ENEMY - PARK CHANYEOL

Από laabinna

4.3K 653 126

Kita, Seperti ketidaksengajaan yang diatur baik oleh Tuhan Περισσότερα

1. Meet him again
3. Bad luck that keeps happening
4. As if destiny is happy to unite us
5. A plan
6. For the first time again
7. We are back close
8. Had a fight
9. Annoying but sweet
10. Prepare & little sweet things
11. Unthinkable
12. Honestly, I'm happy with him!
13. Misunderstand
14. Lie
15. Random schedule & Prewedding
16. The start
17. Psycho
18. Remembering the school era

2. He is still the same

333 48 15
Από laabinna

Jangan lupa VOTMEN guys 💖

Happy Reading ^^


----

Kini keduanya sudah cukup jauh berjalan, kaki Y/n terasa begitu pegal. "Woy! Ini mau kemana?"

"Gue mau balik ke hotel lah!"

Y/n hanya mendengus kesal mendengar jawaban Chanyeol, setelahnya pria itu menatap kembali ke arah Y/n. "Lo mau kemana?"

"Ga tau!"

"Hotel lo dimana?"

"Ga tau lupa!"

"Dih! Kebiasaan sih dari dulu, lemot banget kalo disuruh ngapalin jalan!"

"Yaudah sih namanya lupa!" Gerutu gadis itu, seraya menghentikan langkahnya dan mendudukan dirinya di jalan. Chanyeol yang melihat itu menatap bingung ke arah Y/n.

"Ngapain lo?"

"Cape! Udah sana lo duluan."

"Ga usah banyak gaya! Di culik om-om Prancis baru tau lo!"

"Ga peduli!"

"Cepet sini bangun!"

"Ngapain sih?"

"Sini dulu!" Ucap Chanyeol yang langsung diturutin oleh Y/n, dengan langkah gontai Y/n menghampiri Chanyeol.

"Duduk!"

"Dimana?"

"Di ujung jalan noh!"

"Dih ga jelas lo!"

"Ya di motor lah Y/n!"

"Ck! Biasa aja dong!" Ucap Y/n seraya mulai duduk di jok motor milik Chanyeol.

"Lagian!"

"Terus ngapain?"

"Udah duduk aja!" Ucap Chanyeol seraya mulai mendorong motornya kembali.

"Ih ngapain sih lo? Berenti ga?"

"Kenapa? Katanya cape."

"Iya emang cape, tapi kalo gini kan kasian lo!"

"Gue mah cowok!"

"Udah ah! Gue berat."

"Dari dulu! Baru sadar lo?"

"Ish nyebelin lo!" Gerutu Y/n yang membuat Chanyeol terkekeh. Setelahnya Chanyeol kembali fokus mendorong motornya, Y/n mengulum senyumnya. Tiba-tiba bayangan dulu terlintas dibenaknya, dimana waktu keduanya masih berada di kelas 2 SMA dan saat itu hubungan keduanya memasuki tahun ke-2. Saat itu Y/n sedang hari pertama datang bulan, gadis itu terus-terusan mengeluh sakit di sepanjang jalan. Karena Khawatir Chanyeol menggendongnya sampai kerumahnya, Chanyeol memang pria yang manis. Sampai seseorang datang dan merusak semuanya.

Ketakutan yang selalu gadis itu takuti akhirnya terwujud. Mungkin benar kalau sahabat tidak bisa menjadi pacar, dan kalau hubungan mereka berakhir. Akan jadi seperti ini! Ya, keduanya memang bersahabat dari kecil dan memutuskan berpacaran saat masuk SMA.

Setelah terasa cukup jauh, kini Y/n kembali membuka suaranya. "Yeol cape ga?"

"Ga! Gue mah kuat ga kaya lo lemah!"

"Nyebelin banget si lo! Makin lama makin nyebelin."

"Ga peduli!"

"Udah-udah sekarang udah ga cape!"

Chanyeol menghentikan langkahnya dan menatap kearah Y/n. "Bener?"

"Iya!"

"Yaudh turun!"

Y/n segera turun dari motor Chanyeol, dan membantu Chanyeol untuk mendorong motornya.

"Ga usah!"

"Gpp! Lo cape kan pasti."

"Cie perhatian!"

"Dih ga sudi!"

"Halah awas lo suka gue lagi."

"Amit-amit Yeol!"

"Awas aja jilat ludah sendiri."

"Ga akan!" Jawab Y/n tegas. Membuat Chanyeol terkekeh.

Akhirnya keduanya tiba disalah satu restoran yang ada di kota Prancis. "Ngapain kesini?" Tanya Y/n. Seraya mengusap lengannya yang terasa dingin karena hembusan angin malam.

