Pintu diketuk dari luar , tapi tiada sahutan . Sudah kali ketiga dia ketuk , tapi tiada tanda tanda mahu memberi dia masuk . Lantas pintu itu ditolak , kelihatan seorang perempuan sedang tidur membelakanginya . Lelaki itu menghampiri .
" Assalamualaikum Rose . " Bahu Amanda dicuit lembut . Wanita itu tersedar . Dipusing kebelakang terlihat wajah seorang lelaki yang dikenali .
" Wa-waalaikumsalam Daniel , bila sampai ? Kenapa tak call dulu ? " Amanda bangun dari pembaringannya . Dia perasan Daniel seperti terkejut melihat keadaanya .
" Aa-aku baru je sampai , apa jadi dengan kau ? Excident ke ? " Tanya Daniel gagap , terkejut dilihat wanita pujaannya seperti baru lepas kena belasah .
" Saya kan dah cakap yang er saya em ha belajar bergust-"
" Jujur Rose , kau kawan aku , aku perlu tahu keadaan kau "
" Dan—Daniel .. " Air mata Amanda menitik . Daniel tidak tahu mahu pujuk bagaimana , mahu dipeluk isteri orang , mahu dipegang pon isteri orang . Sudahnya dia memujuk menggunakan mulutnya sahaja .
" Cerita la Rose , aku sentiasa ada dengan kau . Aku tahu , suami kau pukul kau kan ? " Pertanyaan Daniel menerima anggukan dari Amanda , tapi Amanda mengangguk lambat lambat .
" Dd-aniel , ss-saya rasa , dd-ia dah tak sa-sayang saya . Dia ada pe-perempuan lain " Tersedu sedan Amanda menangis .
Daniel disebelah hanya memberi kata kata semangat sahaja . Lama mereka berbual sehingga Amanda kelihatan keletihan . Daniel yang kasihan melihat Amanda , langsung menyuruh Amanda tidur dan dia pun berlalu pergi .
•••••
" You , thankyou untuk dinner malam tadi . " Diyana memaut lengan Harris . Tersenyum lelaki itu .
" Anything for you Diyana . I dah mula sayangkan you balik . " Jawapan Harris mematikan langkah Diyana . Gadis itu kaku disitu . Harris sedikit pelik .
" Yy-you , bb-betul ke ? " Diyana yang kaku tadi mula membuka mulut . Anggukan dari Harris membuatkan gadis itu memeluk erat tubuh Harris .
" I sayang you Harris . Tapi macam mana dengan Amanda ? " Pertanyaan Diyana membuatkan Harris mengangkat kening .
" I sayang you , tak bermaksud i lupa Amanda . Amanda my wife . You're my friend . I baru mula sayangkan you . Itu je Diyana . " Kata kata Harris membuatkan Diyana tertunduk . Malu mungkin . Lain diharap lain yang jadi . Harris yang perasan akan perubahan Diyana lantas memeluk gadis itu .
" Look , beruntung tau you . I susah nak sayangkan orang balik . Jangan sedih Diyana . Cinta boleh dipupuk . " Diyana membalas pelukan Harris . Apa yang menyebabkan Harris tiba tiba je jadi macam ni ?
•••••
Esok Amanda discharge , tapi 4 hari Harris tidak menjenguknya . Segala kesakitannya sudah semakin pulih dan tidak kesemuanya meninggalkan kesan . Sudah banyak kali Amanda call Harris , tapi lelaki itu tidak mengangkat . Bila tengok lastseen whatsapp , sentiasa bergerak . Apa penyebab Harris berubah ?
4 hari ini jugalah Daniel setia menemani Amanda . Amanda mula selesa bersama dengan Daniel , kalau dulu dia sedikit kekok bila mahu menceritakan masalahnya , tapi kini , hari hari Amanda punya masalah . Amanda menganggap Daniel seperti Harris , melayan sahaja karenahnya . Cuma Daniel dengan Harris bukan la orang yang sama . Harris , saya rindu awak .
Malam melabuhkan tirainya . Harris , lelaki itu tidak tahukah esok dia sudah keluar dari wad . Kenapa dia sepertinya tidak mengambil tahu tentang dirinya . Telefon dicapai , nombor Harris dicari lalu didailnya ..
