CHIARA (Completed)βœ…βœ”

By ccrolinendy

3.1K 481 346

Highest rank : #1 in Chiara (03.10.2020) #2 in lifeproblem (14.06.2020) #50 in teenage (14.06.2020) #58 in t... More

Renang dan Model
love u mom, dad.
Dia kembali
Glen Kingston Anderson
Di tembak
Siapa Dia ?
Di tembak (2)
Berita Hoax
Musuh Mommy dan Daddy ?
Ada apa dengan Glen ?
orang itu kembali
orang yang berharga ?
Lili
perlombaan
Celine dan Lili
Masalah Celine
Mulai Menyelidiki
Dia Datang Lagi
Tujuan Itu Tercapai
Jeri Alvison
Mama ?
Terjawab Semua
Keputusan Cia
Jeri lagi
Orang itu Kembali Mengintai Rumah
Cia di Culik
Penyelamatan dan Terkuaknya suatu hal
Mommy dan Daddy dalam Bahaya
Penyelamatan
Akhir dari Segalanya
⚠Little Message⚠
! NADINE !

kasus itu selesai

58 13 4
By ccrolinendy

"Cia, kamu mau kemana malam-malam kayak gini?"

"Kamu mau buat masalah lagi? Jangan bikin kita selalu malu deh"

"Terserah" jawab Cia lalu keluar dari rumahnya.

Gadis itu mengendarai mobilnya menuju rumah sakit, tempat Glen di rawat.

Sesampainya di sana, Cia masuk ke ruangan Glen.

"Tan, ini Cia bawa makanan buat tante"

"Makasih ya, jadi ngerepotin"

"Sama sekali nggak ngerepotin kok tan"

🌱🌱🌱

Cia dan Celine. Kedua gadis itu sedang berada di cafe.

"Li, Glen masuk rumah sakit"

"Hah? Kok bisa? Dari kapan?"

"Kemarin, gue gak tahu karena apa. kata mamanya, kemarin dia nemuin Glen di depan dengan badan yang udah luka-luka gitu. Dan, ini bukan yang pertama kalinya. Lo ingat nggak beberapa minggu yang lalu, tangan Glen luka-luka gitu? Nah, waktu itu gue nemuin dia di taman, tapi waktu itu lukanya gak terlalu parah dan dia boleh langsung pulang, beda dengan yang kali ini. Gue curiga ada orang yang sengaja mau nyakitin dia"

"Kita tanya langsung aja ke Glen?"

"Udah, Li. Glennya gak mau kasih tahu ke gue. Gue gak tahu deh kenapa"

"Hai, ponakan kesayangan auntie sama uncle" Cia dan Celine menatap kedua orang itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Mau ngapain kalian ke sini?" Bentak Celine.

"Pelan-pelan dong sayang, kamu liat pengunjung yang lain terganggu karena kamu. Kita ke sini karena mau makan, kan cafe ini tempat umum, bebas dong siapa aja bisa datang ke sini" ujar Vani.

"Cepetan deh ! Apa tujuan kalian datang ke sini?"

"Celine, tenang dulu" bisik Cia.

"Kau selalu tahu apa yang kami inginkan" ujar Vito Alvaero-uncle Celine.

"Ini, kami mau kamu menandatangani ini" tambah Vito seraya memberikan secarik kertas.

Celine menerima kertas itu.

"Sampai kapan pun aku nggak akan pernah mau menandatangani itu"

Vani dan Vito saling berpandangan seraya tersenyum.

"Oh ya? Kalau gitu kami akan membuat kamu mau menandatangani surat itu" ujar Vito.

Vani mengotak-ngatik handphonenya lalu memberikannya kepada Celine.

Di handphone itu terputar sebuah video yang memperlihatkan Bianca yang sedang menghadapi dua sosok laki-laki.

Tas Bianca diambil oleh salah satu dari mereka, lalu ia di dorong begitu saja. Tidak hanya sampai disitu, tangan Bianca digores dengan pisau. Setelahnya, kedua orang itu pergi.

"Gimana? Masih mau melawan?"

"Ini masih permulaan Celine, jika kau tidak segera menandatangani itu, besok kau akan melihat adikmu terbaring tak berdaya di rumah sakit"

"Urusan kalian denganku, bukan dengan keluargaku. Jangan pernah menyakiti mereka"

"Ya, gampang saja. Kau tandatangani ini dan keluargamu akan selamat. Kami juga tidak akan pernah menganggumu lagi"

Celine mengambil kertas itu. Ia tidak punya pilihan lain. Sekalipun rumah itu tidak menjadi miliknya lagi, kenangannya akan kedua orangtuanya akan selalu tersimpan rapat-rapat di dalam hatinya.

Sekarang, yang terpenting adalah keselamatan orang yang telah menjadi keluarganya, orang yang telah memberikan kasih sayang kepadanya.

"Celine jangan" ujar Cia.