Chanyeol yang melihat itu langsung melepas jaketnya dan melempar kearah Y/n. "Nyolong!" Ucapnya seraya masuk kedalam.

Dengan segera gadis itu menahannya. Membuat Chanyeol memberhentikan langkahnya. "Dih gila lo! Walaupun ga punya uang ya ga boleh gitu lah." Ucap Y/n sedikit panik.

"Ga ilang-ilang begonya! Kalo ke restoran ngapain?"

"Makan!"

"Ya tuh lo tau!"

"Ga ada uang gue!"

"Udah ayo lama lo!"

"Di traktir nih?" Tanya Y/n dengan senyum sumringahnya.

"Bayarlah! Pas lo punya uang, pokonya gue tagih terus!"

"Pelit banget."

"Bodo!"

Setelahnya keduanya mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam restoran itu, Chanyeol mengambil buku menu dan mulai memesankan makanan yang ingin ia makan. "Lo mau makan apa?"

"Samain aja sama lo!"

"Yaudah!"

"Gue mau bir!"

"Ga! Lo aja ga bisa minum, ga ga nanti lo nyusahin gue!"

Y/n tersenyum sinis. "Udah jago sekarang gue! Udah lah lama lo gue aja yang pesen!"

"Woy!" Panggil Chanyeol. Gadis itu tidak menghiraukan panggilan Chanyeol dan memilih terus melanjutkan langkahnya.

Setelah berhasil memesan makanan, Y/n kembali duduk di tempat Chanyeol berada.
Chanyeol terus memperhatikan langkah Y/n yang begitu kesulitan karena dress weddingnya.

"Huh!" Hela nafasnya saat sudah berhasil duduk dibangkunya.

"Lo kabur ya pas nikahan lo?"

"Ga ya! Enak aja!"

"Terus ngapain lo jalan-jalan pake gaun gitu?"

Y/n menghela nafasnya dan mencoba untuk bersikap biasa saja. "Kepo lo!"

Chanyeol lebih memilih diam tak memaksa Y/n untuk bercerita. Pria itu lebih memilih memainkan ponselnya, sedangkan Y/n hanya menatap kosong kearah jendela. Hembusan angin yang kencang membuat rambut Y/n sedikit berantakan, Chanyeol yang melihat itu langsung mengulurkan tangannya membenahi rambut Y/n membuat gadis itu tertenggun.

"Iket sih rambut lo! Kaya mak lampir." Ucapnya yang membuat Y/n menatapnya tajam.

Hmm baru mau terharu!

"Brisik lo!" Ucapnya. Tak lama setelahnya makanan yang keduanya pesan sudah tiba, Chanyeol langsung melahap makanannya. Kayanya emang laper banget abis dorong motor! Sedangkan Y/n memakannya perlahan, entahlah napsu makannya hilang begitu saja.

Setelah menyuapkan sedikit makanan, Y/n langsung mencoba menengguk birnya sampai habis. Membuat Chanyeol sedikit khawatir. "Heh!" Pekiknya seraya mencoba menghentikan kegiatan mantan kekasihnya. Namun Y/n tak menghiraukan sama sekali, dan benar-benar menengguk birnya sampai habis.

"Brisik Yeol!" Ucapnya seraya mengusap pelan bibirnya. Dan menaruh kembali gelasnya sedikit kencang.

"Excuse me! One more beer!" Ucapnya, pelayan yang mendengar itu segera melayani permintaan gadis itu.

"Y/n!"

"Tenang! Gue ganti ko."

"Bukan it--"

"Shut! Bawel!"

*

Sudah enam gelas besar bir di minum oleh gadis ini, kepalanya terasa begitu pusing. Bicaranyapun mulai asal, Chanyeol menatap sendu kearah Y/n dan menghela nafasnya pelan.

"Permisi! Pesan lagi.." Ucapnya pelan, namun setelah itu dirinya ambruk diatas meja.

"Y/n!" Panggil Chanyeol.

"Kim Y/n!" Panggilnya sekali lagi seraya mengguncang lengan Y/n. Namun gadis itu tetap bergeming pada posisinya.

Chanyeol menghela nafasnya kasar, dirinya sungguh menyesal membiarkan Y/n minum begitu banyak. Pria itu terus menatap dalam kearah Y/n, melihat Y/n yang sedang tertidur namun matanya tetap mengeluarkan air mata. Mendengarkan setiap gumaman pelan gadis itu.

"Maaf!" Ucapnya sendu.

Sudah dua jam Chanyeol tetap pada posisinya menunggu gadis itu sedikit sadar. "Hnghh!" Y/n mengangkat kepalanya dan menampilkan Chanyeol yang sedang menatapnya seraya melipat tangannya di depan dadanya.

"Oh lo masih disini?"