Sesaat
Dua saat
Telefon diangkat
" Assalamualaikum abang , kenapa abang dah lama tak datang tengok Amanda " Amanda memulakan pertanyaan .
" Hello , Harris takde . Ni girlfriend Harris , kalau takde pape nak dicakapkan dah , i letak dulu " Belum sempat Amanda mahu bercakap telefon telah dimatikan . Itu suara Diyana . Harris , patutlah kau menjauh dari aku .
Malam itu dia tidur sambil menangis . Sakitnya diperlakukan seperti ini . Kalau la dia sekuat Harris , pasti dia hukum Harris macam mana Harris menghukum dirinya akibat kesalahannya menaiki kereta bersama Daniel , sedangkan dia ? Keluar bersama wanita lain hampir setiap hari . Tabahakan hatiku ya allah .
•••••
Pagi yang indah tidak seindah wajah Amanda . Dia sedang mengemas pakaiannya ingin berangkat . Harini hari terakhir di hospital . Berharap tidak masuk kesini lagi . Daniel yang bersama dengannya dari pagi tadi . Harris ? Sudah tahu apa dia buat .
" Rose , jom aku hantar kau balik . Kau jangan risau , Harris tak bodoh lagi nak hantar kau ke hospital buat kali kedua . Dia sendiri tak pickup call kau , so takde masalah kau naik dengan aku . " Sebaris sahaja ayat yang dikeluarkan oleh Daniel membuatkan Amanda mengangguk setuju .
" Rose , kau kenapa diam ? Kau jangan risau , aku sentiasa ada dengan kau . " Kata kata Daniel dibalas dengan senyuman nipis .
" Terima kasih Daniel , awak sentiasa ada dengan saya , jaga saya kat hospital , macam suami saya pulak . Suami saya pon tak macamtu .. " Ayat terakhir itu dikatakan dalam nada perlahan .
" Jangan cakap macamtu Rose , kalau apa apa jadi kat kau , kau contact je aku . " Daniel senyum memandang Amanda . Jujur Daniel ni handsome . Rambutnya kemas , bibirnya merah jambu , tidak hisap rokok mungkin , gayanya pon cukup buat perempuan tergoda . Tapi sayang , dia cuma berkenan dengan Amanda sahaja .
40 minit perjalanan , Daniel tiba dihadapan rumah Harris . Kelihatan kereta Harris ada digaraj . Amanda yang baru keluar dari kereta terhenti . Dadanya berdegup kencang . Dari kereta dia terihat ada sepasang kasut tumit tinggi berwarna merah pekat dihadapan pintu masuk rumahnya . Badannya menggigil .
Daniel yang perasan Amanda kaku disitu menegur wanita itu , tapi air mata sahaja yang mengalir di pipi bersih Amanda . Daniel perasan juga tentang heels yang Amanda nampak , lelaki itu cuba menenangkan Amanda . Dia mengajak Amanda masuk . Amanda akur . Daniel membawa beg pakaian Amanda . Setibanya dihadapan pintu rumah , Amanda memandang Daniel disebelah , Daniel mengangguk .
Pintu ditekan , tidak berkunci , langkah pertama dimulakan dengan salam . Daniel hanya berdiri diluar sahaja . Rumahnya kelihatan berselerak sedikit . Sedang dia ralit berjalan terdengar suara wanita dari tingkat atas . Dadanya bagai nak meletop bila terlihat wanita itu keluar dari bilik dengan berpakaian dress ketat berwarna merah .
" Sayang , jom turun makan , i ada beli breakfast ni " Kata gadis itu . Amanda cuba mengecam wajah perempuan itu , makin lama makin dekat . Sah ! Diyana . Air matanya menitik bila melihat Harris keluar dari bilik tidur dengan memakai seluar pendek dan tidak berbaju , rambutnya yang basah dilap kasar menggunakan tuala kecil .
Harris yang turun dari tangga terus menerpa Diyana . Harris mara kehadapan Diyana , mukanya didekatkan sehingga hidung mereka bersentuhan , bibir mereka makin lama makin hampir tersentuh .
Sesaat
Dua saat
Tiga saat
Amanda sudah tidak tahan lagi , air matanya mengalir deras , lantas dia bergerak kehadapan sedikit dan menjerit .
" Abang ! "
-Amanda Rose-