Hari ini Jaehyun mengantar Dera sampai di ambang pintu apartemen dan memastikan bahwa Dera harua baik-baik saja.
"Terimakasih Sunbae,aku benar benar banyak berhutang padamu,"
Jaehyun tersenyum sambil mengacak rambut Dera dengan gemas.
"Pokoknya aku akan mentraktir mu makanan enak,sunbae! Seperti dagi sapi korea?,"
Jaehyun dan Dera tertawa.
Tiba-tiba pintu Apartemen terbuka dan Jaehyun reflek memeluk Dera membuat Dera sendiri terkejut.
"Sunb--"
"Sstt.."
Jaehyun mengeratkan pelukan "Sayang,telephone aku segera jika terjadi sesuatu ya?,"
Sehun yang membukakan pintu Apartemen hanya bisa tersenyum remeh.
Jaehyun berbisik sangat pelan "Bukankah kita harus berpura-pura hingga akhir kan?,"
Dera tersenyum mengangguk sebagai jawaban.
"Cih,memuakkan," Ketus Sehun.
"Hati-hati dijalan," ucap Dera pada Jaehyun dan mengabaikan Sehun seolah-olah tidak ada.
"Kau mau masuk atau tidak?! Jika tidak aku akan mengunci dari dalam!,"-Sehun
Jaehyun menarik kerah Sehun "Kau! Jika membuat kekasih ku menangis,kau akan tau akibatnya."
Dan Sehun hanya diam dengan tatapan nya yang menantang.
Tanpa berganti baju terlebih dahulu,Dera kini sedang berperang didalam dapur dengan Ramyeon nya yang kini menjadi calon santapan nya tengah malam.
Brang!
Brang!!
Sehun yang menyaksikan nya dari ruang tengah hanya menggeleng-geleng dengan tingkahnya yang memasak Ramyeon saja tidak bisa.
"Uhh! Calon lemak ku akhirnya jadi juga hehehe," Dera tersenyum sambil mengangkat panci berisikan Ramyeon itu dan menyimpannya di atas meja marble itu.
Slurp..
Slurp....
Hanya suara sruputan Ramyeon yang terdengar dari ruangan,Sehun dan Dera sama sama tidak bersuara,Dera yang asik makan sedangkan Sehun yang menatap tingkah Dera sedari tadi.
"Arrgg mie nya lembek,aku terlalu lama memasaknya atau api nya--"
"Kerjaan mu menggerutu saja! Padahal kau sudah menghabiskan setengahnya," sambung Sehun sambil duduk disebrang Dera.
Dera menggerutu "Kenapa kau duduk disini?!,"
"Kenapa?aku hanya ingin minum bir,apa ada larangan untuk aku duduk disini?,"
"Aishh! Seperti tidak ada tempat duduk lain saja,"-Dera
"Kau tidak nyaman? Kalau begitu kau lah yang pindah," jawab Sehun cepat.
"Tidak mau! Ini sudah nyaman tau,lebih baik kau saja yang--"
"Kalau begitu diam saja,toh aku tidak menganggu mu! Aku hanya duduk diam dengan bir ku,"-Sehun
Dera melototi Sehun,kemudian ia kembali menyantap ramyeon nya hingga meneguk kuah terakhirnya melalui panci.
"Argg enak nya!," Dera tersenyum senang namun 5 detik kemudian ia cemberut sambil memiringkan kepalanya.
"Hmm tapi kenapa isi Ramyeon sekarang sedikit sekali sih?," Dera mengerutkan alisnya sambil membalikkan panci yang sudah kosong berharap ada ramyeon yang jatuh.
Sehun yang melihat tingkah nya hanya menggigit bibir bawahnya agar tidak tertawa dan merasa gemas dengan tingkahnya.
"Seperti nya aku harus masak lagi," Dera turun dari kursi sambil membawa panci nya kembali.
Tiba-tiba Sehun menarik panci yang dipegang Dera.
"Apa yang kau lakukan?!," Ucap Dera kesal.
"Memasak Ramyeon,"-Sehun
"Gunakan panci lain! Itu milikku,kembalikan!" Ketus nya sambil menarik panci nya namun gagal.
"Aku memasakkan untuk mu bodoh,"
"Hah? Kau tidak salah?,"
"Kau bilang ramyeon buatan mu lembek,aku hanya ingin berbuat baik,"-Sehun
"Tidak-tidak! Kau pasti akan memasukan sesuatu kedalam ramyeon nya kan? Seperti racun?,"
Sehun tersenyum miring "Kalau begitu kau bisa melihat proses memasaknya,sekalian pelajari bagaimana cara memasak ramyeon yang baik dan benar!,"
Dera mengangkat alis satu sambil bersidekap.
"Lagi pula aku tidak sejahat itu tau," lanjut Sehun.
"Tapi kau brengsek," jawab Dera dan Sehun hanya menatap Dera tanpa bersuara
Sehun membuka kulkas lalu memasukan kerang remis kedalam panci ramyeon itu.
"Apa itu?,"-Dera
"Remis, ramyeon sangat enak dengan kerang remis."
Dera mengangguk kemudian diam kembali.
"Nah,selesai" Sehun meletakkan panci berisi ramyeon diatas tatakan.
Lagi-lagi Dera memiringkan kepala nya ragu.
"Apalagi? Kau kan melihat proses masaknya,aku tidak memasukkan racun." Ucap Sehun sambil meneguk bir nya.
"Terlihat tidak enak," ucap nya.
Sehun memutar bola mata nya malas "Setidaknya katakan terimakasih!,"
"Untuk apa? Kau memaksa memasaknya,aku tidak menyuruhmu." Jawab Dera sambil menyuruput mie nya.
Sehun menunggu jawaban dari Dera mengenai rasa setelah ia menyeruputnya.
Namun Dera tidak kunjung mengatakan apapun yang membuatnya kesal,padahal tadi mie lembek buatannya saja sangat di puji-puji.
"Enak?," Sehun bertanya.
"Biasa saja," ucap nya berbohong,mana mungkin ini biasa saja?! Mie lembek buatannya saja sudah dianggap enak,apalagi ini.
Sehun hanya menggerutu dengan sebal kemudian suasana kembali hening.
"T-tapi..ponsel mu sepertinya sepi," Sehun mentertawakan Dera.
"Aneh sekali,begitu saja ditanyakan."-Dera
"Maksudku,pacarmu itu tidak menghubungimu? Didepanku saja berlaga,tapi dibelakang? Pfttt," Sehun menyemburkan tawa nya.
"Aishh kau ini! Membuat makan ku tidak nafsu saja!!!," Dera menyimpan sumpit nya dengan keras dan jengkel,kemudian meninggalkan ramyeon nya begitu saja lalu memasuki kamar.
"Tidak nafsu bagaimana? Ramyeon sisa sedikit lagi kau bilang tidak naf--"
"HEI CHOI DERA! BERSIHKAN BEKAS MAKAN MU!!," Teriak Sehun jengkel.
⭐⭐⭐
Ayo vote vote! :3
30 agst 2020 :re-publish.