"Enggak, Ci. Gue gak punya pilihan lain lagi"

Vani dan Vito tersenyum. Celine menandatangani kertas itu dengan tangan yang gemetar.

"Gitu dong" ujar Vani yang langsung ingin mengambil kertas itu namun ditahan oleh Celine.

"Aku bakal kasih kertas ini ke uncle sama auntie kalau kalian ceritain kronologi kecelakaan itu"

"Rupanya kau masih penasaran soal kecelakaan kedua orangtuamu? Gampang saja, kami telah melakukan sabotase di mobil yang kalian bawa waktu itu sampai rem mobil itu blong, dan kecelakaan itu terjadi"

"Got it" gumam Cia lalu tersenyum. Vani dan Vito hanya memandang Cia binggung.

"Kami sudah menceritakannya, berikan kertas itu" ujar Vito.

"Uncle mau ini?" Tanya Celine.

Celine tersenyum, ia merobek kertas itu menjadi bagian-bagian yang sangat kecil.

"Apa apaan kamu? Oh, kamu mau keluarga kamu celaka?"

"Aku tidak takut. Sebelum kalian menyakiti mereka, kalian akan mendekam di balik jeruji besi"

"Kau tidak akan bisa melakukannya, Celine"

Cia dan Celine saling berpandangan, Cia mengangkat handphonenya lalu memutar sesuatu.

Vani dan Vito terkejut begitu mendengar rekaman suara mereka ketika mengakui bahwa mereka adalah orang yang membuat kedua orangtua Celine meninggal karena kecelakaan itu.

Vani ingin merebut handphone itu. Sayangnya, ia terlambar karena Cia telah menarik ponselnya dari hadapan kedua orang itu.

"Selamat menikmati waktu kalian" ujar Cia lalu menarik tangan celine keluar dari sana. Kedua gadis itu mengendarai mobilnya menuju taman yang cukup jauh dari cafe tadi.

Keduanya duduk di bangku yang ada di taman.

"Ci, thanks ya, karena bantuan lo, gue bisa mempertahankan rumah itu dan keluarga gue juga bakal aman"

"No problem, Li. Lo sahabat gue dan udah seharusnya gue bantu lo"

Kedua orang itu tersenyum.

Soal rencana mereka, keduanya memang sudah merencanakan hal itu, mereka akan melakukan hal itu kapan pun mereka bertemu dengan Vani dan Vito.

FLASHBACK ON

Disinilah, kedua gadis itu berada. Di salah satu kafe yang tidak terlalu jauh dari sekolah mereka.

"Jadi?" Tanya Cia.

"Kayaknya harus nurutin kemauan mereka" ucap Celine membuat Cia menatapnya terkejut sekaligus binggung.

"Lho kenapa? Rumah itu kan satu-satunya kenangan yang lo punya, lo mau nyerahin gitu aja?"

Celine menatap keluar jendela. Ia tersenyum.

"Rumah itu emang satu-satunya kenangan yang punya gue, tapi itu kenangan dalam bentuk fisik. Kenangan yang tersimpan di hati gue. Gue gak mau Ci lagi orang yang gue sayang lagi, diharapkan itu gue. Tanpa rumah itu, mereka akan selalu siap gue ingat. Sekarang yang penting adalah keselamatan tua gue dan saudara gue, gue gak mau mereka sampe terluka karena keegoisan gue "

Cia bangkit dari duduknya dan duduk di sebelah Celine, ia memeluk gadis itu dari samping.

"Apa pun keputusan lo, gue akan dukung itu"

"Tapi, gue punya rencana"

"Apa?"

"Jadi gini, kita bisa menjebak mereka. Kita buat mereka sendiri yang mengakui kejahatan mereka"

"Gimana caranya?"

"Gue yakin mereka bakal nemuin lo lagi buat minta tanda tangan lo. Saat itu, lo harus nolak. Tapi, nanti lo bisa nurutin permintaan mereka. Lo tanda tangan kertas itu, dan lo suruh mereka buat nyeritain gimana kronologi kecelakaan itu. Kalau lo lagi sendirian, lo harus ngerekam semuanya, tapi kalau lo lagi sama gue, gue yang bakal ngerekam. Dan setelah itu, lo robek kertas itu. Gimana?"

"Ide bagus. Thanks, Ci"

FLASHBACK OFF

"Sekarang, mending kita ke kantor polisi dan laporin semuanya"

"Ke rumah gue dulu, ambil bukti tentang penyuapan yang dilakukan mereka" ujar Celine.

Ya, kedua gadis itu juga sudah melakukan penyelidikan tentang kasus penyuapan yang dilakukan Vani dan Vito.

TBC

07.06.2020

Cindy Caroline

Continue Reading

You'll Also Like

162K 9.4K 35
Masih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jak...
1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
578K 51.4K 42
"Nay ngga mau kawin!" "Nikah Nayra bukan kawin..." "Pokoknya Nay ngga mau kawin..." "Harus!" "Yaudah Nayra mau mati ajalah..." "EH JANGANNNN!!!" Kisa...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...