balik kerja dulu ya, banyak banget ini tumpukan e-mail." sahut Venna.

"Siap bu bos!" sahut Sonya sambil mengakhiri pembicaraan.

Venna pun melanjutkan pekerjaan sambil sesekali menatap layar handphone. Hari ini masih hari Selasa, masih ada tiga hari lagi menuju reuni. Masih ada tiga hari lagi untuk memikirkan apa yang harus dikatakan Venna ketika bertemu dengan Edbert.

Joe is calling..

Venna pun mengambil headsetnya dan mulai menjawab telepon di skype dari bos terkasih.

"Hi Joe."

"Hi Venna. I need you to prepare new presentation for me by tomorrow. You only need to prepare few slides contain our summary of January until June 2020."

"I will send you tonight. I still have another deadline to work on. " sahut Venna.

"Ok perfect! Thanks Venna! Have a nice day!"

Ya itu tandanya saya harus kembali lembur saudara-saudara!

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Venna masih saja berkutat dengan persiapan materi presentasi yang harus diberikan kepada Joe. Venna pun sebenarnya sudah sering mengutuk Joe di dalam hati, tapi bagaimanapun dia masih butuh uang, dan tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang oke dengan gaji yang tinggi saat ini.

Skype new message
Kenzo: Masih online aja ini bu? Tumben?

Venna: Yes biasaa ada kerjaan ajaib. Lah km sendiri?

Kenzo: Mau siap closingan ini. Hahaha. Kerjaan ajaib dari si Joe?

Venna: Oh pantesan kamu masih on. Hahaha. JELAS SIAPA LAGI!

Kenzo: Sabar sabarr. Denger-denger bukannya Joe mau dipindah habis ini?

Venna: Ga tahu, ga mau berharap sih. Setress kalau lihat Joe itu, heran deh dikira tanganku ada seribu apa 😞

Kenzo: Yah namanya bos mah begitu kali Ven. Sabar-sabar aja buuu. Btw aku belum makan lho ini..

Venna: Hah jam segini belum makan? Beli gih, eh kalau ga masak mie instan aja!

Kenzo: Hahaha males. Apa ya selain mie instan?

Venna: Hmm.. Telor dadar?

Kenzo: Ah bener juga! Boleh tuh! Bentar ya aku brb mau masak telor dulu.

Venna: Ok

15 menit kemudian..

Kenzo is calling..

"Sudah nih masaknya pak?" sahut Venna.

"Sudah dongg, kecium ga bau telor dadar buatanku?" sahut Kenzo.

"Mohon maaf bapak Kenzo budiman, ya jelas ga kecium lah! Hahaha. Udah masak nasi?"

"Udah dong. Enak gila sih memang makan nasi telor malem-malem gini."

"Jadi kangen pulang kan?"

"Iya sih. Apalagi sama indomie benernya enak sih! Cuma jangan deh nanti gendut." sahut Kenzo.

"Kamu lho ga gendut, gapapa kali makan indomie sekali-kali."

"Masalahnya bukan sekali-kali, udah sering! Oh ya kak Lina masih di bawah kamu Ven?"

"Iyes. Kan dia baru dipindah tahun lalu di divisiku. Btw kenapa kamu manggil Lina kak? Dia kan cuma di bawahku setahun." sahut Venna sambil mencari snack di sekitar lacinya.

"Bentar-bentar, kak Lina itu di atasku dua tahun loh. Jadi harusnya aku panggil kamu kak Venna dong?"

"Serius?? Kamu berarti tiga tahun di bawahku dong ya."

"Iya, kamu masuk SMA, aku masuk SMP berarti. Wah maaf ya kak Venna, selama ini aku manggilnya bukan kakak."

"Apaan sih! Udah kasep tahu ga. Jangan sampai kamu panggil aku kak lho ya."

"Hahahaha, biar berasa muda gitu ya?" ledek Kenzo.

"Ya kan kalau tradisi bule juga ga manggil kak gitu, tapi langsung manggil nama. Anggap aja kita kayak gitu."

"Iya deh iya kak Ven eh Venna." sahut Kenzo sambil tertawa.

Andai aja si Kenzo ini seumuran dengan aku.

***

Continue Reading

You'll Also Like

67.2K 11.2K 14
Wine memiliki begitu banyak daftar keinginan. Dan dari sekian banyaknya hal yang begitu ia harapkan, semua harus ia wujudkan bersama sang suami, Nare...
591K 72.8K 58
TAMAT & PART LENGKAP May contain some mature convos and scenes Menurut perjanjian, Robyn hanya boleh berurusan sekali dengan kliennya. Itu idealnya...
1.5M 68K 42
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...
133K 14.8K 49
I can smile because we're together, i can cry because it's you. So what can't i do? - smile flower