"Hotel lo dimana?"

"Ga mau, nanti gue ketemu si brengsek!" Ucapnya. Gadis ini benar-benar mabuk!

"Terus lo mau tinggal disini?"

"Iya!" Jawabnya seraya menganggukan kepalanya pelan.

"Yaudh gue tinggal!" Ucap Chanyeol seraya berdiri dan melangkahkan kakinya pelan.

Y/n tertawa miris dengan lelehan air mata dipipinya. "Emang ya, semua cowo tuh sama aja!"

"Salah gue apa? Hah?" Ucapnya berdiri seraya menunjuk dirinya, namun tak lama Y/n kembali terduduk. Kini tangannya tak sengaja menyenggol gelas bir yang ada dimejanya, membuat gelas itu pecah dan menarik beberapa perhatian orang-orang.

"Monsieur, comment est ce gâchis?" Tanya salah satu pelayan yang datang menghampiri Chanyeol.
(Pak, bagaimana dengan kekacauan ini?"

"Je remplacerai!" Ucapnya dan kembali berjalan kearah Y/n.
(Saya akan ganti!)

"Yuk pulang!" Ajak Chanyeol seraya mencoba menggiring Y/n. Namun dengan segera gadis itu melepaskan genggaman Chanyeol.

"Sana! Pergi! Tadi lo bilang mau pergi." Ucapnya dengan isak tangisnya.

"Kenapa gue sial terus sih?" Tanyanya. Chanyeol yang melihat Y/n menangis begitu tersedu, langsung mencoba memeluknya.

"Jangan nangis karena cowok lain, gue ga suka!" Ucap Chanyeol, namun Y/n tetap menangis. Chanyeol mengusap lembut punggung Y/n membiarkan gadis itu menumpahkan tangisnya.

"Sakit Yeol! Kenapa dua kali gue kaya gini? Apa gue ga boleh cinta sama orang?" Gerutunya dengan isak tangisnya.

"Giliran gue udah bener-bener percaya, mereka dengan mudahnya ngerusak kepercayaan yang udah gue kasih! Kenapa sih?" Ucapnya seraya memukul pelan dada Chanyeol.

"Apa gue harus cinta sama monyet? Biar ga disakitin?" Gerutunya kesal seraya membuang ingusnya di kaos milik Chanyeol. Chanyeol yang mendengarnya langsung tertawa, bagaimana bisa disaat serius gadis ini malah sempat-sempatnya bercanda?

"Lo belum ketemu orang yang tepat aja!" Ucap Chanyeol berusaha menenangkan Y/n.

"Ga usah ngomong! Lo sama aja."

"Kesel gue sama lo!" Ucapnya namun gadis itu masih terus memeluk Chanyeol erat, seakan dirinya begitu takut kalau Chanyeol pergi meninggalkannya.

Setelah tangisnya reda, Chanyeol mencoba untuk mengajaknya berbicara kembali. "Udah tenang?"

Gadis itu hanya mengangguk pelan. "Yaudh yuk pulang!" Ajak Chanyeol.

"Ga mau!"

"Kenapa?"

"Gue ga mau ketemu dia!"

"Ga, lo ga akan ketemu dia! Balik ke hotel gue, nanti gue pesenin lo kamar baru. Mau ya?"

Y/n sedikit memikirkan ucapan Chanyeol, rupanya akal sehatnya masih ada. Y/n mengangguk menyetujui ucapan Chanyeol.

Chanyeol langsung menuntun Y/n untuk berjalan keluar dari restoran tersebut, setibanya diluar Chanyeol langsung memasukan Y/n kedalam mobil miliknya. Ya! Tadi Chanyeol menghubungi sekertarisnya untuk membawakannya mobil.

"Siapa Yeol?" Tanya Jaebin yang tak lain sekertaris sekaligus sahabatnya itu.

"Temen!"

"Jangan bilang lo bawa kabur anak orang!"

"Ya ga lah Hyung, udah gila kali gue?"

"Abis itu pake gaun gitu!"

"Kayanya cowoknya ketauan selingkuh!"

"Ketauan pas acara nikah gitu?"

"Ga tau sih, dia ga cerita!"

"Kasian!" Ucap Jaebin. Chanyeol hanya diam dan menatap Y/n yang kini sedang tertidur di pundaknya, sedangkan Jaebin kembali fokus menyetir mobilnya. Hanya butuh waktu tigapuluh menit untuk Chanyeol tiba di hotelnya.

Chanyeol kembali memapahnya dan berjalan ke arah resepsionis. "Masih ada kamar kosong?" Tanya Chanyeol.

"Maaf Tuan saat ini kamar sudah full!"

"Ah begitu, apa ada hotel terdekat lagi?"

"Tidak ada Tuan, paling dekat harus mengemudi sekitar 2 jam."

"Ah baiklah! Trimakasih."

Chanyeol langsung membawa Y/n menuju kamarnya. Setibanya disana Chanyeol langsung menidurkan Y/n dikasurnya dan menyelimuti gadis itu.

"Tidur di kamar Jaebin Hyung aja lah!" Gumamnya dan seraya bangkit dari duduknya. Namun lengan Y/n menahannya dan membuat Chanyeol membatalkan niatnya.

"Mau kemana?" Cicit pelan gadis itu.

"Mau tidur di kamar Jaebin Hyung!"

"Jangan tinggalin gue!" Gumam Y/n dengan isak tangis kecilnya.

"Ga gue tinggalin! Lo disini gue dikamar sebelah!"

"Ga mau! Disini aja." Pinta Y/n dengan tatapan sendunya.

"Yaudh tidur, gue di sofa!" Ucap Chanyeol seraya menghapus lembut airmata yang membasahi pipi gadis itu. Y/n tersenyum dan kembali menutup matanya.

Chanyeol merebahkan dirinya di sofa yang tersedia dikamar hotelnya. Matanya menatap kosong langit-langit kamarnya, tiba-tiba serentetan kenangan terlintas kembali di pikirannya. Chanyeol sedikit tersenyum dan menatap ke arah Y/n yang tengah tertidur pulas di sebrangnya.

"Harus ada pengorbanan dan perjuangan buat menuju tempat yang indah! Semoga pengorbanan dan perjuangan gue selama ini berbuah manis." Gumamnya seraya mengusap lembut rambut panjang Y/n.

Setelahnya Chanyeol kembali merebahkan dirinya di sofa dan mencoba untuk memejamkan matanya.

*****

Sinar matahari mulai mengusik tidur tenang gadis bernama Kim Y/n itu. Perlahan Y/n membuka matanya, namun sinar matahari menyorot begitu terang membuat gadis itu menutup matanya kembali. Setelah membiasakan sinar matahari Y/n kembali membuka matanya dan menilisik seluruh ruangan yang ia tempati, kepalanya terasa begitu sakit. Dan bau alkohol begitu melekat di tubuhnya, Y/n menggaruk tekuknya yang tak terasa gatal.

Y/n mencoba mengingat kembali kejadian kemarin malam, gadis itu terus melamun sampai akhirnya kejadian kemarin terlintas dengan jelas di otaknya. Mulai dari ia bertemu dengan Chanyeol, makan di restoran, hingga kerusuhan dirinya saat mabuk, bahkan sampai dirinya menangis begitu tersedu di pelukan Chanyeol. Y/n meringis dan langsung merutuki dirinya, bagaimana bisa kebiasaan mabuknya begitu buruk?

Suara pintu terbuka terdengar ditelinganya, dengan segera Y/n kembali berpura-pura tidur. Dan menutupi wajahnya menggunakan selimut, dirinya benar-benar malu untuk bertemu Chanyeol.

"Bangun! Ga usah pura-pura tidur, gue mau balik ke Korea. Mau ikut ga lo?"

Y/n sedikit menurunkan selimutnya dan menatap Chanyeol yang sudah berdiri tepat di depannya.

"Ck! Iyaiya!"

"Sana mandi! Bau muntah!" Ucap Chanyeol yang membuat gadis itu kembali mengingat kejadianya semalam, benar saja saat tengah malam ia mencoba membangunkan Chanyeol. Namun karena Chanyeol sulit dibangunkan, membuat Y/n muntah tepat disampingnya. Lebih parahnya lagi Chanyeol yang membersihkannya!

Lagi dan lagi Y/n meringis. "Ahhh pengen mati aja rasanya!"

"Nih baju! Ga tau pas apa ga." Ucapnya seraya memberikan paperbag ke Y/n.

"Makasih!" Ucap Y/n pelan.

"Ga gratis inget!" Ucapnya yang membuat Y/n mendengus kesal. Kenapa udah jadi mantan malah pelit coba?

"Ck! Iyaiya. Udah sana lo keluar!"

"Cepetan, ga pake lama!"

"Bawel!"

"Cepet!"

"Iya astaga!"

Setelahnya Chanyeol melangkahkan kakinya keluar, dan Y/n membuka paperbag yang diberikan Chanyeol.

"Cih! Masih apal rupanya selera gue!" Gumam Y/n dengan senyumnya.

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

947K 77.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
56.3K 5.2K 31
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
66.4K 3.5K 20
seorang gadis bernama Gleen ia berusia 20 tahun, gleen sangat menyukai novel , namun di usia yang begitu muda ia sudah meninggal, kecelakaan itu memb...
216K 20.1K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...